Pasal 1 ayat 16 Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 menyatakan bahwa: Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpaduuntuk
membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika.Pasal 1 ayat 17 Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 menyatakan bahwa: Rehabilitasi sosial adalah suatu
proses kegiatan pemulihan secara terpadu,baik fisik, mental, maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika dapatkembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan
masyarakat. Itulah sebabnya mengapa pengobatan narkoba tanpa upaya pemulihan
rehabilitasi tidak bermanfaat. Setelah sembuh, masih banyak masalah lain yang akan timbul. Semua dampak negatif tersebut sangat sulit diatasi. Karenanya, banyak
pemakai narkotika ketika sudah sadar malah mengalami putus asa, kemudian bunuh diri. Cara bunuh diri pemakai narkoba yang terbanyak adalah dengan menyuntik
dirinya sendiri dengan narkoba dosis berlebihan sehingga mengalami overdosis Partodiharjo, 2000: 105-106.
2.3.2 Tujuan Rehabilitasi
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 dijelaskan bahwa rehabilitasi diarahkan untuk mengfungsikan kembali dan mengembangkan kemampuan fisik,
mental dan sosial penyandang cacat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sesuai dengan bakat, kemampuan, pendidikan dan pengalaman. Tujuan utama
rehabilitasi adalah membantu mencapai kemandirian optimal secara fisik, mental, sosial, vokasional dan ekonomi sesuai dengan kemampuannya. Jadi tujuan
rehabilitasi adalah terwujudnya anak atau peserta didik berkelainan yang berguna.
Aspek berguna dapat mencakup self realization, human relationship, economic efficiency, dan civic responsibility. Artinya kegiatan-kegiatan rehabilitasi
peserta didik cacat diharapkan : a.
Dapat menyadari kelainan dan dapat menguasai diri sedemikian rupa, sehingga tidak menggantungkan diri kepada orang lain self realization.
b. Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain dalam kelompok, tahu
akan perannya, dan dapat menyesuaikan diri dengan perannya di lingkungannya human relationship.
c. Mempunyai kemampuan dan keterampilan ekonomis produktif tertentu
yang dapat menjamin kehidupannya kelak dibidang ekonomi economic efficiency.
d. Memiliki tanggungjawab dan mampu berpartisipasi terhadap lingkungan
masyarakat civic responsibility.
2.3.3 Sasaran Rehabilitasi
Sasaran rehabilitasi adalah individu sebagai salah satu totalitas yang terdiri dari aspek jasmani, kejiwaan dan sebagai anggota masyarakat. Sasaran rehabilitasi
cukup luas, karena tidak hanya berfokus pada penderita cacat saja, tetapi juga pada petugas-petugas panti rehabilitasi, orang tua dan keluarga, masyarakat, lembaga-
lembaga pemerintah dan swasta serta organisasi sosial yang terkait.
2.3.4 Fungsi Rehabilitasi
Pada umumnya, rehabilitasi yang diberikan pada peserta didik berkelainan berfungsi utnuk pencegahan, penyembuhan atau pemulihan dan pemeliharaan
Surya, 2011.
a. Fungsi pencegahan, melalui pogram dan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi
peserta didik dapat menghindari hal-hal yang dapat menambah kecacatan yang lebih beratlebih parah. Misalnya melalui terapi, penyebaran
kecacatan dapat dicegah dan dibatasi. b.
Fungsi penyembuhanpemulihan, melalui kegiatan rehabilitasi peserta didik dapat sembuh dari sakit, organ tubuh yang semula tidak kuat
menjadi kuat, yang tadinya tidak berfungsi menjadi berfungsi, dan sebagainya. Dengan demikian fungsi penyembuhan dapat berarti
pemulihan atau pengembalian atau penyegaran kembali. c.
Fungsi pemeliharaanpenjagaan, bagi peserta didik yang pernah memperoleh layanan rehabilitasi tertentu diharapkan kondisi medis,
sosial, dan keterampilan organ gerak keterampilan vokasional tertentu yang sudah dimiliki dapat tetap terpeliharatetap terjadi melalui kegiatan-
kegiatan rehabilitasi yang dilakukan. Ditinjau dari bidang pelayanan, rehabilitasi memiliki fungsi medis, sosial dan
keterampilan : a.
Fungsi medis, kegiatan yang dilakukan oleh petugas rehabilitasi medic memiliki fungsi untuk mencegah penyakit, menyembuhkan dan
meningkatkan serta memeihara status kesehatan individu peserta didik. b.
Fungsi sosial, peserta didik yang cacat pada umumnya memiliki masalah social, baik yang bersifat primer mislanya : rendah diri, isolasi diri, dan
sebagainya. Melalui upaya rehabilitasi dapat berfungsi memupuk kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
c. Fungsi keterampilan, melalui kegiatan rehabilitasi peserta didik akan
memiliki dasar-dasar keterampilan kerja yang akan menjadi fondasi
dalam memilih dan menekuni keterampilan profesional tertentu di masa depan.
2.3.5 Kode Etik Layanan Rehabilitasi