3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Rambipuji, Jl. Durian, No. 30, Pecoro,
Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, hal tersebut didasarkan pada data hasil studi pendahuluan dari Polres Jember, bagian laka lantas yang menunjukkan bahwa
akses jalan menuju lokasi dari SMAN 1 Rambipuji merupakan salah satu wilayah black spot di Kabupaten Jember yang baik korban maupun pelaku kelecelakaan lalu
lintas adalah dari kalangan pelajar SMA.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian tentang dukungan sosial terhadap self efficacy pada anak remaja
sekolah yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas, dilakukan sejak pada awal studi pendahuluan yaitu pada bulan Desember Tahun 2015 yang kemudian
dilanjutkan dengan penelitian yang dilaksanakan yaitu pada bulan Februari sampai Mei Tahun 2016.
3.3 Informan Penelitian
Menurut Sugiyono 2009:221, penentuan sampel atau informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum.
Informan utama dalam penelitian ini adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan penelitian dalam penelitian ini terdiri dari
beberapa macam, antara lain : a.
Informan kunci key informan yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci
dalam penelitian ini adalah staff bagian laka lantas Kabupaten Jember. Informan kunci dalam penelitian ini berjumlah satu orang.
b. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung aktif dalam berkendara
dan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas, dalam hal ini adalah siswa-siswi
SMA 1 Rambipuji yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas. Informna utama dalam penelitian ini berjumlah empat orang.
c. Informan tambahan atau subyek triangulasi adalah mereka yang dapat
memberikan informasi walaupun bukan pelajar SMA 1 Rambipuji atau pernah terlibat kecelakaan lalu lintas. Informan tambahan dalam penelitian, keluarga,
guru, dan teman informan utama. Informan tambahan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang terdiri atas satu teman dekat dan 3 anggota keluarga.
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Peneliti menggunakan teknik purposive untuk meningkatkan kegunaan informasi yang
diperoleh dari responden atau informan yang sedikit, dimana peneliti dapat menentukan sendiri sampel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono 2005:53
menjelaskan yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Jumlah informan dalam penelitian
ini didasarkan pada kejenuhan data. Menurut Sugiyono 2012 : 85 , kejenuhan data dan informasi diartikan sebagai informan penelitian sudah tidak dapat lagi
memberikan informasi baru yang berarti, sehingga pada tahapan ini tidak dibutuhkan penambahan jumlah informan.
Kriteria inklusi informan utama dalam penelitian ini adalah: 1.
Anak remaja sekolah menengah atas SMA 1 Rambipuji 2.
Pernah mengalami kecelakaan lalu lintas 3.
Berdomisili di Kabupaten Jember 4.
Tidak sedang berada di luar kota pada saat penelitian berlangsung 5.
Bersedia menjadi informan dalam penelitian. Peneliti melakukan studi pendahuluan di bagian laka lantas Kabupaten Jember
dan bertemu dengan salah satu staff yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini. Proses penentuan informan utama di SMA 1 Rambipuji diawali dengan proses
diskusi anatara peneliti dengan guru BK sekolah tersebut, kemudian peneliti dikenalkan dengan salah satu siswinya yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas,
dari siswi tersebut yang merupakan informan utama I dalam penelitian ini, peneliti
dikenalkan dengan teman sekelasnya seorang siswa yang kemudian peneliti jadikan siswa tersebut sebagai informan utama II. Informan utama II mengarahkan peneliti
pada adik kelasnya yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini, dari Informan utama III peneliti dikenalkan dengan teman sekelasnya yang kemudian menjadi
informan utama ke IV. Setelah mencapai informan utama IV peneliti merasa data yang dikumpulkan telah jenuh sehingga peneliti mengakhiri proses penentuan
informan utama. Berdasarkan keterangan dari informan utama peneliti menentukan subyek triangulasi yang merupakan teman dekat informan utama yang sering
berboncengan ke sekolah dan dari pihak keluarga, dari informan utama I peneliti menemukan subyek triangulasi adalah teman dekat dari informan utama I, dan untuk
informan utama II, III dan IV adalah dari pihak keluarga yakni, sepupu informan utama III yang sering berboncengan ke sekolah dan Ayah dari Informan utama II, dan
IV.
3.4 Fokus Penelitian