Fokus Penelitian METODE PENELITIAN

dikenalkan dengan teman sekelasnya seorang siswa yang kemudian peneliti jadikan siswa tersebut sebagai informan utama II. Informan utama II mengarahkan peneliti pada adik kelasnya yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini, dari Informan utama III peneliti dikenalkan dengan teman sekelasnya yang kemudian menjadi informan utama ke IV. Setelah mencapai informan utama IV peneliti merasa data yang dikumpulkan telah jenuh sehingga peneliti mengakhiri proses penentuan informan utama. Berdasarkan keterangan dari informan utama peneliti menentukan subyek triangulasi yang merupakan teman dekat informan utama yang sering berboncengan ke sekolah dan dari pihak keluarga, dari informan utama I peneliti menemukan subyek triangulasi adalah teman dekat dari informan utama I, dan untuk informan utama II, III dan IV adalah dari pihak keluarga yakni, sepupu informan utama III yang sering berboncengan ke sekolah dan Ayah dari Informan utama II, dan IV.

3.4 Fokus Penelitian

Fokus Penelitian pada penelitian dukungan sosial terhadap self efficacy remaja yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Fokus Penelitian dan Pengertian No Fokus Penelitian Pengertian 1 Dukungan Sosial Dukungan Emosional Dukungan Informatif Dukungan Instrumental Bantuan baik ucapan maupun benda yang diberikan dari keluarga,guru dan teman yang mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. mencakup ungkapan kepedulian dan perhatian keluarga,guru, dan teman pada remaja yang mengalami pernah kecelakaan lalu lintas mencakup memberikan nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan balik pada remaja yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas mencakup bantuan langsung, seperti memberi pinjaman uang pada remaja yang pernah mengalami kecelakaan Dukungan Penghargaan lalu lintas ungkapan hormat penghargaan positif, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan, dan perbandingan positif dengan orang - orang lain pada remaja yang mengalami kecelakaan lalu lintas 2 Self Efficacy Level Generality Strenght Keyakinan diri remaja dalam melakukan kontrol diri untuk berkendara yang aman sehingga menurunkan kemungkinan morbiditas dan mortalitas akibat kecelakaan lalu lintas. Salah satu indikator self efficacy yang berkaitan dengan persepsi remaja mengenai kemampuanya dalam berkendara yang aman Salah satu indikator self efficacy yang berkaitan dengan Keyakinan diri remaja untuk berkendara yang aman dalam segala situasi Salah satu indikator self efficacy yang berkaitan dengan Kekuatan dan keyakinan diri remaja untuk dapat berkendara yang aman berdasarkan pengalaman diri dan orang disekitarnya. 3 Perilaku berkendara yang aman Aktivitas berkendara remaja yang sesuai dengan peraturan lalu lintas yang telah ditentukan oleh pihak berwajib untuk tujuan keselamatan diri

3.5 Data dan Sumber Data Penelitian