50 mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu Sugiyono, 2007:116.Tekhnik pengambilan sampel yang
digunakan oleh penulis adalah metode sampel judgement sampling yaitu sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan,
siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan elemen-elemen sampel penelitian Hamid, 2007:32. Pengambilan
sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah membeli atau mengkonsumsi produk Pepsodent dan pernah melihat iklan Pepsodent di
televisi. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan
untuk penelitian ini adalah para konsumen Pepsodent.
Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku research methods for business Sugiono, 2010:52 menyatakan bahwa
ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 60 responden yang
merupakan konsumen Pepsodent di wilayah Jakarta Timur.
C. Metode Pengumpulan Data
Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai Umar, 2010:129. Sedangkan, teknik pengolahan data adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Sugiyono, 2005:11. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data yang bersifat
data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan. Data primer akan diperoleh melalui penyebaran
kuisioner kepada sampel yang sudah ditentukan Umar, 2010:130.
51 Teknik
yang menggunakan
angketkuisioner adalah
suatu cara
mengumpulkan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut Umar, 2010:167. Data sekunder merupakan data primer yang diolah dan disajikan oleh pihak lain Umar, 2010:130. Dalam penelitian
ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan berbagai data sekunder yang berasal dari internet dan lembaga terkait dalam penelitian ini, sebagai data
penunjang. Dalam pengumpulan data yang akan dianalisa, penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data, yaitu: 1. Penelitian kepustakaan library research yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan data-data serta informasi yang diperlukan sebagai landasan teori dengan cara membaca literatur, buku-buku manajemen, dan
sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini. 2. Penelitian lapangan field research yaitu penelitian yang dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner atau angket secara terbuka dan tertutup. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data tentang citra merek, kualitas produk dan promosi.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data b. Uji Validitas
Menurut Bhuono, 2005:66, Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir suatu daftar struktur pertanyaan
dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu variabel tertentu. Validitas adalah ukuran
52 untuk
menunjukkan tingkat
kevaliditasan suatu
instrumen, suatu
instrumen dikatakan valid apa bila mampu mengukur apa yang diukur. Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
, Dengan membandingkan nilai r
hitung
dari hasil output Corrected Item- Total Correlation dengan r
tabel
, jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Ghozali, 2009:45.
c. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Umar, 2010:194. Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur
disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai alpha cronbach karena menggunakan jenis data likertessay. Teknik ini dapat
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada Umar, 2010:2007.
Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Pengujian tiap butir digunakan analisis item, yaitu
Uji reabilitas keandalan merupakan
ukuran suatu kestabilan dan
pengujian reabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Skala pengukuran yang reabel sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,60 Bhuono,
2005:72.
53 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga, citra merek,
kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian dilakukan pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan
dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka besar menggambarkan suatu jawaban yang positif,
sedangkan ujung kanan dengan angka rendah menggambarkan yang negatif seperti:
Tabel 3.1 Skala Likert
Sangat setuju SS
Setuju S
Ragu R
Tidak setuju TS
Sangat Tidak Setuju STS
5 4
3 2
1 Sumber: Rangkuti 2003:66
2. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Asumsi Klasik Pengujian persyaratan analisis digunakan sebagai persyaratan dalam
penggunaan model analisis regresi linier berganda. Suatu model regresi harus dipenuhi syarat-syarat bahwa data berdistribusi normal, tidak terjadi
multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Jika tidak ditemukan permasalahan maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan analisis regresi. Dalam
regresi linier, untuk memastikan agar model tersebut BLUE Best Linear Unbiased Estimator dilakukan pengujian sebagai berikut:
a. Pengujian Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal.
54 normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yakni
dengan melihat kurva normal P - plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar
garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Tekhnik lain yang dapat digunakan untuk menguji hubungan
antara dua variabel kategorikal dengan chi-square Santoso, 2011:193. Menurut Santoso 2011:196, ada beberapa cara mendeteksi
normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga
dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
H
o
= Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal. H
a
= Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal Santoso, 2011:193-196.
55 b. Pengujian Multikolinearitas
Menurut Ghozali
2009:89, menyatakan
bahwa Uji
multikolonieritas bertujuan
untuk menguji
apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1 Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti
bebas dari
multikolonieritas. Multikolonieritas
dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
independen. 3 Multikolonieritas dapat juga dilihat dari: 1 Nilai tolerance dan
lawannya; 2 Variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
56 oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen
menjadi variabel
dependen terikat
dan diregresikan
terhadap variabel
independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh varibel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance.
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 10 atau sama dengan nilai
VIF 10 Ghazali, 2009:92. c. Pengujian Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2009:125, Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
57 sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y
prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar Analisis:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka
pada sumbu
Y, maka
tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda a. Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini digunakan analisis
regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil OLS dengan model dasar sebagai berikut:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ei
b. Uji Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi Adjusted R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R
2
sebesar 1, berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
Keputusan Pembelian = a + b
1
citra merek + b
2
kualitas produk + b
3
promosi + ei
58 variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan
pengaruh variabel dependen. Jika nilai Adjusted R
2
berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen
dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen Ghozali, 2009:87.
4. Pengujian Hipotesis a. Uji F Pengujian Secara Simultan
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel- variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen Y Ghozali, 2009:88. Apabila F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, yang berarti
variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan
sebesar 0,05 jika nilai F
hitung
F
tabel
maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat
juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi = 0,05, maka variabel
independen secara
bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
59 Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini
secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara simultan adalah:
H
o
: b
1
= b
2
= b
3
= 0 ; citra merek, kualitas produk dan promosi secara simultan tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. H
o
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0 ; citra merek, kualitas produk dan promosi secara
simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
b. Uji t Pengujian Secara Parsial Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2009:88. Uji t digunakan
untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh secara
parsial terhadap
variabel dependen
bersifat menentukan
significant atau tidak Santoso, 2007:168. Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji
yang mempunyai dua daerah penolakan H
o
yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda
sama dengan = pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan ≠ p
ada hipotesis alternatif. Tanda = dan ≠ ini tidak menunjukan satu
60 arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah Purwanto, 2009:88-
89. Kriteria dalam uji parsial Uji t dapat dilihat sebagai berikut: Uji Hipotesis dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
1 Apabila - t
hitung
- t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2 Apabila t
hitung
≤ t
tabel
atau - t
hitung
≥ - t
tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi 1 Jika angka sig. 0,05, maka H
o
diterima 2 Jika angka sig. 0,05, maka H
o
ditolak
E. Operasional Variabel Penelitian