3.5. Metode Analisis Data
3.5.1. Metode analisis deskriptif
Metode analisis deskriptif, yaitu metode analisis dengan cara mengumpulkan, menguraikan, mengklasifikasikan, serta menginterpretasikan data
yang diperoleh sehingga memberikan keterangan jelas dan akhirnya menarik kesimpulan yang umum mengenai masalah yang dihadapi.
3.6.2. Metode analisis komparatif
Metode analisis komparatif, yaitu metoda analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan pengelolaan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan
dengan pengelolaan strategi pemasaran yang berlaku secara umum. Setelah menerapkan analisis tersebut diharapkan dapat membuat kesimpulan dan
mengemukakan saran yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan yang terdapat pada strategi pemasaran pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Kimia Farma merupakan industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan Kimia Farma adalah NV.
Chemicalen Handle Rathkamp Co
yang terlah berdiri tahun 1917. Pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah
perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma dan menjadi NV. Pharmaceutische Handle Vereneging J. Van Gorkom Co thun 1965.
Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk hukumnya secara resmi menjadi perusahaan perseroan yaitu PT. Kimia Farma Persero yang merupakan
Badan Usaha Milik Negera. Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
PT. Kimia Farma Persero, Tbk Cabang Tanjung Morawa terletak di Jalan Raya Medan
– Tanjung Morawa Km 9 yang berdiri pada tanggal 15 Agustus 1958 dengan luas 20.269 m². Adapun hubungan perusahaan pusat dengan cabang
Tanjung Morawa bahwa perusahaan pusat yang berada di Jakarta merupakan distributor obat jadi dan sekaligus menjadi distributor bahan baku atas obat
tertentu yang akan diproduksi di Cabang Tanjung Morawa. Cabang ini merupakan salah satu pemasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan
adalah tablet, dan pabrik telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan, dan mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan
membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana proses ini tercermin dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi merupakan kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, dan pola tingkah laku yang terjadi di
dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pembagian dan pembatasan antara
tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi serta penetapan hubungan antar unsur organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara
yang paling efektif dan efisien. Struktur organisasi yang ideal sangat tergantung pada rutinitas dan skala
usaha perusahaan. Semakin tinggi rutinitas atau semakin besar suatu perusahaan maka struktur organisasi yang dibutuhkan juga akan semakin rumit, dalam arti
bagian-bagian yang terdapat dalam struktur organisasi akan semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin banyaknya aktivitas yang harus dilakukan pada setiap
jenis kegiatan, sehingga masing-masing kegiatan tersebut harus dipisah-pisah menjadi beberapa bagian, dan dilakukan oleh orang-orang yang berbeda secara
spesial.
51
Universitas Sumatera Utara
PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa Medan mempunyai struktur organisasi garis dan staf dimana kekuasaan
dan wewenang akan menurun ke bawah dan semakin ke bawah akan semakin sempit kekuasaannya. Struktur organisasi PT. Kimia Farma Persero Trading
Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa Medandisajikan pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Deskripsi Tugas
Tugas dari masing-masing bagian PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa Medan adalah sebagai berikut:
1. Manager bertugas:
a. Mengelola perusahaan.
b. Mengaturmengontrol setiap divisi.
c. Menentukan arah dan tujuan perusahaan.
2. Asisten Manager bertugas:
a. Membantu manager dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Pengendalian Produksi dan Pengendalian Inventori bertugas:
a. Merencanakan kebutuhan bahan produksi.
b. Mengontrol jalannya pembuatan obat.
c. Merencanakan pengiriman obat jadi.
d. Melakukan stock opname ke gudang pada tiap akhir triwulan.
4. Bagian Produksi bertugas:
a. Melaksanakan pembuatan obat sesuai dengan Surat Perintah Kerja
SPK dari bagian PPPI, mulai dari permintaan bahan baku ke gudang, penimbangan, pengolahan, pengemasan, sampai pengiriman obat jadi
ke gudang obat jadi sesuai dengan prosedur tertulis yang telah ditetapkan protap.
Universitas Sumatera Utara
b. Melaksanakan dokumentasi atas semua tindakan yang dilakukan
selama proses pengolahan dan pengemasan dengan berpedoman pada protap.
5. Pengelolaan Mutu bertugas:
a. Memastikan bahan awal memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk
identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas, dan keamanan. b.
Memastikan tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan dan telah divalidasi.
c. Memastikan semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan
selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap suatu
batch
obat telah dilaksanakan dan
batch
tersebut memiliki spesifikasi yang ditetapkan sebelum didistribusi.
d. Memastikan suatu
batch
obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang ditetapkan.
6. Pemasaran bertugas:
a. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan proses penjualan produk perusahaan.
b. Membuat laporan penjualan dan melakukan kegiatan promosi. 7.
Administrasi Personalia bertugas: a.
Memantau dan menyusun daftar komposisi pegawai serta kedisiplinan pegawai berdasarkan data absensi, menyiapkan data tegoran tertulis
bagi pegawai yang melanggar kedisiplinan dan peraturan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Memantau dan menyusun daftar gaji, pendapatan lainnya, pemotongan
dan pelaporan iuran jamsostek, perhitungan serta pelaporan pajak pegawai.
c. Menyusun dan memelihara arsip data kepegawaian, daftar pembayaran
gaji serta pendapatan lainnya. d.
Menyiapkan usulan pegawai yang akan diusulkan untuk kenaikan golongan, promosi jabatan dan mutasi pegawai.
e. Membuat konsep surat menyurat yang berhubungan dengan
kepegawaian di lingkungan umumRT dan pegawai. 8.
Akuntansi, bertugas: a.
Pencatatan peraturanintruksi penerimaan kas, bank dengan sarana jurnal kasbank yang menghasilkan
output
buku harian kas dan bank. b.
Mencatat barang masuk dengan sarana nomor barang masuk di jurnal yang menghasilkan buku penerimaan barang.
c. Mencatat penjualan barang dengan sarana faktur penjualan di jurnal
yang menghasilkan buku penjualan. d.
Pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan. 9.
Keuangan, bertugas: a.
Memeriksa kebenaran bukti-bukit pendukung pengeluaran, penerimaan kas dan bank baik bukti dari pihak intern maupun ekstern sebelum
bukti diserahkan kepada kasir. b.
Menyusun rencana anggaran perusahaan untuk mengasah periode satu tahun anggaran.
c. Memeriksa buku harian kas dan bank yang dibuat bagian akuntansi.
d. Mencatat bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan mengenai bukti kas
dan buku harian.
Universitas Sumatera Utara
10. Supervisor Perencanaan Produksi dan Persediaan bertugas:
a. Melakukan perencanaan produksi untuk satu periode
b. Menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan
11. Supervisor Pengendalian Produksi dan Persediaan bertugas:
a. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi
b. Melakukan pemeriksaan mutu produksi.
4.2.
Penyajian Data
Dalam hal ini, penulis akan menyajikan semua hasil pengumpulan data yang diperoleh selama penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
diperoleh data berikut ini dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam kepada pihak yang berhubungan dengan judul penelitian ini yakni
Kepada Bagian Pemasaran sebagai informan kunci, karyawan bagian penjualan sebagai informan biasa. Berikut ini adalah karakteristik informan penelitian yang
peneliti klasifikasikan ke dalam bentuk tabel karakteristik. Tabel 1. Karakteristik Responden
No Nama
Usia Tahun
Jenis Kelamin
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Rudianto
47 Laki-laki
S
2
Kepala Bagian
Pemasaran Kepala
Pemasaran 2
Misran 35
Laki-laki S
1
Staf Penjualan
Perencanaan 3
Romauli Sinaga
28 Perempuan
S
1
Staf Penjualan
Perencanaan 4
Bintoro 43
Laki-laki S
1
Staf Penjualan
Perencanaan 5
Juniar 37
Perempuan SMA
Staf Penjualan
Pelaksana Lapangan
6 Mangatur
29 Laki-laki
S
1
Staf Penjualan
Pelaksana Lapangan
7 Salsa
Dewi 30
Perempuan S
1
Staf Penjualan
Pelaksana Lapangan
8 Mariana
50 Perempuan
SMA Staf
Customer
Universitas Sumatera Utara
Penjualan Service
9 Lindawati
45 Perempuan
S
1
Staf Penjualan
Customer Service
10 Shinta Ardila
32 Laki-laki
S
1
Staf Penjualan
Customer Service
11 Budiman 49
Perempuan S
1
Staf Penjualan
Transportasi 12 Lukman
Santoso 44
Laki-laki SMA
Staf Penjualan
Transportasi Sumber: Hasil Wawancara Peneliti di PT. Kimia Farma Persero Trading
Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa
Uraian mengenai Tabel 1 adalah sebagai berikut: 1.
Penulis menetapkan informan di dalam proses wawancara sebanyak 12 orang sebagai informan, dengan rincian 6 laki-laki dan 6 perempuan.
Informan kunci penulis mewawancarai langsung kepada kepala bagian pemasaran, sedangkan informan biasa ditujuan kepada karyawan bagian
penjualan yang berperan memasarkan produk obat-obatan kimia farma. 2.
Jumlah informan yang berusia dibawah 40 tahun sebanyak 6 orang, dan usia di atas 40 tahun sebanyak 6 orang.
3. Tingkat pendidikan informan mulai dari Sekolah Menengah Atas hingga
lulusan perguruan tinggi. Informan yang memiliki latar belakang perguruan tinggi sampai jenjang S
2
adalah kepala bagian pemasaran, dan informan yang memiliki latar belakang SMA adalah 3 orang, sedangkan
selebihnya tamat dari perguruan tinggi jenjang S
1
. Semua jawaban yang didapatkan peneliti ketika melakukan wawancara peneliti masukkan dalam
temuan data penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4. Bagian pemasaran terdiri dari 4 bidang yaitu kepala bagian, perencanaan
penjualan, pelaksana lapangan, customer service dan transportasi. Jawaban-jawaban yang dipaparkan oleh orang-orang yang sesuai dengan
bidang yang ditanganinya.
4.2.1. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan pemasaran. Penentuan strategi ini dilakukan oleh manajer pemasaran
dengan membuat tiga macam keputusan, yaitu; konsumen yang akan dituju, kepuasan yang diinginkan konsumen dan marketing mix bauran pemasaran yang
dipakai untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Ketiga elemen ini sangat menentukan arah dari strategi pemasaran perusahaan. Strategi tersebut
merupakan rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan-kegiatan personalia pemasaran. Melalui suatu riset pemasaran, manejer
berusaha untuk menentukan konsumen manakah yang akan dituju, kemudian mengidentifikasikan keinginan mereka agar dapat menentukan kombinasi
marketing yang paling efektif. Oleh karena itu pemasar harus mengidentifikasi berbagai segmen pasar, mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa
banyak dan segman mana yang akan dibidik. Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh
terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga
melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor
Universitas Sumatera Utara
eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor interal perusahaan, seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan
tersebut.
4.2.2. Strategi Pemasaran yang Diterapkan PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa
4.2.2.1. Strategi Pemasaran Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang dihasilkan PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang
Tanjung Morawa adalah bentuk tablet.
Pertanyaan 1: bagaimana perusahaan menghasilkan produk utama ya ng dibutuhkan oleh konsumen ? dan produk apa saja ?
Jawaban: ”Perusahaan selalu beroperasi untuk menghasilkan produk
yang telah ditetapkan kecuali pada hari libur. Produk utama yang kami hasilkan adalah bentuk tablet dengan merek Kimia Farma. Jenis obat yaitu Amoxicillin,
Adrenalin, Vitamin A, B, C Kompleks, Parasetamol” Rudianto, 2014 Pemaparan dari hasil wawancara dengan karyawan perusahaan.
Jawaban: ”Obat yang dihasilkan selalu diproduksi perusahaan sesuai
dengan kebutuhan yang telah direncanakan, walaupun untuk memenuhi target ada karyawan yang melakukan lembur. Produk utama terdiri dari Parasetamol,
Amoxin dll. Produk yang lain ada seperti Enervon C, Nature E, Sangobion dll,
yang berasal dari pihak ketiga”. Misran, 2014 Jawaban: ”Karyawan selalu berupaya agar produk selalu dihasilkan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan, karena kualitas produk harus cukup andal, sehingga diterima konsumen. Produk utama kami adalah obat-obatan
dalam bentuk tablet seperti parasetamol
, amoxin, vitamin”. Romauli Sinaga, 2014
Jawaban: ”Perusahaan menciptakan produk yang berkualitas agar
masyarakat merasakan manfaatnya. Jika terdapat produk yang rusak maka produk tersebut tidak ikut dipasarkan. Produk yang paling utama di perusahaan
adalah parasetamol, amoxin dan vitamin-
vitamin lengkap”. Bintoro, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan 2: Bagaimana perusahaan memenuhi produk generik yang dihasilkan dan dibutuhkan konsumen ?
Jawaban: ”Kami sudah mengetahui bahwa permintaan akan obat generik
terus meningkat dengan melihat tingkat ekonomi masyarakat sekarang ini yang semakin sulit, dimana biaya untuk membeli obat yang bukan generik sangat sulit,
sehingga perusahaan tetap memproduksi obat generik dengan kualitas yang sama
dengan obat yang bukan generik”.c
ontoh produk generik yang kami hasilkan adalah rifampicin,fluconazole ,Losartanproxicam dll
Rudianto, 2014 Jawaban: ”Produk generik sangat dibutuhkan masyarakat jadi karyawan
memproduksinya dengan kualitas yang tidak kalah dengan obat yang bukan generik,
agar konsumen
yang kurang
mampu tetap
juga dapat
mengkonsumsinya”. Juniar, 2014 Jawaban: ”Perusahaan memproduksi produk generik karena cenderung
banyak yang membutuhkan, yang terpenting perusahaan tidak mengalami kerugian dengan dihasilkannya produ
k generik tersebut”. Magatur, 2014. Jawaban: ”Karyawan produksi selalu berupaya memproduksi produk
generik agar sesuai dengan kebutuhan konsumen, dimana karyawan mengikuti prosedur yang sudah ditentukan perusahaan, dan selalu berusaha tepat waktu
dalam
bekerja”. Salsa Dewi, 2014
Pertanyaan 3: Bagaimana perusahaan menghasilkan produk generik yang diharapkan untuk dibeli ?
Jawaban: ”Perusahaan menghasilkan produk generik dengan tujuan agar
obat tersebut banyak berguna bagi masyarakat terutama yang mempunyai golongan ekonomi lemah. Dengan demikian produk generik akan terus diproduksi
dan berharap untuk selalu dibeli masyarakat”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Produksi obat generik diproduksi dengan cara sesuai standar
sehingga selalu diperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB.
Sehingga harapan obat generik untuk selalu dibeli masyarakat relatif besar”. Mariana, 2014
Jawaban: ”Obat y
ang diharapkan dibeli masyarakat tergantung dari kualitas yang dihasilkan sehingga manfaat dirasakan konsumen. Yang terpenting
cara pembuatan obat sudah sesuai dengan standar dimana perusahaan selalu
memperoleh sertifikat CPOB”. Lindawati, 2014
Jawaba
n: ”Karyawan produksi bekerja sesuai dengan ketentuan yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan prosedur, dengan harapan produksi yang dihasilkan ini akan dibeli oleh konsumen dan perusahaan tidak
mengalami kerugian dengan dikeluarkannya produk generik dari perusahaan
ini”. Shinta Ardila, 2014
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan 4: Bagaimana perusahaan memenuhi produk pelengkap sehingga dapat memberikan kepuasan dari produk pesaing ?
Jawaban: ”Perusahaan tidak menghasilkan produk pelengkap, karena ini
merupakan perusahaan obat, sehingga resep untuk menghasilkan produk sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan standar dan mutu, jadi tidak menambah
yang lain-
lain agar konsumen tertarik”
.
Rudianto, 2014 Jawaban: ”Setahu saya perusahaan tidak menghasilkan produk pelengkap
karena ini adalah perusahaan obat, jadi resep yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tidak dapat ditambah-tambah dengan yang lain menjadi produk
pelengkap sehingga ter
bentuk produk baru”. Misran, 2014 Jawaban: ”Perusahaan memang tidak ada produk pelengkap, karena
perusahaan obat tidak bisa membuat resep sembarangan biar bisa membuat konsumen tertarik, yang terpenting perusahaan menghasilkan produk yang sudah
sesuai
dengan CPOB”. Romauli Sinaga, 2014 Jawaban: ”Saya sebenarnya ingin biar perusahaan menambah produk
pelengkap agar konsumen tertarik, tetapi karena perusahaan obat jadi tidak boleh sembarangan diproduksi karena ini menyangkut kesehatan seseorang, jadi
m
enurut saya tidak perlu diproduksi produk pelengkap”. Bintoro, 2014
Pertanyaan 5: Apakah perusahaan berkeinginan untuk menambah segala macam perubahan dengan menghasilkan produk potensial di masa akan datang ?
Jawaban: ”Ya, saya lihat perusahaan berk
einginan untuk menambah segala macam perubahan, misalnya gaya kemasan dibuat semenarik mungkin
sehingga menjadi perhatian konsumen jika melihatnya”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Ya, perusahaan berkeinginan untuk menambah gaya pada
kemasan seperti kemasan aluminium foilnya ditambah gambar yang menunjukkan
produk tersebut asli, sehingga menambah ketertarikan konsumen”. Mariana, 2014
Jawaban: ”Ya juga sih, namanya ingin terus berkembang otomatis selalu
dilakukan diversifikasi produk sehingga menjadi produk potensial di masa
mendatang. Kalau bisa secepatnya terealisasi biar perusahaan makin berjaya”. Lindawati, 2014
Jawaban: ”Kalau kami sendiri sudah pasti berkeinginan apalagi
perusahan, jadi harapan untuk dikeluarkannya produk potensial di masa mendatan
g sangat positif di mata kami sebagai karyawan bagian penjualan”. Shinta Ardila, 2014
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.2. Strategi Pemasaran Pada Harga
Strategi harga yang dipergunakan pada tahap introduksi adalah strategi penetrasi
penetration strategy
yaitu strategi harga murah yang berati di bawah harga pesaing atau strategi melambung atau strategi harga di atas harga yang
titetapkan pesaing
skimming strategy
untuk membangun image dan menarik konsumen pada segmen tertentu.
Pertanyaan 6: Bagaimana Harga Pemasaran pada produk utama dan produk generik yang diberikan perusahaan pada sasaran-sasaran pasar ?
Jawaban: ”Harga yang kami berikan disesuaikan dengan cara pembuatan
seefisien mungkin agar dapat meminimalisasikan biaya produksi seperti harga Pemasaran pada produk utama Paracetamol Rp.10.000kemasan,amoxicillin
Rp.31.000kemasan Adrenalin Rp.23.000kemasan ,Vitamin A,B,C Kompleks Rp 21.000kemasan
dan produk
generik seperti
rifampicin Rp11.500kemasan,Fluconazale Rp.8.500kemasan dan Losartan Proxicam
Rp.14.150kemasa
n ”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Setahu saya, perusahaan selalu menganjurkan agar karyawan
tidak malas untuk bekerja biar produk yang dihasilkan tepat waktu sehingga tidak diperlukan biaya untuk menggaji karyawan yang lembur agar terpenuhi target
produksi dan adanya subsidi peme
rintah untuk obat generik”. Juniar, 2014 Jawaban: ”Dengan bekerja tepat waktu, bekerja secara semangat,
mengurangi tingkat kesalahan dalam bekerja maka biaya produksi akan dapat
ditekan sehingga biaya yang dikeluarkan akan sesuai dengan yang dianggarkan”. Mangatur, 2014
Jawaban: ”Kalau bekerj
a ya harus serius, dan selalu berpedoman dengan prosedur, dan selalu berinsiatif untuk bekerja tanpa harus di perintah oleh
atasan, jadi waktu yang ada tidak terbuang sia -sia karena pekerjaan cepat diselesaikan dan tingkat kesalahan juga harus ditekan seke
cil mungkin”. Salsa Dewi, 2014
Pertanyaan 7: Bagaimana perusahaan menghasilkan produk sesuai dengan permintaan dan penawaran ?
Jawaban: ”Perusahaankan menghasilkan produk sesuai dengan yang
sudah ditargetkan atau direncanakan. Itu berarti mereka suda h melihat dari segi permintaan dan penawaran yang ada di pasar. Jadi, perusahaan tidak bisa
sembarangan memproduksi sepertinya tiba-tiba menjadi meningkat diluar dari perencanaan, kecuali ada kebijakan lain yang menyebabkan produk yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan tersebut
dinaikkan atau diturunkan jumlahnya yang diproduksi”. Rudianto, 2014
Jawabab: ”Setahu saya produksi sudah disesuaikan dengan permintaan
dan penawaran, apabila permintaan tinggi dan penawaran rendah maka produksi
akan ditingkatkan”. Misran, 2014
Jaw
aban: ”Produksi yang direncanakan terkadang tidak sesuai dengan
yang sudah ditargetkan. Hal ini disebabkan terkadang karyawan ada -ada saja
yang absen dan terkadang malas sehingga produksi menjadi dibawah target”. Romauli Sinaga, 2014
Jawaban: ”Kalau me
nurut saya perusahaan menghasilkan produk sesuai dengan permintaan dan penawaran dengan cara membuat perencanaan dan
pimpinan terjun langsung ke pabrik untuk melihat karyawan bekerja dan
memberikan motivasi agar karyawan bersemangat untuk bekerja”. Bintoro, 2014
Pertanyaan 8: Bagaimana produk yang perusahaan hasilkan disesuaikan dengan keadaan ekonomi konsumen ?
Jawaban: ”Produk yang dihasilkan memang sudah standar, jadi sudah
disesuaikan dengan keadaan ekonomi konsumen, harga yang ditentukan juga sudah disesuaikan dengan biaya produksi yang dikeluarkan ditambah dengan
laba yang diinginkan perusahaan dan adanya produk generik dengan kualitas sama dengan produk utama cuman bedanya produk tersebut memakai biaya
produksi dari pemerintah .”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Obat yang diproduksi sudah sesuai dengan kebutuhan
ekonomi konsumen dengan cara membuat harga yang rendah tetapi tidak
mengabaikan biaya produksinya”. Mariana, 2014 Jawaban: ”Perusahaan membuat harga murah tetapi tidak mengabaikan
biaya produksinya, yang berarti perusahaan selalu memperhatikan konsumennya
dengan tidak terlalu mengambil keuntungan yang tinggi”. Lindawati, 2014 Jawaban: ”Kalau kami membuat harga tidak terlalu jauh dari jangkauan
keadaan ekonomi konsumen, artinya harga selalu dapat dijangkau masyarakat
apalagi dengan adanya produk generik”. Shinta Ardila, 2014
Pertanyaan 9: Bagaimana perusahaan memberikan diskon dan potongan harga agar mempertaha nkan konsumen ?
Jawaban: ”Perusahaan memberikan diskon apabila
pembelian produk dengan jumlah yang sesuai dengan dipersyaratkan termasuk mendapat potongan
harga. Ketentuan yang kami berikan adalah: 1. Pembelian 20
–
45 box mendapat potongan harga sebesar 1 . 2. Pembelian 46
–
70 box mendapat potongan harga sebesar 2,5 .
Universitas Sumatera Utara
3. Pembelian 71
–
95 box mendapat potongan harga sebesar 4 . 4. Pembelian 96
–
120 box mendapat potongan harga sebesar 5,5 . 5.
Pembelian 120 box mendapat potongan harga sebesar 6,5 ,” Jawaban: ”Diskon dan potongan har
ga selalu diberikan perusahaan sesuai dengan syarat-syaratnya, dengan harapan konsumen menjadi tetap
bertahan dan bisa menjadi sumber informasi untuk pelanggan yang lainnya”. Rudianto, 2014
Jawaban: ”Perusahaan memberikan diskon dan potongan harga apab
ila konsumen yang membeli memenuhi syarat yang sudah ditetapkan, selain itu juga
memberikan hadiah-hadiah menarik lainnya seperti alat-alat yang berhubungan
dengan kesehatan”. Juniar, 2014 Jawaban: ”Kalau pembeli membeli produknya banyak tentu akan
mendapat diskon dan potongan harga, disamping itu mendapat hadiah lain yang
menarik”. Mangatur, 2014
Pertanyaan 10: Bagaimana penetapan harga promosi yang dilakukan oleh perusahaan agar tetap menguntungkan perusahaan ?
Jawaban: ”Harga promosi ditetapkan
sesuai dengan syarat-syarat untuk mendapat diskon dan potongan harga, disamping itu karyawan yang bekerja
sebagai salesmen juga turut memperlancar promosi dengan mendatangi
konsumen secara langsung”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Penetapan harga promosi di
lakukan perusahaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku”. Misran, 2014 Jawaban: ”Kalau pembeli atau konsumen sudah sesuai dengan syarat
yang ditentukan perusahaan maka konsumen sudah mendapat harga promosi dari
perusahaan”. Romauli Sinaga, 2014
Jaw
aban: ”Pembeli tentu akan tertarik dengan harga promosi, makanya
perusahaan menetapkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selain itu kami terjun langsung ke lapangan menjumpai konsumen agar harga promosi
dapat diketahui konsumen”. Bintoro, 2014
Pertanyaan 11: Bagaimana perusahaan menentukan harga diskriminasi yang tidak merugikan perusahaan ?
Jawaban: ”Perusahaan akan mengeluarkan biaya diskriminasi apabila
pembeli bertempat tinggal jauh sehingga harus mengeluarkan biaya transportasi yang ditanggung pembeli, sehingga harga yang ditetapkan perusahaan menjadi
rendah. Penentuanya tidak mengurangi keuntungan perusahaan karena biasanya
pembelian dilakukan dalam jumlah banyak”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Kalau pembeli jauh maka biaya transportasi akan ditanggung
pembeli tetapi harga tetap dikurangi oleh perusahaan, caranya dengan tidak
Universitas Sumatera Utara
mengurangi keuntungan perusahaan. Ini berarti laba yang diinginkan lebih
rendah dari pembeli yang berjarak dekat”. Budiman, 2014 Jawaban: ”Pembeli yang berasal dari luar kota dengan cara memesan
maka barang akan dikirim tetapi harga akan diturunkan dari normal dengan tidak mengurangi laba produksi yang terlalu banyak, dan biaya pengangkutan
ditanggung oleh konsumen”. Lukman Santoso, 2014
4.2.2.3. Strategi Pemasaran Pada Saluran Distribusi
Saluran distribusi, kadang-kadang disebut saluran perdagangan atau saluran pemasaran, dapat didefinisikan dalam beberapa cara, Umumnya definisi
yang ada memberikan gambaran tentang saluran distribusi ini sebagai suatu rute atau jalur. Selama suatu lembaga atau perusahaan menawarkan barang atau jasa,
masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan
distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuk mendistribusikan
hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Pertanyaan 12: Bagaimana sistem penggudangan dan jaminan produk dan karyawan yang ada di dalam perusahaan ?
Jawaban: ”Sistem penggudangan dilakukan sebagai fasilitas agar apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen dapat memenuhinya. Selama di dalam gudang produk harus tetap terjamin mutunya, dimana kondisi gudang dalam
keadaan kering dan diberi pendingin ruangan”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Obat yang belum bisa langsung dipasarkan dilakukan
penggudangan, jika ada yang ingin memasan obat maka pelanggan melakukan pemesanan melalui order pemesanan, kemudian bagian gudang akan mencek
barang dan mengeluarkannya apabila masih tersedia di gudang”. Misran, 2014 Jawaban: ”Kalau obat masih belum langsung dijual maka akan disimpan
digudang, makanya ada karyawan yang dipekerjakan untuk bagian gudang, dimana tugasnya memelihara barang-barang yang ada digudang agar tidak
mengalami kerusakan”. Juniar, 2014
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: ”Fungsi gudang sangat banyak, sehingga sistem penggudangan
harus rapi dan selalu memelihara barang yang ada didalamnya agar obat tidak mengalami kerusak
an sebelum dipasarkan”. Mariana, 2014
Pertanyaan 13: Bagaimana pemesanan dan persediaan yang diupayakan oleh perusahaan agar produk dapat disampaikan kepada konsumen tepat pada
waktunya dan tidak merugikan perusahaan ?
Jawaban: ”Pemesanan dan persedi
aan yang diupayakan oleh perusahaan selalu cepat ditanggapi oleh bagian pemesanan sehingga barang yang akan
dikeluarkan dari gudang cepat ditindaklanjuti untuk segera dikirim, agar barang
cepat sampai ke tangan konsumen”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Siste
m penyaluran disusun sebaik mungkin agar konsumen tidak kecewa setelah memesan. Barang yang dipesan sesegera mungkin
disampaikan ke bagian gudang agar cepat dicairkan oleh bagian gudang, kemudian bagian gudang akan menyerahkan barang bersama dengan bon faktur
sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan agar bisa dicocokkan dengan bagian
pemesanan”. Budiman, 2014 Jawaban: ”Kalau sudah dipesan harusnya memang langsung ditanggapi
dan cepat dicairkan barang yang dipesan itu, jangan sampai di pendam-pendam surat pemesanannya, artinya walaupun banyak yang lagi memesan maka bagian
gudang harus ekstra siap siaga dengan pemesanan baru agar konsumen menjadi
puas”. Lukman Santoso, 2014
Pertanyaan 14: Bagaimana upaya perusahaan dalam sistem transportasi perusahaan agar konsumen dapat melakukan pemesanan tanpa harus menempuh
jarak jauh ?
Jawaban: ”Perusahaan selalu berupaya menyediakan transportasi untuk
pemesanan barang dimana pelanggan tidak dapat datang ke perusahaan karena lokasinya jauh. Transportasi selalu dipelihara agar tetap stand by bila
dibutuhkan, walaupun memang ada perjanjian bila jarak tempuh terlalu jauh maka biaya transport dikenakan kepada pembeli tetapi harga jual dikurangi,
sedangkan yang tidak terlalu jauh maka perusahaan bersedia mengatarnya”. Rudianto, 2014
Jawaban: ”Kami bagian penjualan yang ditunjuk sebagai bagian
transportasi akan selalu siap untuk mengantar barang yang dipesan dengan
mengutamakan barang cepat sampai ke tangan konsumen”. Budiman, 2014 Jawaban: ”Transportasi itu pent
ing, jadi harus selalu disediakan perusahaan. Disini perusahaan menyediakan mobil box dan juga kenderaan roda
dua sebagai alat transportasi mengantar barang yang dipesan. Perawatan transportasi selalu dilakukan agar selama dalam perjalanan tidak mengalami
gagguan atau kerusakan”. Lukman Santoso, 2014
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: ”Dengan memesan melalui telepon pembeli dapat
melakukannya, jadi kalau tidak jauh bisa digunakan kenderaan roda doa, tetapi bila berada di luar kota maka digunakan mobil box. Jika menggunakan mobil box
maka order-order pesanan yang sudah ada disusun rapi agar barang yang akan disampaikan bisa sampai ke konsumen sesuai dengan rute yang dijalani
kenderaan”. Shinta Ardila, 2014
4.2.2.4. Strategi Pemasaran pada Promosi
Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah pesan
message
yang dikomukasikan langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang
terdapat dalam program promosi. Apabila calon pembeli telah mengetahui produk perusahaan tersebut, berarti kesan tertentu telah disampaikan baik kesan positif
maupun negatif dengan demikian suatu produk bisa dikatakan sebagai simbol komunikasi.
Memang pada kenyataannya produk mempunyai suatu “citra” dalam pikiran calon si pembeli, jadi merk dagang atau nama barang itu adalah simbol
yang menyampaikan pesan kepada calon pembeli. Kemasan barang juga menkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau menurunkan citra produk
tersebut. Harga pun menunjukan gagasan mengenai mutu, dan citra konsumen terhadap produk yang dijual tersebut.
Pertanyaan 15: Bagaimana perusahaan melakukan promosi periklanan pada media yang ada di Medan ?
Jawaban: ”Promosi dengan menggunakan surat kabar merupakan salah
satu jenis promosi periklanan. Adapun merek surat kabar yang sering digunakan perusahaan adalah: Sinar Indonesia Baru dan Analisa. Pemilihan surat kabar
dengan merek-merek tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan informasi mengenai produk yang dijual perusahaan kepada masyarakat di berbagai
daerah”.Rudianto, 2014 Jawaban: ”Kami melakukan promosi periklanan melalui surat kabar yang
sudah terkenal di kota Medan yaitu SIB dan Analisa. Rutinitas penyampaian promosi selalu dilakukan dan diterbitkan pihak surat kabar selama tidak terjadi
keterlambatan penyampaian pemesan
an promosi tersebut”. Misran, 2014
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: ”Kalau periklanan penting untuk dilaksanakan karena melalui
periklanan maka konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan mengetahui citra perusahaan sudah sejauh mana berkecimpung dalam penyediaan obat-
obatan
untuk kesehatan”. Romauli Sinaga, 2014 Jawaban: ”Selain melalui surat kabar perusahaan juga melakukan
periklanan melalui brosur-brosur yang disebarkan oleh petugas bagian penjualan. Dalam satu tahun mau 7 kali pencetakan jenis brosur agar lebih
bervari
asi dan menarik”. Bintoro, 2014
Pertanyaan 16: Bagaimana perusahaan memberikan promosi penjualan bagi konsumen yang membeli rutin ?
Jawaban: ”Untuk promosi penjualan sejalan dengan dilakukannya
potongan harga dan diskon, yaitu melakukan pengurangan harga apabila jumlah
pembelian banyak yang disesuaikan dengan jumlahnya”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Kalau pembeli rutin diberikan hadiah
menarik dan bila jumlah pembelian banyak disesuaikan dengan syarat jumlah pembelian maka
akan dilakukan pengurangan harga”. Juniar, 2014 Jawaban: ”Pembelian rutin tetapi jumlahnya sedikit paling hanya diberi
hadiah yang nilainya kecil, tetapi kalau jumlahnya banyak maka akan diberikan hadiah yang bervariari yang dapat dipilih oleh konsumen berupa alat-alat
kesehatan rumah tangga”. Mangatur, 2014 Jawaban: ”Perusahaan akan memperhatikan pembeli yang rutin dengan
melakukan promosi penjualan berupa pemberian hadiah yang tetap memberi logo
kimia farma pada produk yang diberikan kepada konsumen tersebut”. Salsa Dewi, 2014
Pertanyaan 17: Bagaimana perusahaan melakukan penjualan pribadi agar konsumen tertarik dengan produk yang dihasilkan ?
Jawaban: ”Penju
alan pribadi setiap tahun dilakukan perusahaan, pihak yang sudah ditunjuk untuk melakukan penjualan pribadi akan menghubungi
calon-calon pembeli dengan bertanya langsung apakah mau membeli produk yang ditawarkan terutama kepada pihak pengusaha apotik ,dokter
–
dokter dan bidan bidan jadi dengan cepat bisa diketahui keinginan dan keluhan konsumen
akan produk perusahaan ini”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Saya memang bertugas sebagai yang menjalani untuk promosi
penjualan, saya menghubungi pelanggan melalui telepon dengan menanyakan langsung kebutuhan obat-obatan, baik kepada apotik maupun toko-toko kelontong
yang juga menjual obat-
obatan”. Mariana, 2014 Jawaban: ”Dengan menghubungi langsung pelanggan berarti kita
menunjukkan perhatian akan kebutuhan, walaupun tidak selalu yang dihubungi langsung mau membeli tetapi setidaknya mereka ingat ada yang memperhatikan
Universitas Sumatera Utara
sehingga apabila sewaktu-waktu mereka perlu maka kita bisa dihubungi untuk
membeli obat yang dibutuhkannya”. Lindawati, 2014 Jawaban: ”Kami tidak hen
ti-hentinya menerangkan produk-produk kami kepada pelanggan melalui penjelasan-penjelasan agar mereka tidak ragu
terhadap produk yang ditawarkan, dimana kita juga menawarkan dapat dikirim
langsung ke tempat tinggal pembeli”. Shinta Ardila, 2014
Pertanyaan 18: Bagaimana upaya perusahaan melalui publisitas memperoleh pesanan dalam partai besar ?
Jawaban: ”Perusahaan melakukan promosi melalui publisitas apabila
ada acara-acara amal yang dilakukan suatu instansi dimana mereka ingin memberikan obat-obatan dalam jumlah besar, maka perusahaan kami akan
menyediakannya dengan mengurangi harga jual tanpa harus mengurangi biaya
produksi, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian”. Rudianto, 2014 Jawaban: ”Publisitas hanya dilakukan apabila ada acara
-acara amal yang dilakukan suatu instansi, dan kami menyediakan obat-obatan yang
diperlukan dalam jumlah besar dengan mengurangi harga jualnya”. Budiman, 2014
Jawaban: ”Dalam satu tahun mungkin bisa 2 kali melakukan promosi
publisitas, itupun kalau ada acara amal, mau juga dalam satu tahun tidak ada terjadi promosi publisitas. Jadi semua tergantung ada tidaknya acara amal yang
mengikutsertakan kami sebagai penyedia obat”. Lukman Santoso, 2014 Jawaban: ”Publisitas memang membuat perusahaan bisa terkenal karena
biasanya jumlah obat yang dibutuhkan tergolong partai besar, yang dibagikan kepada orang-
orang yang membutuhkan pada acara amal oleh suatu instansi”. Misran, 2014
4.2.3 .Strategi Pemasaran yang Diterapkan PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan
Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan volume penjualan, tetapi selama 3 tahun terakhir terjadi penurunan volume penjualan. Hal ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Perkembangan Volume Penjualan pada PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa
Tahun Volume penjualan
Rp Perubahan
2010 12.382.714.000
- 2011
11.648.032.000 -5,93
2012 10.964.890.000
-5,86 Sumber: PT. Kimia Farma Persero Trading Distribution, Tbk Cabang
Tanjung Morawa
Dari Tabel 2 terlihat bahwa sejak tahun 2010 hingga tahun 2012, penjualan perusahaan selalu mengalami penurunan. Tahun 2010 penjualan
menurun 5,93 , tahun 2011 menurun 5,86 . Jika penurunan penjualan ini terus berlangsung maka pada tahun-tahun berikutnya perusahaan dapat mengalami
kerugian besar. Untuk mengetahui penyebab dari menurunnya volume penjualan
perusahaan maka penulis melakukan wawancara dengan mengajukan 5 pertanyaan, dengan jawabannya penulis sajikan berikut ini.
Pertanyaan 19: Apakah perusahaan cukup mudah mendapatkan pembeli atas produk yang ditawarkan ?
Jawaban: ”Perusahaan cukup mudah mendapatkan pembeli karena
selama ini produk kimia farma sudah lama terkenal. Walaupun demikian perusahaan yang menjadi pesaing juga melakukan promosi dengan melakukan
penurunan harga sehingga volume penjualan mengalami penurunan”. Rudianto, 2014.
Jawaban: ”Perusahaan kami sudah lama terkenal dan dijamin obatnya
dimata masyarakat, tetapi namanya persaingan selalu ada, sehingga walaupun kami melakukan promosi dan pemotongan harga sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, jumlah obat yang terjual selalu mengalami penurunan dari tahun ke
tahun”. Romauli Sinaga, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: ”Untuk men
dapatkan pembeli selalu tidak mengalami kesulitan, hanya saja jumlah yang mereka beli sepertinya mengalami penyusutan, hal ini
mungkin disebabkan pelanggan tidak hanya membeli dari produk kami melainkan
produk berasal dari luar juga mereka beli”. Bintoro, 2014. Jawaban: ”Produk memang selalu dibeli oleh pelanggan, hanya saja
jumlah yang dibeli sepertinya semakin sedikit, mungkin karena dari perusahaan lain juga mereka beli dengan harga yang kami tawarkan jadinya jumlah yang
terjual semakin menurun”. Misran, 2014.
Pertanyaan 20: Bagaiman penjualan atas produk, apakah cukup mudah mencapai target yang ditetapkan ?
Jawaban: ”Penjualan produk kami akhir
-akhir ini tidak mudah
mencapai target yang sudah ditetapkan”. Itu tadi karena jumlah pembelian
mengalami penurunan dibanding tahun-
tahun sebelumnya”. Rudianto, 2014. Jawaban: ”Untuk saat ini tidak mudah mencapai target penjualan
perusahaan, karena selalu mengalami penurunan, padahal perusahaan sudah melakukan promosi dan melakukan pemotongan harga untuk pembelian yang
relatif banyak”. Juniar, 2014. Jawaban: ”Kami bagian pemasaran yang ke lapangan merasa penjualan
semakin sulit mencapai target, mungkin-mungkin aja karena harga yang
ditetapkan perusahaan masih lebih tinggi dari perusahaan pesaing”. Mangatur, 2014.
Jawaban: ”Penjualan selalu mengalami penurunan dilihat beberapa tahun ini, padahal strategi pemasarn sudah diterapkan dengan baik”. Salsa
Dewi, 2014.
Pertanyaan 21: Bagaimana permintaan masyarakat terhadap produk ?
Jawaban: ”Permint
aan masyarakat mengalami penurunan dibanding tahun-
tahun sebelumnya”. Rudianto, 2014. Jawaban: ”Masyarakat selalu meminta produk yang ditawarkan
perusahaan akan tetapi jumlahnya yang sepertinya mengalami penurunan”. Mariana, 2014.
Jawaban: ”Masyara
kat memang sudah percaya dengan produk kami, mungkin karena harga produk mengalami peningkatan makanya masyarakat
mengurangi jumlah pembeliannya”. Lindawati, 2014. Jawaban: ”Kalau dilihat dari segi permintaan, memang masyarakat
semakin sedikit membeli produk kami, mungkin karena harga kalah bersaing
dengan perusahaan lain”. Shinta Ardila, 2014.
Pertanyaan 22: Apakah para konsumen cenderung melakukan pembelian ulang atas produk perusahaan ?
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: ”Ya, konsumen selalu melalukan pembelian ulang, mungkin karena produk kami terjamin mutunya”. Rudianto, 2014.
Jawaban: ”Ya, pelanggan yang datang cenderung yang sering
-sering
melakukan pembelian”. Misran, 2014. Jawaban: ”Ya, karena mereka merasa terjamin mutunya makanya
masyarakat selalu melakukan pembelian berulang atas produk kami”. Romauli Sinaga, 2014.
Pertanyaan 23: Bagaimana dengan pengembalian produk karena cacat atau tidak sesuai dengan pesanan ?
Jawaban: ”Pengembalian produk karena cacat jarang terjadi pada kami, karena produk cacat sudah kami singkirkan terlebih dahulu sebelum dipasarkan”.
Rudianto, 2014.
Jawaban: ”Produk yang cacat sepertinya tidak ada komplain dari
pelanggan, berarti produk cacat jarang terjadi diterima mereka dan produk yang
tidak sesuai pesanan juga tidak terjadi”. Bintoro, 2014. Jawaban: ”Pada saat proses produksi kami sudah mensortir produk yang
mengalami kecacatan, sehingga produk yang sampai ke tangan konsumen adalah yang bagus-bagus, dan sekali-sekali pernah terjadi pesanan tidak sesuai dengan
yang diminta, itupun cepat kami tanggapi agar mereka tidak kapok untuk membeli
kembali”. Mariana, 2014. Jawaban: ”Produk yang cacat jarang terjadi sampai ke tangan konsum
en, karena kemasan sudah cukup baik dibuat, dan pesanan yang tidak sesuai sangat
jarang terjadi”. Lindawati, 2014.
4.3. Analisis Data