Tujuan dan Manfaat Penelitian

8 kedewasaan.” Atau dengan kata lain, pendidikan adalah “bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakatnya.” Definisi pendidikan di atas sepertinya hanya dimaksudkan untuk pendidikan anak-anak di lembaga persekolahan. Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana kalau yang diajar atau dibimbing adalah orang yang telah dewasa atau orang tua, apakah hal itu disebut juga pendidikan? Menanggapi hal demikian, para pakar pendidikan umat beragama dalam memberikan makna pendidikan. John Dewey misalnya, mengartikan pendidikan sebagai organisasi pengalaman hidup, pembentukan kembali pengalaman hidup. Sementara itu, Komisi Nasional Pendidikan mendefinisikan, pendidikan adalah usaha nyata menyeluruh yang setiap program dan kegiatannya selalu terkait dengan tujuan akhir pendidikan. Meski berawal dari akar kata sama, tetapi pemberian makna terhadap istilah pendidikan begitu beragam. Hal ini disebabkan oleh karena sifat pendidikan yang dinamis. Pengertian pendidikan di zaman Yunani akan berbeda dengan pengertian pendidikan di zaman Aufklarung. Pengertian pendidikan di zaman kemajuan Islam akan berbeda dengan pengertian yang diberikan para pakar pendidikan Islam di zaman kemundurannya. Demikian juga dalam konteks Indonesia, arti pendidikan di zaman Orde Lama, Baru dan Era Reformasi akan berbeda. Perbedaan itu secara prinsip dikarenakan tujuan pendidikan yang ingin dicapai berbeda-beda beragam pada setiap masanya, serta amat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik dan geografisnya, apalagi, pendidikan adalah ilmu pengetauan yang bercorak teoritis dan praktis. 7 Di negara demokrasi, pendidikan merupakan sarana untuk membentuk warga negara menjadi diri sendiri. Setiap individu diberi kesempatan yang sama untuk berkembang dan mendapatkan pendidikan yang layak sebagai manusia. Individu 7 Armai Arief, MA, op. cit, hlm. 17-18. 9 juga diberi kebebasan sebesar-besarnya untuk mampu merealisasikan diri, dan kemampuannya semaksimal mungkin. 8

2. Pengertian Pendidikan Islam

Agama Islam adalah agama yang universal. Yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. 9 Islam adalah damai, sentosa dan aman.Agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan untuk umat manusia, melalui RasulNyaMuhammad SAW. Tujuan ajaran islam yaitu untuk mendorong manusia agar patuh dan tunduk kepada Tuhan, sehingga terwujud keselamatan, kedamaian, aman dan sentosa, serta sejalan pula dengan misi ajaran islam, yaitu menciptakan kedamaian di muka dumi dengan cara mengajak manusia untuk patuh dan tunduk kepada Tuhan. 10 Kata “Islam” dalam “Pendidikan Islam” menunjukkan warna pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islami yaitu pendidikan yang berdasarkan Islam. 11 Salah satu di antara ajaran Islam tersebut adalah, mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan pendidikan. Karena menurut Islam ajaran Islam, pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus dipenuhi, demi untuk mencapai kesejahtraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan pendidikan itu pula manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dan kehidupannnya. Lebih-lebih Islam merupakan agama ilmu dan agama akal. Karena Islam selalu mendorong umatnya untuk mempergunakan akal dan menuntut ilmu pengetahuan, agar dengan demikian mereka dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan dapat menyelami hakikat alam. Apabila kita memperhatikan ayat-ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, maka nyatalah bahwa Allah telah menekankan perlunya orang belajar baca tulis dan belajar ilmu pengetahuan. 8 Armai Arief, MA, op. cit, hlm. 19. 9 Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara 2009 hlm. 98. 10 Abuddin Nata, op. cit., hlm. 32. 11 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. 7, hlm. 24 10 Firman Allah dalam Surat Al- A’laq ayat 1-5: .. . . . Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ”. Q.S. Al- Alaq: 1-5 Dari ayat tersebut, jelaslah bahwa agama Islam mendorong umatnya agar menjadi umat yang pandai, dimulai dengan belajar baca tulis dan diteruskan dengan belajar berbagai macam ilmu pengetahuan. Islam disamping menekankan kepada umatnya untuk belajar juga menyuruh umatnya untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Jadi Islam mewajibkan umatnya belajar dan mengajar. Melakukan proses belajar dan mengajar adalah bersifat manusiawi, yakni sesuai dengan harkat kemanusiaannya, sebagai makhluk Homo educandus, dalam arti manusia itu sebagai makhluk yang dapat dididik dan dapat mendidik. Banyak ayat Al- Qur’an dan Hadits yang menjelaskan hal tersebut, diantaranya: 12 Firman Allah dalam Surat Al- Taubah ayat 122:   Artinya: “Apakah tidak lebih baik pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya .” Q.S. Al- Taubah: 122. Sabda Nabi: 12 Zuhairini, dkk, op. cit., hlm. 98-101.