Reliabilitas Instrumen Tingkat Kesukaran

Dari hasil uji coba soal yang telah dilaksanakan diperoleh koefisien validitas keseluruhan soal adalah r 11 = 0,61 yang artinya keseluruhan butir soal memiliki validitas tinggi.

F. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas tes adalah derajat konsistensi yang dimiliki suatu tes artinya sejauhmana tes tersebut mampu menggambarkan posisi murid secara konsisten atau hasil yang ditunjukan tes tersebut. Reliabilitas instrumen berkaitan dengan keajegan atau ketepatan alat evaluasi dalam mengukur sesuatu dari siswa Ruseffendi, 2003:142. Untuk mengukur reliabilitas instrumen tersebut dapat digunakan nilai koefesien reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan formula Alpha Suherman, 1990:187 berikut: Keterangan: = koefisien yang dicari n = jumlah butir soal = varians skor total p = proporsi banyak subjek yang menjawab benar pada butir soal rata-rata dibagi n q = proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir soal, jadi q= 1 – p Koefisien reliabilitas yang telah diperoleh dari hasil perhitungan dengan formula di atas selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi reliabilitas menurut Guilford Suherman, 1990:177 Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi Interpretasi 0,80 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,20 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah 0,00 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah ≤ 0,00 Tidak valid Berdasarkan hasil uji coba soal yang telah dilaksanakan diperoleh koefisien reliabilitas keseluruhan soal untuk tes keterampilan berpikir kreatif siswa adalah r 11 = 0,42 yang artinya keseluruhan butir soal memiliki reliabilitas sedang. Sedangkan untuk hasil uji coba soal tes hasil belajar siswa diperoleh koefisien reliabilitas keseluruhan soal adalah r 11 = 0,57 yang artinya keseluruhan butir soal memiliki reliabilitas sedang.

G. Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat atau indeks kesukaran setiap butir soal, digunakan formula sebagai berikut: Keterangan: Ik = tingkatindeks kesukaran X = rata-rata skor setiap butir soal SMI = skor maksimum ideal Indeks kesukaran yang diperoleh hasil perhitungan dengan menggunakan formula di atas, selanjutnya diinterprestasikan dengan menggunakan kriteria berikut Suherman, 1990:213: Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Koefisien Korelasi Interpretasi IK = 00 Terlalu sukar 0,00 IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 IK ≤ 1,00 Mudah IK = 1,00 Terlalu mudah Hasil uji coba analisis indeks kesukaran tes keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Analisis Indeks Kesukaran Soal Indeks Kesukaran Interpretasi 1 0,62 Sedang 2 0,63 Sedang 3 0,61 Sedang 4 0,52 Sedang 5 0,71 Mudah 6 0,81 Mudah 7 0,88 Mudah 8 0,73 Mudah 9 0,67 Sedang 10 0,80 Mudah Sedangkan untuk hasil uji coba analisis indeks kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Analisis Indeks Kesukaran Soal Indeks Kesukaran Interpretasi 1 0,62 Mudah 2 0,63 Sukar 3 0,61 Sedang 4 0,52 Mudah 5 0,71 Sedang 6 0,81 Sedang 7 0,88 Sedang 8 0,73 Sukar

H. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BENDA CAIR DI KELAS III SDN CIKAMUNING KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 3 40

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SDN SABAGI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 35

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA DI KELAS III SDN BABAKAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 44

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR BATANG TUMBUHAN DAN FUNGSINYA DI KELAS IV SDN SABAGI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 40

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Sindangraja dan SDN Panyingkiran III di Kecamatan Sumedang Utara).

0 4 50

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PENGGUNAAN MEDIA MOCK UP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI DAERAH SUMEDANG ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester I SDN Gudang Kopi I Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ).

0 1 49

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV PADA MATERI SIFAT-SIFAT ENERGI BUNYI (Penelitian Eksperimen di Kelas IV SDN Cibeureum Mandiri 2 Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi).

0 1 36

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Ciuyah I dan SDN Cisalak IV di Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang).

0 0 49

PENGARUH MODEL KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV SD PADA MATERI ENERGI PANAS (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Jagatapa dan SDN Kirisik di Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang).

0 1 38