Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100 .
. .
. x
pretes skor
ideal skor
pretes skor
postes skor
g
Dimana skor ideal yaitu 100. Acuan untuk melihat peningkatan N-Gain digunakan tabel berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi N
–Gain
Gain Klasifikasi
g0,7 gain
tinggi 0,3g≤0,7
gain sedang
g≤0,3 gain
rendah
2. Analisis Data Non-Tes
a. Analisis Data Skala Sikap Data yang dikumpulkan dari skala sikap kemudian dianalisis dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Setelah pelaksanaan uji tes akhir, siswa langsung diberikan seperangkat tes
skala sikap. Setiap butir skala sikap yang terkumpul kemudian rerata
jumlah siswa yang menjawab SS, S, TS, atau STS dihitung, cara ini
bertujuan untuk mengungkap kecendrungan pilihan siswa secara umum.
Tingkat persetujuan siswa untuk masing-masing item dihitung. Data hasil angket ini kemudian dibuat bentuk persentase untuk mengetahui frekuensi
masing-masing alternatif jawaban yang diberikan.
Dalam pengolahan data, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut: P =
Keterangan: P = Persentase jawaban
n
1
= banyaknya siswa yang menjawab skor 4 n
2
= banyaknya siswa yang menjawab skor 3 n
3
= banyaknya siswa yang menjawab skor 2 n
4
= banyaknya siswa yang menjawab skor 1 Skor Ideal = jumlah responden x skor maksimal= 25 x 4 = 100
Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian menurut Riduwan 2008, hlm. 88 dibawah ini merupakan kriteria interpretasi skor skala sikap.
Tabel 3.5 Kriteria Persentase Skala Sikap
Persentase Kriteria
0 - 20 Sangat lemah
21 - 40 Lemah
41 - 60 Cukup
61 - 80 Kuat
81 - 100 Sangat kuat
c. Analisis Data Hasil Wawancara Wawancara dilakukan terhadap 5 siswa dari kelas eksperimen yang
dipilih secara acak dari masing-masing kelompok rendah, sedang, dan tingggi pada tiap-tiap kelas eksperimen. Untuk mengetahui respon atau
tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran Brain Based Learning dan untuk memperkuat hasil dari
data kuesioner yang telah didapat. d. Analisis Data Hasil Observasi
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel guna untuk memudahkan dalam membaca data. Data tersebut kemudian dianalisis
untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung apakah aspek-aspek yang dituliskan dalam lembar observasi
dilaksanakan atau tidak.
Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang peneliti lakukan selama penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian ini terjadi peningkatan yang signifikan pada nilai rata-rata kelas eksperimen
dibandingkan kelas kontrol. Dilihat dari nilai rata-rata pretes kelas kontrol 33,48 dan kelas eksperimen 34. Pada analisa uji gain peningkatan nilai
kelas eksperimen 0,43 berada klasifikasi sedang, dan untuk kelas kontrol sebesar 0,14 berada pada klasifikasi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
pendekatan berbasis otak dapat mempengaruhi peningkatan pada komunikasi matematis siswa.
2. Kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan berbasis otak
Brain Based Learning yaitu pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat secara keseluruhan untuk nilai
pretes dan postes dari kelas yang diteliti dalam uji normalitas, keduanya berada dalam data yang normal dan homogen serta untuk uji-t postes Ho
ditolak yang menandakan adanya perbedaan pada kedua sampel, nilai rata- rata postes kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelas kontrol. Nilai peningkatan kelas eksperimen juga lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi metematis
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. 3. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan Brain Based Learning pada konsep luas persegi dan persegi panjang dikatakan sudah baik dan mendapatkan respon yang positif. Untuk
tanggapan dari beberapa siswa diantaranya mereka merasa senang dan mudah memahami pelajaran yang mereka pelajari.
Faktor yang menjadi pendukung kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran Brain Based Learning adalah kerjasama siswa dan