Instrumen Non-Tes Instrumen Penelitian

Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Soal Valid 1 atau Tidak Valid Komentar dan Saran Perbaikan 1. 1 Isi soal sudah cukup jelas dan sesuai dengan empat indicator yang ada 2a. Seharusnya tingkat kesukarannya adalah sukar bukan sedang 2b 1 Isi soal sudah cukup jelas dan sesuai dengan empat indicator yang ada 3. 1 Isi soal sudah cukup jelas dan sesuai dengan empat indicator yang ada 4a. Seharusnya tingkat kesukarannya adalah sukar bukan sedang 4b. 1 Isi soal sudah cukup jelas dan sesuai dengan empat indicator yang ada Berdasarkan tabel pertimbangan di atas dapat dilihat bahwa untuk validitas muka sudah valid. Akan tetapi, untuk validitas isi soal hanya terdapat kesalahan pada soal nomer 2a dan 4a saja. Atas hasil pertimbangan tersebut untuk soal-soal yang masih salah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator, sehingga soal menjadi valid.

2. Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket skala sikap dan lembar wawancara. a. Angket Skala sikap Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skala sikap dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai respon dan sikap siswa setelah dilakukannya pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Brain Based Learning. Skala sikap tersebut berisi beberapa pertanyaan, diantaranya keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, perasaan suka atau tidaknya terhadap pembelajaran, pendapat mengenai pembelajaran menggunakan BBL, penguasaan kemampuan pemecahan masalah matematis setelah dilakukan pembelajaran, dan kesukaan terhadap suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung. Angket skala sikap ini diberikan setelah semua proses pembelajaran berakhir dan diberikan kepada seluruh siswa di kelas eksperimen. Untuk menentukan baik atau tidaknya skala sikap ini tidak ada kriteria yang mutlak. Namun dalam pembuatannya dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yakni membuat kisi-kisinya terlebih dahulu, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji validitas isi dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Skala sikap dianalisis dengan menghitung jumlah jawaban yang menyatakan SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak setuju. Kemudian dideskripsikan berdasarkan jumlah jawaban dari angket skala sikap siswa kelas eksperiman. Jumlah pernyataan yang dibuat berjumlah 10 terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Pernyataan positif yaitu nomor 1, 3, 5, 7, 9. Sedangkan pernyataan negative yaitu nomor 2, 4, 6, 8, 10. Tabel 3.3 Kriteria Penyekoran Skala Sikap Bentuk Jawaban Skor Jawaban Positif Negatif SS 4 1 S 3 2 Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TS 2 3 STS 1 4 b. Pedoman Wawancara Menurut Sugiyono 2012, hlm. 172 mengatakan bahwa “Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit”. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk mengetahui lebih dalam perasaan siswa dalam pembelajaran Brain Based Learning. Selanjutnya data hasil wawancara tersebut dianalisis deskriptif sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan kesimpulan. Wawancara dilakukan terhadap beberapa perwakilan siswa yang terdapat di kelas eksperimen masing-masing dari kelompok rendah, sedang, dan tinggi. c. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk mengontrol pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Brain Based Learning serta mengamati dan mencatat segala aktivitas siswa dan guru yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Interaksi antara siswa dan guru dalam pembelajaran, serta interaksi antar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan Brain Based Learning. Instrumen lembar observasi ini diisi oleh observer, yakni guru matematika kelas eksperimen. Aktivitas siswa yang diamati pada waktu pembelajaran berlangsung antara lain: mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru, mempelajari lembar kerja siswa LKS, melaksanakan instruksi dari guru, berdiskusi antara siswa dengan siswa ataupun dengan guru, mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Sedangkan aktivitas guru yang diamati adalah sebagai berikut: penyampaian tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, menjelaskan materi secara lisantulisan, mengajukan pertanyaan, membimbing ativitas siswa, serta menutup kegiatan pembelajaran. Nurchasanah,2016 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Sikap teologis pengurus MUI Kota Serang Banten terhadap agama-agama

0 11 85

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP DAUR AIR: Penelitian Eksperimen dikelas V SDN Umbul Tengah 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

0 0 43

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Kota Serang Kecamatan Serang.

1 3 49

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD: PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang.

0 1 40

DESAIN DIDAKTIK KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS BUDAYA SERANG UNTUK MENGATASI LEARNING OBSTACLE SISWA PADA KONSEP MEMBANDINGKAN DAN MENGURUTKAN PECAHAN: Didactical Design Research Pada Kelas IV SD Negeri di Kota Sera

0 1 226

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VA dan VB SD Negeri Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

1 7 36

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA KELAS IV SDNUMBUL KAPUK KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG.

0 11 37

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen Pada Materi luas Persegi dan Persegi Panjang diKelas III SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang.

0 0 54

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD:Penelitian Eksperimen Pada Materi Pecahan Biasa di Kelas IV SD Negeri Kubang Kec. Curug Kota Serang.

0 0 37

PENGARUH PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD:Penelitian Eksperimen di Kelas V SD Negeri Cilaku Kecamatan Curug Kota Serang Tahun 2013.

0 0 39