Menguji Hipotesis Penelitian Teknik Analisis Data

94

3. Menguji Hipotesis Penelitian

Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah untuk hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana, sedangkan hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda.

a. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi adalah untuk mengetahui derajat hubungan antara variable X dengan variable Y. Dalam penelitian ini, ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan adalah koefisien korelasi dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: . . Keterangan: = Jumlah responden = Jumlah perkalian X dan Y = Jumlah skor tiap butir = Jumlah skor total ² = Jumlah skor X dikuadratkan ² = Jumlah skor Y dikuadratkan Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa 56 merupakan koefisien korelasi dari variable X dan variable Y yang dapat dilihat dengan membandingkan dengan pada tingkat kepercayaan 95. Bila dan bernilai positif, maka terdapat pengaruh yang positif. Akdon 2008:188 menyatakan bahwa untuk memudahkan penafsiran harga koefisien korelasi maka dapat menggunakan tabel berikut: 95 Tabel 3.10 Tolok Ukur Koefisien Korelasi Nilai Koefisien Kriteria 0.80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 1 Uji Signifikan Dalam penelitian ini, uji signifikan dimaksudkan untuk menentukan apakah variable X berkontribusi secara signifikan terhadap variable Y. Akdon 2008:188 mengemukakan rumus uji signifikansi, sebagai berikut: √ 2 √1 Keterangan: = koefisien korelasi = banyak sampel Untuk menguji tarap signifikansi yaitu dengan membandingkan harga dengan pada tingkat kepercayaan tertentu dengan dk = n – 2. Koefisien dikatakan signifikan memiliki arti apabila harga . 2 Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana derajat hubungan kontribusi yang diberikan oleh variable X terhadap variable Y, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 78 - 100 Keterangan: 78 = koefisien determinasi yang dicari = koefisien korelasi 96

b. Analisis Regresi Sederhana

Untuk mengetahui hubungan fungsional antar variable penelitian, maka dalam penelitian ini, digunakan rumus sebagai berikut: Ŷ ; Keterangan: Ŷ = nilai taksir Y variable terikat dari persamaan regresi ; = konstanta apabila harga X = 0 = koefisien regresi besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X = harga variable X. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1 Mencari harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Akdon 2008:197, yaitu: ; ² ² ² ² 2 Menyusun pasangan data untuk variable X dan variable Y 3 Mencari persamaan untuk koesfisien regresi sederhana.

c. Analisis Korelasi Ganda

Dalam penelitian ini, analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antar variable bebas X ₁ dan X₂ dan secara simultan bersama-sama berkontribusi terhadap variable terikat Y. Analisis korelasi 97 ganda menggunakan rumus: Rx ₁x₂y. Sedangkan untuk mencari signifikansi digunakan rumus ? dibandingkan dengan ? . Untuk kesimpulan, jika ? ≥ ? maka Ho ditolak artinya signifikan. Sebaliknya, jika ? ≤ ? maka Ho diterima, artinya tidak signifikan.

d. Analisis Regresi Ganda

Dalam penelitian ini, analisis regresi ganda merupakan alat peramalan nilai kontribusi dari kedua variable bebas terhadap variable terikat untuk membuktikan ada atau tidak adanya hubungan kausalitas fungsi kausal. Untuk itu, digunakan rumus analisis regresi ganda, sebagai berikut: Ŷ ; - - E Keterangan: Ŷ = nilai taksir Y variable terikat dari persamaan regresi ; = nilai konstanta = nilai koefisien regresi - = nilai koefisien regresi - = variable bebas = nilai koefisien regresi E = predictor pengganggu Untuk membantu menganalisis data, maka dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Statistical Package of Social Science sehingga dapat diperoleh perhitungan statistic deskriptif, seperti: mean, standar deviasi, skor minimum, skor maksimum, dan distribusi frekuensinya. 152

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Merujuk kepada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah pada SMK Negeri di Kabupaten Tasikmalaya Propinsi jawa Barat, yang diukur melalui: 1 Struktur tugas, dan 2 Tenggang rasa, termasuk kategori “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden tentang perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang berada pada kategori “Sangat Baik”. 2. Kinerja komite sekolah pada SMK Negeri di Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat, yang diukur melalui: 1 Badan Pertimbangan Advisory Agency, 2 Badan Pendukung Supporting Agency, 3 Badan Pengontrol Controlling Agency, dan 4 Badan Penghubung Mediator Agency, termasuk kategori “Sangat Tinggi”. Hal ini ditunjukan oleh skor rata-rata jawaban responden tentang kinerja komite sekolah yang berada pada kategori “Sangat Tinggi”. 3. Efektivitas implementasi MBS pada SMK Negeri di Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat, yang diukur melalui: 1 Kemandirian sekolah, 2 Transparansi dan akuntabilitas, 3 Partisipasi masyarakat, 4 Peningkatan kesejahteraan, dan 5 Peningkatan kualitas sekolah, termasuk kategori “Sangat Tinggi”. Hal ini ditunjukan oleh skor rata-rata jawaban responden tentang efektivitas implementasi MBS yang berada pada kategori “Sangat Tinggi”. 152

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PERAN KOMITE SEKOLAH, KEMAMPUAN MANAJERIAL, DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KEBERHASILAN IMPLEMENTASI TERHADAP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 40

KONTRIBUSI PENGUASAAN KEPALA SEKOLAH TENTANG MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN PERAN SERTA KOMITE SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH MENGAMBIL KEPUTUSAN DI SD NEGERI SE KOTA BINJAI.

0 1 7

Kontribusi Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Jatiwangi.

0 1 11

KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA KOMITE SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA.

0 1 63

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 97

KONTRIBUSI KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA SMP NEGERI DI KABUPATEN PURWAKARTA.

0 2 70

KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA TASIKMALAYA.

1 3 88

KONTRIBUSI KINERJA KOMIOTE SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SEKOLAH :Studi Deskriptif pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Tasikmalaya.

0 1 60

PENGARUH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH TERHADAP KINERJA SEKOLAH PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN TASIKMALAYA.

0 0 58

Faktor-Faktor Partisipasi Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di Sekolah Dasar Kabupaten Purworejo.

0 0 3