Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

0,0010,05. Nilai t hitung 3,524 t tabel 2 hal ini berarti bahwa jika variabel brand endorser ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat. Berdasarkan hasil dari output diatas maka rumus persamaan regresinya adalah: Y = Y = -4,930 + 0,472X1 + - 0,050 X2 + 0,614X3 + ℮

4.2.2 Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda yang berbasis ordinary least square OLS. Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah penyimpangan terhadap asumsi klasik. Jika hasil regresi telah memenuhi asumsi-asumsi regresi maka nilai estimasi yang diperoleh akan bersifat BLUE Best, Linier, Unbiased, Estimator BLUE adalah asumsi yang dikembangkan oleh Gauss dan Markov, yang kemudian teori tersebut terkenal dengan sebutan Gauss Markov Theorem. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis OLS. Jadi analisi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik Situmorang dan Lufti, 2012;100.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa diintegrasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal. Pengujian normalitas dilakukan terhdap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukkan adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19.0 2014 Gambar 4.5 Pendekatan Histogram UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.5 pada grafik histogram terlihat bahwa variabel keputusan pembelian berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang ada pada gambar diatas bahwa tidak menceng ke kiri ataupun menceng ke kanan. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19.0 2014 Gambar 4.6 Pendekatan Grafik Pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal karena mengikuti garis diagonal. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.13 Pendekatan Kolmogorv Smirnov Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19.0 2014 Pada one-sample KS,terlihat bahwa nilai Asymp.Sig adalah 0,949 dan diatas nilai signifikan 0,005. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai kolmogrovo-smirnov Z lebih kecil dari 2,76 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiris atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varian sama, dan ini yang saharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varian tidak sama dikatakan heteroskedastistas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada Lampiran sebagaimana juga pada Gambar berikut ini : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 44 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.23496279 Most Extreme Differences Absolute .079 Positive .058 Negative -.079 Kolmogorov-Smirnov Z .521 Asymp. Sig. 2-tailed .949 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19.0 2014 Gambar 4.7 Pendekatan Grafik Dari grafik scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawh angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regersi, yang berarti bahwa model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen berdasarkan variabel independenya. Tabel 4.14 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.475 1.390 2.500 .017 Harga -.156 .078 -.422 -1.994 .053 Kualitas .049 .099 .137 .494 .624 endorser .074 .100 .184 .738 .465 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19.0 2014 Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Pada Tabel 4.8 Pada tabel yang ada diatas memperlihatkan bahwa tiadak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen absolute Ut abSut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya diatas kepercayaan 0,05 5, jadi disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Brand Positioning Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

12 68 115

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI SURABAYA.

1 5 81

PENGARUH BRAND IMAGE, ATRIBUT PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI KULON PROGO.

0 6 156

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

0 0 10

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI SURABAYA SKRIPSI

0 1 17