Pengaruh Harga, Kualitas dan Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

   

SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KUALITAS DAN BRAND ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI

KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DISUSUN

WAHYU LISTIA NINGSIH 100502169

PROGRAM STUDI STRATA-IMANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014  

     


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Dzat yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dan pemilik dari segala ilmu pengetahuan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas dan Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Teristimewa kepada Ibunda dan kakak tercinta Ibunda Kartini dan Dewi yang telah memberikan cinta, kasih sayang, dan doa yang tak henti-hentinya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Ketua dan sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, dan Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Ketua dan Skretaris Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(3)

   

4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM, selaku Dosen Penasehat Akademik penulis yang telah membantu dan mengarahkan penulis selama perkuliahan.

5. Prof.Dr. Rismayani dan Dr.Arlina Nurbaiti Lubis,SE,MBA selaku Dosen Pembimbing dan dosen pembaca yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk semua jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Kakak, Adik tersayang Dewi Sri Husnul.H dan Nurha Mimi yang selalu mendoakan, menghibur dan menyemangati penulis selama penelitian ini dilakukan.

8. Keluarga tercinta Tante dan Paman Novi Yanti Anwar, Rahmi Yuliatri dan Salman Anwar yang selama ini menjaga, menyayangi dan mendidik peneliti hingga saat ini.

9. Teman-teman kesayangan, Ika Apia, Astri Nadira, Ria Devi, Purnama Sari Sukatendel, Nur Aisyah Fitri, Andhika Ramanda Perangin-angin, Bias Kaliswa Sembiring, Jessica Siregar, Lis Sundari, , Raissa Nur Verina, Alby, dan teman-teman Mahasiswa Manajemen angkatan 2010 yang tidak dapat penulis buatkan namanya satu-persatu yang telah memberikan motivasi, dukungan dan kebersamaan yang besar selama ini.

Teman-teman dan adik-adik di kos Dr.Sofiyan 32 Vivi, Noni, Tania, Febrina yang selalu memeberikan semangat, dukungan dan bantuan kepada peneliti.


(4)

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Medan, April 2014 Penulis


(5)

   

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.3. Perumusan Masalah ... 6

1.4. Tujuan Penelitian ... 7

1.5. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Kerangka Teori 2.2.1. Teori Tentang Harga 2.2.1.1. Pengertian Harga ... 10

2.2.1.2. Kebijakan Harga ... 11

2.2.1.3. Tujuan kunci Penentuan Harga ... 12

2.2.1.4. Situasi Penentuan Harga ... 13

2.2.1.5. Strategi Penyesuaian Harga ... 14

2.2.1.6. Faktor Sensitifitas Harga ... 14

2.2.1.7. Manfaat Strategi Harga ... 16

2.2.2. Teori Tentang Kualitas 2.2.2.1. Pengertian Kualitas ... 17

2.2.2.2. Dimensi Kualitas ... 18

2.2.2.3. Alasan Kualitas Penting ... 19

2.2.2.4. Biaya Kualitas ... 20

2.2.2.5. Standar Kualitas Internasional ... 21

2.2.3. Teori Tentang Brand endorser 2.2.3.1. Pengertian Brand Endorser ... 26

2.2.3.2. Atribut Endorser ... 27

2.2.4. Teori Tentang Keputusan Pembelian 2.2.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 30

2.2.4.2. Tahapan Keputusan Pembelian ... 31

2.2.4.3. Teknik Pendekatan Konsumen ... 34

2.4. Kerangka Konseptual Penelitian ... 35

2.5. Hipotesis ... 37


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 38

3.2. Tempat dan Waktu Peneltian ... 38

3.3. Batasan Operasional ... 38

3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi ... 38

3.4.2. Sampel ... 39

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Wawancara (Interview) ... 40

3.5.2. Daftar Pertanyaan (Questionair) ... 40

3.5.3. Studi Dokumentasi ... 40

3.6. Jenis dan Sumber Data 3.6.1. Data Primer ... 40

3.6.2. Data Sekunder ... 41

3.7. Defenisi Oprasional Variabel 3.7.1. Variabel Bebas ... 41

3.7.2. Variabel terikat………. 41

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1. Uji Validitas ... 42

3.8.2. Uji Reliabilitas ... 45

3.9. Metode Analisis Data 3.9.1. Metode Analisis Deskriptif ... 47

3.9.2. Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda) ... 47

3.10. Uji Asumsi Klasik 3.10.1. Uji Normalitas ... 49

3.10.2. Uji Heteroskedastisitas ... 51

3.10.3. Uji Multikolinieritas ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Sejarah Perusahaan ... 54

4.2. Hasil Penelitian ... 60

4.2.1. Metode Analisis Data ... 60

4.2.1.1. Analisis Deskriptif ... 60

4.2.1.1.1. Gambaran Umum Responden . 60 4.2.1.1.2. Deskripsi Variabel .. 62

4.2.1.2. Analisis Statistik (Regresi Berganda) .... 74

4.2.1.3. Pengujian Hipotesis ... 77

4.2.2. Asumsi Klasik ... 81

4.3. Pembahasan ... 89

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 91

5.2. Saran ... 94


(7)

   

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1.1 Harga Honda Vario Tahun 2014 ... 4

Tabel 1.2 10 Sepeda Motor Terlaris Tahun 2013 ... 4

Tabel 3.1 Data Populasi ... 40

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 45

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 4.1 Spesifikasi Honda Vario ... 58

Tabel 4.2 Penghargaan Honda Vario Tahun 2012-2013 ... 60

Tabel 4.3 Jenis Kelamin, Umur ... 61

Tabel 4.4 Jenis Kelamin, Departemen ... 62

Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Harga ... 63

Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Kualitas ... 66

Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Brand Endorser ... 69

Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian ... 71

Tabel 4.0 Model Summary ... 74

Tabel 4.10 Hubungan Antar Variabel ... 74

Tabel 4.11 Uji F ... 76

Tabel 4.12 Uji t ... 88

Tabel 4.13 Pendekatan Kolmogorv Smirnov ... 82

Tabel 4.14 Uji Glejser ... 83

Tabel 4.15 Nilai Tolerance dan VIF ... 85


(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 2.1 Cara-cara kualitas meningkatkan keuntungan ... 18

Gambar 2.2 Proses pengambilan keputusan ... 35

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

Gambar 4.1 Honda Vario ... 55

Gambar 4.2 Honda Vario CBS ... 56

Gambar 4.3 Honda Vario Techno 125 PGM-FI CBS ... 57

Gambar 4.4 Honda Vario 125 Idling Stop ... 57

Gambar 4.5 Pendekatan Histogram Uji Normalitas... 83

Gambar 4.6 Pendekatan Grafik Uji Normalitas ... 84


(9)

   

ABSTRAK

Pengaruh Harga, Kualitas dan BrandEndorser Terhadap Keputusan Pembelian

Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga,

kualitas dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda

Vario di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan sepeda motor Honda Vario di

FE USU dengan jumlah sampel 44 orang yang di ambil secara accidental.

Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan kuesioner.

Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda. R= 0,822

menunjukkan bahwa hubungan antara harga, kualitas dn brand endorser terhadap

keputusan pembelian sebesar 82%, artinya hubungan yang terjadi sangat erat.

Dengan , hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa

harga, kualitas dan brand endorser berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian dengan nilai signifikan 0,000. Secara parsial menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian nilai signifikan 0,001 dan nilai t hitung > t tabel (3,452 >2), kualitas berpengaruh tidak seignifikan terhadap keputusan pembelian nilai signifikan 0,773 dan t hitung < t

tabel (0,290<2) dan brand endorser berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian nilai signifikan sebesar 0,001dan t hitung > t tabel (3,524 <2).

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa harga dan brand endorser

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata Kunci : Harga, Kualitas, Brand Enodrser, Keputusan Pembelian


(10)

ABSTRACT

The Influence of Price, Quality and Brand Endorser to Buying Decision Honda Vario Motorcycle at University of North Sumatera faculty of Economic Student.

The objectives of this research were to know and to analyze the influence of price, quality and brand endorser to customer buying decision Honda Vario at university of north Sumatera faculty of economic student.

This research is associative explanation. Population in this research is all student who use Honda Vario at University of North Sumatera Faculty of Economic with 44 sample by accidental. Data collected by interview, observation and questionair.

Method of analysis used are multiple regression. With R=0.822 means that the relationship between price, quality and brand endorser to customer buying

decision is 82,2% it shows that have a great connected. , result of

research simultaneously shoe that price, quality and brand endorser has significant influence to buying decision with significantly 0,000. Partially shoe that price has significant influence to buying decision with significantly 0,001 and t count> t table (3,452>2), quality has not significant influence to buying decision with significantly 0,773 and t count < t table (0,290<2) and brand endorser has significant influence to buying decision with significantly 0,001 and t count > t table (3,524>2)

The result of this research shows that price and brand endorser has positive and significant influence to buying decision


(11)

   

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, khususnya sepeda motor. Kehidupan ber-lalulintas yang ada di negara Indonesia saat ini begitu sangat memprihatinkan, hal tersebut dapat kita lihat bahkan dapat kita rasakan melalui kemacetan yang luar biasa khususnya disetiap jalan yang ada di Kota-kota besar. Kemacetan akan lebih terasa lagi menjelang pagi dan sore harinya, karena saat pagi hari adalah saatnya untuk memulai aktifitas sehari-hari dan pada sore hari adalah waktu untuk pulang dari semua kegiatan aktivitas yang ada. Pada saat inilah kemacetan akan mencapai puncaknya, kemacetan bisa terjadi 5 sampai 6 jam baru bisa bergerak bahkan bisa lebih, oleh karena itu dibutuhkan kendaraan lain selain mobil yang memudahkan kita menghadapi keadaan seperti ini. Motor matic merupakan kendaraan alternative lain yang sangat digemari, karena dapat menghindari antrian yang sangat panjang. Dengan bentuknya yang kecil dan gesit kendaraan bermotor memungkinkan kita untuk dapat menyelip kendaraan lainya dan dengan cepat bisa sampai pada barisan terdepan tanpa perlu menunggu lama.

Karena fungsinya yang sangat cocok dalam keadaan macet saat ini, maka jumlah pembelian sepeda motor sangat tinggi bila dibandingkan dengan kendaraan roda empat. Sepeda motor sangat besar manfaatnya, contohnya saja bila ada keperluan mendadak dan kita bisa menyelip tanpa perlu antri di lampu merah terlalu lama dan dapat mencapai tujuan dengan cepat serta tepat waktu. Untuk mendapatkan sebuah sepeda motor tidak begitu sulit dikarenakan harganya


(12)

yang relatif terjangkau sehingga semua kalangan bisa mendapatkannya. Permintaan merosot menjadi nol bila harga produk melesat terlalu jauh atau hanya sejumlah kecil orang yang bersedia membelinya (Boyd, Orville dan jean,2000; 7). Dengan uang muka yang murah yakni kira-kira Rp. 1.500.000, maka kita sudah dapat memiliki sebuah sepeda motormatic. Pembayaran dapat dilakukan dengan kes atau dengan menggunakan kartu kredit yang per-bulannya dapat kita bayarkira-kira Rp.400.000 tiap bulannya.

Selain penetapan harga yang tepat, perusahaan dituntut untuk menawarkan produk-produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih sehingga produk yang ada berbeda dengan produk pesaing. Kualitas merupakan salah satu factor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan pembelian. Penggunaan iklan dengan menggunakan selebrit endorser yang baik dapat meningkatkan minat beli konsumen, selain menggunakan strategi harga dan juga kualits. Selebriti mempunyai peran yang sangat besar dalam membantu perusahaan dalam melakukan proses pemasaran. Selebriti secara tidak langsung dapat membangun proses citra diri pada konsumen.

Honda sebagai perusahaan otomotif sedang berkembang saat ini, menyadari persaingan yang ada. Honda senantiasa memberikan keyakinan pada konsumenya dengan memberikan berbagai kepuasan. Usaha Honda dalam membentuk keyakinan konsumen dilakukan melalui iklan dengan menampilkan bintang iklan yang menarik. Selain itu, Honda menyodorkan produk yang dinilai paling memahami kondisi konsumen saat ini.


(13)

   

Honda Vario pertama kali diperkenalkan sejak tahun 2006 oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) dan dengan gencar dipromosikan sebagai pelopor skuter trendi di Indonesia, dengan memperkenalkan fitur-fitur canggih yang telah diterapkan sejak pertama kali Honda skuter matic diperkenalkan yaitu dengan parking brake lock, side stand switch, dan secure key shut. Matic vario merupakan salah satu unggulan sepeda motor Honda. Banyak mahasiswa maupun siswa yang menggunakan sepeda motor matic vario, dengan desain yang unik, harga yang yang terjangkau dan hemat BBM, membuat matic vario digemari para kaula muda. Pada saat kondisi BBM (bahan bakar minyak) naik, Honda berusaha “ menjual ” irit yang dinilai tepat sebagai jargon efektif untuk meransang para calon konsumen.

Pada tahun 2013 penjualan Honda Vario memang meningkat dari tahun 2012, namun tetap saja dibawah penjualan produk pesaing Honda lainnya, padahal Honda Vario lebih dulu masuk ke Indonesia. Dalam menarik minat masayarakat Honda Vario telah mematok harga yang relatif terjangkau, tentunya dengan kualitas yang baik. Honda Vario dalam meningkatkan penjualannya dan digemari oleh masyarakat telah menciptakan produk-produk berkualitas sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh konsumen sepeda motor saat ini.

Honda Vario mengeluarkan produk-produk yang hemat dalam penggunaan BBM. Penggunaan hemat BBM ini terbukti dengan diadakannya kegiatan Fun Riding Honda Vario 125 CBS Idling Stop yang diadakan pada Tahun 2013. Dari kegiatan ini diperoleh konsumsi bahan bakar teririt yaitu 76,098 KM/Liter,


(14)

dengan ini saja sudah dapat menarik minat kosnumen dalam melakukan pembelian.

Dari segi harga, harga yang ditawarkan oleh Honda Vario tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan harga pesaing. Dapat dilihat pada Tabel 1.1 yang ada dibawah ini harga yang ditawarkan oleh Honda Vario terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.

Tabel 1.1

Harga Honda Vario Tahun 2014

No Nama Harga

1 Honda Vario CW Rp 14.600.000

2 Honda Vario Techno 125 CBS ISS Rp 16.450.000 3 Honda Vario Techno 125 PGM-FI Rp 15.550.000 4 Honda Vario Techno 125 PGM-FI

CBS

Rp 16.450.000 5 Honda Vario Techno 125 STD Rp 15.550.000

6 Honda Vario Techno NCBS Rp 15.400.000

7 Honda Vario Techno Non CBS Rp 15.550.000 Sumber: http://onhuntingandfishing.blogspot.com

Tabel 1.2

10 Sepeda Motor Terlaris Tahun 2013

No Nama Penjualan

1 Honda BeAT 1.856.637 unit.

2 Honda Vario 1.314.685 unit.

3 Yamaha Mio Series 1.139.217 unit

4 Yamaha V-Ixion mencapai 470.025 unit

5 Honda Supra 418.796 unit

6 Yamaha Jupiter Series 367.057 unit.

7 Honda Revo 338.761 unit

8 Suzuki Satria 258.051 unit

9 Honda Scoopy 200.421 unit

10 Honda CB150R StreetFire 182.942 unit

Sumber: http://ciricara.com

Pada Tabel 1.2 terlihat jelas perbedaan jumlah penjualan antara Honda Vario dari pesaing Honda jenis lainnnya. Penjualan Honda Variojauh berada


(15)

   

dibawahnya yaitu sampai 500.000 unit. Padahal Honda Vario cenderung leih disukai oleh masyarakat, hal ini terbukti dengan dinobatkannya Honda Vario Techno 125 PGM-FI sebagai motorcycle of the year 2012. Pemilihan ini dilakukan oleh 25 juri yang seluruhnya merupakan wartawan dari berbagai media cetak, elektronik, maupun online. Penilaian yang dilakukan berdasarkan objektifitas masing-masing yang diyakini mewakili keinginan masyarakat Indonesia. Fktor-faktor yang dinilai yaitu desain, teknologi, performa, harga, sampai layanan purna beli.

Penjualan Honda Vario masih tetap saja jauh dibawah pesaing lainnya, padahal harga, kualitas yang ditawarkan oleh Honda Vario sudah sangat menarik minat. Dalam meningkatkan penualannya Honda Vario telah menciptakan produk-produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumennya. Honda Vario setiap tahunnya selalu mengeluarkan inovasi-inovasi baru. Kehadiran motor matic ini setiap tahunnya memang selalu memberi kejutan

Pada tahun 2014 ini Honda Vario kembali hadir dengan kualitas yang lebih baik serta inovasi yang menarik. Di tahun ini Honda Vario memamerkan 3 produk handalan mereka, diantaranya Honda Vario Techno, Vario CW, dan Vario Techno 125 PGM-FI CB. PGM-FI sudah menggunakan teknologi Injeksi yang lebih irit dibandingkan tipe Honda Vario lainnya, dan hal tersebutlah yang menjadikan Honda Vario menjadi salah satu motor matic terbaik di Indonesia, karena sudah menggunakan teknologi yang mampu menandingi motor matic dari pabrikan motor lainnya, dilihat dari bentuknya jenis motor ini jauh lebih kekar


(16)

bila dibandingkan dengan motor matic lainnya motor ini cocok bagi konsumen dengan bentuk tubuh yang besar.

Kualitas yang diberikan Honda Vario memang sangat menarik minat apalagi dengan adanaya Combi brake yang memungkinkan kita untuk mengerem roda depan dan belakang secara bersamaan (tepat) hanya dengan menarik tuas rem ditangan kiri. Direct current lamp yaitu dibagian depan ada lampu otomatis yang secara otomatis akan menyala ketika mesin dinyalakan jadi pengendara tidak perlu takut ditangkap polisi ketika lupa menyalakan lampu depan. Dengan desain strip dan lekuk body baru membuatnya tampil beda, lebih stylish. Dibagian depan bercokol lampu dengan dual keen eye yang moderen dan berkelas. Dibelakang duduk manis backlamp dengan inovasi tampilan yang enak dilihat.

Dalam meningkatkan jumlah penjualannya, selain menawarkan harga yang murah dan kualitas yang tinggi, Honda vario juga menggandeng Agnes Monica sebagai Brand endorser. Agnes mewakili generasi muda yang energik dan memiliki imej berkelas yang ingin disampaikan oleh Honda Vario. Agnes Monika merupakan seorang artis yang multitalenta dan sangat terkenal di mata masyarakat Indonesia. Mengapa tidak, pada tahun 2003 dan 2004 Agnes banyak meraih penghargaan dimulai dari penyanyi pop wanita terbaik, duo terbaik, dan lagu dance terbaik. Bahkan Agnes juga merambahi dunia pesineteron, dan tidak tanggung-tanggung ia mendapatkan penghargaan sebagai bintang sinetron terbaik pada tahun 2007.


(17)

   

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana pengaruh harga, kualitas dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar pengaruh harga, kualitas dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi perusahaan Honda Vario

Bagi perusahan diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum melakukan pemasaran produknya sekaligus untuk menambah informasi apa-apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen dari segi harga, kualtas dan brand endorser.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini bisa menambah informasi pembaca untuk referensi tambahan dalam melakukan penelitiannya, baik untuk penelitian yang akan datang maupun yang sedang berlangsung.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mempelajari secara langsung perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian


(18)

khususnya pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Dengan adanya penelitian ini dapat memanfaatkan dan menyalurkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama dibangku perkuliahaan dan lebih paham akan ilmu manajemen.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dari penelitian ini masyarakat mengetahui hal-hal apa saja yang paling berpengaruh dalam melakukan pembelian suatu produk serta menambah pengetahuan mereka tentang ilmu manajemen.


(19)

   

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

no Nama Judul jurnal Metode

Analisis

Variabel Hasil 1 Putra

Sasnelwati Yulasmi 2013

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk CBR 250R Terhadap

Keputusan Beli Konsumen pada PT. Menara Agung

di Kota Payakumbuh. Analisis Regresi Berganda Variabel Independen: Harga (X1) Kulitas Produk (X2) Dependent: Keputusan Pembelian (Y)

Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara harga dan kualitas produk terhadap keputusan beli konsumen PT.Menara Agung Payakumbuh dalam melakukan pembelian sepeda motor CBR250R dengan koefisien korelasi R = 0,965, koefisien derteminasi (R2) sebesar 0,931, dan Fhitung 345,946 > ftabel 3,18 dengan nilai signifikasi kecil dari alfa 5%

2 Kurniawati Ardiani

The Influence of Selebrity Endorser, Brand Image To Customer Buying Decision

( case at Rabbani Tasik Malaya)

Analisis Jalur Variabel Independen : Selebriti endorser (X1) Citra Merek (X2) Dependen: Keputusan Pembelian (Y)

Celebrity endorser dan citra merek secara

simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen Rabbani

Tasikmalaya, maka hipotesis diterima.

3 Purwati Setiawan Rohmawai 2012 Pengaruh Harga dan Kualitas produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat (studi kasus pada PT.Nusantara Solar Bakti) Regresi Berganda Variabel Independen: Harga (X1) Kualits (X2) Dependen: Keputusan Pembelian (Y)

Variabel harga dan kualitas

produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic beat tidak mempengaruhi secara simultan


(20)

4 Soewito 2013

Kualitas Produk, Merek dan Desain Pengaruhnya

Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio di Kecamatan Sigkir Manado

Regresi Berganda

Variabel Independen: Kualitas Produk (X1)

Merek (X2) Desain (X3) Variabel Dependen: Keputusan Pembelian (Y)

Kualitas Produk, Merek dan

Desain Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Baik Secara Simultan dan Parsial.

2.2. Kerangka Teori

2.2.1. Teori Tentang Harga 2.2.1.1. Pengertian Harga

Stanton dalam Anggipora (1999), memberikan pengertian tentang harga, “ harga adalah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya ”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003) Harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan barang atau jasa.

Harga adalah estimasi penjual terhadap arti semua hal tersebut bagi para pembeli potensial dan menyadari opsi lain yang dimiliki pembeli , karena memenuhi kebutuhan atas produk yang bisa memuaskannya (Kertajaya, 2006).


(21)

   

2.2.1.2. Kebijakan Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2005) ada beberapa kebijakan harga yakni:

1. Memilki tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin memposisikan tawaran pasarnya maka jelas tujuan perusahaan.

2. Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan.

3. Memperkirakan harga

Permintaan batas harga yang tinggi dapat ditentukan oleh perusahan bagi produknya.

4. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing

Adanya kemungkina harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinanharga pesaing.

5. Memilih metode penetapan harga

Dengan tiga C, jadwal permintaan konsumen (customer demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor price). Maka dengan ini prusahaan akan siap memilih harga.


(22)

6. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan factor-faktor yang meliputi penetapan harga psikologis, kebijakan penetapan harga perusahaan dan dampak harga terhadap pihak lain.

2.2.1.3. Empat Tujuan Kunci Penentuan Harga

Terdapat empat tujuan kunci penentuan harga menurut Simamora (2000): a. Maksimisasi laba.

Banyak organisasi yang membutuhkan laba usaha untuk memuaskan komunitas pemegang saham dan menyediakan dana ekspansi dan pengembangan produk. Dalam rangka memaksimalkan laba usaha, perusahaan membutuhkan data jumlah unit yang dapat dijual pada harga yang berbeda ditambah estimasi biaya variabel dan biaya tetap.

b. Maksimisasi pendapatan

Perusahaan yan ingin mendapatkan pertumbuhan pasar sering bersedia mengorbankan sedikit keuntungan demi volume penjualan yang lebih tinggi. Karena susah untuk mengukur permintaan, beberapa perusahaan mungkin yakin bahwa lebih mudah memaksimalkan keuntungan yang sifatnya lebih abstrak. Harga yang lebih rendah serta diiringi dengan maksimisasi pendapatan dapat pula digunakan supaya kompetitor tidak dapat memasuki pasar.

c. Maksimisasi pangsa pasar.

Tujuan maksimisasi pangsa pasar untuk mendapatkan posisi pasar akan mengorbankan berbagai keuntungan dan pendapatan. Ancangan ini


(23)

   

biasanya dipakai untuk menerobos pasar baru. Volume unit pangsa pasar yang maksimal biasanya penting dalam situasi dimana data penjualan unit dan angka-angka pangsa pasar tersedia bagi umum.

d. Kepemimpinan mutu.

Tujuan penentuan harga lainnya adalah untuk menopang suatu citra seperti pemimpin mutu disebuah pasar. Beberapa pasar menggunakan harga sebagai indikator mutu. Para pembeli cenderung menyukai produk berharga lebih mahal manakala harga merupakan satu-satunya informasi yang tersedia, ketika mereka yakin bahwa mutu dari merek yang tersedia adalah berbeda secara signifikan, dan pada saat perbedaan harga diantara merek-merek yang ada adalah besar.

2.2.1.4. Situasi Penentuan Harga

Strategi penentuan harga organisasi menuntut perhatian yang terus menerus karena perubahan kondisi eksternal, tindakan para competitor, dan peluan untuk memperoleh daya saing (competitive edge) melalui tindakan penentuan harga. Situasi penentuan harga meliputi:

1. Memutuskan bagaimana mengenakan harga kepada sebuah produk. 2. Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena kekuatan

eksternal dan perubahan siklus hidup produk.

3. Mengubah strategi penentuan posisi yang membutuhkan perubahan strategi harga yang ada sekarang.

4. Menjawab tekanan perang harga dan ancaman kompetitif lainnya.


(24)

2.2.1.5. Strategi Penyesuaian Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2001) perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Ada 6 strategi penyesuaian harga:

a. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal, pembelian dalam jumlah besar, mempromosikan produk.

b. Penetapan harga tersegmentasi.

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan, produk, maupun lokasi.

c. Penetapan harga psikologis.

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis. d. Penetapan harga promosi

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.

e. Penetapan harga geografis.

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis pelanggan. f. Penetapan harga internasional.

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional. 2.2.1.6. Factor Yang Mempengaruhi Sensitifitas Harga

Menurut Kotler dan Susanto terdapat factor-faktor yang mempengaruhi sensitifitas harga (2001):


(25)

   

1. Pengaruh nilai yang unik.

Pembeli kurang sensitif terhadap harga jika produk tersebut unik. 2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk pengganti.

3. Pengaruh perbandingan yang sulit.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika mereka tidak dapat dengan mudah membandingkan mutu barang pengganti.

4. Pengaruh pengeluaran total.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga dengan semakin rendahnya pengeluaran mereka dibanding pendapatannya.

5. Pengaruh manfaat akhir.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga dengan semakin rendahnya pengeluaran tersebut dibanding biaya total produk akhirnya. 6. Pengaruh biaya yang dibagi.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.

7. Pengaruh investasi tertanam.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.

8. Pengaruh harga- mutu.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki mutu yang lebih baik, prestise, atau eksklusifitas.


(26)

9. Pengaruh persediaan.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.

2.2.1.7. Manfaat Strategi Harga

Penggunaan strategi harga dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan menurut Kurtz (2008) antara lain :

1. Profit maximization.

While not for profit organization by definition do not cite profitability as a primary goal, there are numerous instance in which they do to try to maximize their returns on single event or a series enent.

2. Cost recovery.

Some not for profit organization attempt to recover only the actual cost of operating the unit. Mass transit, toll roads and bridge, and most private colleges and universities are common example.

3. Market incentives.

Other not-for profit groups follow a lower-than average pricing policy or offer a free service to encourage increaseusage of the good or service. 4. Market suppression.

Price can also discourage consumption. High price help accomplish social objectives independent of the costs of providing goods or services.


(27)

   

2.2.2 Teori Tentang Kualitas 2.2.2.1. Pengertian Kualitas

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya dan semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

kualitas adalah relevansi baik bagi produk maupun jasa (Griffin, 2004) American Society for Quality Control mendefinisikan kualitas sebagai fitur dan karakteristik-karakteristik dan sebuah produk atau jasa secara keseluruhan yang berpusat pada kemampuan produk atau jasa tesebut dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah dinyatakan atau tersirat (Griffin, 2004). America society for quality menjelaskan tentang defenisi kualitas yaitu keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang tampak atau samar (Heyzer dan Render, 2009).

Kualitas yang meningkat keuntungan yang meningkat Penjualan meningkat melalui

- respon yang lebih baik

- harga yang fleksibel - reputasi yang lebih

baik

Pengurangan biaya melalui

- Produktifitas yang

meningkat

- Biaya rework dan scarp yang lebih rendah

- Biaya garansi yang lebih


(28)

Sumber: Heyzer dan Render (2009) Gambar 2.1

Cara-cara kualitas meningkatkan keuntungan 2.2.2.2. Dimensi Kualitas

Menurut Umar (2003) Kualitas barang ditentukan melalui delapan dimensi sebagai berikut:

1. Keistimewaan (Performance).

Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2. Kelebihan (Feature).

Berguna untuk menambahkan fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

3. Kehandalan (Reability).

berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode tertentu. 4. Kesesuaian (Conformance).

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Daya tahan (Durability).

Refleksi umur ekonomis berupa daya tahan atau masa pakai barang atau bisa juga diartikan suatu ukuran kemungkinan usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal.


(29)

   

6. Daya guna (Serviceability).

Berkaitan dengan kecepatan, kompetisi, kemudahan, dan akurasi dalam membrikan layanan perbaikan barang.

7. Keindahan (Aesthetic).

Bersifat subjectif mengenai nilai-nilai estetika berkaitan dengan pertimbangan pribadi atau refleksi dan preferensi individual.

8. Respon (Fit and Finish).

Bersifat subjectif perbaikan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai berkualitas.

2.2.2.3. Mengapa Kualitas Itu Penting

Ada tiga alasan mengapa kualitas itu penting menurut Heyzer dan Render (2009):

1. Reputasi perusahaan.

Suatu organsasi menyadari reputasi akan mengikuti kualitas – apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjaannya, dan hubungan pemasoknya. 2. Kehandalan produk.

Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi, dan mengedarkan produk atau jasa yang penggunannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Peraturan seperti Consumer Product Safety Act membuat standar produk dan melarang produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut.


(30)

3. Keterlibatan global

Di masa teknologi sekarang, kualitas adalah suatu perhatian internasional, sebagaimana halnya MO. Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global, produk mereka harus memenuhi ekspektasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global. Produk yang berkualitas rendah akan mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca pembayaran negara.

2.2.2.4. Biaya Kualitas

Biaya kualitas menurut Heyzer dan Render (2009): 1. Biaya pencegahan

Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami kerusakan.

2. Biaya penaksiran.

Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa.

3. Kegagalan internal.

Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan.

4. Biaya eksternal.


(31)

   

2.2.2.5. Standar kualitas internasionlal 1). ISO 9000

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM).

a. Sertifikasi ISO 9000

Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.

b. Manfaat ISO 9000

1. Sebagai sarana pemasaran.

2. Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen / pelanggan.

3. Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan. 4. Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk.

5. Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui prosedur dan instruksi yang baik.

6. Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat persaingan bersama.

7. Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu selanjutnya menuju manajemen mutu terpadu.


(32)

c. Prinsip manajemen mutu ISO 9000 1. Fokus Pada Pelanggan.

Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.

2. Kepemimpinan

Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3. Pelibatan Orang

Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.

4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.


(33)

   

5. Pendekatan Sistem Pada Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

6. Perbaikan Berkesinambungan

Perbaikan berkesinambungan dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambungan didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambungan membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.

7. Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan

Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.


(34)

8. Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

ISO memperbaharui standrnya pada tahun 2000 menjadi lebih seperti system manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO 9001: 2000. Kepemimpinan oleh manajemen puncak serta persyaratan dan kepuasan pelanggan memainkan peran yang lebih besar, sementara prosedur yang terdokumentasi mendapatkan lebih sedikit perhatian dari ini (Heyzer dan Render, 2009).

2). ISO 14000

ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.

a. Sertifikasi ISO 14000

Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.


(35)

   

b. Manfaat ISO 14000

1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi

2. Untuk menyediakan peralatan yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik. 3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko

lingkungan yang mungkin timbul.

4. Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan. 5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak

manajemen puncak terhadap lingkungan.

6. Dapat meningkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

7. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank. 9. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.

c. Prinsip Pokok Elemen ISO 14000 a. Prinsip Pertama

Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap SML.


(36)

b. Prinsip Kedua

Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang ditetapkan sendiri.

c. Prinsip Ketiga: Implementasi dan Operasi

Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangakan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk menaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen.

d. Prinsip keempat: pemeriksaan dan koralasi

Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengorelasi kinerja lingkungan.

e. Prinsip kelima: kaji ulang manajemen

2.2.3 Teori Tentang Brand Endorser 2.2.3.1. Pengertian Brand Endorser

Royan (2004) menyatakan bahwa seorang selebriti sangat berpengaruh apabila memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan adanya kesukaan. Shimp (2003) mendefinisikan celebrity endorser adalah seorang pribadi baik itu aktor, artis maupun atlit yang dikenal masyarakat dan menjadi pujaan, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi konsumen sasaran.


(37)

   

Celebrity endorser menurut Chandra (2008) adalah “cara melakukan promosi produk dengan artis sebagai tokoh pengiklannya.” Semakin tinggi popularitas artis tersebut maka akan semakin banyak fans artis tersebut. Promosi seperti ini merupakan cara kreatif dari perusahaan untuk menyampaikan citra yang positif terhadap merk produk yang diiklankan sehingga dapat membentuk image yang baik dimata konsumen.

Menurut Royan (2004) salah satu model yang dapat digunakan untuk mengevaluasi Celebrity Endorser adalah dengan menggunakan model VisCAP. VisCAP itu sendiri terdiri dari empat unsur yaitu Visibility, Credibility, Attraction dan Power. Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. Credibility berhubungan dengan product knowledge yang diketahui sang bintang. Attraction lebih menitikberatkan pada daya tarik sang bintang. Power adalah kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli.

Endorser yaitu orang atau karakter yang muncul dalam iklan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan baik itu selebritis, tokoh masyarakat, publik figure atau bahkan orang biasa yang dapat mempengaruhi pikiran konsumen sebagai preferensi dalam melakukan keputusan pembelian (Engel, Black Well & Miniard, 1990).

2.2.3.2. Atribut Endorser

Terdapat lima atribut khusus dalam endorser yang dijelaskan dengan nama TEARS sebagai berikut :


(38)

1. Trustworthiness (dapat dipercaya)

Trustworthiness adalah sikap percaya terhadap produk dari pencitraan suatu pendukung, adapun Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan bahwa trustworthiness (dapat dipercaya) adalah “trustworthiness refers to the honesty, integrity and believability of a source. Endorser trustworthiness simply reflects tha fact that prospective endorser of a brand vary in the degree to which audience members have faith in what they have to say”. Trustworthiness mengacu pada sejauh mana sumber dipandang memiliki kejujuran, ketulusan, dan dapat dipercaya. 2. Expertise (keahlian)

Expertise merupakan competitive advantage yang dimiliki pendukung untuk meyakinkanaudience dalam hal keterampilannya. Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan bahwa Expertise (keahlian) adalah expertise refers to the knowledge, experience, or skill possessed by an endorser as they relate to the endorser brand. Keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung. Seorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada merek yang didukungnya akan lebih persuasive dalam menarik audience dari pada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang yang ahli. 3. Attractiveness (daya tarik)

Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan bahwa attractiveness (daya tarik) adalah Phsycal attractiveness refers to the trait of being


(39)

   

regarded as pleasant to look at in terms of perticular group’s concept of attractiveness. Attractiveness (daya tarik fisik) mengacu pada diri yang dianggap sebagai yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarik fisik

4. Respect (kualitas dihargai)

Atribut keempat adalah respect, respect merupakan pemberian penghargaan dari audience terhadap suatu produk setelah melihat dan mendengar informasi dari endoerser, Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan bahwa respect (kualitas dihargai) adalah: Respect represents the quality of being admired or even esteemed due to one’s personal qualities and accomplishments. Respect (kualitas dihargai) berarti kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari kualitas pencapaian personal.

5. Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju)

Atribut terakhir adalah similarity, Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan bahwa similarity (kesamaan dengan audience yang dituju) adalah Similarity represents the degree to which an endorser matches an audience in terms of charecteristics pertinent to the ondersement relationship-age, gender, ethnictly and so on. Kesamaan dengan audience yang dituju (similarity) mengacu pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal umur, gender, etnis, status sosial dan sebagainya.


(40)

2.2.4. Teori Tentang Keputusan Pembelian 2.2.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya..

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu (Kotler). yaitu:

(1) pengenalan masalah (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif,

(4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian.

Namun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa tahap ini.


(41)

   

2.2.4.2. Lima Tahapan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Keller (2008) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati model lima tahap, yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pemebeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-baran mewah, paket liburan, dan pilihan hiburan, pemsar mungkin harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial mendapat pertimbangan serius.

2. Pencarian Informasi

Ternyata konsumen sering mencari sejumlah informasi yang terbatas. Survei memberitahukan untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Keadaan pencaria yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang memasuki pencarian informasi aktif. Mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.


(42)

Sumber informasi terbagi jadi empat kelompok : a. Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, dan rekan

b. Komersial. Situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c. Public. Media massa, organisasi peringkat konsumen.

d. Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. Setiap informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam memengaruhi keputusan pembelian. Sumber komersial bisanya melaksanakan fungsi informasi, sementara sumber pribadi melaksanakan fungsi legistimasi atau evaluasi.

Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek pesaing dan fitur mereka. Konsumen perorangan hanya akan mengetahu sebagian merek ini, kumpulan kesadaran. Beberapa merek.kumpulan pertimbangan, akan memenuhi criteria pembelian awal. Ketika konsumen mengumpulkan lebih banyak informasi, hanya beberapa, kumpulan pilihan, yang menjadi calon kuat. Konsumen membuat pilihan akir dari kunpulan ini.

3. Evaluasi Alternatif

Bagaiman konsumen memproses informasi merek kompetitif dan malakukan penilaian nilai akir,tidak ada proses tunggal yang digunakan oleh semua konsumen, atau oleh seseorang konsumen dalam melakukan situasi pembelian. Ada beberapa proses, dan sebagian besar model terbaru melihat konsumen membentuk sebagian besar pilihan ecara sadar dan rasional.


(43)

   

Beberapa konsep dasar yang membantu kita mamahami proses evaluasi : pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiaga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut degan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakn maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsmuen mungkin mengalami konflik dikarenakan mungkin melihat fitur menghawtirkan tertentu atau mendengar hal-hl yang menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusnnya.

Sumber: Kotler & Keller (2008)

Gambar 2.2

Proses pengambilan keputusan

Perilaku pasca pembelian Keputusan

pembelian Evaluasi

alternatif Pencarian

informasi Pengenalan

masalah


(44)

2.2.4.3. Teknik Pendekatan Konsumen

Teknik pendekatan untuk memengaruhi keputusan konsumen menurut nugroho (2003):

1. Teknik pendekatan stimulus respon

Teknik ini merupakan teknik penyampaian ide-ide atau pengetahuan tentang suatu produk dan merek kepada konsumen agar konsumen tertarik atau termotivasi untuk mengambil keputusan membeli produk-produk yang disampaikan itu.

2. Teknik pendekatan humanistic

Teknik ini merupakan teknik pedekatan yang bersifat mnusiawi. Dalam teknik ini keputusan membeli diserahkan sepenuhya kepada konsumen yang bersangkutan.

3. Teknik pendekatan kombinasi antara stimulus-respon dan humanistic Teknik ini merupakan teknik pendekatan dari hasil kombinsai antara teknik stimulus-respon dan teknik humanistic.

4. Teknik pendekatan dengan komunikasi persuasive

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dengan menggunakan komuniksi persuasive melalui rumus AIDDAS, A= Attention, I= Interest, D=Desire,D=Decition, A=Action, S=Statisfaction.


(45)

   

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual dan kerangka berpikir merupakan gambaran tentang hubungan antara variabel yang diteliti, yang tersusun dari teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2008). Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu (Kuncoro, 2009).

. Harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan barang. Harga adalah estimasi penjual terhadap arti semua hal tersebut bagi para pembeli potensial dan menyadari opsi lain yang dimiliki pembeli karena memenuhi kebutuhan atas produk yang bisa memuaskannya. Harga adalah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya

Semakin bagus kualitas yang diberikan perusahaan kepada konsumen maka semakin bagus pula perusahaan tersebut dimata konsumen dan tentunya keputusan pembelian akan jatuh kepada perusahaan tersebut. Konsumen biasanya akan mau membayar dengan harga yang tinggi demi mendapatkan kualitas yang bagus. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya dan semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.


(46)

Selebriti mempunyai peran yang sangat besar dalam membantu perusahaan dalam melakukan proses pemasaran. Selebriti akan sangat berpengaruh dalam menambah minat beli konsumen dalam melakukan pembelian. Endorser yaitu orang atau karakter yang muncul dalam iklan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan baik itu selebriti, tokoh masyarakat, public figure atau bahkan orang biasa yang dapat memengaruhi pikiran konsumen sebagai preferensi dalam melakukan keputusan pembelian. Celebrity endorser adalah seorang pribadi baik itu aktor, artis maupun atlit yang dikenal masyarakat dan menjadi pujaan, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi konsumen sasaran

Gambar 2.3

Kerangka Konseptual Penelitian Harga

(X1)

Keputusan pembelian

(Y) Kualitas

(X2)  Brand endorser


(47)

   

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku ( Kuncoro, 2009: 59). Hipotesis dari penelitian ini adalah “ adanya pengaruh harga, kualitas dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara ”


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi assosiatif. Eksplanasi assosiatif adalah penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Situmorang, dkk, 2008). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel harga (X1), variabel kualitias (X2), brand endorser (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini nantinya diadakan pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara, yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai April 2014.

3.3 Batasan Operasional

1.Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga (X1), kualitas (X2), dan brand endorser (X3).

2.Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di mahasiswa Sumatera Utara.

3.Daftar pertanyaan bisa diberikan apabila responden sedang menggunakan Honda Vario jenis apapun.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009). Dalam


(49)

   

penelitian ini populasinya adalah semua mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sedang menggunakan sepeda motor merek Honda Vario. Jumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Populasi

No Departemen Jumlah mahasiswa

1 S-1 Ekonomi Pembangunan 772

2 S-1 Manajemen 1.295

3 S-1 Akuntansi 1.288

4 D-3 Keuangan 712

5 D-3 Akuntansi 662

6 D-3 Kesekretariatan 453

Total 5.182

Sumber: PD-3 (Kemahasiswaan) Fakultas Ekonomi USU Jadi jumlah semua mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi USU adalah 5.182 orang.

3.4.2.Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor Honda Vario.

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus slovin (Umar, 2000), dengan rumus sebagai berikut :

n =

n = 44.06 orang


(50)

Dimana:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel 15% Didapat jumlah sampel yaitu 44.06 orang, maka dibulatkan menjadi 44 orang mahasiswa.

3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Wawancara (Interview)

Berupa tanya jawab dengan perwakilan pihak manajemen organisasi yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin diteliti.

3.5.2. Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Pengajuan daftar pertanyaan ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Questionair ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. 3.5.3.Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi didapat dengan memperoleh data-data melalui buku, jurnal, dokumen yang diperoleh dari pihak organisasi, internet dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.6 Jenis dan Sumber Data 3.6.1. Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh yang bersangkutan untuk dimanfaatkan.


(51)

   

Data primer biasanya diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data orisinal (Kuncoro,2009). Penelitian ini mendapatkan data primer dari wawancara (interview) dan menyebarkan daftar pertanyaan (Questionaire).

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain (Situmorang dan Lufti, 2011). Penelitian ini memperoleh data sekunder dari bahan yang berhubungan dengan judul skripsi dan jurnal. 3.7 Definisi Operasional Variabel

3.7.1. Variable Bebas ( x )

Menurut Situmorang dan Lufti (2011) variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat (dependent) dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negative bagi variabel dependen nantinya. Variabel bebas sering juga disebut variabel independent atau variabel yang mempengaruhi.

3.7.2. Variabel Terikat (y)

Menurut Situmorang dan Lufti (2011) variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel terikat sering juga disebut dengan variabel dependent atau variabel yang terpengaruh.


(52)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Varibel Definisi Operasionl Indikator Skala ukur

Harga (X1)

Harga adalah persepsi konsumen tentang harga produk, cara pembayaran, harga jual kembali dan sesuai dengan kualitas yang ada.

1. Harga murah adalah pilihan utama

2.Kesesuaian harga dengan kemampuan atau daya beli masyarakat. 3. Potongan harga (diskon) atau cash back.

4. cara pembayaran yang mudah 5. harga jual kembali.

6. harga sesuai dengan kualitas

Semantic Diferential

Kualitas (X2)

Kualitas produk adalalah persepsi konsumen mengenai kualitas produk.

Kualitas ditentukan oleh bebas dari cacat, daya tahan, serta wujud luar dari produk tersebut.

1. Produk bebas dari cacat.

2. Tidak mudah rusak dan memiliki umur ekonomis yang lama.

3. Daya tahan mesin yang tangguh 4. Penampilan produk yang bagus. 5. pilihan warna yang beragam

Semantic Diferential

Brand endorser (X3)

Brand endorser adalah persepsi kosumen mengenai brand endorser

suatu produk yaitu: kecantikan,kepopuleran,

kemampun dan kepercayaan

1.Kecantikan 2.Kepopuleran

3.Mampu mewakili image produk.

4.Kemampuan selebriti dalam mempengaruhi konsumen.

5.Kepercayaan pada selebriti mempengaruhi minat pembelian ulang

Semantic Diferential Keputusan Pembelian (y) Kesadaran konsumen dalam melakukan pembelian yang biasanya

disertai dengan keinginan, pernah menggunakan dan dorongan dari orang tua maupun sekitarnya.

1. Kesadaran akan kebutuhan 2. ingin mencoba produknya

3. pernah menggunakan sebelumnya 4. dorongan dari orang tua atau orang sekitar

Semantic Diferential

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu daftar pertanyaan. Suatu daftar pertanyaan dikatakan valid jika pertanyaan mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh


(53)

   

kuesioner tersebut. Dalam pengujian validitas jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 orang, diluar dari sampel penelitian.

Dalam uji validitas dapat digunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment (Umar, 2003) :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kepatuhan suatu variabel penelitian, sebab suatu variabel penelitian yang valid mempengaruhi validitas tinggi, sabaliknya suatu variabel yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Suatu variabel dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, sebab suatu variabel yang dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Uji validitas dalam penelitian dilakukan dua kali, karena pada hasil uji yang pertama terdapat satu variabel yang tidak valid. Setelah dilakukan pengujian yang ke-dua kali-nya dengan membuang satu variabel yang tidak valid maka didapatlah hasil seperti yang ada pada Tabel 3.2 dibawah ini:


(54)

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Indikator r hitung r tabel Keterangan

1 Harga

- Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5 - Indikator 6

0,571 0,714 0,374 0,693 0,464 0,478 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 Valid Valid Valid Valid Valid Valid

2 Kualitas

- Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5

0,626 0,557 0,709 0,530 0,530 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 Valid Valid Valid Valid Valid

3 Brandendorser - Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4

0,541 0,637 0,658 0,731 0,36 0,36 0,36 0,36 Valid Valid Valid Valid

4 Keputusan Pembelian

- Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4

0,738 0,626 0,521 0,458 0,36 0,36 0,36 0,36 Valid Valid Valid Valid

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa semua indikator yang digunakan untuk untuk penelitian valid, yaitu f tabel 0,36 lebih kecil dari pada f hitung.


(55)

   

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran relative konsisten, maka alat tersebut reliable.

Dalam pengujian reliabilitas kita dapat menggunakan SPSS dalam pengukurannya untuk mendapatkan hasil yang optimal dan lebih cepat. Namun pengukuran ini dapat dilakukan pula dengan menggunakan rumus:

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu daftar pertanyaan yang merupakan indikator dari variabel. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,7. Hasil pengujian untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.3 seperti yang tertera dibawah ini:


(56)

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalahriabel yaitu Cronbach's Alpha diatas 0,9 yang dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukuran yang masing-masing variabel dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian in merupakan kuesioner yang handal.

No Indikator Cronbach's

Alpha

r standar Keterangan

1 Harga

- Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5 - Indikator 6

0,908 0,905 0,914 0,904 0,911 0,910 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

2 Kualitas

- Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5

0,907 0,908 0,906 0.909 0,909 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

3 Brandendorser - Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4

0,909 0,905 0,906 0,904 0,7 0,7 0,7 0,7 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

4 Keputusan Pembelian

- Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4

0,905 0,906 0,911 0,911 0,7 0,7 0,7 0,7 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel


(57)

   

3.9. Metode Analisis Data

3.9.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diintepretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.9.2. Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis berganda, penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh harga produk, kualitas produk dan brand endorser terhadap keputusan pembelian.

Perumusan model analisis yang dilakukan dalam hal ini adalah: Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 + e

Dimana:

Y : Proses keputusan pembelian a : Konstanta

b : Koefisien regresi masing-masing variabel X1 : harga

X2 : kualitas

X3 : brand endorser e: Standar eror


(58)

3.9.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square. Dari koefisien determinasi (R2 ) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.

3.9.4. Pengujian Hipotesis

3.9.4. 1. Uji Secara Serempak/Simultan. (Uji f)

Uji f yaitu untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dengan nilai alpha = 0,05(5%).

Kriteria pengambilan keputusannya:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada 5% H0 ditolak jika Fhitung >Ftabel pada 5%


(1)

reza

 

laki

laki

 

manajemen

 

5

 

5

4

4

4

4

2

3

 

2

3

4

3

 

5

 

3

 

3

 

5

 

5

 

1

3

astri

 

nadira

 

perempuan

 

manajemen

 

5

 

5

4

3

3

3

4

4

 

5

5

4

4

 

5

 

4

 

4

 

3

 

4

 

4

3

lis

 

sundari

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

4

4

4

5

4

3

5

 

5

4

5

5

 

5

 

5

 

4

 

5

 

4

 

5

5

dita

 

friska

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

5

5

4

4

3

4

4

 

4

4

4

5

 

5

 

4

 

4

 

4

 

4

 

4

2

elisa

 

sabrina

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

5

5

5

5

4

3

3

 

3

3

3

4

 

4

 

4

 

4

 

4

 

4

 

4

4

yansauri

 

laki

laki

 

manajemen

 

4

 

4

5

4

3

3

2

3

 

1

4

2

1

 

3

 

1

 

1

 

2

 

3

 

1

2

m.taufik

 

laki

laki

 

manajemen

 

4

 

4

5

4

5

4

3

3

 

4

4

4

4

 

4

 

4

 

3

 

4

 

4

 

3

1

agustino

 

laki

laki

 

akuntansi

 

4

 

3

5

4

5

4

2

2

3

3

2

2

 

5

 

3

 

2

3

3

3

3

winner

 

damanik

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

3

2

3

3

4

3

3

 

4

4

4

4

 

3

 

4

 

3

 

4

 

2

 

3

2

deasy

 

perempuan

 

akuntansi

 

5

 

3

3

3

4

3

5

5

 

5

4

4

4

 

5

 

4

 

2

 

3

 

2

 

3

1

dian

 

teresa

 

perempuan

 

akuntansi

 

5

 

4

4

4

4

5

2

3

 

2

1

4

2

 

4

 

3

 

2

 

3

 

3

 

2

1

vivi

 

widyanti

 

perempuan

 

manajemen

 

5

 

5

5

4

5

3

3

3

 

4

5

3

2

 

5

 

2

 

1

 

5

 

3

 

1

3

grace

 

perempuan

 

akuntansi

 

4

 

5

5

4

5

5

5

4

5

4

4

5

 

5

 

5

 

4

4

3

4

2

grace

 

wijaya

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

4

4

5

5

4

3

 

4

1

2

1

 

5

 

1

 

1

 

5

 

2

 

1

1

putri.E

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

5

4

4

5

4

4

4

 

4

4

4

4

 

4

 

4

 

5

 

2

 

4

 

2

3

nita

 

perempuan

 

manajemen

 

5

 

4

5

5

4

3

3

4

 

3

2

3

3

 

1

 

1

 

3

 

2

 

3

 

3

3

juhan

 

perempuan

 

manajemen

 

5

 

4

3

3

5

5

4

3

 

3

4

5

5

 

5

 

5

 

4

 

5

 

4

 

1

4

noni

 

perempuan

 

manajemen

 

5

 

3

4

4

4

3

4

4

 

3

4

4

4

 

4

 

3

 

2

 

4

 

3

 

4

3

ananda

 

rahmi

 

perempuan

 

keuangan

 

4

 

3

4

5

4

5

4

4

 

5

5

5

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

syaaddah

 

perempuan

 

keuangan

 

4

 

4

3

4

4

5

5

5

5

5

5

5

 

3

 

5

 

5

4

5

5

5

dary

 

faras

 

laki

laki

 

manajemen

 

5

 

4

4

5

5

5


(2)

raissa

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

3

4

4

4

5

4

3

 

4

4

4

3

 

4

 

4

 

2

 

4

 

3

 

3

3

mia

 

ratri

 

perempuan

 

EP

 

4

 

3

4

3

4

5

5

3

4

2

3

3

 

3

 

4

 

4

4

4

4

4

tania

 

perempuan

 

EP

 

5

 

4

4

5

4

5

3

4

3

4

5

4

 

4

 

3

 

4

3

4

4

4

aziz

 

laki

laki

 

EP

 

4

 

3

4

5

4

4

5

4

5

4

4

4

 

4

 

4

 

4

4

4

4

4

ical

 

laki

laki

 

EP

 

4

 

4

3

4

4

5

5

5

5

5

5

5

 

5

 

3

 

5

5

4

4

4

roy

 

laki

laki

 

EP

 

4

 

4

3

4

3

4

4

4

 

4

4

5

5

 

5

 

5

 

4

 

5

 

5

 

5

5

rahmad

 

laki

laki

 

akuntansi

 

5

 

4

4

5

4

3

5

5

 

5

5

5

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

rico

 

laki

laki

 

akuntansi

 

3

 

4

3

4

4

4

4

5

 

5

5

5

5

 

3

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

dede

 

laki

laki

 

keuangan

 

2

 

3

3

3

4

4

5

5

 

5

5

5

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

albert

 

laki

laki

 

keuangan

 

5

 

4

3

3

4

4

5

5

 

3

3

3

4

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

lamhot

 

laki

laki

 

EP

 

3

 

4

3

4

4

3

5

5

 

5

5

5

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

anton

 

laki

laki

 

akuntansi

 

5

 

4

4

4

4

3

4

4

 

4

4

4

4

 

4

 

4

 

4

 

4

 

4

 

4

4

dian

 

perempuan

 

akuntansi

 

2

 

5

5

5

4

1

5

5

 

5

5

5

5

 

5

 

5

 

3

 

5

 

5

 

5

5

astri

 

frianti

 

perempuan

 

manajemen

 

3

 

5

5

5

4

4

4

3

 

2

5

5

5

 

5

 

3

 

4

 

5

 

5

 

5

5

febrina

 

perempuan

 

manajemen

 

4

 

5

5

4

5

4

5

5

 

5

5

5

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

renol

 

laki

laki

 

manajemen

 

4

 

5

3

4

5

5

5

5

 

5

5

5

4

 

5

 

4

 

5

 

5

 

5

 

5

5

muchsin

 

laki

laki

 

manajemen

 

4

 

5

4

4

4

5

5

5

 

5

5

4

2

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

ulfa

 

perempuan

 

sekretaris

 

4

 

5

3

3

4

3

5

5

 

5

5

5

4

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

 

5

5

 

 

 


(3)

umur

Total 17 tahun 18 tahun 19 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun

Kelamin laki-laki 1 0 0 1 2 5 8 1 18

perempuan 0 2 1 5 6 8 3 1 26

Total 1 2 1 6 8 13 11 2 44

Regresi

Uji f

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 491.849 3 163.950 30.532 .000a

Residual 214.788 40 5.370

Total 706.636 43

a. Predictors: (Constant), endorser, HARGA, kualitas b. Dependent Variable: keputusaN

kelamin * departemen Crosstabulation

Count

departemen

Total akuntansi EP keuangan manajemen sekretaris

Kelamin laki-laki 4 4 2 8 0 18

perempuan 4 2 2 17 1 26

Total 8 6 4 25 1 44

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .834a .696 .673 2.31726

a. Predictors: (Constant), endorser, HARGA, kualitas b. Dependent Variable: keputusaN


(4)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.930 2.430 -2.029 .049

harga .472 .137 .438 3.452 .001

kualitas -.050 .173 -.048 -.290 .773

endorser .614 .174 .525 3.524 .001

a. Dependent Variable: keputusan


(5)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.23496279 Most Extreme Differences Absolute .079

Positive .058

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .521

Asymp. Sig. (2-tailed) .949

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(6)

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.475 1.390 2.500 .017

Harga -.156 .078 -.422 -1.994 .053

Kualitas .049 .099 .137 .494 .624

Endorser .074 .100 .184 .738 .465


Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Brand Positioning Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

12 68 115

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI SURABAYA.

1 5 81

PENGARUH BRAND IMAGE, ATRIBUT PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI KULON PROGO.

0 6 156

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

0 0 10

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI SURABAYA SKRIPSI

0 1 17