77
Tabel 4. Karakteristik potensi ternak ruminansia Prov. Sumbar, 2012.
Sumber : Data Primer, 2012
Keterangan : - Faktor konversi yang digunakan untuk ternak sapi berdasarkan hasil olahan data BPS Sumbar = 0.88 - Faktor konversi untuk ternak kambing kacang = 0.05 Juarini dan Patheram 1983 dalam Sumanto dan Juarini 2006.
No. KABUPATEN KOTA
SAPI PERAH SAPI POTONG
KERBAU KAMBING
DOMBA jumlah
ekor jumlah
ST jumlah
ekor jumlah
ST jumlah
ekor jumlah
ST jumlah
ekor jumlah
ST jumlah
ekor jumlah
ST 1
kep.mentawai 1097
965.36 103
90.64 674
33.7 12
0.6 2
pesisir selatan 77383
68097.04 8019
7056.72 50007
2500.35 3
Solok 7
6.16 32891
28944.08 9398
8270.24 16561
828.05 4
Sijunjung 14726
12958.88 13550
11924 10220
511 1819
90.95 5
tanah datar 139
122.32 30443
26789.84 10959
9643.92 24421
1221.05 6
0.3 6
padang pariaman 34129
30033.52 13461
11845.68 31231
1561.55 7
Agam 39
34.32 28057
24690.16 17921
15770.48 11820
591 22
1.1 8
50 kota 10
8.8 33278
29284.64 13146
11568.48 27218
1360.9 13
0.65 9
Pasaman 6676
5874.88 3024
2661.12 6767
338.35 195
9.75 10
solok selatan 7663
6743.44 7000
6160 8378
418.9 11
Dharmasraya 26911
23681.68 3850
3388 12797
639.85 43
2.15 12
pasaman barat 12685
11162.8 1738
1529.44 14351
717.55 25
1.25 13
padang 28
24.64 14002
12321.76 672
591.36 18666
933.3 2519
125.95 14
Solok 1820
1601.6 37
32.56 2180
109 2
0.1 15
Sawahlunto 37
32.56 6373
5608.24 1780
1566.4 4290
214.5 16
padang panjang 287
252.56 377
331.76 134
117.92 649
32.45 17
Bukittinggi 3
2.64 428
376.64 112
98.56 328
16.4 18
Payakumbuh 4876
4290.88 356
313.28 5294
264.7 19
Pariaman 2991
2632.08 694
610.72 2230
111.5 550
484 336806
296389.28 105954
93239.52 248082
12404.1 4656
232.8
78
Jumlah populasi ternak ruminansia di Sumbar yaitu sebesar 402.749,7 Satuan Ternak ST yang terdiri dari ternak sapi potong dan sapi perah sebanyak 296.873,3 ST 73,71, kerbau sebanyak
93.239,52 ST 23,15, kambing sebanyak 12404.1 ST 3,07 dan domba sebanyak 232,8 ST 0,05. Kebutuhan hijauan berdasarkan jenis ternak ditampilkan pada Tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5. Kebutuhan pakan ternak ruminansia di Prov. Sumbar.
No. Jenis
Ternak Jumlah ekor
Jumlah ST Rata-rata Kebutuhan
Pakan Ton BKCSTth Kebutuhan Pakan
Ton BKCth 1
2 3
4 5
Sapi Potong
Kerbau Kambing
Domba 337.356
105.954 248.082
4.656 296.873,3
93.239,52 12.404,1
232,8 1,14
1,14 1,14
1,14 338.435,56
106.293,05 14.140,67
265,39 Total
359.029,4 402749,7
459.134,68 Sumber : Data Primer, 2011
Kebutuhan pakan hijauan minimum dari hewan ternak pemakan hijauan per satu satuan ternak ST di Prov. Sumbar yaitu sebesar 1,14 Ton BKCSTth, sehingga dengan jumlah populasi yang ada
total kebutuhan pakan hijuan di Prov. Sumbar sebesar 459.134,68 Ton BCKth. Menurut Sugeng 2003, pakan sapi yang dipelihara secara intensif pada umumnya terdiri dari pakan hijauan dan pakan
penguat seperti dedak halus, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, tetes tebu, jagung giling dan lain- lain. Bahan pakan berupa hijauan diberikan sebanyak 10 dari berat badan dan pakan penguat
sebanyak 1 dari berat badan.
D. Kapasitas Penambahan Ternak
Dilakukan perincian mengenai kapasitas penambahan ternak berdasarkan total kebutuhan pakan ternak ruminansia dan total kemampuan produksi pakan dari limbah tanaman pangan seperti
terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kapasitas penambahan ternak.
Populasi Ternak
Rumunansia ST
Total Kebutuhan Pakan Ruminansia
Ton BKC Total Kemampuan
Produksi Pakan Ton BKC
Kapasitas Penambahan Ternak
Ton BKC Kapasitas
Penambahan Ternak ST
402.749,70 459.134,66
479.698,71 20.564,05
18.034,25 Sumber : Data Primer, 2012
Dari Tabel 6 terlihat total kemampuan produksi pakan Ton BKC asal limbah tanaman pangan Provinsi Sumbar 479.698,71 Ton BKCth, sementara total kebutuhan pakan ruminansianya
saat ini 459.134,66 Ton BKCth sehingga dapat diketahui kapasitas penambahan ternak Ton BKC 20.564,05 Ton BKCTh atau 18.034,25 ST. Data ini mencerminkan bahwa kemampuan limbah dari
tanaman pangan mampu menampung kebutuhan pakan ternak ruminansia, hal ini menunjukan bahwa limbah tanaman pangan dapat menjadi solusi dalam keterbatasan hijauan untuk pengembangan
peternakan sapi potong kedepannya.
79
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan total kemampuan produksi pakan Ton BKC asal limbah tanaman pangan Provinsi Sumbar 479.698,71 Ton BKCth, sementara total kebutuhan pakan
ruminansianya saat ini 459.134,66 Ton BKCth sehingga dapat diketahui kapasitas penambahan ternak Ton BKC 20.564,05 Ton BKCTh atau 18.034,25 ST. Data ini mencerminkan bahwa kemampuan
limbah dari tanaman pangan mampu menampung kebutuhan pakan ternak ruminansia, hal ini menunjukan bahwa limbah tanaman pangan dapat menjadi solusi dalam keterbatasan hijauan untuk
pengembangan peternakan sapi potong kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. 2012. Sumatera Barat Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat, Padang.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. 2014. Berita Resmi Statistik BPS Sumatera Barat. http:sumbar.bps.go.idsumbar?r=artikelcatid=31. Diakses 15 April 2014.
Dinas Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan. 2007. Statistik Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2007. Dinas Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, Painan.
Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat. 2014. Sumbar Akan Impor 60.000 Sapi dari Australia. http:disnak.sumbarprov.go.idindex.php?disnak=beritaj=1id=458
. Diakses 15 April 2014.
Makka, J. 2004. Prospek Pengembangan Sistem Integrasi Peternakan yang Berdaya Saing. Prosiding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Denpasar, Bali.
Liana dan Febriana. 2011. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ruminansia pada Peternak Rakyat di Kec. Rengat Barat Kab. Inragiri Hulu. Fakultas Pertanian Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal Peternakan Vol 5 No 1 Februari 2008 28-37. Siregar, S. B., Soedirman dan T. Manurung. 1981. Budidaya Ternak dalam Usahatani Ternak dalam
Usahatani Terpadu di Daerah Penelitian Peternakan 23-26 Maret 1981, Ilmu Usaha Tani Terpadu dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Indonesia University
Press, Jakarta. Soetirto, U. 1997. Pemberdayaan petrnakan rakyat dan industri peternakan menuju pasar bebas
pokok bahasan ternak potong. Proseding Seminar Nasional Peternakan dan Veterinir. Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Institut Pertanian Bogor,
Bogor. Sumanto dan E. Juarini. 2006. Pedoman Identifikasi Potensi Wilayah. Balai Penelitian Ternak Ciawi-
Bogor, Bogor. Sugeng, Y. B. 2003. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tressia. 2008. Analisis potensi wilayah untuk pengembangan usaha ternak sapi potong di Kecamatan Lubuk Alung. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang.