Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Analisis Data

Sumber data adalah asal dari data penelitian itu diperoleh. Dari sumber itu penulis memperoleh data yang diinginkan. Data sebagai objek penelitian secara umum adalah informasi atau bahasa yang disediakan oleh alam yang dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti Sudaryanto, 1993:34. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dialog atau percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam komik Detektif Conan edisi 56.

3.1.2 Data

Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan alam yang harus dicari dan disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti Sudaryanto, 1993:3. Adapun data dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan yang mengandung tindak tutur pada dialog percakapan komik Detektif Conan karya Aoyama Gosho edisi 56 yang terbit pada tahun 2010.

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, teknik adalah cara melaksanakan metode Sudaryanto, 1993:9.Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak. Metode ini dinamakan demikian mengingat pelaksaan metode ini dengan menyimak penggunaan bahasa Sudaryanto, 1993: 133 data dikumpulakan dengan cara menyimak atau membaca komik yang dijadikan sumber data. Metode simak ini diwujudkan dengan menggunakan teknik catat Sudaryanto, 1993: 135 teknik catat ini digunakan untuk mencatat data-data yang dibutuhkan. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD

3.3 Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul mulailah diadakan analisis terhadap data untuk menyelesaikan permasalah penelitian yang telah ditetapkan.Pekerjaan analisis data mempunyai pengertian mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengategorikannya Lexi J. Moloeng,1998: 103.Langkah analisis data ini adalah langkah terpenting untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang ingin dipecahkan.Metode yang digunakan penulis dalam analisis data pada penelitian ini adalah digunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian secara holistik, dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah Lexi J. Moloeng, 1998: 3. Istilah deskriptif maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata- kata, gambar, dan bukan angka-angka Lexi J. Moloeng, 1998: 6. Contoh 1. Data percakapan 1 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Bentuk Tuturan: 1 Masataka Moroguchi novelis misteri : Anabuki, kamu punya penggaris? 2 Harue Anabuki redaksi majalah : I, iya. Tapi ini meteran. 3 Masataka Moroguchi novelis misteri : Sudah kuduga. Huruf namaku, kok lebih kecil 1 mili dari nama penulis lainnya? Kau melecehkanku, ya? 4 Harue Anabuki redaksi majalah : Ti, tidak Soalnya huruf sebesar itu lebih pas. 5 Masataka Moroguchi novelis misteri : Kalau gitu, kecilkan juga huruf penulis yang lain Kamu nggak berguna sambil memukul menggunakan majalah 6 Harue Anabuki redaksi majalah :Maafkan aku, tak akan kuulangi lagi. 7 Masataka Moroguchi novelis misteri : Huh Tentu saja 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Konteks Tuturan: Tuturan dilakukan di ruang tamu rumah Moraguchi, partisipan yang terlibat dalam peristiwa tutur tersebut ada dua orang yaitu Anabuki dan Moraguchi yang saling bertukar peran sebagai penutur dan lawan tutur. Adapun maksud dan tujuan tuturan dilakukan adalah untuk meminta penjelasan perihal penulisan nama Moraguchi yang ditulis oleh Anabuki. Contoh percakapan di atas dianalisis dengan menggunakan teori tindak tutur yang dijadikan landasan teori pada penelitian ini. Teori tindak tutur dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1 tindak lokusi, 2 tindak ilokusi dan 3 tindak perlokusi. Kemudian data di atas akan dianalisis sebagai berikut. Tuturan Tindak Lokusi Ilokusi Perlokusi 1 Anabuki, kamu punya penggaris? „sebuah pertanyaan yang menanyakan penggaris kepada lawan tutur‟ „meminta penggaris dari Anabuki lawan tutur‟ „lawan tutur bereaksi dan memberi meteran‟ 2 I, iya. Tapi ini meteran. „sebuah pernyataan bahwa ini meteran‟ „memberi tahu bahwa penutur memiliki meteran‟ „memberikan meteran kepada Moraguchi lawan tutur‟ 3 Sudah kuduga. Huruf namaku kok lebih kecil 1 mili dari nama penulis lainnya? Kau melecehkanku, ya? „sebuah pernyataan dan pertanyaan mengenai penulisan nama lebih kecil 1 mili dari nama penulis lainnya dan menanyakan apakah Anabuki lawan tutur „Moraguchi penutur sudah menduga mengenai pengecilan huruf nama penutur‟ „membuat Anabuki lawan tutur merasa takut‟ 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD melecehkan Moraguchi penutur‟ 4 Ti, tidak Soalnya huruf sebesar itu lebih pas. „sebuah pernyataan bahwa ukuran huruf yang digunakan sudah pas‟ „Anabuki penutur memberi tahu bahwa huruf yang digunakannya sudah pas‟ „Moraguchi lawan tutur menyuruh Anabuki penutur untuk mengecilkan huruf penulis lain dan memukulnya‟ 5 Kalau gitu, kecilkan juga huruf penulis yang lain Kamu nggak berguna sambil memukul menggunakan majalah „sebuah perintah mengecilkan huruf nama penulis yang lain‟ „Moraguchi penutur memerintah Anabuki lawan tutur untuk mengecilkan nama penulis yang lain‟ „Anabuki lawan tutur meminta maaf kepada Moraguchi penutur perihal penulisan nama‟ 6 Maafkan aku, tak akan kuulangi lagi. „sebuah pernyataan dan janji tak akan mengulangi‟ „Anabuki penutur meminta maaf kepada Moraguchi lawan tutur „Moraguchi lawan tutur menjawab dengan perasan kesal terhadap Anabuki penutur‟ 7 Huh Tentu saja „sebuah pernyataan menyalahkan‟ „Moraguchi penutur menyalahkanAnabuki lawan tutur‟ - Setelah dianalisis berdasarkan jenisnya, dilanjutkan dianalisis berdasarkan kategori tindak tutur. Tindak ilokusi dibagi menjadi lima kategori yaitu: 1 Asertif, 2 Direktif, 3 Komisif, 4 Ekspresif, dan 5 Deklaratif. Contoh analisis sebagai berikut. Ilokusi tuturan 1 adalah meminta penggaris dari Anabuki lawan tutur, memintaadalah tindak tutur ilokusi kategori direktif karena pada tuturan 1 penutur membuat pengaruh agar lawan tutur melakukan suatu tindakan.Ilokusi tuturan 2 adalah memberitahu bahwa penutur memiliki meteran, memberi tahu 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD adalah tindak tutur ilokusi kategori asertif karena pada tuturan 2 penutur diikat pada kebenaran proposisi yang dituturkan. Ilokusi tuturan 3 adalah Moraguchi penutur sudah menduga mengenai pengecilan huruf nama penutur, mendugaadalah tindak tutur ilokusi kategori asertif karena pada tuturan 3 penutur diikat pada kebenaran proposisi yang dituturkan. Ilokusi tuturan 4 adalah Anabuki penutur memberi tahu bahwa huruf yang digunakannya sudah pas, memberi tahu adalah tindak tutur ilokusi kategori asertif karena pada tuturan 4 penutur diikat pada kebenaran proposisi yang dituturkan. Ilokusi tuturan 5 adalah Moraguchi penutur memerintahkan Anabuki lawan tutur untuk mengecilkan nama penulis yang lain, memerintahkan adalah tindak tutur ilokusi kategori direktif karena pada tuturan 5 penutur membuat pengaruh agar lawan tutur melakukan suatu tindakan. Ilokusi tuturan 6 adalah Anabuki penutur meminta maaf kepada Moraguchi lawan tutur, meminta maafadalah tindak tutur ilokusi kategori ekspresif karena pada tuturan 6 penutur mengekspresikan sikap psikologis terhadap keadaan lawan tutur dan ilokusi tuturan 7 adalah Moraguchi penutur menyalahkan Anabuki lawan tutur, menyalahkan adalah tindak tutur ilokusi kategori ekspresif karena pada tuturan 7 penutur mengekspresikan sikap psikologis terhadap keadaan lawan tutur. BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Menemukan Tindak Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi