Biaya pinjaman Borrowing Costs
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
– Lanjutan PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND FOR THE
YEARS THEN ENDED – Continued
- 46 - Imbalan Pasca Kerja
Post-employment Benefits Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja
tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji.
Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode
mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui
di masa datang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan
pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh
secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
The determination of post-employment benefits obligations is dependent on selection of certain
assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among
others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s
assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the
recognized expense and recorded obligation in future periods. While it is believed that the Group’s
assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or
significant changes in assumptions may materially affect the Group’s post-employment benefit
obligation.
Nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 19.
The carrying amount of post-employment benefits obligation is disclosed in Note 19.
Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 34, Grup menggunakan teknik penilaian yang meliputi input
yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar
dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 34 memberikan informasi yang rinci mengenai
analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut.
As described in Note 34, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based
on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments.
Note 34 provides detailed information about the detailed sensitivity analysis for these
assumptions.
Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat
dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate
in determining the fair value of financial instruments.
Estimasi Cadangan Batubara Coal Reserve Estimates
Cadangan adalah estimasi jumlah produk yang dapat secara ekonomis maupun legal diekstraksi
dari aset Grup. Untuk memperkirakan cadangan batubara, perlu ditentukan asumsi mengenai
faktor-faktor geologis, teknis dan ekonomis termasuk jumlah produksi, teknik produksi, nisbah
kupas, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga-harga komoditas,
dan nilai tukar mata uang. Reserves are estimates of the amount of product
that can be economically and legally extracted from the Group’s properties. In order to estimate
coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic
factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs,
transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Memperkirakan jumlah danatau nilai kalori cadangan batubara membutuhkan ukuran,
bentuk dan kedalaman tubuh batubara atau lapangan yang akan ditentukan dengan
menganalisis data geologi seperti “uji petik” sampel pengeboran. Proses ini mungkin
memerlukan penilaian geologi yang kompleks dan sulit untuk menginterpretasikan data.
Estimating the quantity andor calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth
of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling
samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the
data.