1. Tata Bentukan dan Tata Istilah
Tata bentukan dan tata istilah berkenaan dengan kaidah
pembentukan kata dan kaidah pembentukan istilah.
Pembentukan kata berkenaan dengan salah satu cabang
linguistik yang disebut morfologi, yaitu cabang ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk kata dan cara pembentukannya.
Tata istilah berhubungan dengan seluk beluk pembentukan
istilah.
2. Konsep-konsep Dasar Morfologi
Konsep-konsep Dasar dalam Morfologi
1 Morfem
Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang mengandung makna yang sudah tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
bermakna yang lebih kecil Zaenal Arifin, 2008:2.
2 Alomorf
Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi mempunyai fungsi dan makna yang sama
Hasan Alwi, 2003: 29.
3. Bentuk, Fungsi, dan Makna
Kata jadian dapat dibentuk dari dua macam bentuk dasar, yakni bentuk dasar bebas atau bentuk dasar
terikat, melalui proses morfologis tertentu, yaitu:
• Afiksasi Pengimbuhan • Reduplikasi Pengulangan
• Komponisasi Pemajemukan • Abreviasi Penyingkatan
Awalan ber-, dan me-:
• Bentuk
• Fungsi
• Makna
Tata Istilah
1 Istilah Umum dan Istilah Khusus
2 Persyaratan Istilah yang Baik
3 Nama dan Tata Nama
Kelas Kata
•
Nomina Kata Benda
•
Verba Kata Kerja
• Adjektiva Kata Sifat
•
Kata Tugas
4. Tata Kalimat
Unsur-unsur pembentuk kalimat: • Subjek S
• Predikat P • Objek O
• Keterangan K • Pelengkap Pel
Contoh: Kami mengendarai sepeda ke sekolah.
S P O K
Jenis-jenis kalimat
1 Kalimat aktif 2 Kalimat pasif
3 Kalimat tunggal 4 Kalimat majemuk
a Kalimat majemuk setara b Kalimat majemuk bertingkat
c Kalimat majemuk campuran
5. Wacana
• Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau
klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan, yang mampu
mempunyai awal dan akhir yang nyata Tarigan dalam Djajasudarma, 1994:5.
Kohesi dan Koherensi dalam Wacana
• Kohesi merupakan hubungan keterkaitan antarposisi
yang dinyatakan secara ekplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat-kalimat yang
membentuk wacana Hasan Alwi, 2003:427.
• Koherensi adalah pengaturan secara rapi kenyataan
dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahani pesan yang
dikandungnya.
Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Linguistik Bahasa Indonesia
LK 3.1 Tata bentukan LK 3.2 Tata Kalimat
Halaman 60-61 pada Buku Modul SD Tinggi Profesional Kelompok Kompetensi A
PEMBELAJARAN 4 SEMANTIK BAHASA INDONESIA
Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat meningkatkan pemahamanpenguasaan terhadap dasar-
dasar dan kaidah semantik bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dengan kreatif dan rasa percaya diri.
Indikator Pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan kaidah makna kata dan hubungan makna sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Menggunakan kaidah makna kata dan hubungan makna sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menggunakan kaidah pertalian makna sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Menggunakan perubahan makna kata sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Menggunakan berbagai jenis idiom, pameo, dan peribahasa sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Materi
1. Makna Kata 2. Pertalian Makna
3. Perubahan Makna 4. Idiom, Pameo, dan Peribahasa
1. Makna Kata