Langkah-Langkah Analisis Diskriminan Analisis Diskriminan

Z jk = a + W 1 X 1k + W 2 X 2k + … + W n X nk dimana Z jk = Nilai skor diskriminan dari fungsi diskriminan j untuk objek k a = Intercept W n = Timbangan diskriminan untuk variabel independen X nk = Variabel independen n untuk objek k

2.2.4 Langkah-Langkah Analisis Diskriminan

1. Desain penelitian untuk analisis diskriminan Yasril, 2009: a. Pemilihan variabel dependen dan independen Sebelum menggunakan analisis diskriminan, peneliti harus menentukan terlebih dahulu mana variabel dependen dan mana variabel independen. Sesuai dengan ketentuan di atas, variabel dependen harus merupakan variabel kategorik sedang variabel independen merupakan variabel numerik. Berdasarkan jumlah kelompok variabel dependen yang dalam hal ini harus mutually exclusive dan exhaustive, analisis diskriminan dibedakan menjadi dua yaitu : 1 Analisis diskriminan dua kategorikkelompok, dimana variabel dependen dikelompokkan menjadi 2 dikotomi, diperlukan satu fungsi diskriminan. 2 Analisis diskriminan berganda Multiple Discriminant AnlysisMDA, dimana variabel dependen dikelompokkan menjadi lebih dari 2 kelompok multikotomi, diperlukan fungsi diskriminan sebanyak k-1 kalau ada k kategori. b. Besar sampel Universitas Sumatera Utara Pada analisis diskriminan tidak ada ketentuan untuk besar sampel, tetapi beberapa penelitian menyarankan 5-20 sampel untuk setiap variabel independen. Dengan demikian jika ada lima variabel independen, seharusnya minimal ada 25 sampel. c. Pembagian Sampel Ada beberapa cara pembagian sampel yang dilakukan, tetapi yang paling sering digunakan adalah membagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok sampel analisis yang digunakan untuk membuat estimasi nilai koefisien fungsi diskriminan dan kelompok validasi yang digunakan untuk menguji hasil diskriminan. Jumlah tiap kelompok biasanya sama besar walaupun ini tidak mutlak. Apabila peran bagian pertama kemudian ditukar dengan peran bagian kedua, analisis diulangi, yang dipergunakan untuk estimasi kemudian untuk validasi, ini yang disebut double cross validation. 2. Pembentukan fungsi diskriminan Ada dua metode dasar untuk membuat fungsi diskriminan : a. Direct Method Simultaneous Estimation, dimana semua variabel dimasukkan secara bersama-sama kemudian dilakukan proses dikriminan b. Step-wise Discriminant Analysis, dimana variabel dimasukkan satu persatu ke dalam model diskriminan. 3. Menguji signifikan dari fungsi diskriminan Universitas Sumatera Utara Untuk menguji signifikan fungsi diskriminan dilihat nilai signifikan dari Wilk’s Lambda, Pilai, F test dan lainnya Santoso, 2010. Jika p 0,05, maka menunjukkan bahwa fungsi diskriminan ini dapat memperlihatkan perbedaan yang jelas antara dua kelompok variabel dependen Yasril, 2009. 4. Menguji ketepatan klasifikasi dari fungsi diskriminan Untuk menguji ketepatan klasifikasi fungsi diskriminan dilakukan uji dengan Casewise Diagnostics. Jika fungsi diskriminan mempunyai ketepatan mengklasifikasi kasus 50, ketepatan model dianggap tinggi. 5. Melakukan interpretasi terhadap fungsi diskriminan tersebut 2.3 Program Kesehatan Ibu dan Anak KIA 2.3.1 Pengertian Program Kesehatan Ibu dan Anak KIA