Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Rataan provinsi untuk persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebesar 92,1, cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 82,7, cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sebesar 83,4, cakupan pelayanan ibu nifas sebesar 79,0, cakupan penanganan komplikasi obstetri sebesar 42,7, cakupan penanganan komplikasi neonatal sebesar 30,1, cakupan kunjungan neonatal KN1 sebesar 78,6, dan cakupan kunjungan neonatal lengkap KN3 sebesar 60,1. Hal ini menunjukkan bahwa program pemerintah untuk program KIA di Provinsi Sumatera Utara dianggap cukup berhasil karena sebagian cakupan sudah mencapai target SPM bidang kesehatan. 2. Berdasarkan hasil pengolahan data profil kesehatan ibu dan anak di Provinsi Sumatera Utara diperoleh 3 gerombol optimal dengan anggota untuk setiap gerombol antara lain : a. Status KIA baik terdiri dari Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Batubara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Sibolga, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Medan, Padang Sidimpuan, dan Gunung Universitas Sumatera Utara Sitoli yang memiliki karakteristik cakupan indikator kesehatan ibu dan anak sama homogen yang berada pada kategori sedang. b. Status KIA sedang terdiri dari Mandailing Natal, Asahan, Deli Serdang, Langkat, Nias Utara, Tanjung Balai dan Binjai yang memiliki karakteristik cakupan indikator kesehatan ibu dan anak yang berbeda yaitu berada pada kategori sedang dan kategori tinggi. c. Status KIA buruk terdiri dari Nias Selatan dan Nias Barat yang memiliki karakteristik cakupan indikator kesehatan ibu dan anak yang berbeda yaitu berada pada kategori sedang dan kategori rendah. 3. Dengan mengevaluasi keakuratan klasifikasi data profil kesehatan ibu dan anak yang diperoleh dari analisis gerombol dapat dilakukan dengan analisis diskriminan tiga kategori, yaitu : a. Ada perbedaan yang jelas antar ketiga gerombol atau dari 33 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara yang status KIA baik, status KIA sedang dan status KIA buruk dipengaruhi oleh cakupan indikator kesehatan ibu dan anak. b. Dari delapan cakupan indikator kesehatan ibu dan anak, hanya dua cakupan yang membedakan antara status KIA baik, status KIA sedang dan status KIA buruk yaitu cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan dan cakupan penanganan komplikasi neonatal. c. Ada dua fungsi diskriminan yang terbentuk, yakni : Zscore_1 = -1,686-0,007cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan + 0,077 cakupan penanganan komplikasi neonatal Universitas Sumatera Utara Zscore_2 = -6,407+0,079cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan - 0,007cakupan penanganan komplikasi neonatal d. Karena hasil ketepatan fungsi diskriminan sebesar 100, maka fungsi diskriminan yang terbentuk tepat untuk menggolongkan kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan dan cakupan penanganan komplikasi neonatal ke dalam gerombol status KIA baik, status KIA sedang dan status KIA buruk. e. Hasil evaluasi klasifikasi dari 33 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara diperoleh status KIA baik ada 22 kabupatenkota yaitu Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Batubara, Padang Lawas, Sibolga, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Medan, Padang Sidimpuan, dan Gunung Sitoli. Status KIA sedang ada 9 kabupatenkota yaitu Mandailing Natal, Labuhan Batu, Asahan, Deli Serdang, Langkat, Padang Lawas Utara, Nias Utara, Tanjung Balai, dan Binjai. Dan status KIA buruk 2 kabupatenkota yaitu Nias Selatan dan Nias Barat. Universitas Sumatera Utara

6.2 Saran