Status KIA Baik PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Status KIA Baik

Berdasarkan penelitian diperoleh 22 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan profil kesehatan ibu dan anak berada pada status KIA baik yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batubara, Kabupaten Padang Lawas, Kota Sibolga, Kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan, Kota Padang Sidimpuan, dan Kota Gunung Sitoli. Status KIA baik memiliki karakteristik profil kesehatan ibu dan anak homogen sama yang berada pada kategori sedang. Dilihat dari persentase kabupatenkota bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K1 pada status KIA baik terdapat 14 kabupatenkota yang pencapaiannya ≥ 90 yaitu Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Labuhan Batu Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Batubara, Padang Lawas, Sibolga, Tebing Tinggi, Medan, dan Gunung Sitoli, sedangkan daerah dengan cakupan K1 ≤ 70 tidak ada. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 terdapat 4 kabupatenkota yang pencapaiannya ≥ 90 yaitu Toba Samosir, Sibolga, Tebing Tinggi, dan Medan. Daerah dengan cakupan K4 ≤ 70 yaitu Tapanuli Tengah dan Padang Sidimpuan. Universitas Sumatera Utara Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 sebesar 95 tahun 2015 dan kebijakan pembangunan kesehatan periode 5 tahun ke depan 2010-2014. Dilihat dari pencapaian kabupatenkota diperlukan upaya-upaya yang lebih komprehensif serta berhasil guna untuk mengakselerasi cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 tersebut pada masa mendatang Dinkes Provsu, 2011. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terdapat 5 kabupatenkota dengan cakupan di bawah 80 yaitu Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara, Karo, Padang Lawas dan Padang Sidimpuan. Hal ini terlihat bahwa pencapaian cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan tahun 2011 dianggap cukup mencapai target SPM bidang kesehatan yaitu 80 pada tahun 2015 Dinkes Provsu, 2011. Indikator pencapaian persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih cakupan PN sebesar 90 Kemkes, 2010. Pada tahun 2011, persentase cakupan pelayanan ibu nifas Sumatera Utara hanya mencapai 25,1. Angka ini sangat jauh di bawah target SPM bidang kesehatan yang harus dicapai 90 pada tahun 2015 Dinkes Provsu, 2011. Persentase ibu nifas yang mendaptkan pelayanan Cakupan KF sebesar 90 Kemkes, 2010. Pencapaian cakupan per kabupatenkota terdapat satu kabupatenkota yang persentase cakupan pelayanan ibu nifas sebesar 0,0 yaitu Sibolga pada status KIA baik. Pencapaian cakupan penanganan kasus resiko tinggi pada ibu hamil dan bayi sangat jauh dari target yang diharapkan yaitu 80 Dinkes Provsu, 2011. Sedangkan persentase ibu hamil, bersalin, dan nifas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan cakupan PK sebesar 75 Kemkes, 2010. Cakupan penanganan Universitas Sumatera Utara komplikasi obstetri dan neonatal per kabupatenkota masih jauh dari target SPM bidang kesehatan. Indikator untuk pencapaian pada tahun 2014 cakupan kunjungan neonatal pertama KN1 sebesar 90, sedangkan cakupan kunjungan neonatal lengkap KN lengkap sebesar 88 Kemkes, 2010. Terdapat 6 kabupatenkota yang pencapaiannya ≥ 90 KN1 dan ≥ 88 KN3 yaitu Humbang Hasundutan, Samosir, Serdang Bedagai, Batubara, Sibolga, dan Gunung Sitoli.

5.2 Status KIA Sedang