Hubungan dengan Masyarakat TOTO Indonesia | Investors

Meetings of Board of Commissioners and Board of Directors In 2013 the company did not organize any meeting speciically between the Board of Commissioners and the Board of Directors. However the Board of Commissioners will attend the Board of Directors’ meeting at least once 1x in three 3 months or more in case of any important issues to discuss. In 2013 the meeting between the Board of Commissioners and Board of Directors was organized twelve 12 times for hearing the reports of the Board of Directors, planning the Corporate Social Responsibility CSR, and preparing the General Meeting of Shareholders RUPS. Remuneration Of The Board Of Commissioners And The Board Of Directors. The company gives remuneration for the services provided by the Board of Commissioners and Board of Directors to the company. the amounts and forms of remuneration are proposed by the Remuneration and Nomination Committee and decided in the Annual General Meeting of Shareholders RUPST. In 2013, the remuneration to the Board of Directors was provided in the form of salary, bonus, holiday allowance and other allowances in the following amounts: Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2013 tidak mengadakan rapat antara Dewan Komisaris dengan Direksi secara khusus, akan tetapi Dewan Komisaris ikut serta dalam menghadiri rapat Direksi minimal 1 satu kali dalam 3 tiga bulan, dan akan lebih apabila terdapat masalah yang penting untuk dibahas. Pada tahun 2013 telah diadakan rapat antar Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 12 dua belas kali untuk mendengarkan laporan Direksi, merencanakan Corporate Social Responsibility CSR, dan mempersiapkan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memberikan remunerasi atas jasa yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi kepada perusahaan. Jumlah dan bentuk remunerasi diajukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST. Pada tahun 2013 remunerasi kepada Direksi diberikan dalam bentuk gaji, bonus, tunjangan hari raya dan tunjangan lain yang jumlahnya sebagai berikut: Salary Gaji Rp14.129.165.083 Honorarium Honorarium Rp2.820.000.000 Bonuses Bonus Rp1.989.059.693 Religious Day Support Tunjangan Hari Raya Rp1.234.679.871 Other Appreciation Penghargaan Lainnya Rp1.108.571.426 Other Financial Support Tunjangan Lainnya Rp2.233.526.698 In 2013, the remuneration to the Board of Commissioners was provided in the form of honorarium and other appreciations in the following amounts: Pada tahun 2013 remunerasi kepada Dewan Komisaris diberikan dalam bentuk honorarium dan penghargaan lain yang jumlahnya sebagai berikut : 58 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Development of Board of Directors In 2013 the Company promoted the greening program in the company’s environment. For that purpose, the Board of Directors’ participation was included in seminars discussing on greening. Besides, the Board of Directors also actively participated in seminars discussing the new legislation for improving knowledge and applying them in the Company, if they are related to the company’s business. Below are the seminars participated by the Board of Directors: 1. Seminar on Open Access of the Ministry of Industry of RI 2. Members Gathering of DPN APINDO 3. Evaluation on Policy of Import Veriication Ceramic SNI Application 4. Conference on GREEN RIGHT 2013 5. World Toilet Summit by ATI 6. Board of Directors’ Meeting of GBCI Committees In performing its jobs, the Board of Commissioners is assisted by three 3 committees, i.e. Audit Committee, Risk Management Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each committee has diferent jobs and authorities as speciied by the Board of Commissioners. The committees report their activities to the Board of Commissioners. Audit Committee The Audit Committee consist of 3 three members, consisting of 1 one chairman which is also an Independent Commissioner and 2 two independent members. All members of the committee have complied with independency, expertise and integrity criteria as required by various applicable regulations. Membership The Audit Committee has three 3 members, composed of one 1 chairman serving concurrently as Independent Commissioner and two 2 independent members. All members of the committee have met the criteria of independence, expertise, and integrity as required in various prevailing regulations. Pengembangan Direksi Pada tahun 2013 Perusahaan sedang menggalakan program penghijauan dalam lingkungan perusahaan, untuk itu Direksi diikut sertakan dalam seminar-seminar yang membahas mengenai penghijauan, selain itu Direksi juga aktif mengikuti seminar-seminar yang membahas peraturan perundang- undangan baru untuk meningkatkan pengetahuan dan menerapkannya di dalam Perusahaan apabila berkaitan dengan usaha perusahaan. Berikut seminar – seminar yang diikuti oleh Direksi : 1. Seminar Open Access Kementrian Perindustrian RI 2. Members Gathering DPN APINDO 3. Evaluasi Kebijakan Veriikasi Impor Penerapan SNI Keramik 4. Conference GREEN RIGHT 2013 5. World Toilet Summit by ATI 6. Rapat Dewan Direksi GBCI Komite-Komite Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh 3 tiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Masing-masing komite mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda- beda sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut melaporkan kegiatannya yang dilaporan kepada Dewan Komisaris. Komite audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sebagai liabilitas bagi Perusahaan Publik. Komite Audit dibentuk untuk membantu pelaksanaan pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris, maka Komite Audit harus bersifat independen. Keanggotaan Komite Audit beranggotakan 3 tiga orang, yang terdiri dari 1 satu orang ketua merangkap sebagai Komisaris Independen dan 2 dua orang anggota Independen. Seluruh keanggotaan komite telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, dan integritas yang dipersyaratkan dalam berbagai peraturan yang berlaku. 59 The structure of Audit Committee as of December 31, 2013: 1. Gunawan Sumana : Chairman Independent Commissioner 2. Segara Utama : Member Independent 3. Ariefuddin Amas : Member Independent. The Audit Committee assists the Board of Commissioners in the function of supervision on the inancial reporting process, internal control system and audit process conducted by Internal as well as External Auditors, the company’s observance to all prevailing laws and regulations and the implementation of good corporate governance. The Audit Committee has the job and responsibility of giving professional and independent opinion to the Board of Commissioners on the report or matters informed by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and performing other jobs related to Commissioners’ jobs, covering: FINANCIAL REPORT AND INFORMATION • To conduct study on inancial information to be issued by the company such as inancial report, projection and other inancial information. • To conduct discussion with the Board of Directors or management members in the company’s organizational structure on information transparency submitted by the company to the capital market authority, investors or public according to the conditions. INTERNAL CONTROL SYSTEM • To establish an Internal Audit division for studying the implementation of internal control system and its efectiveness. • To report to the Board of Commissioners regarding various risks encountered by the company and the implementation of internal control system by the Board of Directors. ExTERNAL AUDIT • To give inputs to the Board of Commissioners regarding the appointment of Public Accountant and the service repayment. • To study the adequacy of audit conducted by the Public Accountant to ensure all signiicant risks considered. • To study the performance, independency and objectivity of the Public Accountant. Susunan komite Audit per 31 Desember 2013: 1. Gunawan Sumana : sebagai Ketua Komisaris Independen 2. Segara Utama : sebagai Anggota Pihak Independen 3. Ariefuddin Amas : sebagai Anggota Pihak Independen Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal dan proses audit baik yang dilakukan oleh Internal maupun Eksternal Auditor, kepatuhan perusahaan terhadap seluruh aturan perundang-undangan yang berlaku serta pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris, yang meliputi : LAPORAN DAN INFORMASI KEUANGAN • Melakukan kajian atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. • Melakukan pembahasan dengan Direksi atau anggota manajemen dalam struktur organisasi perusahaan mengenai keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan kepada otoritas pasar modal, investor maupun masyarakat sesuai dengan ketentuan. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL • Membentuk divisi Internal Audit untuk mengkaji pelaksanaan sistem pengendalian internal dan efektivitasnya. • Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan sistem pengendalian internal oleh Direksi. EKSTERNAL AUDIT • Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris perihal penunjukan Akuntan Publik dan imbalan jasanya. • Mengkaji kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. • Mengkaji kinerja, independensi dan obyektivitas Akuntan Publik. 60 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 INTERNAL AUDIT • Menelaah pelaksanaan pemeriksaan Internal Audit, dan mengkaji kinerja serta independensi Internal Audit. • Menugaskan Internal Audit sebagai pengawas dan peneliti untuk mengawasi implementasi atas rekomendasi- rekomendasi yang diajukan oleh eksternal auditor, yang harus dilaksanakan oleh masing-masing auditee dibawah koordinasi dan tanggung jawab Direksi. • Menetapkan Piagam Internal Audit. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK • Mengkaji tingkat ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang–undangan, peraturan Perusahaan, pasar modal dan perpajakan. • Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi. WEWENANG KOMITE AUDIT Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berwenang: • Mengakses informasi secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan mengenai karyawan, dana, asset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. • Melakukan komunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan karyawan dan pihak yang menjalankan fungsi internal dan eksternal audit serta manajemen risiko. • Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas jika diperlukan. • Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Rapat Komite Audit Rapat Komite Audit dilaksanakan minimal setiap 1 satu bulan 1 satu kali untuk melakukan pembahasan mengenai peraturan dalam Perusahaan, sistem pengendalian internal perusahaan, menelaah laporan Internal Audit serta Eksternal Audit. Sepanjang tahun 2013, Komite Audit sudah melakukan sebanyak 12 dua belas rapat. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Internal Auditor yang membantu pelaksanaan tugas- tugas Komite Audit. INTERNAL AUDIT • To analyze the Internal Audit implementation, and to study the performance and independency of Internal Audit. • To assign the Internal Auditor as supervisor and investigator to supervise the implementation of recommendations proposed by the external auditor, to be performed by each auditee under the Board of Directors’ coordination and responsibility. • To decide the Internal Audit CharterCertiicate. GOOD CORPORATE GOVERNANCE • To study the Company’s level of observance to the legislation, regulations of Company, capital market and taxation. • To conduct examination on any suspected fault in decisions of the Board of Directors’ meeting or deviation in the implementation of results of the Board of Directors’ meeting decisions. AUDIT COMMITTEE’S AUTHORITIES In performing its jobs and responsibilities, the Audit Committee is authorized: • To access information fully, freely and not limited on the records of employees, funds, assets and other resources of the company related to its jobs implementation. • To conduct direct and indirect communication with employees and the parties performing internal and external audit and risk management functions. • To involve independent parties outside members of the Audit Committee required for assisting the job implementation if required. • To conduct other authorities given by the Board of Commissioners. Audit Committee’s Meeting Audit Committee’s Meeting is organized at least monthly for discussing regulations in the Company, company’s internal control system, for studying reports of Internal Audit and External Audit. Through 2013, the Audit Committee organized twelve 12 meetings. The meetings were also attended by the Internal Auditor who assisted the performance of the Audit Committee’s jobs. 61 No. Name Nama Position Jabatan Number of Meeting Jumlah Rapat Absent Absen Attendance Hadir 1 Gunawan Sumana Chairman Ketua 12 100 2 Segara Utama Member Anggota 12 100 3 Ariefuddin Amas Member Anggota 12 100 Audit Committee’s Meeting for the period of 1st January 2013 – 31st December 2013: Rapat Komite Audit Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013: Risk Management Committee The risk management committee is still an ad-hoc committee established within a speciic period and for speciic jobs by the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners in ensuring that thorough evaluation has been conducted on all transactions and corporate actions potentially risky and to give recommendation on actions required to take for eliminating the risks. Jobs and Responsibilities of Risk Management Committee: • To ensure that the management regularly gives special attention to the implementation of risk management in the Company by adapting the best practices in the industry. • To obtain certainty that the Company has well managed the risks from time to time by communication regularly with the management. In performing their jobs and responsibilities, the Risk Management Committee should be based on the following principles: 1. OBJECTIVITY In this case the Risk Management Committee must not have conlict of interest with parties, in which this conlict of interest may afect the independency of the Risk Management Committee. 2. INTEGRITY The Risk Management Committee upholds the values of honesty, fairness and observance, and holds irmly the values regulated in good Corporate Management. Komite Manajemen Risiko Komite manajemen risiko saat ini masih berjalan secara ad- hoc yang dibentuk dalam jangka waktu dan tugas tertentu oleh Dewan Komisaris, untuk membantu Dewan Komisaris memastikan bahwa telah dilakukan penilaian mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan korporasi yang berpotensi mengandung risiko serta memberi rekomendasi terhadap tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko adalah : • Memastikan agar manajemen selalu memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan manajemen risiko di Perusahaan dengan mengadaptasi praktik-praktik terbaik di industri. • Memperoleh keyakinan bahwa Perusahaan telah mengelola risiko-risiko dengan baik dari waktu ke waktu, melalui komunikasi-komunikasi secara teratur dengan manajemen. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Manajemen Risiko harus berdasarkan beberapa azas sebagai berikut : 1. OBYEKTIFITAS Dalam hal ini Komite Manajemen Resiko tidak boleh mempunyai benturan kepentingan dengan pihak-pihak dimana benturan kepentingan ini dapat mempengaruhi independensi Komite Manajemen Risiko. 2. INTEGRITAS Komite Manajemen Risiko menjunjung tinggi nilai kejujuran, kewajaran, dan kepatuhan serta memegang teguh nilai-nilai yang diatur dalam Tata Kelola Perusahaan yang baik. 62 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 3. COMPETENCE The Risk Management Committee continuously improves its knowledge and skill to be able to perform all its jobs and responsibilities properly. 4. CONTRIBUTION The Risk Management Committee intends to continuously give value added to the company by more efective risk management and identiication of production process development that may cause cost savings and increase the Company’s income. 5. CONFIDENTIALITY The Risk Management Committee shall keep conidential any information received and shall not disclose the information to parties not having interest. Authority of Risk Management Committee The Risk Management Committee in performing its jobs and responsibilities shall have the authority to access all functions, assets and documents of the Company. 3. KOMPETENSI Komite Manajemen Risiko senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk dapat menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. 4. KONTRIBUSI Komite Manajemen Risiko bertekad untuk selalu memberikan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengelolaan risiko yang lebih efektif dan identiikasi perkembangan proses produksi yang dapat menghasilkan penghematan biaya dan meningkatkan pendapatan Perusahaan. 5. KERAHASIAAN Komite Manajemen Risiko harus menjaga setiap informasi yang diterima dan tidak akan mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Wewenang Komite Manajemen Risiko Manajemen Risiko dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berwenang untuk mengakses semua fungsi, aset dan dokumen Perusahaan. Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee is established in ad-hoc manner for a speciic period and in order to assist the Board of Commissioners in deciding the remuneration level on the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Committees as a value on the contribution given to the Company. Jobs and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee: 1. To assist the Board of Commissioners in deciding and evaluating the remuneration to members of the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. To ensure that the remuneration level has been appropriate according to the Company’s capacity. 3. To give inputs on the candidates nominated as members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Committees. 4. To select and prepare the candidates of members the Board of Commissioners and Board of Directors to be appointed in the General Meeting of Shareholders according to the Company’s Articles of Association. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk secara ad-hoc dalam jangka waktu tertentu dan dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menentukan tingkat remunerasi terhadap Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite- komite sebagai tanda jasa atas kontribusi yang sudah diberikan kepada Perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah: 1. Membantu Dewan Komisaris dalam menentukan serta mengevaluasi remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Memastikan bahwa tingkat remunerasi telah memadai sesuai dengan kapasitas Perusahaan. 3. Memberikan masukan tentang calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite. 4. Menseleksi dan mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. 63 Remuneration Bentuk Remunerasi Board of Directors Dewan Direksi Board of Commissioner Dewan Komisaris 2013 2012 2013 2012 Salary Gaji Rp14.129.165.083,- Rp14.202.423.718,- - - Bonuses Bonus Rp1.989.059.693,- Rp2.336.866.547,- - - Religious Day Support Tunjangan Hari Raya Rp1.234.679.871,- Rp938.738.000,- - - Other Financial Support Tunjangan Lainnya Rp2.233.526.698,- Rp2.365.027.881,- - - Honorarium Honorarium - - Rp2.820.000.000,- Rp1.179.000.000,- Other Appreciation Penghargaan Lainnya - - Rp1.108.571.426,- Rp325.836.600 Below is the proportion of remuneration values in 2012 and 2013: Berikut perbandingan nilai remunerasi tahun 2012 dan 2013: The Remuneration Committee will give recommendation to the Board of Commissioners in connection with the remuneration to be given by the Company to the Board of Commissioners and Board of Directors to be further ratiied in the General Meeting of Shareholders. The remuneration given by the Company for 2013 is in the form of salary, bonus, holiday allowance and other allowances to the Board of Directors and honorarium and other appreciations to the Board of Commissioners. Komite Remunerasi akan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan remunerasi yang akan diberikan Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, yang kemudian akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Remunerasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk tahun 2013 adalah dalam bentuk gaji, bonus, tunjangan hari raya dan tunjangan lainnya kepada Direksi serta honorarium dan penghargaan lainnya kepada Dewan Komisaris. Internal Audit Internal Audit is a division established in order to supervise the implementation of the company’s internal control system and to be directly responsible to the Audit Committee. In addition, Internal Audit is the management’s work partner in assisting the management to achieve the company’s objectives. The Internal Audit shall prepare the plan and schedule of annual audit to ensure if the supervision on the company’s internal control has been covered and monitored in the audit implementation. The audit plan and schedule shall obtain approval of the Audit Committee and the Board of Directors. Internal audit Internal Audit merupakan sebuah divisi yang dibentuk dalam rangka pengawasan pelaksanaan sistem pengendalian internal perusahaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Komite Audit, selain itu Internal Audit merupakan mitra kerja manajemen dalam membantu manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Internal Audit harus menyiapkan rencana dan jadwal audit tahunan untuk memastikan apakah pengawasan terhadap pengendalian internal perusahaan sudah tercakup dan termonitor dalam pelaksanaan audit. Rencana dan jadwal audit tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Komite Audit dan Direksi. 64 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Internal Audit CharterCertiicate The enable the Internal Audit function to operate efectively, the Internal Audit shall prepare the Internal Audit Charter Certiicate as the guideline in the Audit implementation. The Internal Audit Charter is prepared based on decision of chairman of Bapepam No.Kep-643BL2012 and ratiied on 17th December 2013. This Internal Audit charter will be continuously renewed according to the development and prevailing regulation. Jobs and Responsibilities of Internal Audit The Internal Audit shall be responsible for ensuring the efectiveness of achievement of the company’s objective by the implementation of audit and evaluation on the control process of operational activities, risk management and corporate governance and for giving certainty on the adequacy of internal control to increase the company’s operational activity. The Internal Audit shall also be responsible to evaluate, control and monitor business risks. Therefore, the Internal Audit shall conduct continuous study to enable facilitating the improvement and enhancement of internal control procedure according to changes of situation, environment and risks encountered. Internal Audit has the following duties: • To evaluate the adequacy of the company’s internal control mechanism, the risk management policy and the governance system that can help achieve the company’s business objective. • To evaluate the efectiveness of the control procedure of the company’s internal control system performed according to SOP. • To evaluate the operational eiciency based on the business process approach. • To evaluate the reliability of inancial internal control and the internal control in the process of making the inancial report. • To evaluate the company’s observance to the prevailing laws and regulations. • To give inputs to the management on internal control and SOP referring to the best practices. • To make the plan for supervising, following up and evaluating whether the Management’s follow-up on the recommendation given by the Internal Auditor has been entirely performed. • To give early warning to the Board of Directors and Audit Committee regarding problems found in the audit work signiicantly having the potency of afecting the achievement of the company’s objective. Piagam Internal Audit Agar fungsi Internal Audit dapat berjalan secara efektif maka Internal Audit menyusun Piagam Internal Audit sebagai pedoman dalam pelaksanaan Audit, Piagam Internal Audit disusun berdasarkan keputusan ketua Bapepam No.Kep-643 BL2012 dan disahkan pada tanggal 17 Desember 2013. Piagam Internal Audit ini akan dilakukan pembaharuan terus-menerus sesuai dengan perkembangan dan peraturan yang berlaku. Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit Internal Audit bertanggung jawab untuk memastikan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan melalui pelaksanaan audit dan evaluasi terhadap proses pengendalian kegiatan operasional, pengelolaan risiko serta tata kelola perusahaan dan memberikan keyakinan atas kecukupan pengendalian internal untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Internal Audit juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi, mengendalikan dan memantau risiko-risiko usaha. Oleh karena itu, Internal Audit harus melakukan penelaahan terus menerus agar dapat memfasilitasi penyempurnaan dan peningkatan prosedur pengendalian internal yang sesuai dengan perubahan situasi, lingkungan dan risiko yang dihadapi. Internal Audit mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: • Menilai kecukupan mekanisme pengendalian internal perusahaan, kebijakan manajemen risiko serta governance system yang dapat membantu pencapaian tujuan bisnis perusahaan. • Menilai efektiitas dari prosedur pengendalian sistem internal kontrol perusahaan yang telah dijalankan sesuai dengan SOP. • Menilai eisiensi operasional berdasarkan pendekatan proses bisnis. • Menilai keandalan pengendalian internal keuangan serta pengendalian internal dalam proses pembuatan laporan keuangan. • Menilai kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. • Memberi masukan kepada manajemen atas pengendalian internal dan SOP yang mengacu kepada best practices. • Membuat rencana untuk mengawasi, menindaklanjuti, serta menilai apakah tindak lanjut Manajemen atas rekomendasi yang diberikan oleh Internal Auditor sudah dilaksanakan seluruhnya. • Memberikan peringatan dini kepada Direksi dan Komite Audit mengenai masalah yang ditemukan dalam pekerjaan audit yang secara signiikan berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan Perusahaan. 65 In 2013, the Internal Audit performed audit eight 8 times on the Procedure and System of Internal Control: 1. Audit on stocks in Fitting warehouse. 2. Audit on Cash in Factories in Serpong, Cikupa, and Pasar Kemis 3. Audit on Fixed Assets Insurance in Pasar Kemis 4. Audit on Fixed Assets in Tomang 5. Audit on Overtime in Sanitary and Fitting Factory 6. Audit on VAT 7. Audit on Procedure of Release of Sanitary Goods in Cikupa 8. Audit on Scrap and Spoilage Goods in Serpong Factory The Internal Audit is currently preparing the annual audit plan referring to the risk approach. The preparation of audit plan will involve the Management, Board of Directors and Audit Committee. The audit plan is proposed to the Board of Directors and Audit Committee for approval, and will be regularly evaluated for adjustment to the audit process performed. Dalam tahun 2013, Internal Audit telah melaksanakan 8 delapan audit terhadap Prosedur dan Sistem Pengendalian Internal: 1. Audit atas stok pada gudang Fitting 2. Audit atas Kas di Pabrik Serpong, Cikupa, dan Pasar Kemis 3. Audit atas Asuransi Fixed Asset di Pasar Kemis 4. Audit atas Fixed Asset di Tomang 5. Audit atas Lembur pada Pabrik Sanitary dan Fitting 6. Audit atas PPN 7. Audit atas Prosedur Pengeluaran Barang Sanitary di Cikupa 8. Audit atas Barang Scrap dan Spoilage di Pabrik Serpong Saat ini Internal Audit sedang menyusun rencana audit tahunan yang mengacu pada pendekatan risiko. Penyusunan rencana audit akan melibatkan Manajemen, Direksi dan Komite Audit. Rencana audit diajukan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapat persetujuan, dan akan selalu dievaluasi untuk disesuaikan dengan proses audit yang dijalankan. The external Auditor External Auditor is an independent supervising function on the Company’s inancial aspect. In 2013, the Financial Report was audited by Public Accountant Purwantono, Suherman and Surja. Meetings between Audit Committee and the External Auditor The meeting between the Audit Committee and External Auditor shall be organized at least four 4 times. 1. Once 1x before the External Audit starts for discussing the new taxation laws and regulations, and the Audit plan of current year. 2. Twice 2x when the audit is in progress for discussing the Audit technique and temporary Audit inding. 3. Once 1x after the audit has inished discussing the Management Letter on the audit inal inding. Eksternal auditor Eksternal Auditor merupakan fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perusahaan. Pada tahun 2013 Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja Rapat antara Komite Audit dengan Eksternal Auditor Rapat antara Komite Audit dengan Eksternal Auditor diadakan paling sedikit 4 empat kali : 1. 1 satu kali sebelum Audit Eksternal dimulai untuk membahas peraturan perundang – undangan dan perpajakan yang baru, dan rencana Audit tahun berjalan. 2. 2 dua kali pada saat audit berjalan untuk membahas mengenai teknik Audit dan temuan Audit sementara. 3. 1 satu kali sesudah audit selesai membahas Management Letter atas temuan akhir audit. 66 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 In 2013 the meeting was organized four times 4x, attended by the Audit Committee, External Audit, and the related Management members. Dalam tahun 2013 telah dilaksanakan rapat sebanyak 4 empat kali dengan dihadiri oleh Komite Audit, Eksternal Audit, dan pihak Manajemen yang terkait. No. Position Jabatan Name Nama Number of Meeting Jumlah Rapat Absent Absen Attendance Hadir 1 Audit Committee Komite Audit Gunawan Sumana 4 - 100 2 Audit Committee Komite Audit Segara Utama 4 - 100 3 Audit Committee Komite Audit Ariefuddin Amas 4 - 100 4 External Auditor Auditor Eksternal Dagmar Sally Z. Djamal 4 - 100 5 External Auditor Auditor Eksternal Ratnawati Tano 4 - 100 6 External Auditor Auditor Eksternal Citra Kurniawan 4 - 100 Corporate Secretary The Corporate Secretary holds the most signiicant role in applying one of the principles of good Corporate Governance, i.e. transparency. The Corporate Secretary is available to expedite the relation between the company and the Stakeholder and the relation between Company’s organs RUPS, Board of Commissioners and Board of Directors. The Corporate Secretary’s functions are to give service to public on any transparency of information related to the Company, as mediator between the Company and Financial Services Authority, to prepare the share special register, and also as mediator between the Company and capital market institution, the shareholders and public via mass media, except for special matters speciied by the Board of Directors. The Corporate Secretary is also responsible for selecting the communication media to be used and the coordination required to continuously maintain the company’s integrity in the context of information given to public. sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan memegang peranan paling penting dalam menerapkan salah satu prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik yaitu keterbukaan. Sekretaris Perusahaan diadakan untuk memperlancar hubungan antara perusahaan dengan Stakeholder, dan hubungan antar organ Perusahaan RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi. Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap keterbukaan informasi yang berkaitan dengan Perusahaan, sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan, menyiapkan daftar khusus saham, dan juga sebagai penghubung antara Perusahaan dengan institusi pasar modal, para pemegang saham dan masyarakat melalui media massa kecuali hal-hal khusus yang ditetapkan oleh Direksi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam memilih media komunikasi yang akan digunakan dan koordinasi yang diperlukan untuk selalu menjaga integritas perusahaan dalam konteks informasi yang diberikan kepada masyarakat. 67 The Corporate Secretary is responsible for: • Giving honest and correct explanationinformation in case of matters or events in the company’s environment, occurring management crisis and share price rising, particularly to public as well as public investors and to mass media and authorities of capital marketstock exchange concerning matters or signiicant events on the company according to capital market regulation. • Preparing press release and press conference according to the approvaldirection of the Board of Directors, after coordination of the General Meeting of Shareholders or for other special matters required to explain to public. Some activities conducted by the Corporate Secretary during 2013, namely: 1. Notifying regarding information transparency to Stock Exchange and giving clariication of information to external parties who need them. 2. Organizing an Annual General Meeting of Shareholders on 10th June 2013. 3. Organizing a Public Exposure to give material information to public through mass media. 4. Giving information transparency required by the shareholders and public related to the Company’s condition, such as annual report, information related to issue of subordinated bonds and implementation of General Meeting of Shareholders. 5. Giving periodical and incidental reports to Bapepam-LK and Stock Exchange, including reports on the plan and results of implementation of company’s activities such as Annual General Meeting of Shareholders. 6. Attending any Board of Commissioners’ Meetings and Board of Directors’ Meetings and making the minutes on results of Board of Commissioners’ Meetings and Board of Directors’ Meetings. In 2013, the Company appointed Mrs. Juliawan Sari to hold the position of Corporate Secretary. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk : • Memberikan penjelasaninformasi yang jujur dan benar apabila terdapat hal-hal atau kejadian-kejadian di lingkungan perusahaan, terjadinya krisis manajemen dan lonjakan harga saham, khususnya kepada masyarakat luas maupun kepada masyarakat pemodal dan kepada media massa serta otoritas pasar modalbursa efek saham yang menyangkut hal-hal atau kejadian penting mengenai perusahaan sesuai dengan peraturan pasar modal. • Menyiapkan press release dan press conference sesuai dengan persetujuanarahan dari Direksi, seusai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham atau pun untuk hal-hal khusus lainnya yang perlu dijelaskan kepada masyarakat. Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013 antara lain: 1. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa dan memberikan penjelasan informasi kepada pihak luar yang memerlukannya. 2. Mengkoordinasikan 1 satu kali penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2013 3. Menyelenggarakan Public Exposure 1 satu kali untuk memberikan informasi material kepada masyarakat melalui media massa. 4. Memberikan keterbukaan informasi yang dibutuhkan pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kondisi Perusahaan, seperti laporan tahunan, informasi terkait penerbitan obligasi subordinasi dan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Menyampaikan laporan berkala serta insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa, termasuk laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas perusahaan seperti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. 6. Menghadiri setiap Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat notulen hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi. Di tahun 2013, Perusahaan menunjuk Bapak Juliawan Sari untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. 68 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Internal Control System Sistem Pengendalian Internal A reliable Internal Control System in various aspects should be possessed by the company to prevent the risks that will occur and it is also the practice of Good Corporate Governance. An internal control system shall be applied systematically and efectively to enable the company evaluating the reliability of risk control and the process of good corporate governance. The Board of Directors shall be responsible for ensuring that the company has had a good and efective internal control system that will be supervised by the Audit Committee or Risk Management Committee. The Internal Audit and Risk Management Committee play signiicant roles in monitoring and recommending improvement of internal control system in the company. In order to achieve work safety, an Internal Control System shall be performed by each level in the company. The management shall be responsible for building an adequate and proper internal control system. By this system, all members of the company will be conident that by a more prudent internal control system, the Management could ensure the creation of controlled work performance and working environment by optimum cost eiciency. Besides, the Management can also ensure the observance to any policy and procedure of internal control applied in the company. Internal control in the company is conducted by observing the SOP ratiied by the Management. All members in the company shall follow the whole SOP process from the beginning to the end. In that way the internal control system in the company can be materialized in all operational activities of the company. Sistem Pengendalian Internal yang handal dalam berbagai aspek harus dimiliki oleh perusahaan untuk mencegah risiko-risiko yang akan terjadi dan juga merupakan praktik dari Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sistem pengendalian internal harus diterapkan secara sistematis dan efektif, yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi keandalan pengendalian risiko serta proses tata kelola yang baik. Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan sudah memiliki sistem pengendalian internal yang baik serta efektif, dan akan diawasi oleh Komite Audit atau Komite Manajemen Risiko. Internal Audit dan Komite Manajemen Risiko memegang peranan penting dalam memantau dan merekomendasikan perbaikan sistem pengendalian internal di perusahaan. Demi tercapainya keamanan kerja Sistem Pengendalian Internal harus dijalankan oleh setiap tingkatan di dalam perusahaan. Manajemen bertanggung jawab dalam membentuk sistem pengendalian internal yang memadai dan baik. Melalui sistem ini seluruh jajaran perusahaan dapat mempunyai keyakinan bahwa dengan sistem pengendalian internal yang lebih hati-hati, Manajemen dapat memastikan terciptanya kinerja dan lingkungan kerja yang terkendali dengan eisiensi biaya yang optimal. Selain itu, Manajemen juga dapat memastikan dipatuhinya setiap kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang diterapkan di perusahaan. Pengendalian internal dalam perusahaan dilakukan dengan cara mematuhi SOP yang sudah disahkan oleh Manajemen. Semua jajaran yang ada dalam perusahaan harus mengikuti keseluruhan proses SOP dari awal sampai akhir. Dengan demikian sistem pengendalian internal dalam perusahaan dapat diwujudkan dalam segala aktivitas operasional perusahaan. 70 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Risk Management The Management Of Risk a. The company is an organization having not only the objective of making proit, but also the objective of keeping the positive image and reputation in public eyes by consistent and continuous risk management. b. Risk management is a signiicant aspect requiring attention from all members of the company’s Commissioners, Board of Directors and employees. Each management level has the responsibility to manage the risks of the entire process low, from before the process, during the process up to after the process. c. The risk management should be supported by an adequate supervising system as the management’s tool in performing risk management. In general the company divides risks into four 4 main categories, namely: a. Strategic Risks, i.e. risks arising due to the making or non-making of a decision afecting the company’s strategy achievement. b. Operational Risks, i.e. risks directly or indirectly arising from failure or inadequacy of the control process, whether caused by the human resources, system or resulted by incidents outside the company. c. Financial Risks, i.e. risks arising directly or indirectly in inance, caused by: • Reduction of value of assetsincome or increase of value of liabilitiesexpenses caused by luctuation of foreign currency value foreign currency Risk. The income of foreign currency from export activities is an efective hedging on the Company’s expenditure in foreign currency. If required, the company will buy foreign currency in cash at spot for making payment of remaining costs in foreign currency not hedged. • Reduction of value of assetsincome or increase of value of liabilitiesexpenses caused by change of input price required in business process risk of Price Fluctuation. • Reduction of value of assetsincome or increase of value of liabilitiesexpenses caused by change of interest rate value risk of interest rate. Manajemen Risiko Pengelolaan Risiko a. Perusahaan adalah organisasi yang selain bertujuan untuk menghasilkan proit tetapi juga bertujuan untuk menjaga citra dan reputasi positif di mata publik melalui pengelolaan risiko secara konsisten dan berkesinambungan. b. Pengelolaan risiko merupakan hal penting yang harus mendapat perhatian dari seluruh jajaran Komisaris, Direksi dan karyawan perusahaan. Setiap tingkat manajemen mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko dari seluruh alur proses yang ada mulai dari sebelum proses, selama proses dan setelah proses. c. Pengelolaan risiko tersebut perlu ditunjang oleh sistem pengawasan yang memadai sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan pengelolaan risiko. Secara umum perusahaan membagi risiko ke dalam 4 empat kategori utama, yaitu: a. Risiko Strategis merupakan risiko yang timbul sehubungan dengan diambil atau tidak diambilnya suatu keputusan yang mempengaruhi pencapaian strategi perusahaan. b. Risiko Operasional merupakan risiko baik langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat kegagalan atau tidak memadainya proses pengendalian, baik yang disebabkan oleh sumber daya manusia, sistem maupun akibat kejadian-kejadian di luar perusahaan. c. Risiko Keuangan merupakan risiko yang timbul langsung maupun tidak langsung dalam bidang keuangan yang disebabkan oleh: • Penurunan nilai asetpendapatan atau peningkatan nilai liabilitaspengeluaran yang disebabkan oleh luktuasi nilai mata uang asing Risiko mata uang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap pengeluaran Perusahaan dalam mata uang asing. Jika diperlukan, perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai spot untuk melakukan pembayaran atas sisa biaya–biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindung nilai. • Penurunan nilai aset pendapatan atau peningkatan nilai liabilitaspengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga input yang diperlukan dalam proses bisnis Risiko Fluktuasi Harga. • Penurunan nilai asetpendapatan atau peningkatan nilai liabilitas pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan nilai suku bunga Risiko tingkat suku bunga. 71 • The company’s inability to meet its liquidity liability, further causing the company unable to meet its inancial liability or unable to utilize investment opportunity, ultimately causing default, excessive loans or poor interest income liquidity risk. The company attempts to maintain balance between continuation of receivable claim and by lexibility of bank loan utilization for managing liquidity risk. • Inability of parties indebted to the company for fulilling their inancial liabilities according to the requirements mutually agreed credit risk. Credit risk is managed by the Board of Directors according to the company’s speciied policy, procedure and control related to credit risk management. The position of receivable is monitored regularly to avoid the risk of non-claimable receivable. Depending on the company’s evaluation, any receivable will be written-of, if the receivable is considered non-claimable. d. Reputation Risk is any possible incurrence of loss caused by consumers’ negative response to an unexpected incident or caused by response to an organization’s action or its daily activities unanticipated. Company’s Code of ethics and Culture The company’s code of ethics and culture must be upheld by all employees of PT Surya Toto Indonesia Tbk. Work Culture a. SEIRI Concise is sortingseparating goods required from those not required, besides conducting control and prevention so that goods no more required will not be produced. b. SEITON Neat is arranging and keeping goods in order, systematically and efectively to simplify the taking and returning of goods, and to decide the standard for storage of goods. c. SEISO Clean is creating the condition of environment, equipments and machines to be constantly clean so that no dirt and wastes are scattered. d. SEIKETSU Care is a process of repeat sorting, arrangement, and cleaning as awareness and regular activities to ensure the 5S condition is maintained. e. SHITSUKE Diligent is a strong commitment to observe what has been speciied. • Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas likuiditasnya yang selanjutnya mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya atau tidak dapat memanfaatkan peluang investasi, yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau interest income yang buruk Risiko likuiditas. Perusahaan berusaha menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui leksibilitas penggunaan pinjaman bank untuk mengelola risiko likuiditas. • Ketidakmampuan dari pihak-pihak yang berutang pada perusahaan untuk memenuhi liabilitas inansial mereka sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati bersama Risiko kredit. Risiko kredit dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit. Posisi piutang dipantau secara teratur untuk menghindari risiko piutang tak tertagih. Tergantung pada penilaian perusahaan, piutang akan dihapuskan apabila piutang tersebut dianggap tidak tertagih. d. Risiko Reputasi merupakan kemungkinan timbulnya kerugian akibat respon konsumen yang negatif terhadap suatu insiden yang tidak diharapkan atau akibat respon terhadap tindakan organisasi atau aktivitas hariannya yang tidak diantisipasi. Kode Etik dan Budaya Perusahaan Kode etik dan budaya perusahaan wajib dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk. Budaya Kerja a. SEIRI Ringkas adalah memilahmemisahkan barang yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Selain itu melakukan pengendalian serta pencegahan agar tidak timbul barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi. b. SEITON Rapi adalah menata dan menyimpan barang secara teratur, sistematis dan efektif untuk memudahkan pengambilan dan pengembalian barang, serta menentukan standar bagi tempat penyimpanan barang. c. SEISO Resik adalah menciptakan kondisi lingkungan, peralatan, dan mesin agar selalu bersih sehingga kotoran dan sampah tidak berserakan. d. SEIKETSU Rawat adalah proses pengulangan pemilahan, penataan, dan pembersihan serta sebagai kesadaran dan aktiitas tetap untuk memastikan bahwa keadaan 5S dipelihara. e. SHITSUKE Rajin adalah komitmen yang kuat untuk menaati apa yang sudah ditetapkan. 72 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Focus Focus is an efort of using optimally various competences to increase the Company’s value added, covering: • Spirit of entrepreneurshipbusiness orientation. • Prioritizing irst-rate service to achieve customer trustsatisfaction. • Considering risk proportionally balance risk taking. • Cost Awareness. Innovation Innovation is a continuous attempt of inding and introducing something new or by nature improvingincreasing continuous improvement. Share Holding Program The Company formerly applied share option ofer to the Board of Commissioners, Board of Directors, executive oicials and other employees, however it is now no more applied. Whistle Blowing System Whistle Blowing System is a reporting system of breaches that enables all external and internal parties to report any fraud, misappropriation, breach of the laws and ethics conducted by any employees of PT Surya Toto Indonesia Tbk at all management levels. Today the company is carefully formulating the application of whistle blowing system to enable the best utilization. The whistle blowing system is expected to be able to increase the internal control existing in the company. Information Access Information Access: The Company has developed the internet site www.toto.co.id to ensure facilitation of access to the Company’s information and publication for our shareholders and stakeholders and public. This internet site provides complete information on the Company’s products, operational performance and inance, and other relevant information to visitors of this site. Fokus Fokus ialah upaya untuk menggunakan secara optimum berbagai kompetensi untuk meningkatkan nilai tambah Perusahaan yang meliputi: • Semangat kewirausahaanorientasi bisnis entrepreneurship. • Mengutamakan pelayanan prima untuk mencapai kepercayaan pelanggan customer satisfaction. • Mempertimbangkan risiko secara proporsional balance risk taking. • Sadar Biaya Cost Consciousness. Inovasi Inovasi adalah upaya terus menerus mencari dan memperkenalkan sesuatu yang baru atau bersifat perbaikan peningkatan continuous improvement. Program Kepemilikan Saham Sebelumnya Perusahaan pernah memberlakukan penawaran opsi saham kepada Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif maupun pegawai lainnya, akan tetapi saat ini sudah tidak diberlakukan lagi. Whistle Blowing system Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan semua pihak baik eksternal dan internal untuk melaporkan adanya kecurangan, penyelewengan, pelanggaran hukum serta etika yang dilakukan oleh setiap karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk di semua tingkatan manajemen. Saat ini perusahaan sedang merumuskan dengan seksama penerapan whistle blowing system agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Whistle blowing system diharapkan mampu meningkatkan pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan. akses Informasi Akses Informasi Perusahaan telah mengembangkan situs internet www.toto.co.id. Untuk menjamin kemudahan akses informasi dan publikasi Perusahaan untuk para pemegang saham kami dan stakeholders serta masyarakat umum. Situs internet ini menyediakan informasi lengkap mengenai produk, kinerja operasional dan keuangan Perusahaan, serta informasi lainnya yang relevan kepada pengunjung melalui situs ini. 73 Report of Audit Committee To meet the prevailing conditions on Audit Committee and with respect to the Audit Committee’s function having the role of supporting the Board of Commissioners in conducting supervision on the Company, allow us to present the activities for a year ended on 31st December 2013: Based on decision of the Board of Commissioners in the General Meeting of Shareholders on 10th June 2013, has been speciied the membership of the Audit Committee of three 3 persons with the following positions: Chairman : Gunawan Sumana Member : Segara Utama Member : Ariefuddin Amas The Audit Committee Charter speciied on 17th December 2013 and today renewal is being conducted according to the prevailing provisions and regulations. The number of meetings conducted by the Audit Committee in 2013 is as follows: • Twelve times 12x Meeting between the Audit Committee by inviting the Internal Auditor. • Four times 4x Meeting with the External Auditor. The Audit Committee shall have the job and responsibility to give professional and independent opinions to the Board of Commissioners on reports or matters presented by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and to perform other jobs related to Commissioners’ jobs. In 2013, the Audit Committee conducted as follows: 1. Studying and discussing with the Management regarding the Public Accountant Oice to be used as External Auditor. 2. Making the Standard Operating Procedure for the Audit Committee. 3. Auditing and giving inputs on the presentation of Company’s quarter Financial Statement reported to Financial Services Authority. 4. Discussing wit the Management regarding observance to the prevailing laws and regulations, including the new regulations and related to the Company’s business. Laporan Komite Audit Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang Komite Audit dan mengingat fungsi Komite Audit yang peranannya adalah menunjang Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap Perusahaan, maka bersama ini perkenankan kami menyampaikan kegiatan-kegiatan selama setahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 10 Juni 2013 telah ditetapkan keanggotaan Komite Audit sebanyak 3 tiga orang dengan posisi sebagai berikut : Ketua : Gunawan Sumana Anggota : Segara Utama Anggota : Ariefuddin Amas Piagam Komite Audit telah ditetapkan pada tanggal 17 Desember 2013, sesuai dengan keputusan Bapepam No.Kep-643BL2012. Jumlah pertemuan yang sudah Komite Audit lakukan pada tahun 2013 adalah : • 12 tiga belas kali Rapat antar Komite Audit dengan mengundang Internal Audit. • 4 empat kali Rapat dengan Eksternal Auditor. Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris. Dalam tahun 2013 hal – hal yang telah dikerjakan Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Menelaah dan membahas dengan Manajemen mengenai Kantor Akuntan Publik yang akan digunakan sebagai Eksternal Auditor. 2. Telah membuat Standart Operating Procedures untuk Komite Audit. 3. Memeriksa dan memberikan masukan atas penyajian Laporan Keuangan triwulan Perusahaan yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. Membahas dengan Manajemen mengenai kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk peraturan – peraturan yang baru dan berkaitan dengan usaha Perusahaan. 74 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 5. Organizing meetings with the Internal Auditor to discuss the audit plan and audit scope, adequacy of internal control system and signiicant audit indings and the follow-up. 6. Discussing with the External Auditor on the new Accounting and Taxation rules, audit progress, and results of indings of external auditor. 7. Reporting all Audit activities and future Audit program to the Board of Commissioners. 8. Evaluating the new Management policies, and reporting the results to the Board of Commissioners. In so far regarding the results of audit conducted by the Audit Committee to the Company, the Audit Committee did not ind any issues endangering the Company’s operational continuation. The Audit Committee fully supports the Company’s efort to increase the Internal Audit functions still considered necessary. 5. Mengadakan rapat dengan Internal Audit untuk membahas rencana audit dan lingkup audit, kecukupan sistem pengendalian internal dan temuan audit yang signiikan serta tindak lanjutnya, 6. Membahas dengan Eksternal Auditor mengenai aturan Akuntansi dan Perpajakan yang baru, progress audit, dan hasil temuan eksternal auditor. 7. Melaporkan keseluruhan kegiatan Audit, dan program Audit mendatang kepada Dewan Komisaris. 8. Mengevaluasi kebijakan – kebijakan Manajemen yang baru, dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris. Sepanjang hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Komite Audit terhadap Perusahaan, Komite Audit tidak menemukan masalah–masalah yang membahayakan kelangsungan operasional dari Perusahaan. Komite Audit mendukung sepenuhnya usaha Perusahaan untuk meningkatkan fungsi Internal Audit yang masih dirasakan perlu. Gunawan Sumana Chairman Ketua Segara Utama Member Anggota Ariefuddin Amas Member Anggota Jakarta, 31st March 2014 Jakarta, 31 Maret 2014 75 Company Data Data Perusahaan 04. Company Outline Profil Perusahaan Name of Company Nama Perusahaan Head Oice Kantor Pusat Showroom Factory Pabrik PT Surya TOTO Indonesia Tbk Jl. Tomang Raya No. 16-18 Jakarta 11430 Tel : 62-21 2929 8686 Fax : 62-21 568 2282, 560 1296 Jl. Tomang Raya No. 16-18 Jakarta 11430 Jl. Panglima Polim Raya No. 56 Jakarta 12160 Paciic Place Mall Lantai 3 No. 41 A SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Lot 3 5 Jakarta 12190 Grand Indonesia West Mall 2nd Floor No. 15-17 Jl. MH. Thamrin No.1 Jakarta 12240 Gandaria City 1st Floor Unit 192-196 Jl. KH. Syai’i Hazami No. 8 Jakarta 12240 Lippo Mall Kemang L2-09 Kemang Village Jl. Pangeran Antasari No. 36 Jakarta Selatan Jl. M.H. Thamrin Km 7 Serpong, Tangerang 15001 Jl. Arya Jaya Santika No. 1 Desa Bojong, Cikupa, Tangerang 15710 Jl. Raya Pasar Kemis, Km 7 Kampung Cilongok, Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 78 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Stock Shareholders Saham Kepemilikan As December 31st 2013 per 31 December 2013 Stock Saham Number of Shares Piece Jumlah Saham Lembar Authorized Capital Modal Dasar Paid Up Capital Modal Disetor Number of Shareholders Jumlah Pemegang Saham Overseas Investors Investor Asing Local Investors Investor Lokal Major Shareholders Pemegang Saham Utama Toto Ltd. PT Suryaparamitra Abadi PT Multifortuna Asindo Public Masyarakat Registered shares Nominal Value of Rp100,- Saham biasa atas nama Nominal Rp100,- Rp495.360.000,- Rp150.000.000.000,- Rp49.536.000.000,- 214 40,3 59,7 39,5 25,3 31,4 3,8 79 Audit Committee Komite Audit Gunawan Sumana Chairman Ketua Segara Utama Member Anggota An Indonesian citizen, graduated from Gajah Mada University in 1979. He worked with SGV Utomo, Mulia Co., Napan Group, PT Purna Bina Indonesia A Joint Venture Company between Pertamina and Bechtel Inc. USA; served as Auditor, Finance Controller, Director, and Commissioner, and lecturer at University of Jenderal Sudirman and Atma Jaya University, Jakarta. Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2008. Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1979. Pernah bekerja pada Kantor Akuntan Publik SGV Utomo, Mulia Co., Napan Group, PT Purna Bina Indonesia perusahaan Joint Venture Pertamina dan Bechtel Inc. USA; menduduki posisi sebagai Auditor, Finance Controller, Direktur dan Komisaris, serta dosen pada Universitas Negeri Jenderal Sudirman dan Universitas Atma Jaya Jakarta. Menjadi Komisaris Independent sejak tahun 2008. An Indonesian citizen, educated at University of Indonesia, Jakarta. He worked with Citibank and PT Merchant Investment Corporation; Served as Independent Commissioner of PT Berlian Laju Tangker Tbk till 2004 and served as Independent Commissioner of PT Surya Citra Media Tbk since 2004; Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2005. Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Indonesia, pernah bekerja dengan Citibank dan PT Merchant Investment Corporation; pernah menduduki posisi sebagai Komisaris Independen pada PT Berlian Laju Tangker Tbk hingga tahun 2004 dan menduduki posisi sebagai Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk sejak tahun 2004. Menjadi Komisaris Independen perusahaan sejak tahun 2005. 80 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Ariefuddin Amas Member Anggota An Indonesian Citizen, educated economic faculty at University Of Indonesia. Started his carrier with SGV Utomo, Mulia Co., SGV Group; 1976-1981 served as Director Accounting PT Poleco Trading Co. 1981-1982; Worked as Internal Auditor at PT ASEAM Indonesia 1982-1984; worked as Financial Controller PT BT Lippo Graha LeasingBankers Trust Co. Rep Oice 1984-1989 and as Financial Controller Senior Vice President at PT JP Morgan Securities Indonesia PT Jardine Fleming Indonesia 1989-2001; as General Secretary Asian Leasing Association 2003-2004; since 2005 worked as Director Corporate Finance LIGO Group. As a member of Audit Committee of Company since 2008. Warga Negara Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Memulai karir di Kantor Akuntan Publik Drs. Utomo Mulia Co. SGV-Group. 1976- 1981. Deputi Direktur Keuangan PT Poleco Trading Co. 1981-1982. Pernah bekerja sebagai Internal Auditor di PT ASEAM Indonesia 1982-1984, sebagai Financial Controller PT BT Lippo Graha LeasingBankers Trust Co. Rep. Oice 1984-1989 dan Financial Controller Senior Vice President di PT JP Morgan Securities Indonesia dh PT Jardine Fleming Indonesia 1989-2001. Sebagai Deputy General Secretary Asian Leasing Association 2003-2004. Sejak 2005 bekerja sebagai staf Direksi bidang Corporate Finance LIGO Group. Menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2008. Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia Company’s attention to quality is not only about product, but also about Human Resource HR within the company. All employees’ of our production department, minimum graduates from Senior High School SLTA and has received comprehensive training in terms of making products. In order to maintain a good working team, the company always chooses, train, motivate and give a reward for employees who have good potential in the company. Because, we realize that of Human Resources HR has signiicance for the development and success of the company. Human Resources Development HRD is directed to assist employees in developing their personal skills and improve organization, knowledge, and ability to work. So the company always provides the opportunity for its employees to develop their careers by attending various seminars, working practices, and special training programs. Education and training programs are intentionally designed to help create a work environment based on mutual respect and to foster a spirit of cooperation and solidarity. Education and training programs are held regularly to improve the quality of company’s human resources, both in technique and expertise in the ield of employment, to achieve company objectives, including the opportunity to attend various training and leadership skills developments. All employees are also prepared to face greater challenges in the future. The number of permanent employees at 31 December 2013 is 3,105 persons or an increase of 9.9 over the previous year 2,826 people. Perhatian Perusahaan akan kualitas, tidak hanya terbatas pada produknya saja, tapi meliputi pula Sumber Daya Manusia SDM yang ada di dalam perusahaan. Seluruh karyawan- karyawati bagian produksi kami, minimal lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA serta telah mendapat pelatihan menyeluruh dalam hal pembuatan produk. Guna mempertahankan tim kerja yang baik, perusahaan selalu memilih, melatih, memotivasi serta memberikan penghargaan kepada karyawan-karyawati yang memiliki potensi yang cukup baik di perusahaan. Karena, kami menyadari Sumber Daya Manusia SDM memiliki arti penting bagi perkembangan dan keberhasilan perusahaan. Pengembangan Sumber Daya Manusia SDM diarahkan untuk membantu karyawan dalam membangun pribadi mereka dan meningkatkan keahlian berorganisasi, pengetahuan, dan kemampuan bekerja. Untuk itu, perusahaan selalu memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk mengembangkan karir dengan mengikuti berbagai seminar, praktek kerja, serta program pelatihan khusus. Program Pendidikan dan pelatihan semacam ini sengaja dirancang untuk membantu terciptanya suatu lingkungan kerja yang didasari atas saling menghargai serta untuk memupuk semangat kerja sama dan kekompakan. Program pendidikan dan pelatihan diadakan secara rutin untuk meningkatkan kualitas dari SDM Perusahaan, baik secara tehnik lapangan dan keahlian dalam hubungan kerja, untuk mencapai tujuan Perusahaan. Termasuk juga kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan pengembangan keterampilan maupun kepemimpinan. Seluruh karyawan juga disiapkan untuk menghadapi tantangan yang semakin besar di masa yang akan datang. Jumlah karyawan tetap per 31 Desember 2013 adalah 3.105 orang atau terjadi peningkatan sebesar 9,9 dibandingkan tahun sebelumnya 2.826 orang. 82 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Organization Structure Struktur Organisasi GMS RUPS Board of Commissioners Dewan Komisaris Audit Committee Komite Audit President Director Presiden Direktur Vice President Director Wakil Presiden Direktur Marketing Planning IT Director Direktur Perencanaan Pemasaran IT Kitchen General Manager General Manager Peralatan Sistem Dapur Internal Audit Audit Internal Finance Director Direktur Keuangan Marketing Director Direktur Pemasaran Sanitary Wares Director Direktur Saniter Fittings Director Direktur Fitting Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 05. The responsibility for social and community development is performed in various ields, from Religion, Education, NGO and Youth Activities, Natural Disasters, Village Operation, and support to Government Activities. PT Surya Toto Indonesia Tbk is committed to regularly increase concern in social and community development. This is relected from many kinds of social support given to many aspects such as aspects of education, religion, NGO and youth activities, natural disasters, village operation and support to Government activities. By these activities, the company can enhance its social responsibility consistently shown by the increasing concern in fellowmen and environment and by giving inspiration to the stakeholders to conduct similar activities. The company realizes that the business and operational activities are not only intended to create value added to the shareholders, but also able to give real beneits to public social life, because public is an integral part of the company’s activities. By various social and community programs and activities, the company continuously attempts to maintain harmonious relation with public, particularly around the company environment. Below are the Social Responsibility CSR activities conducted by the company in the form of contribution during 2013, among others: • Contribution in religious sector, such as contribution for developing the house of worship, supporting religious activities, and providing Holiday Allowance to the people around the factory environment of Rp118,552,224. • Contribution in social sector, such as: » Social support in Education in the form of cash to Putra Sampoerna Foundation of Rp321,325,000. » Social Support for Village Operation of Rp34,200,000. Operational Contribution for NGO and Youth activities of Rp327,500,000. » Social Support for Government Agencies of Rp49,161,662. » Social Support for Natural Disasters of Rp250,691,364. » Social Support for Charity of Rp112,579,293. Tanggung jawab untuk pengembangan sosial dan kemasyarakatan dilaksanakan pada berbagai bidang, mulai dari Keagamaan, Pendidikan, Kegiatan LSM dan Kepemudaan, Bencana Alam, Operasional Desa, serta dukungan terhadap Kegiatan Pemerintah. PT Surya Toto Indonesia Tbk berkomitmen untuk selalu meningkatkan kepedulian akan pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Hal ini tercermin dari berbagai jenis bantuan sosial yang diberikan pada banyak aspek seperti aspek pendidikan, agama, kegiatan LSM dan kepemudaan, bencana alam, operasional desa serta dukungan untuk kegiatan Pemerintah. Melalui kegiatan ini, perusahaan dapat meningkatkan tanggung jawab sosialnya yang secara konsisten ditunjukkan melalui peningkatan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan serta memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan yang serupa. Perusahaan menyadari bahwa aktivitas usaha dan operasional tidak hanya ditujukan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, namun harus mampu memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sosial masyarakat, karena masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan perusahaan. Melalui berbagai program dan kegiatan sosial kemasyarakatan, perusahaan selalu berupaya menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat, terutama di sekitar lingkungan perusahaan. Berikut merupakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial CSR, yang dilakukan perusahaan dalam bentuk sumbangan selama tahun 2013 antara lain: • Sumbangan dalam bidang keagamaan, diantaranya sumbangan untuk membangun rumah ibadah, mendukung kegiatan keagamaan, serta memberikan Tunjangan Hari Raya kepada masyarakat sekitar lingkungan pabrik sebesar Rp118.552.224. • Sumbangan dalam bidang sosial, diantaranya : » Bantuan Sosial Pendidikan berupa uang tunai kepada Yayasan Putra Sampoerna sebesar Rp321.325.000. » Bantuan Sosial Untuk Mendukung Operasional Desa sebesar Rp34.200.000. » Sumbangan Operasional Untuk Kegiatan LSM dan Kepemudaan sebesar Rp327.500.000. » Bantuan Sosial Untuk Mendukung Instansi Pemerintah sebesar Rp49.161.662. » Bantuan Sosial Bencana Alam sebesar Rp250.691.364. » Bantuan Sosial Untuk Amal sebesar Rp112.579.293. 86 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Dengan ikut berperan serta dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial CSR yang terkoordinasi dan terprogram dengan baik, maka langkah perusahaan dalam memberikan bantuan dan sumbangan akan lebih bermakna dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung serta memberikan hasil yang lebih efektif serta lebih tepat sasaran. By participating in the Social Responsibility CSR activities well-coordinated and programmed, the company’s steps in giving supports and contributions will be more meaningful and can be beneited by public directly and giving more efective results and at more precise target. 87 Responsibility To The environment Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Environment Policy of PT Surya Toto Indonesia, Tbk: 1. Environment Pollution Prevention and Natural Resources and Energy Saving of Production and Service Activities. 2. Observance to Laws and Regulations and other Requirements Relevant to Environment Aspects. 3. Continuous Environment Restoration. We are committed to consistently prioritize environment aspects by observing all Government regulations and provisions in any industrial activities for maintaining nature preservation. One of the real forms of company support in maintaining environment preservation is by giving attention to global warming issue having negative impacts in the life of human and the surrounding nature. The action taken is growing people’s awareness in preserving nature by saving the use of natural resources such as water and energy originated from fossils having limited quantity, and starting to conduct greening in and around the company’s environment. For that purpose, since September 2009 until today the company has joined the Green Building Council Indonesia GBC Indonesia. Green Building Council Indonesia GBC Indonesia is collaboration between professionals having the scholarly background of architecture, civil, mechanical electrical engineering, interior design, and parties dealing in business lines of property development, consultant service, contractor energy service, manufacture of building materials, companies dealing in building operation and maintenance, etc. who are concerned with environment preservation in Indonesia in order to eliminate the negative impacts of global warming. The Company’s President Director, Mr. Mardjoeki Atmadiredja has been appointed as Chairman of the Directing Board of GBC Indonesia. Kebijakan Lingkungan PT Surya Toto Indonesia,Tbk 1. Pencegahan Pencemaran Lingkungan danPenghematan Sumber Daya Alam dan Energi Dari Aktivitas Produk dan Jasa. 2. Pemenuhan Peraturan Perundang – Undangan dan Persyaratan Lainnya yang Relevan dengan Aspek Lingkungan. 3. Perbaikan Lingkungan Secara Terus Menerus. Kami berkomitmen untuk terus mengedepankan aspek- aspek lingkungan dengan berpedoman pada seluruh peraturan dan ketentuan Pemerintah pada setiap aktivitas industri untuk menjaga kelestarian alam. Salah satu bentuk nyata dukungan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan yaitu dengan memperhatikan masalah pemanasan global yang berdampak negatif pada kehidupan manusia dan alam sekitarnya. Tindakan yang dilaksanakan ialah menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan alam dengan melakukan penghematan penggunaan sumber daya alam seperti air dan energi yang berasal dari fosil yang terbatas jumlahnya, serta mulai melakukan penghijauan di dalam maupun di sekitar lingkungan perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, sejak bulan September 2009 sampai saat ini perusahaan tergabung dalam Green Building Council Indonesia GBC Indonesia Konsil Bangunan Hijau Indonesia. Green Building Council Indonesia GBC Indonesia adalah suatu kolaborasi antara para profesional dengan latar belakang keilmuan arsitektur, teknik sipil, mekanikal elektrikal, interior design, serta dengan pihak–pihak yang bergerak dalam bidang usaha sebagai pengembang properti, jasa konsultan, jasa kontraktor energi, manufaktur bahan bangunan, perusahaan yang bergerak dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan bangunan dan lain-lain yang peduli dengan kelestarian lingkungan di Indonesia dalam rangka mengeliminasi dampak negatif dari pemanasan global. Presiden Direktur Perusahaan yaitu Bapak Mardjoeki Atmadiredja diangkat menjadi Ketua Dewan Pengarah GBC Indonesia. 88 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 As one of the Corporate Founding Members of GBC Indonesia, the company is active in many activities of GBC Indonesia for socializing the issues of green building to public, giving direction in constructing a building from planning, construction, operation to maintenance operation phases by considering the aspects of protecting, saving, reducing the use of natural resources, keeping the quality of building and the quality of air in the room, and considering the health of occupants, all of which by observing the norm of continuation. Besides constructing healthy buildings, the company also considers the process and results of production in maintaining environment preservation, such as reprocessing the wastes of factories in order not to pollute environment, using recycled water for production process, managing unusable products safely and producing sanitary and itting equipments that save water. Hence, the company gives contribution in educating people to select and use products that are energy-saving and environment-friendly. Sebagai salah satu dari Corporate Founding Member GBC Indonesia, maka perusahaan aktif dalam berbagai kegiatan GBC Indonesia untuk mensosialisasikan masalah bangunan hijau kepada masyarakat luas, memberikan pengarahan dalam membangun suatu bangunan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang pada kaidah berkesinambungan. Selain mendirikan gedung yang sehat, perusahaan juga memperhatikan proses dan hasil produksi dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti mengolah kembali limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan, pemakaian air daur ulang untuk proses produksi, pengelolaan produk – produk yang tidak layak pakai secara aman dan memproduksi perlengkapan saniter serta itting yang hemat air. Sehingga perusahaan ikut berkontribusi dalam mendidik masyarakat untuk memilih dan menggunakan produk-produk yang hemat energi serta ramah lingkungan. 89 Work Safety Keselamatan Kerja Work safety and security of each employee is one of the company’s priorities. The company is fully committed to secure employees’ health, security and safety in performing their jobs. The company secures the work health and safety of all its employees in performing their jobs and responsibilities. To enhance productivity and eliminate the risk of occurring incidents undesired, the Company is concerned with the following matters: a. All activities and work procedures are made by considering and referring to employees’ safety, supported by appropriate work safety facilities. b. The procedure of work safety forms an integral part of the work procedure. c. All events related to work safety shall be reported in writing to the Board of Directors and shall be the material for improvement of the work procedure and work safety. d. The work place shall be convenient and shall meet normal health level to enable maintaining or improving the work convenience and high productivity level. e. The company purchases and provides technical equipments machines, etc. that are appropriate and not causing hazard in the work performance. f. Providing all employees with work safety instruments in order to eliminate the risks related to work health and safety. g. Providing PPPK facility and work safety and health equipments in appropriate places. h. Providing equipments for prevention of explosion, ire, toxicity, air pollution and noise, water pollution and prevention of other hazards. i. Developing an integrated plan in encountering emergencies. j. Making investigation on any accidents occurring and making the report on accidents periodically. k. Providing employees’ health examination in the form of roentgen, and speciically for certain divisions, periodical blood examination. Keselamatan dan kemanan kerja setiap karyawan merupakan salah satu prioritas utama perusahaan. Perusahaan berkomitmen penuh untuk menjamin kesehatan, keamanan dan keselamatan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Perusahaan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja seluruh karyawannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, hal-hal yang menjadi perhatian Perusahaan ialah: a. Seluruh aktivitas dan prosedur kerja dibuat dengan memperhatikan dan mengacu kepada keselamatan pekerja dan didukung oleh sarana keselamatan kerja yang memadai. b. Prosedur keselamatan kerja menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari prosedur kerja. c. Segala kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja harus dilaporkan secara tertulis kepada Direksi dan menjadi bahan penyempurnaan prosedur kerja dan keselamatan kerja. d. Tempat bekerja harus nyaman dan memenuhi tingkat kesehatan yang wajar agar kenyamanan kerja dan tingkat produkstivitas yang tinggi dapat dipertahankan atau ditingkatkan. e. Perusahaan membeli dan menyediakan perangkat teknis mesin dan sebagainya yang baik dan tidak menimbulkan bahaya dalam pelaksanaan pekerjaannya. f. Membekali semua karyawan dengan menggunakan alat-alat keselamatan kerja sehingga dapat mengurangi risiko-risiko sehubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. g. Menyediakan fasilitas PPPK serta alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat-tempat yang tepat. h. Menyediakan alat-alat pencegahan ledakan kebakaran, keracunan, polusi udara dan suara, pencemaran air serta pencegahan bahaya lainnya. i. Mengembangkan rencana terpadu dalam menghadapi situasi-situasi darurat. j. Melaksanakan penyelidikan atas setiap kecelakaan yang terjadi dan membuat laporan kecelakaan secara periodik. k. Mengadakan pemeriksaan kesehatan karyawan berupa rontgen dan khusus untuk bagian tertentu secara periodik diadakan pemeriksaan darah. 90 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 l. Giving explanation and coaching to enable employees understand how to avoid and prevent accidents and to give First Aid PPPK. m. Employees shall observe and adhere to all speciied terms and conditions of work environment safety and sanitation for safety and health in the work place and for themselves. Work Safety and Health K3 K3 motto is prioritizing K3 in any work activities. K3 application is an actual form of company’s support in enhancing the work safety and health of each employee. This is proven by the many activities performed to support this application, namely: K3 Activities • K3 Promotion Communication activity to enhance understanding of K3 by media of exhibition, advertisement, demonstration, and other attempts by nature persuasive conducted intensively and continuously. In conducting the promotion of K3 activities, the Company attempts to perform various activities such as: » Reading the K3 Vow every time before starting the work activities. » Making and posting K3 banner and poster at every corner of the Company’s building. » Making the sign of reminder for using work safety equipments at every corner of the Company’s building. » Conducting morning gymnastics. • K3 Counseling K3 counseling to each employee is required for facilitating each employee in applying K3 correctly in any work activities. The activities performed are: » Education on traic accidents by members of Metro Jaya Regional Police in order to reduce accidents in highway. » Employees training on ire ighting Theory as well as Practice. » Training on natural disaster emergency response 3 times a year. l. Memberikan penerangan dan pembinaan agar karyawan mengetahui bagaimana menghindari dan mencegah kecelakaan serta memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PPPK. m. Karyawan wajib mentaati dan mematuhi semua ketentuan dan syarat-syarat keselamatan serta kebersihan lingkungan kerja yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja maupun untuk diri sendiri. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Moto K3 ialah mengutamakan K3 di setiap aktivitas kerja. Penerapan K3 merupakan salah satu wujud nyata dukungan perusahaan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja setiap karyawan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini diantaranya: Kegiatan K3 • Promosi K3 Kegiatan komunikasi untuk meningkatkan pemahaman K3 melalui media pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yg bersifat persuasif dengan dilakukan secara intensif dan terus-menerus. Dalam melaksanakan promosi dari kegiatan K3, Perusahaan berupaya melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya: » Pembacaan Ikrar K3 setiap sebelum memulai aktivitas kerja. » Membuat dan memasang spanduk dan poster K3 di setiap sudut gedung Perusahaan. » Membuat tanda pengingat penggunaan alat-alat keselamatan kerja di setiap sudut gedung Perusahaan. » Pelaksanaan senam pagi. • Penyuluhan K3 Penyuluhan K3 kepada setiap karyawan diperlukan guna memudahkan setiap karyawan dalam menerapkan K3 secara benar dalam setiap aktivitas pekerjaan, adapun kegiatan yag dilaksanakan ialah: » Pendidikan kecelakaan lalu lintas oleh anggota dari Polda Metro Jaya guna menekan kecelakaan di jalan raya » Pelatihan karyawan mengenai pemadam kebakaran baik secara Teori maupun Praktek. » Pelatihan tanggap darurat bencana alam dilakukan 3 kali pelatihan dalam1 tahun. 91 • Pengawasan K3 Pengawasan K3 merupakan kegiatan peninjauan terhadap konsistensi penerapan K3 di setiap seksi. Program yang telah dilaksanakan ialah: » Patrol Manajemen setiap minggu pada hari senin. » Patrol Tim P2K3 setiap bulan sesuai jadwal. » Patrol K3 seksi sesuai jadwal seksi. » Patrol K3 malam sesuai jadwal. » Patrol K3 libur panjang. • Pemeriksaan K3 Pemeriksaan K3 ialah kegiatan memeriksa kondisi penerapan K3 dari segala aspek untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Kegiatan yang telah dilaksanakan ialah: » Audit K3 Induk Perusahaan TOTO Jepang. » Audit K3 Mesin Baru. » Pemeriksaan sarana P3K. » Pemeriksaan sarana tanggap darurat. » Pemeriksaan alat angkat dan angkut. » Pemeriksaan bejana bertekanan. » Pemeriksaan kesehatan karyawan. • Pengendalian K3 Kegiatan pengendalian K3 dilaksanakan dengan cara menyediakan papan monitoring K3 di setiap seksibagian. Perusahaan melaksanakan pengendalian keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja, dengan cara melakukan pengukuran debu dan tingkat kebisingan. • Evaluasi K3 Selain direncanakan dan dilaksanakan, kegiatan K3 ini wajib dievaluasi setiap bulan. Hal ini dilaksanakan untuk menilai tingkat efektivitas dari program-program K3 yang telah di jalankan. JaMsOsTEK Setiap karyawan akan dilindungi oleh jamsostek sesuai dengan perlakuan yang berlaku. • K3 Monitoring K3 monitoring is an activity of reviewing the consistence of K3 application in each section. The programs performed are: » Weekly Management Patrol on Monday. » P2K3 Team Patrol monthly according to the schedule. » Section K3 Patrol according to the section schedule. » Night K3 Patrol according to the schedule. » Long holiday K3 Patrol. • K3 Inspection K3 inspection is an activity of inspecting the condition of K3 application of all aspects for maintaining work safety and health. The activities performed are: » K3 Audit of Company Parent TOTO Japan. » K3 Audit of New Machines. » Inspection of First Aid means. » Inspection of emergency response means. » Inspection of removing and transport instruments. » Inspection of pressure vessels. » Inspection of employees’ health. • K3 Control The activity of K3 control is conducted by providing K3 monitoring board in each sectiondivision. The company conducts control on safety and health in working environment by measuring the dust and noise level. • K3 Evaluation This K3 activity is not only planned and executed, but must also be evaluated monthly in order to evaluate the level of efectiveness of K3 programs performed. JAMSOSTeK Each employee shall be protected by Jamsostek employees’ social security according to the applied treatment. 92 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 Customers’ Satisfaction by Continues Enhancement of Product Quality and Service The company endeavors to maintain and enhance the quality from time to time. The company believes that maintained quality must be supported by a reliable supplier. Quality Management a. The company endeavors to produce the products by a strict quality control in order to produce the best products. b. The company encourages good quality maintenance in all production and service processes. c. The accountability on the company’s quality management must be deined clearly in a separate document. d. This policy of quality must be well communicated to all employees in order to create a good, efective and eicient scope of operation. e. This quality management system is reassessed periodically to ensure continuous improvement. f. Product innovation is conducted continuously to produce products keeping up with the times. g. The company realizes that consumers’ satisfaction is a benchmark of the company’s work performance success, therefore the company endeavors to prioritize consumers’ conidence by: • Selling the products according to the speciied standards of quality. • Opening after-sales service and following-up consumers’ complaints. • Continuously making promotion heartily, fairly, honestly, not misleading and accepted by society norms. Policy of Quality Kebijakan Mutu Kepuasan Pelanggan melalui Peningkatan Mutu Produk dan Pelayanan Secara Terus Menerus Perusahaan berupaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu dari waktu ke waktu. Perusahaan percaya bahwa mutu yang terjaga harus didukung oleh pemasok yang handal. Pengelolaan Mutu a. Perusahaan berusaha menghasilkan produk dengan melalui quality control yang ketat, sehingga menghasilkan produk yang terbaik. b. Perusahaan mendorong terpeliharanya mutu yang baik dalam semua proses produksi dan jasa. c. Pertanggungan jawab mengenai pengelolaan mutu perusahaan harus dideinisikan dengan jelas dalam sebuah dokumen tersendiri. d. Kebijakan mutu ini harus dikomunikasikan dengan baik ke semua karyawan agar tercipta sebuah lingkup operasional yang baik, efektif dan eisien. e. Sistem pengelolaan mutu ini dikaji ulang secara berkala untuk menjamin terjadinya penyempurnaan yang berkesinambungan continous improvement. f. Inovasi produk dilakukan secara berkesinambungan untuk menghasilkan produk yang mengikuti perkembangan zaman. g. Perusahaan menyadari bahwa kepuasan konsumen merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kinerja perusahaan, oleh karena itu perusahaan berusaha mengutamakan kepercayaan konsumen dengan: • Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. • Membuka layanan purna jual dan menindaklanjuti keluhan dari konsumen. • Melakukan promosi yang berkesinambungan dengan sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat. 93 Pengelolaan Pengadaan a. Dalam rangka pengadaan barang dan jasa, diusahakan untuk mendapatkan harga terbaik dengan kualitas yang baik dan dipertanggungjawabkan. b. Perusahaan memastikan bahwa prosedur pengadaan barangjasa senantiasa jelas dokumentasinya, menjunjung prinsip keterbukaan, kompetitif, eisiensi biaya, wajar dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. c. Bertindak adil dengan memberikan kesempatan yang sama pada seluruh pemasok yang memiliki kualiikasi sama tanpa diskriminasi. Perusahaan berkomitmen untuk membina pemasok baru untuk berkembang secara bertahap melalui proses kualiikasi yang ditentukan oleh perusahaan. d. Perusahaan membuat kesepakatan pengadaan barang dan jasa dengan pemasok yang dituangkan dalam suatu dokumen tertulis berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan. e. Pemasok yang ada tidak diperkenankan mempunyai hubungan istimewa dengan pihak yang melakukan pengadaan barang atau jasa baik secara langsung maupun tidak langsung. f. Seluruh karyawan perusahaan dilarang untuk meminta atau menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pemasok atau pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan atau pesanan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa. g. Karyawan yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa diwajibkan namun tidak terbatas: • Melaksanakan tugas pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku di Perusahaan. • Bekerja secara profesional, mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan. • Tidak diperkenankan memecah paket pengadaan barang dan jasa menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari batas kewenangan. • Menhindari benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan. Procurement Management a. For goods and service procurement, it is endeavored to get the best prices with the best and justiiable quality. b. The company ensures that the procedure of goods service procurement is always clearly documented, respecting the principle of transparency, competitive, cost eicient, fair and justiiable, and not conlicting with the prevailing legislation. c. Acting justly by giving equal opportunity to all suppliers having the same qualiication without discrimination. The company commits to guide new suppliers to development gradually through the process of qualiication speciied by the company. d. The company makes understanding for goods and service procurement with suppliers articulated in written documents in good faith and for mutual beneits. e. The existing suppliers are not allowed to have special relation with the parties conducting goods and service procurement directly or indirectly. f. All employees of the company are prohibited from asking or accepting, allowing or approving acceptance of any gifts or rewards from suppliers or third parties obtaining or attempting to obtain jobs or orders related to goods and service procurement. g. Employees involved in the process of goods and service procurement are required, but not limited to: • Perform the job of goods and service procurement according to the policy and procedure applied in the Company. • Work professionally, independently based on honesty, and maintain the documents of goods and service procurement required to be kept conidential to prevent any misuse. • It is not allowed to divide the package of goods and service procurement into several packages in order to avoid the limit of authority. • Avoid conlicts of interest between personal interest and the company’s interest. 94 Annual Report 2013 Laporan Tahunan 2013 h. Dokumen kerjasamakontrak diharapkan tidak ada KKN dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. i. Perusahaan akan melakukan pembayaran tepat waktu kepada semua pemasok sesuai perjanjian. j. Seluruh karyawan perusahaan dilarang untuk melakukan kecurangan dengan pemasok pengadaan barang atau jasa bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. k. Seluruh karyawan perusahaan dilarang untuk menyalahgunakan jabatan untuk meminjam dana, atau berhutang kepada pemasok ataupun meminjam fasilitas sarana tertentu dari pemasok. h. No KKN corruption, collusion, nepotism is expected in the cooperationcontract document and the document shall be executed with full responsibility. i. The company shall make the payment timely to all suppliers based on the agreement. j. All company’s employees are not allowed to conduct fraud with the suppliers of goods and service procurement for the company directly or indirectly. k. All company’s employees are not allowed to misuse their positions for borrowing funds or getting indebted to suppliers or borrowing certain facilitiesmeans from suppliers. 95 Financial Reports Laporan Keuangan 06. This page has been intentionally left blank. Halaman ini sengaja dikosongkan. Financial Report Laporan Keuangan As of 31st December 2013 Tanggal 31 Desember 2013 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 1 PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 31 Desember 31 Desember 2013 2012 December 31, Catatan December 31, 2013 Notes 2012 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 252.491.009.837 2d,2m,4,36 200.150.537.826 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak-pihak berelasi 427.451.771.875 2l,2m,5,30,36 384.803.085.953 Related parties Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai Third parties, net of allowance for sebesar RpNihil impairment of RpNil as of pada tanggal 31 Desember December 31, 2013 2013 dan 2012 22.570.614.650 2m,5,36 19.634.137.425 and 2012 Piutang lain-lain Other receivables Pihak-pihak berelasi 6.905.932.417 2l,2m,6,30,36 8.021.037.411 Related parties Pihak ketiga 5.177.260.693 2m,6,36 6.122.845.985 Third parties Persediaan, neto 359.986.764.460 2e,7 331.838.555.943 Inventories, net Pajak dibayar di muka - 2h,8a 2.725.810.352 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 15.215.160.625 2f,9 13.510.101.482 Other current assets TOTAL ASET LANCAR 1.089.798.514.557 966.806.112.377 TOTAL CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Fixed assets, net of accumulated Rp563.596.628.375 pada depreciation of Rp563,596,628,375 tanggal 31 Desember 2013 as of December 31, 2013 31 Desember 2012: December 31, 2012: Rp514.152.003.886 558.782.969.187 2g,10 461.181.775.000 Rp514,152,003,886 Aset pajak tangguhan, neto 31.755.948.106 2h,8e 23.488.784.657 Deferred tax assets, net Aset tidak lancar lainnya 65.840.250.718 2m,2p,11,36 71.187.242.354 Other non-current assets TOTAL ASET TIDAK LANCAR 656.379.168.011 555.857.802.011 TOTAL NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASET 1.746.177.682.568 1.522.663.914.388 TOTAL ASSETS The original financial statements included herein are in the Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 2 PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 31 Desember 31 Desember 2013 2012 December 31, Catatan December 31, 2013 Notes 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka pendek 141.094.512.189 2m,12,36 149.505.000.000 Short-term borrowings Utang usaha: Trade payables: Pihak-pihak berelasi 14.794.365.846 2l,2m,13,30,36 9.963.222.952 Related parties Pihak ketiga 193.564.391.602 2m,13,36 138.980.517.620 Third parties Utang lain-lain pihak-pihak berelasi 12.850.710.576 2l,2m,18,30,36 11.761.674.722 Other payables to related parties Utang pajak 11.898.394.917 2h,8b 26.853.884.773 Taxes payable Utang dividen interim 49.536.000.000 2m,23,36 49.536.000.000 Interim dividend payables Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 44.683.271.384 2m,14,36 37.459.268.840 benefits liabilities Beban masih harus dibayar 3.331.329.193 2m,15,36 4.476.369.722 Accrued expenses Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo Current maturities dalam waktu satu tahun: of long-term debts: Obligations under Utang sewa pembiayaan 1.800.392.643 2i,2m,16,36 1.515.415.156 finance lease Liabilitas jangka pendek lainnya 22.941.461.071 2m,17,36 18.716.269.157 Other current liabilities TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 496.494.829.421 448.767.622.942 TOTAL CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang, setelah Long-term debts, net dikurangi bagian jangka pendek: of current maturities: Utang sewa pembiayaan 2.154.413.791 2i,2m,16,36 1.229.724.406 Obligations under finance lease Penyisihan imbalan kerja karyawan 211.878.025.681 2j,19 174.501.666.527 Provision for employee benefits TOTAL LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT PANJANG 214.032.439.472 175.731.390.933 LIABILITIES TOTAL LIABILITAS 710.527.268.893 624.499.013.875 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham: nilai nominal Share capital: par value of Rp100 Rp100 per saham; modal each; authorized capital: dasar: 1.500.000.000 saham; 1,500,000,000 shares; modal ditempatkan dan disetor issued and paid-up penuh: 495.360.000 saham 49.536.000.000 20 49.536.000.000 capital: 495,360,000 shares Tambahan modal disetor 426.000.000 21 426.000.000 Additional paid-in capital Cadangan umum 9.907.200.000 22 9.907.200.000 General reserve Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan Unrealized gain on available- yang tersedia untuk dijual, neto 3.979.500.000 2m,11 3.979.500.000 for-sale financial asset, net Saldo laba 971.801.713.675 834.316.200.513 Retained earnings TOTAL EKUITAS 1.035.650.413.675 898.164.900.513 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.746.177.682.568 1.522.663.914.388 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY The original financial statements included herein are in the Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 3 PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year ended December 31, 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31 ______________________________________________ Catatan 2013 Notes 2012 PENJUALAN NETO 1.711.306.783.682 2k,24 1.576.763.006.759 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 1.223.977.593.163 2k,25 1.097.693.961.159 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 487.329.190.519 479.069.045.600 GROSS PROFIT Pendapatan lainnya 12.622.677.726 2k,26 3.450.390.908 Other income Beban usaha 139.921.284.327 2k,27 105.203.376.136 Operating expenses Beban lainnya 27.214.650.197 28 32.884.250.232 Other expenses LABA USAHA 332.815.933.721 344.431.810.140 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 5.391.349.244 29 4.960.406.436 Financial income Biaya keuangan 15.002.417.990 29 13.110.255.488 Financial cost LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN BADAN 323.204.864.975 336.281.961.088 CORPORATE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN BADAN 86.647.351.813 2h,8c 100.336.317.731 CORPORATE INCOME TAX LABA TAHUN BERJALAN 236.557.513.162 235.945.643.357 INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on atas aset keuangan tersedia untuk available-for-sale dijual, setelah dikurangi pajak financial assets, penghasilan terkait - 11 750.000.000 net of income tax effect TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 236.557.513.162 236.695.643.357 INCOME FOR THE YEAR Laba per saham 478 2n 476 Earnings per share The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year ended December 31, 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 4 Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk Modal dijual, neto ditempatkan Tambahan Unrealized gain dan disetor modal disetor on available for- Total Catatan Issued and Additional Cadangan umum sale financial Saldo laba ekuitas Notes paid-up capital paid-in capital General reserve asset, net Retained earnings Total equity Balance as of Saldo 31 Desember 2011 49.536.000.000 426.000.000 9.907.200.000 3.229.500.000 697.442.557.156 760.541.257.156 December 31, 2011 Dividen kas tahunan 23 - - - - 49.536.000.000 49.536.000.000 Annual cash dividend Dividen kas interim 23 - - - - 49.536.000.000 49.536.000.000 Interim cash dividend Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on atas aset keuangan yang available-for-sale tersedia untuk dijual, neto 11 - - - 750.000.000 - 750.000.000 financial asset, net Laba tahun 2012 - - - - 235.945.643.357 235.945.643.357 Income for 2012 Balance as of Saldo 31 Desember 2012 49.536.000.000 426.000.000 9.907.200.000 3.979.500.000 834.316.200.513 898.164.900.513 December 31, 2012 Dividen kas tahunan 23 - - - - 49.536.000.000 49.536.000.000 Annual cash dividend Dividen kas interim 23 - - - - 49.536.000.000 49.536.000.000 Interim cash dividend Laba tahun 2013 - - - - 236.557.513.162 236.557.513.162 Income for 2013 Balance as of Saldo 31 Desember 2013 49.536.000.000 426.000.000 9.907.200.000 3.979.500.000 971.801.713.675 1.035.650.413.675 December 31, 2013 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 5 PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year ended December 31, 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31 _______________________________________________ Catatan 2013 Notes 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 1.722.775.011.284 1.539.247.230.845 Cash received from customers Pembayaran kepada: Cash paid to: Pemasok 942.996.928.263 950.745.447.128 Suppliers Pegawai 363.629.092.221 311.018.212.106 Employees Cash generated by Kas tersedia dari aktivitas operasi 416.148.990.800 277.483.571.611 operating activities Penerimaan bunga 5.391.349.244 29a 4.960.406.436 Interest received Penerimaan pengembalian pajak 3.237.764.743 - Income tax refund Penerimaan klaim asuransi - 701.636.123 Insurance claim received Pembayaran bunga 12.275.067.085 11.653.025.613 Interest paid Pembayaran pajak penghasilan 91.875.964.872 83.355.107.763 Income taxes paid Kas neto diperoleh Net cash provided by dari aktivitas operasi 320.627.072.830 188.137.480.794 operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pengembalian uang muka investasi Repayment advance payment pada perusahaan asosiasi 19.839.375.000 - of investment in associate Investasi pada perusahaan asosiasi - 24.500.000.000 Investment in associates Uang muka investasi pada Advance payments of perusahaan asosiasi 16.532.600.000 11 19.839.375.000 investment in associate Hasil penjualan aset tetap 3.819.510.252 10 517.818.179 Proceeds from sale of fixed assets Pembelian aset tetap 163.422.838.014 10 48.868.472.361 Acquisition of fixed assets Kas neto digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi 156.296.552.762 92.690.029.182 investing activities ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran pinjaman jangka pendek 12.189.000.000 9.670.000.000 Payment of short-term borrowings Pembayaran utang sewa Payment of obligations pembiayaan 2.185.739.697 530.327.558 under finance lease Pembayaran dividen 97.615.308.360 99.076.072.973 Payment of dividends Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas pendanaan 111.990.048.057 109.276.400.531 financing activities KENAIKANPENURUNAN NETO NET INCREASEDECREASE IN KAS DAN SETARA KAS 52.340.472.011 13.828.948.919 CASH AND CASH EQUIVALENTS Dampak neto perubahan Net effect of exchange rates nilai tukar atas changes on cash and kas dan setara kas 3.301.835.326 3.955.114.834 cash equivalents KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AWAL TAHUN 200.150.537.826 213.979.486.745 AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AKHIR TAHUN 252.491.009.837 4 200.150.537.826 AT END OF YEAR The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 6

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan

a. Company’s establishment

PT Surya Toto Indonesia Tbk “Perusahaan” didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akta yang dibuat di hadapan notaris Kartini Mulyadi, S.H., No. 88, tahun 1977. Akta pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.511113 tanggal 8 Juni 1978 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 21 November 1978. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 yang didokumentasikan dalam akta No. 9 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 20 Juni 2012 mengenai pemecahan atas nilai nominal saham dari Rp1.000 per lembar menjadi Rp100 per lembar. Perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU- AH.01.10-26231 Tahun 2012 tanggal 18 Juli 2012 dan telah diterima dan dicatat di dalam pusat data Sisminbakum-Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0064947.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 18 Juli 2012. PT Surya Toto Indonesia Tbk the “Company” was established on July 11, 1977, within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 of 1967 based on the notarial deed No. 88, year 1977 of Kartini Mulyadi, S.H., The Company’s deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.511113 dated June 8, 1978 and was published in the State Gazette No. 93 dated November 21, 1978 of the Republic of Indonesia. The Companys articles of association have been amended several times, the latest amendment is in relation to the changes of article 4 paragraphs 1 and 2 of which were documented in the deed No. 9 dated June 20, 2012 of Sinta Dewi Sudarsana, S.H., regarding to stock split of par value from Rp1,000 each become Rp100 each. The amendment was received by the Minister of Justice and Human Rights in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10- 26231 Tahun 2012 dated July 18, 2012 and registered in the Sisminbakum database of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under registration No. AHU-0064947.AH.01.09 Tahun 2012 dated July 18, 2012. Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan untuk memproduksi dan menjual produk sanitary, fittings dan kitchen serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut. Perusahaan memulai operasi komersil sejak Februari 1979. In accordance with the Company’s articles of association, the Company’s principal activities consist of manufacturing and selling sanitary, fittings and kitchen products and other activities related to those products. The Company started its commercial operations in February 1979. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Toto, Jalan Tomang Raya No. 18, Jakarta Barat, sedangkan lokasi pabrik Perusahaan terletak di Tangerang. The head office of the Company is located in the Toto Building, Jalan Tomang Raya No. 18, West Jakarta, while the factories of the Company are located in Tangerang. PT Marindo Inticor adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan PT Multifortuna Asindo merupakan induk langsung dari Perusahaan. PT Marindo Inticor is the ultimate parent company of the Company and PT Multifortuna Asindo is the immediate parent company of the Company.

b. Penawaran umum efek Perusahaan

b. Company’s public share offering

Pada tanggal 22 September 1990, BAPEPAM- LK sekarang Otoritas Jasa Keuangan OJK menyetujui penawaran 2.687.500 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan jumlah nominal sebesar Rp2.687.500.000. Sejak tanggal 30 Oktober 1990, Perusahaan mencatatkan saham hasil penawaran tersebut pada Bursa Efek Indonesia sebelumnya Bursa Efek Jakarta. On September 22, 1990, BAPEPAM-LK now Financial Services Authority OJK approved the Company’s public offering of 2,687,500 shares at a total nominal value of Rp2,687,500,000. Since October 30, 1990, the Company has listed the offered shared on the Indonesia Stock Exchange formerly Jakarta Stock Exchange. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 7

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

b. Penawaran

umum efek Perusahaan lanjutan

b. Company’s

public share offering continued Berdasarkan akta No. 2 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 4 Juni 2012 dan persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S-05420BEI.PPR07-2012, Perusahaan memutuskan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 menjadi Rp100 per lembar saham, dan menambah jumlah saham Perusahaan dari 49.536.000 saham menjadi 495.360.000 saham. Seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Based on notarial deed No. 2 of Sinta Dewi Sudarsana, S.H., dated June 4, 2012 and an approval from the Indonesia Stock Exchange through its letter No. S-05420BEI.PPR07- 2012, the Company decided to split the shares from Rp1,000 per share to Rp100 per share, and increased the Company’s number of share from 49,536,000 shares to 495,360,000 shares. All of the Company’s issued and paid- up capital shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

c. Karyawan, komisaris, direksi dan komite

audit

c. Employees, commissioners, directors and

audit committee Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempekerjakan 3.105 karyawan tetap 2012: 2.826 karyawan tetap tidak diaudit. As of December 31, 2013, the Company had 3,105 permanent employees 2012: 2,826 permanent employees unaudited. Susunan dewan komisaris, direksi, dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: The composition of the boards of commissioners, directors and audit committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows: 2013 2012 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Mardjoeki Atmadiredja Hiromichi Tabata President Commissioner Wakil Komisaris Utama Hiromichi Tabata Umarsono Andy Vice President Commissioner Komisaris Umarsono Andy Anton Budiman Commissioner Komisaris Independen Gunawan Sumana Gunawan Sumana Independent Commissioner Direksi Board of Directors Presiden Direktur Hanafi Atmadiredja Mardjoeki Atmadiredja President Director Wakil Direktur Utama Yuji Inoue Kota Hirayama Vice President Director Direktur Benny Suryanto Benny Suryanto Director Direktur Yutaka Hirota Keiichi Sugino Director Direktur Juliawan Sari Juliawan Sari Director Direktur Ferry Prajogo Ferry Prajogo Director Direktur Setia Budi Purwadi Setia Budi Purwadi Director Direktur Kazuo Watanabe Kazuo Watanabe Director Direktur Anton Budiman Hanafi Atmadiredja Director Direktur Hiroshi Tanie Hiroshi Tanie Director Komite Audit Audit Committee Ketua Gunawan Sumana Gunawan Sumana Chairman Anggota Segara Utama Segara Utama Member Anggota Ariefuddin Amas Ariefuddin Amas Member Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi dewan komisaris dan direksi. Key management personnel of the Company are the boards of commissioners and directors. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 8

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

d. Persetujuan

dan pengesahan untuk penerbitan laporan keuangan

d. Approval

and authorization for the issuance of financial statements Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh direksi Perusahaan pada tanggal 20 Maret 2014. The management is responsible for the preparation and presentation of the financial statements, which were completed and authorized for issuance by the Company’s directors on March 20, 2014.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan

a. Basis

of preparation of the financial statements Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan “SAK”, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan - Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan “OJK“ dahulu Bapepam - LK. The financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Services Authority “OJK” formerly Bapepam - LK. Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” No. 1 Revisi 2009, “Penyajian Laporan Keuangan”. The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards “PSAK” No. 1 Revised 2009, “Presentation of Financial Statements”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2012. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein. Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The reporting currency used in the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

b. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing b. Foreign currency transactions and balances Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. The Company’s accounting records are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia at those dates. Exchange gains and losses arising from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized in the current year’s statement of comprehensive income. Pos aset dan liabilitas non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos aset dan liabilitas non- moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Non-monetary assets and liabilities that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are translated using the exchange rates as at the dates of the initial transactions. Non-monetary assets and liabilties measured at fair value in a foreign currency are translated using the exchange rates at the date when the fair value is determined. Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp12.189US1 dan Rp116,17JPY1 2012: Rp9.670US1 dan Rp111,97JPY1. The exchange rates for the major foreign currencies used as at December 31, 2013 were Rp12,189US1 and Rp116.17JPY1 2012: Rp9,670US1 and Rp111.97JPY1.

c. Informasi segmen

c. Segment information

Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 Revisi 2009, “Segmen Operasi”. The Company applies PSAK No. 5 Revised 2009, “Operating Segments”. Informasi segmen disajikan berdasarkan pengelompokkan jenis produk menurut pasar luar negeri dan domestik. Segment information is presented based on the classification of type of products into overseas and domestic markets.

d. Kas dan setara kas

d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturity of not more than three months since the placement date and free from any restriction on use. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

e. Persediaan

e. Inventories

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi untuk persediaan barang jadi melalui proses produksi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai present location and condition. Cost is determined based on the average method which includes cost of purchase, conversion costs on finished goods manufactured by the Company and other costs necessary to bring the inventories to their present location and condition. Nilai neto yang dapat direalisasikan adalah estimasi harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan estimasi biaya untuk memperoleh dan menjual persediaan barang jadi. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale of finished goods. Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan. Allowance for inventory obsolescence and diminution in value of inventories is determined based on the aging analysis of the inventories and review of their physical condition as of statement of financial position date.

f. Biaya dibayar di muka

f. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan. Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the statement of financial position.

g. Aset tetap

g. Fixed assets

Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah, tidak disusutkan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat “carrying amount” aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan estimasi masa manfaat aset sebagai berikut: Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation except land, which is not depreciated and impairment loss, if any. The cost of fixed assets includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. Depreciation is computed using the straight- line method over the estimated useful lives of the assets as follows: TahunYear Bangunan dan prasarana 10 - 20 Buildings and structures Mesin 16 Machinery Peralatan pabrik 4 Factory tools Peralatan kantor 4 - 8 Office equipment Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

g. Aset tetap lanjutan

g. Fixed assets continued

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung kepada laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pemugaran dan perbaikan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Apabila suatu aset sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. The cost of repairs and maintenance is directly charged to expense as incurred, while significant renewals and betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statement of comprehensive income for the year. Aset tetap dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya-biaya pembelian bahan, peralatan dan biaya-biaya lainnya, termasuk biaya pinjaman yang berkaitan langsung dengan pembangunan aset tetap tersebut. Biaya-biaya ini dialihkan ke salah satu pos aset tetap bilamana pekerjaan yang bersangkutan telah dianggap selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan. Construction in progress represents the accumulated cost of materials, equipment and other costs, including borrowing cost relating directly to the construction of those fixed assets. These costs are transferred to the relevant fixed asset account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. At each financial year end, the fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate.

h. Pajak penghasilan badan

h. Corporate income tax

Beban pajak kini dihitung berdasarkan estimasi laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara aset dan liabilitas menurut fiskal dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi secara fiskal yang belum digunakan, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat pajak tersebut akan dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk tahun berjalan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak atas transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each statement of financial position date. Future tax benefits, such as the carry- forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effect for the current year is charged to the current year’s statement of comprehensive income, except for the tax effects of transactions which are directly charged or credited to equity. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

h. Pajak penghasilan badan lanjutan

h. Corporate income tax continued

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan perkiraan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset tersebut dimanfaatkan atau liabilitas dibayarkan, berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak, dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amounts of deferred tax assets and liabilities attributable to a change in tax rates are recognized in the current year’s statement of comprehensive income, except to the extent that such change relates to items previously charged or credited to equity. Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan banding, pada saat: 1 hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau 2 pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan surat ketetapan pajak diakui. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, for assessment amounts appealed against by the Company, when: 1 the result of the appeal is determined, unless there is significant uncertainty as to the outcome of such appeal, in which event the impact of the amendment of tax obligations based on an assessment is recognized at the time of making such appeal, or 2 at the time based on knowledge of developments in similar cases involving matters appealed, based on rulings by the Tax Court or the Supreme Court, that a positive appeal outcome is adjudged to be significantly uncertain, in which event the impact of an amendment of the tax obligations based on the assessment amounts appealed is recognized.

i. Sewa

i. Leases

Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal. The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date. Transaksi sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

i. Sewa lanjutan

i. Leases continued

Perusahaan sebagai lessee: The Company as a lessee: i Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewa pembiayaan disajikan sebagai bagian aset tetap disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. i Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. The lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of comprehensive income. Capitalized leased assets presented as part of fixed assets are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets and the lease terms, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease terms. ii Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus straight- line basis selama masa sewa. ii Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

j. Penyisihan imbalan kerja karyawan

j. Provision for employee benefits

Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 “UU No. 13”. The Company recognizes its unfunded provision for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 “the Law”. Beban imbalan kerja yang harus disediakan berdasarkan UU No. 13 yang berlaku, dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial dari imbalan pasca-kerja diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi mana yang lebih tinggi diantara 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10 dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang melebihi 10 batas koridor diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. The cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unit- credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses from post-employment benefits are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10 of the present value of the defined benefit obligation or 10 of the fair value of plan assets, at that date. These gains or losses in excess of the 10 corridor are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

j. Penyisihan imbalan

kerja karyawan lanjutan j. Provision for employee benefits continued Biaya jasa lalu dari imbalan pasca-kerja diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. The past service costs from post-employment benefits are recognized as an expense on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

k. Pengakuan pendapatan dan beban

k. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan PPN. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes VAT. Perusahaan menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan telah menyimpulkan bahwa Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan. The Company assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Company has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements. Penjualan barang Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sesuai dengan persyaratan penjualan dan pada saat risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pembeli. Sales of goods Revenue is recognized upon delivery of goods to the customers, in accordance with the terms of sale and when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer. Pendapatan bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif “SBE”, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Interest income For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using Effective Interest Rate “EIR”, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability. Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual. Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

l. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

l. Transactions with related parties

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 Revisi 2010. The Company has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 Revised 2010. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Transaksi

dengan pihak-pihak berelasi lanjutan

l. Transactions with related parties

continued Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak- pihak yang tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein. m. Instrumen keuangan m. Financial instruments

i. Aset keuangan

i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re- evaluates this classification at each financial year end. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, but in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, the related fair values are added with the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar pembelian secara reguler diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace regular way purchases are recognized on the trade date, i.e., the date that a company commits to purchase or sell the assets. Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya keanggotaan klub berupa saham dan setoran deposit. The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets club membership in form of shares and security deposits. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Instrumen keuangan lanjutan m. Financial instruments continued

i. Aset keuangan lanjutan

i. Financial assets continued

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi • Financial assets at fair value through profit or loss Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statement of comprehensive income. Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan. Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the statement of comprehensive income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would be required. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2013. The Company did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2013. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Instrumen keuangan lanjutan m. Financial instruments continued

i. Aset keuangan lanjutan

i. Financial assets continued

Pengukuran setelah pengakuan awal lanjutan Subsequent measurement continued • Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non- derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - setoran deposit Perusahaan termasuk dalam kategori ini. The Company’s cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets - security deposits are included in this category. • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo • Held-to-maturity HTM investments Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur aset keuangan ke nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Instrumen keuangan lanjutan m. Financial instruments continued

i. Aset keuangan lanjutan

i. Financial assets continued

Pengukuran setelah pengakuan awal lanjutan Subsequent measurement continued • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo lanjutan • Held-to-maturity HTM investments continued Perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013. The Company did not have any held- to-maturity investments as of December 31, 2013. • Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale AFS financial assets Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi. AFS financial assets are non- derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to the statement of comprehensive income as a reclassification adjustment. Aset keuangan Perusahaan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset tidak lancar lainnya - keanggotaan klub berupa saham yang tidak memiliki pasar aktif. The Company’s financial asset classified as AFS financial asset is other non-current assets - the club membership in the form of shares which does not have an active market. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Instrumen keuangan lanjutan m. Financial instruments continued

i. Aset keuangan lanjutan

i. Financial assets continued

Penghentian pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or, where applicable as a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: i hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau i the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or ii Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila i secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau ii secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. ii the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either i has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or ii has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset. Ketika Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Perusahaan mengevaluasi sejauh mana Perusahaan memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. When the Company has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass- through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Instrumen keuangan lanjutan m. Financial instruments continued

i. Aset keuangan lanjutan

i. Financial assets continued

Penghentian pengakuan lanjutan Derecognition continued Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara jumlah aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay. Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan yang ditahan. In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari i pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan ii keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba atau rugi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of i the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and ii any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in profit or loss. ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. At initial recognition, financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs. Liabilitas keuangan Perusahaan mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen interim, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lainnya selain uang muka dari pelanggan, utang lain-lain pihak-pihak berelasi dan utang sewa pembiayaan. The Company’s financial liabilities include short-term borrowings, trade payables, interim dividend payables, short-term employee benefits liabilities, accrued expenses, other current liabilities excluding advances received from customers, other payables to related parties and obligations under finance lease. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Instrumen keuangan lanjutan m. Financial instruments continued ii. Liabilitas keuangan lanjutan ii. Financial liabilities continued Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi • Financial liabilities at fair value through profit or loss Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of comprehensive income. Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2013. The Company did not have any financial liabilities at fair value through profit or loss as of December 31, 2013. • Utang dan pinjaman • Loans and borrowings Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, interest- bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen interim, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lainnya selain uang muka dari pelanggan, utang lain-lain pihak-pihak berelasi dan utang sewa pembiayaan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk dalam kategori ini. The Company’s short-term borrowings, trade payables, interim dividend payables, short-term employee benefits liabilities, accrued expenses, other current liabilities excluding advances received from customers, other payables to related parties and obligations under finance lease as of December 31, 2013 are included in this category.