Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163A.YAY.HKM1996PNJAKSEL. 6 Dalam bidang bisnis, Dompet dhuafa menjadi social enterprise dalam bidang pengelolaan Baitul Mal Desa, Depo Pengasong Z-Point, Ternak Domba Sehat, Masyarakat Mandiri, PT. Daya Consumer Goods, DD Livestock, DD Consulting, DD Construction, LKC Layanan Kesehatan Cuma-cuma, RST Rumah Sehat Terpadu dan seterusnya. Kiprah bisnis yang dilakoni Dompet Dhuafa justru berangkat dengan jiwa sosial untuk membantu penderitaan sesama umat manusia. 7 Semenjak didirikan, Dompet Dhuafa telah banyak berkiprah dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyaknya mitra-mitra Dompet Dhuafa yang menjalin kerjasama dengan memberikan sebuah donasi dana. Para mitra Dompet Dhuafa sendiri dikategorikan menjadi dua golongan yakni, donatur tetap dan tidak tetap. Donatur tetap merupakan mitra yang membuat kesepakatan atau MoU Memorandum of Understanding yang sesuai ketentuan oleh Dompet Dhuafa sendiri. Sedangkan donatur tidak tetap adalah, mitra yang tidak membuat kesepakatan, dengan kata lain, tidak membuat kesepakatan. Tentunya dalam hal ini, Dompet Dhuafa telah telah melahirkan media komunikasi, yakni sebuah majalah korporasi yang bernama Swaracinta SC diperuntukkan bagi mitra-mitra Dompet Dhuafa khususnya para donatur dan beberapa pihak yang bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. Berdirinya majalah Swaracinta SC tentunya membantu dalam menyampaikan informasi terkait kinerja Dompet Dhuafa DD terhadap mitra- 6 www.dhompetdhuafa.org diakses 20 Februari 2013 7 M. Azrul Tanjung, Budaya Bisnis Menuju Kebangkitan Ekonomi Ummat Jakarta: Dewan Pimpinan MUI Pusat, 2012, h. 5-6. mitra yang bekerjasama dan bergabung selama ini. Mitra-mitra Dompet Dhuafa itu diantaranya adalah donatur tetap dan tidak tetap. Swaracinta didedikasikan untuk memberikan informasi-informasi penting bagi para mitranya. Kabar Pemberdayaan merupakan rubrik berita yang berisi tentang seputar kegiatan Dompet Dhuafa setiap bulannya. Kegiatan yang dilakukan seperti seminar kesehatan, pelatihan motivasi, dan kegiatan yang terkait dengan program Dompet Dhuafa. Hadirnya berita dalam rubrik Kabar Pemberdayaan berfungsi membantu mitra-mitra Dompet Dhuafa mengetahui informasi terkait dengan kegiatan apa saja yang dilaksanakan dan juga bentuk pertanggungjawaban Dompet Dhuafa dalam menjalankan amanah para mitra. Selain itu, Swaracinta pada hakikatnya memiliki tujuan utama tersendiri selain menjadi media komunikasi bagi mitra-mitra Dompet Dhuafa. Tujuan utamanya adalah menjalankan sebuah misi dakwah kebaikan terhadap sesama khususnya dalam hal kemanusiaan. Sesuai dengan motto yang dimiliki yakni, inspirasi, motivasi, dan pemberdayaan. Misi dakwah yang dijalankan sesuai dengan motto majalah Swaracinta ini. Al-Qur’an juga menerangkan mengenai berbuat kebaikan terhadap sesama, yang artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya,” Q.S. Al-Maidah ayat 2 Tentu dari majalah yang terbit setiap bulan ini, mitra-mitra Dompet Dhuafa lebih mengetahui informasi-informasi yang berkaitan Dompet Dhuafa dan dari situlah terbentuk sebuah komunikasi diantara keduanya. Dan menjadikan Swaracinta sebagai media komunikasi cetak komunitas hingga sekarang. Melihat Dompet Dhuafa yang begitu banyak mengemban amanah dan mendapat kepercayaan dari para mitranya, serta meningkat dari tahun ke tahun, akhirnya Dompet Dhuafa melahirkan majalah Swaracinta sebagai media komunikasi yang fungsinya tidak lain sebagai media penginformasi mitra- mitranya dan juga merupakan syiar dalam menginformasikan kebaikan untuk saling tolong menolong. Oleh karena itu, dengan munculnya majalah Swaracinta ini, maka penulis ingin mengetahui bagaimana proses produksi berita majalah tersebut pada rubrik Kabar Pemberdayaan mengingat pentingnya mengetahui langkah-langkah produksi dalam suatu berita majalah. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Produksi Berita Majalah Internal Proses Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Ruang lingkup penelitian dari penelitian ini cukup luas, oleh karena itu peneliti membatasi masalah yang akan diambil dari penelitian ini pada proses produksi berita majalah Swaracinta SC Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan saja, mengingat ada 26 rubrik dalam majalah tersebut dan rubrik Kabar Pemberdayaan merupakan berita utama dalam majalah Swaracinta. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncullah beberapa pertanyaan sekaligus rumusan dalam penelitian ini, yaitu? 1. Bagaimana proses produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan dengan menggunakan empat komponen dalam menciptakan majalah internal korporasi yang berkualitas? 2. Target apa saja yang akan dicapai majalah Swaracinta dalam produksi berita tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana proses produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan. 2. Mengetahui target pencapaian yang diharapkan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan setiap bulannya.

D. Manfaat Penelitian

1. Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada kajian ilmu komunikasi terlebih pada kajian ilmu jurnalistik khususnya pada media cetak. 2. Praktis Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu menemukan dan menginformasikan proses dalam sebuah produksi berita pada media cetak khususnya media internal, dalam hal ini berita majalah Swaracinta pada rubrik Kabar Pemberdayaan.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini diambil, referensi dari beberapa pustaka dan menggunakan pendekatan teori tertentu untuk memperkuat analisa. Penelitian dengan judul “Analisis Produksi Berita Majalah Internal Proses Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan” ini terinspirasi dari beberapa skripsi yang telah ada sebelumnya. Pertama, skripsi karya Pessi Andayani yang berjudul “Analisis Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita di TVRI” yang secara khusus membahas produksi program berita Dunia Dalam Berita pada “Thailand: Prime Minister”. Sedangkan penulis lebih mengkhususkan pada pembahasan produksi berita secara keseluruhan umum. Kedua, skripsi karya Yefhy Ardiyanti mahasiswa Jurnalistik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2005 dengan judul “Analisis Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu Di TVRI”, yang membahas bagaimana sebuah program berita dalam periode pemilu diproduksi. Yefhy mengangkat masalah bagaimana sebuah program berita dalam periode tertentu masa pemilu deprogram, sedangkan penulis lebih menitikberatkan pada berita yang secara rutinitas diproduksi. Ketiga, skripsi milik Irham Maulana dari universitas yang sama dengan judul skripsi “Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV One” juga menginspirasi penulis dalam mengambil judul dan pembahasan. Irham menitikberatkan pada produksi program berita yang diproduksi secara live dengan format Talkshow. Melalui tinjauan pustaka ke perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, meskipun penulis terinspirasi dari ketiga skripsi sebelumnya yang telah disebutkan di atas, namun seluruh skripsi ini memiliki objek dan subjek penelitian yang berbeda, meski tak bisa dipungkiri ketiganya memberikan banyak masukan untuk penulis dalam melakukan penelitian.

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar natural setting dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasil penelitian. 8 Menurut Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. 9 Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi 8 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006, h. 41. 9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. h. 4.