Pesan-pesan Dakwah Islam Representasi Pesan-pesan Dakwah Islam
                                                                                69
pihak  karena  setiap  tulisan  dan  huruf  yang  ditulis  oleh  wartawan,  jika  kita beriman  kepada  Allah  Swt.,  maka  akan  di  pertanggung  jawabkan  lagi  di
hadapan Allah setiap kata yang ditulis. Pesan  dakwah  yaitu  iman  kepada  hari  kiamat  ditunjukkan  melalui
kutipan wawancara, “Entah itu akan dipertanggung jawabkan di ahli kubur atau di akhirat
dan  kita  harus,  harus  kita  pahami  bahwa  kita  menulis  berita  itu  bukan cuman sekedar untuk mendapatkan jenjang karir atau untuk mendapatkan
hadiah-hadiah  penghargaan,  kewartawanan  dan  sebagainya.  Kita  hanya yakin  bahwa  tugas  ini  yang  kita  buat  oleh  seorang  wartawan  yakinlah,
kelak akan dimintai pertanggung j
awaban.” Pertanggung  jawaban  yang  dimaksud  dalam  kutipan  tersebut  adalah
pertanggung  jawaban  berita  yang  disampaikan  oleh  wartawan  pada  hari kiamat, di ahli kubur maupun di akhirat.
2. Pesan Syariah
Pesan  dakwah  kategori  pesan  syariah  adalah  suatu  peraturan  atau hukum  yang  berdasarkan  syariat  Islam  yang  perlu  dipatuhi  segala
ketentuaannya.  Sub  kategori  syariah  adalah  ibadah  dan  muamalah.  Pesan ibadah  dalam  syariah  terdapat  pada  wawancara  narasumber  dengan  Surya
Fachrizal Ginting, “kalo dibilang berpihak ya dalam hal ini keberpihakan kepentingan
umat, kita
berpihak kepada
kepentingan umat
Islam yang
direpresentasikan disini oleh MUI yang melontarkan bahwa fakta ini ada dan orang belum banyak melakukan apa-
apa untuk itu.” Pesan  ibadah  dalam  hal  ini,  adalah  ibadah  sosial  yaitu  kegiatan
interaktif antara seseorang individu dengan pihak lain yang dibarengi dengan kesadaran  diri  sebagai  hamba  Allah  Swt.  Ibadah  dalam  konteks  wawancara
70
tersebut  adalah  ibadah  yang  bertujuan  untuk  kemaslahatan  umat  yang ditunjukkan  untuk  mencapai  ridho  Allah  berupa  amal  saleh.  Hukum  Islam
sejalan  dengan  kemaslahatan  umat  muthabiq  li  mashalih  al-ummah mengingatkan  adanya  hukum  tidak  hanya  untuk  kepentingan  hukum  sendiri
melainkan  untuk  mengatur  kehidupan  manusia  agar  tercipta  kemaslahatan yang universal, bahkan kadang kemaslahatan umat dapat dijadikan tolak ukur
suatu hukum.
17
Muamalah  yaitu  peraturan  yang  mengatur  hubungan  antara  sesama manusia,dalam konteks ini yang akan dibahas mengenai hukum Islam. Islam
mengharamkan  obat-obatan  yang  belum  disertifikasi  kehalalannya  karena cenderung menggunakan zat-zat haram yang dilarang oleh hukum Islam yaitu
zat-zat haram yang mengandung babi dan campuran alkohol, namun Menteri Kesehatan  Nafsiyah  Mboi  mengungkapkan  pernyataan  dalam  video
“Terkepung  Obat-obatan  Haram”,  bahwa  obat-obatan  yang  belum disertifikasi  halal  sulit  dalam  prosedur  sertifikasi  halal  sehingga  obat-obatan
yang  belum  tersertifikasi  halal,  boleh  hukumnya  digunakan  dalam  keadaaan darurat. Hukum Islam menganut hukum kausalitas sababiyah yakni adanya
sesuatu disebabkan sesuatu  pula. Maraknya obat-obatan haram  yang beredar di  Indonesia  dikarenakan  sulitnya  sertifikasi  kehalalan  obat  dan  Peraturan
Pemerintah No.691999 pasal 11 ayat 1 dinyatakan bahwa pencantuman pada
17
Muhaimin,  dkk.,  Kawasan  dan  Wawasan  Studi  Islam,  Jakarta:  Kencana, 2005, h. 291.
71
tulisan halal, “bersifat sukarela”.
18
Sehingga produsen obat hanya kurang dari 1 yang mendaftarkan sertifikasi halal.
3. Pesan Akhlak
Akhlak  berarti  budi  pekerti,  etika  dan  moral.  Akhlak  terbagi  menjadi tiga  kategori  yaitu  akhlak  kepada  Allah,  akhlak  kepada  manusia  dan  akhlak
kepada  hewan  dan  tumbuhan.  Akhlak  kepada  Allah  ditunjukkan  dengan mempertanggung  jawabkan  segala  perbuatan  di  hadapan  Allah,  seperti  yang
dikemukakan  oleh  Surya  Fachrizal  Ginting.  Akhlak  kepada  manusia tergambar pada narasi berita obat-obatan haram, yaitu:
“Ketua  MUI,  Ma’ruf  Amin  mengatakan  mengkonsumsi  obat- obatan halal adalah kewajiban dalam Islam sehingga pemerintah wajib
menyediakannya.” Akhlak  kepada  manusia  dengan  cara  bertoleransi,  adil,  saling  tolong
menolong, dan saling menghargai.