3 Gampang diingat karena karakteristik media flashcard adalah
menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Sajian pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat
pesan-pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali suatu konsep.
4 Menyenangkan sebagai media pembelajaran, bahkan bisa
digunakan dalam permainan. Dalam penelitian ini, kartu kata yang digunakan adalah kartu persegi panjang
dengan bahan kertas karton yang didalamnya terdapat gambar dan kata-kata untuk memperjelas gambar.
2. 3 Keterampilan Berbicara
Dalam pembelajaran bahasa, ada empat keterampilan yaitu Berbicara, Menulis, Menyimak, dan Membaca. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai
adalah keterampilan berbicara. 2.3.1 Definisi Berbicara
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang lebih sering memilih berbicara untuk berkomunikasi,
karena komunikasi lebih efektif jika dilakukan dengan berbicara. Berbicara memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa ahli bahasa
telah mendefinisikan pengertian berbicara, diantaranya sebagai berikut. Tarigan 1986: 3 mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan
seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang
bertujuan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan orang tersebut.
Bellenger 1996:110 bahwa “l’expression orale est un aiguillon capital de
plusieurs enjeux de la vie : la qualité de nos relations humaines, la mise en valeur de notre compétence professionnelle, notre propre développement personnel
comme notre équilibre psychique, notre ascendant et notre aptitude à persuader”. Menurut Bellenger, ungkapan lisan adalah suatu yang sangat pokok di dalam
kehidupan : mutu hubungan antarmanusia, peningkatan tentang keahlian profesional kita, pengembangan pribadi kita sendiri sebagai pertimbangan
kekuatan batin kita, yang mempengaruhi kita dan pancaindera yang kita miliki. Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa berbicara adalah sesuatu yang sangat pokok yang berupa kemampuan seseorang untuk bercakap-cakap dengan mengujarkan bunyi-bunyi
bahasa untuk menyampaikan pesan berupa ide, gagasan, maksud, atau perasaan, untuk melahirkan interaksi dengan orang lain.
2.3.2 Tes Keterampilan Berbicara Tes atau evaluasi tak pernah luput dari kegiatan belajar mengajar. Tes
dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Masing-masing tes yang dilakukan disesuaikan dengan ketentuan dan jenis-jenis
tes, termasuk dalam tes berbicara. Jenis-jenis tes berbicara menurut Nurgiyantoro 2012:401 adalah :
1. Berbicara berdasarkan gambar
Untuk mengungkapkan kemampuan berbicara pembelajar dalam suatu bahasa, gambar dapat dijadikan rangsang pembicaraan yang baik. Rangsang yang berupa
gambar sangat baik untuk dipergunakan anak-anak usia sekolah dasar maupun
pembelajar bahasa asing pada tahap awal. Rangsang gambar yang dipakai sebagai rangsang berbicara dikelompokkan kedalam gambar objek dan gambar cerita.
Gambar objek merupakan gambar tentang objek tertentu yang berdiri sendiri seperti binatang, kendaraan, pakaian, alam, dan lain-lain. Sedangkan gambar
cerita adalah gambar susun yang terdiri dari sejumlah panel gambar yang saling berkaitan yang secara keseluruhan membentuk sebuah cerita.
2. Berbicara berdasarkan rangsangan suara
Tugas berbicara berdasarkan rangsang suara yang lazim dipergunakan adalah suara yang berasal dari siaran radio atau rekaman yang disengaja dibuat untuk
maksud itu. 3.
Berbicara berdasarkan rangsang suara visual dan suara Berbicara berdasarkan rangsang visual dan suara merupakan gabungan antara
berbicara berdasarkan gabungan gambar dan suara di atas. Namun, wujud visual yang dimaksud sebenarnya lebih dari sekedar gambar. Contoh rangsang yang
dimaksud yang paling banyak dikenal adalah siaran televisi, video, dll. 4.
Bercerita Tugas cerita yang dimaksud disini ada kemiripan dengan tugas bercerita
berdasarkan rangsang diatas, namun lebih luas cakupannya. Rangsang yang dijadikan bahan untuk bercerita dapat berupa buku yang sudah dibaca, berbagai
cerita fiksi dan cerita lama, berbagai pengalaman dll. 5.
Wawancara Wawancara merupakan teknik yang paling sering dipergunakan untuk menilai
kompetensi berbicara seseorang dalam suatu bahasa, khususnya bahasa asing yang
dipelajarinya. Wawancara biasanya dilakukan terhadap seorang pembelajar yang kompetensi bahasa lisannya, bahasa target yang sedang dipelajarinya, sudah
cukup memenuhi sehingga memungkinkan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya dalam bahasa itu.
6. Berdiskusi dan debat
Tugas berbicara yang dimasukkan dalam bagian ini adalah berdiskusi, berdebat, berdialog, dan seminar.
7. Berpidato
Dilihat dari segi kebebasan peserta didik memilih bahasa untuk mengungkapkan gagasan, berpidato, mempunyai persamaan tugas dengan bercerita. Dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan tes bahasa di sekolah, tugas berpidato dapat berwujud permainan simulasi.
Dalam penelitian ini, menggunakan jenis berbicara pada poin yang pertama yaitu Berbicara berdasarkan gambar, karena metode yang digunakan adalah teknik
acak kata bergambar. Siswa dapat berbicara menggunakan rangsangan gambar. 2.3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara
Evaluasi atau penilaian keterampilan berbicara juga tak lepas dari berbagai aspek atau kriteria penilaian.
Menurut tagliante 2005:65-66, ada beberapa aspek yang dapat dinilai dalam keterampilan berbicara, yaitu :
1. Le fond dasar
Bagian ini yang paling penting dalam keterampilan berbicara.
1 Les idées, les informations, l’argumentation isinya jelas, gagasan-
gagasannya menarik 2
La structure, l’organisation du message pesan yang disampaikan logis 3
Le langage kebenaran atau ketepatan kata 2.La forme bentuk
Bagian inilah yang paling sulit untuk dievaluasi. Penguji harus menghargainya. Bagian ini meliputi :
1 L’attitude générale, la gestuelle
Sikap tidak kaku, tenang atau santai, wajah expressif 2
La voix, le volume, l’articulation, le débit, la fluidité, la spontanité Suara, volume, artikulasi, cara mengucapkan jelas, kelancaran
3 Le regard, les pauses, les silences
Pandangan mata, jeda, keadaan diam 4
d. La capacité à interagir Aspek ini menilai kemampuan untuk berinteraksi secara lisan dalam
pembentukan makna 3.La prononciation pengucapan
Adapun kriteria penilaian keterampilan berbicara la production orale berdasarkan tingkatan niveaux A1 menurut Tagliante 2005:68, yaitu :
Tabel 2.3.3
Tabel Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara
Comprehensi on
de la
consigne
0,5 1
Performance globale
peut présenter les
membres de famille.
À partir des cartes
sur lesquelles
figurent des mots et des
images. Peut poser
des questions et
répondre aux questions.
0,5 1
1,5 2
Structures simples
correctes peut utiliser
de
façon limitée
des structures très
simples
0,5 1
1,5 2
2,5 3
Lexique approprié
peut utiliser un répertoire
élémentaire de mots et
d’expressions isolés relatifs
à des
situations 0,5
1 1,5
2
concrètes. Correction
phonetique peut
prononcer de manière
comprèhensib le
un répertoire
limité d’expression
mémoirisées.
0,5 1
1,5 2
Dari kriteria penilaian keterampilan berbicara diatas, peneliti menggunakan kriteria penilain berdasarkan tingkataan niveau A1 karena sebagian besar kriteria
penilaian yang terdapat dalam rubrik penilaian A1 juga terdapat dalam kriteria penilaian kterampilan berbicara yang sebelumnya dikemukakan oleh Tagliante.
Peneliti menggunakan penilaian berbicara tingkatan A1 karena siswa SMA termasuk dalam kategori pembelajar bahasa asing tingkat pemula yang masuk
dalam tingkatan niveau A1. 2.3.4 Materi keterampilan berbicara
Pada penelitian ini, teknik permainan dilakukan untuk pembelajaran berbicara. Tema kelas XI semester 1 adalah kehidupan keluarga dengan Kompetensi dasar
4.2 yaitu : “Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk mengungkapkan cara
memberitahu dan menanyakan fakta, dan perasaan serta sikap dalam meminta dan menawarkan barang dan jasa terkait topik kehidupan keluarga la vie familiale
dan kehidupan sehari-hari la vie quotidienne dengan memperhatikan unsur kebahasaan dan struktur
dalam teks secara benar dan sesuai konteks.” Materi yang digunakan adalah memperkenalkan anggota keluarga Présenter les
membres de famille yang meliputi : 1.
Tâche tugaspekerjaan Siswa melakukan dialog atau tanya jawab mengenai kehidupan
keluarga la vie familiale dengan menggunakan media acak kata bergambar.
2. Alat atau media
Menggunakan permainan acak kata bergambar yaitu kartu kata bergambar yang diacak dipilih dan dijadikan bahan untuk pembelajaran.
3. Kegiatan yang dilakukan
Melakukan dialog atau tanya jawab mengenai gambar yang terdapat dalam kartu yang dilengkapi dengan kata untuk mempertegas
gambar. Verba yang digunakan untuk bertanya jawab meliputi : 1 Nom nama Menggunakan kata kerja
S’appeler 2 Âge umur Menggunakan kata kerja Avoir
3 Profession pekerjaan Menggunakan kata kerja Être 4 Adresse alamat Menggunakan kata kerja Habiter
4. Materi pembelajaran
1 Susunan dalam membuat kalimat 2 Kosakata mengenai pekerjaan profession, anggota keluarga
les membres de famille
3 Penggunaan kata ganti orang pronom sujet dan adjectiv possesif
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik permainan dengan konsep tanya jawab. Dua orang siswa maju kedepan kelas kemudian memilih
kartu yang sudah diacak, kartu tersebut menjadi bahan untuk bertanya jawab. Misalnya seorang siswa mendapat sebuah kartu bergambar
LE PÈRE Siswa A yang mendapat kartu tersebut dapat bertanya kepada siswa B seputar
isi gambar tersebut begitu juga sebaliknya, siswa B mengajukan pertanyaan kepada siswa A seputar gambar yang di dapat. Seperti :
A : Qui est-ce ? B : C’est mon père
A : Comment s’appelle-t-il ?
B : Il s’appelle Junaedi A : Quelle est sa profession ?
B : Il est jurnaliste A : Quel âge a-t-il ?
B : Il a 40 ans A : Où habite-t-il ?
B : Il habite à Jakarta Gambar yang digunakan adalah gambar yang menunjukkan anggota keluarga
dan memungkinkan siswa dapat menjawab pertanyaan berkaitan dengan anggota keluarga masing-masing.
2.4 Kerangka Pikir