83 Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:
Tolak H
o
apabila F
hitung
F
tabel
; T
hitung
T
tabel
Terima H
o
apabila F
hitung
F
tabel
; T
hitung
T
tabel
Dengan taraf signifikan 0,05 dan dk =n
1 +
n
2
-2 rumus separated varian
114
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan kesimpulan dan saran. Pembahasan secara rinci beberapa sub bab tersebut dikemukakan sebagai
berikut ini. A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe
Numbered Head Together dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pempelajaran koopertaif tipe Make a Match.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran koopertaif tipe
Make a Match. Model pembelajaran koopertif tipe Numbered Head Together NHT memiliki peningkatan rata-rat hasil belajar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran koopertif tipe Make a Match,
sehingga model pembelajaran kooperatif tipe NHT paling efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa.
115
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang studi perbandingan peningkatan hasil belajar IPS Terpadu siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII semester genap SMP
Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20132014, maka peneliti
menyarankan:
1. Untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran, sebaiknya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran IPS,
seperti menggunakan pembelajaran kooperatif yang merupakan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap dapat bekerja sama,
gotong-royong, berbagi dan meningkatkan nilai-nilai sosial dalam diri siswa. Sebagai alternatif dalam pembelajaran IPS dapat menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena dapat menumbuhkan antusias siswa dan tanggung jawab dalam memahami keseluruhan materi
sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajar pun akan meningkat. 2. Sebaiknya para guru mempelajari berbagai macam model pembelajaran
yang lebih menitikberatkan pada PAIKEM Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, dan menyenangkan, kemudian model pembelajaran
tersebut ditrapkan dikelas disesuaikan dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3. Siswa hendaknya dapat lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan sikap kerjasama yang positif antar siswa.
116 4. Sebaiknya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
NHT dan Make a Match mulai diterapkan oleh guru karena mampu meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada. 224 hlmn.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 370 hlmn.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara. 308 hlmn.
Dalyon. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi. Jakarta:
Rineka Cipta. Djamarah, S. B dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta:
Jakarta. Hamalik, Oemar. 2008. Prosess Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Ibrahim, M dan Nur. 2005. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
University Press. Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2008. Evalusi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Norita, Esa. 2013. Studi Perbandingan Hasil Belajar dengan Meggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT dan Tipe
Mind Mapping dengan Memperhatikan Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 20122013. Skripsi. Universitas Lampung.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sadirman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. Dr. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Slameto. 2008. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. 195 hlmn. Solihatin, Etin.2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sudarmansyah, Didi. 2013. Studi Komparatif Pembelajaran Model Kooperatif
Tipe Numbered Head Together NHT dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Mempertimbangkan Bentuk Soal Terhadap Hasil Belajar
IPS siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Batanghari Lampung Timur tahun pelajaran 20122013. Skripsi. Universitas Lampung.
Sudijono, A. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar
Baru Algensindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. 451 hlmn. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya:
Kharisma Putra Utama. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.