III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan adalah enam jenis sampel rempah pasar dan rempah pabrik “Koepoe Koepoe” dari supermarket, etanol 95,
akuades, Na
2
CO
3
10, folin ciocalteu, asam galat, minyak kedelai ‘Happy Soybean Oil’, BHT, air demineralisasi, alumunium foil, dan kertas saring.
Sampel rempah-rempah yang digunakan sebanyak enam sampel, yaitu jinten, ketumbar, lada putih, lada hitam, kayu manis, dan biji pala. Sampel
bubuk yang didapat berasal dari supermarket Hero Pasar Raya Grande, Jakarta dan sampel pasar didapat dari pasar tradisional di Jambu Dua,
Bogor. Bahan kimia etanol 95 didapat dari Setia Guna, Bogor.
2. Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain erlenmeyer 250 ml, labu takar 10 ml, rotavapor
Buchi, reflux, stirer, vacuum filtration, erlenmeyer, botol gelas, labu ukur 50 ml, tabung reaksi, sudip, gelas pengaduk, corong,
gelas piala 100 ml, gelas piala 100 ml, gelas piala 250 ml, spektrofotometer Spectronic 200+, kuvet, pipet mohr, pipet volumetrik, pipet tetes, stirrer,
ballep, neraca analitik, oven vakum OSK, rancimat Metrohm 743
Rancimat, dan penangas air.
B. METODE PENELITIAN
1. Kadar air
Sebanyak 4 g sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam oven vakum. Sampel dikeringkan sampai berat sampel stabil, kemudian dicatat
berat akhir. Perhitungan kadar air berdasarkan berat kering, yaitu dengan rumus :
Berat awal
Berat akhir
Kadar air =
x 100 Berat akhir
2. Ekstraksi sampel
Sebanyak 25 g sampel dicampur dengan 150 g etanol. Untuk sampel pasar, sebelumnya dilakukan penghalusan terlebih dahulu dengan blender,
dan untuk sampel pabrik, sampel langsung ditimbang. Larutan ini kemudian direfluks pada suhu 50
o
C dengan pengadukan menggunakan stirer selama dua jam. Setelah ekstraksi selesai, sampel hasil ekstraksi
difiltrasi dengan filter vakum sebanyak dua kali dengan pencucian menggunakan etanol masing-masing 50 g total etanol 100 g. Hasil
ekstraksi dievaporator untuk dipekatkan konsentrasinya dengan rotavapor sampai volumenya sedikit. Hasil evaporator kemudian ditepatkan jumlah
volumenya menjadi 10 ml dan ditimbang beratnya. Hasil tersebut disimpan ke dalam freezer dan saat digunakan harus dikondisikan dulu ke suhu ruang
untuk mencegah terserapnya uap air. Ekstraksi dilakukan sebanyak dua kali ulangan.
Gambar 7 adalah diagram ekstraksi sampel.
+ 100
g Etanol
Gambar 7. Diagram ekstraksi sampel
3. Uji kandungan polifenol Oki et al., 2002
Kandungan polifenol diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 750 nm. Sebagai blanko, 0.2 ml sampel
ditambahkan dengan 1 ml Na
2
CO
3
10 dan 6 ml akuades. Sebagai kontrol 0.2 ml sampel ditambahkan dengan 1 ml Na
2
CO
3
10, 1 ml folin ciocalteu, dan 5 ml akuades.
Pengenceran dilakukan terhadap sampel yang terlalu + 150 g
Etanol 25 g
Sampel Reflux
50
o
C, 2 jam
Filter Vakum
Hasil Ekstrak
Rotavapor 50
o
C Tepatkan
10 ml Rempah
pasar Rempah
pabrik Diblender
sampai halus
pekat kandungan polifenolnya. Sampel dengan faktor pengenceran 100 antara lain lada hitam, lada putih, jinten, dan ketumbar. Sampel dengan
faktor pengencaran 1000 adalah biji pala dan dengan faktor pengenceran 10000 adalah kayu manis. Untuk membuat larutan Na
2
CO
3
10, sebanyak 25 g bubuk Na
2
CO
3
dicampur dengan akuades sampai 250 ml. Gambar 8 berikut adalah diagram uji polifenol.
Gambar 8. Diagram uji kandungan polifenol Asam galat digunakan sebagai kurva kalibrasi standar. Sebanyak 5 mg asam
galat ditambahkan dengan 50 g etanol dibuat untuk konsentrasi 0.10 mgg. Dari konsentrasi ini dibuat kosentrasi standar lainnya yaitu 0, 0.02, 0.04, 0.06, 0.08,
dan 0.1 mgg. Kemudian konsentrasi polifenol dicari dengan menggunakan persamaan yang didapat dari kurva standar. Satuan konsentrasi kadar polifenol
adalah mg polifenolg bahan kering berdasarkan asam galat ekuivalen. Uji polifenol dilakukan duplo untuk setiap ulangan.
Kontrol : 0.2 ml Ekstrak Sampel
1 ml Folin ciocalteu 1 ml Na
2
CO
3
10 5 ml Aquades
Didiamkan selama 1 jam
Absorbansi λ=750 nm
Blanko : 0.2 ml Ekstrak Sampel
1 ml Na
2
CO
3
10 6 ml Aquades
Hasil ekstrak
Diambil 0.1 ml sampel ditepatkan sampai 10 ml FP
= 100, 1000 dan 10000, Ekstrak
pengenceran
4. Uji AOM dengan alat rancimat modifikasi metode Beirao dan Bernardo-Gil, 2005