Rancangan Penelitian Pelaksanaan Penelitian

35 Suherman, 1990: 201

E. Rancangan Penelitian

Dalam rancangan penelitian ini, sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: kelompok SETS 1 kelas dan kelompok NONSETS 1 kelas. Secara sistematis pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rancangan penelitian Kelompok Perlakuan Tes Akhir SETS P 1 T NONSETS P 2 T Keterangan: P 1 = perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan SETS P 2 = perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan NONSETS T = Tes Hasil Belajar Kedua kelompok melaksanakan proses belajar mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula. Perbedaan perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran, pada kelompok SETS dikenakan proses pembelajaran dengan pendekatan SETS dan pada kelompok NONSETS dikenakan proses pembelajaran dengan pendekatan NONSETS. Kedua kelompok melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama, yaitu mulai menempuh materi pelajaran kimia kelas X semester 1 materi pokok sistem periodik dan struktur atom. Apabila ada perbedaan yang terjadi, hal itu dianggap bersumber dari perlakuan. Perbedaan perlakuan proses pembelajaran terhadap sampel 36 kelompok SETS dengan pendekatan SETS dan kelompok NONSETS menggunakan pendekatan NONSETS, dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Perbedaan kelompok SETS dengan kelompok NONSETS No Aspek Kelompok SETS Kelompok NONSETS 1 2 3 Pendekatan Metode Bahan pembelajaran Pendekatan SETS Diskusi informasi yang berwawasan SETS, tanya jawab, tugas, ceramah bermakna - Bahan ajar berwawasan SETS - Artikel atau berita dari media cetak,elektronik, internet, dan sumber lain yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sistem periodik dan struktur atom - Buku teks buku pegangan yang ada di sekolah seperti yang dipakai kelompok NONSETS Pendekatan NONSETS Diskusi sains murni, Tanya jawab, tugas, ceramah bermakna Bahan pembelajaran menggunakan buku teks buku pegangan yang ada di sekolah yang tidak mengandung muatan SETS

F. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kendal pada siswa kelas X semester 1 tahun ajaran 20052006. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok SETS dan kelompok NONSETS masing-masing satu kelas. Tahap penelitian kedua kelompok sama yaitu pembelajaran kimia materi pokok sistem periodik dan struktur atom dilanjutkan dengan tes hasil belajar, namun perlakuan kedua kelompok saat pembelajaran berbeda. Kelompok SETS memperoleh 37 pembelajaran dengan pendekatan SETS sedangkan kelompok NONSETS memperoleh pembelajaran dengan pendekatan NONSETS. Jumlah jam pelajaran sama baik kelompok SETS maupun kelompok NONSETS yaitu 12 x 45 menit. 1. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelompok SETS Kelompok SETS memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS. Siswa diajak berpikir dan mengintegrasikan antara materi sistem periodik dan struktur atom dengan unsur-unsur SETS yang lain yaitu lingkungan, teknologi dan masyarakat. Oleh karena itu siswa aktif mencari sumber-sumber informasi yang relevan dengan materi pelajaran baik dari internet, media cetak, media elektronik maupun kejadian di lingkungan sekitar. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi informasi berwawasan SETS, tanya jawab, penugasan dan ceramah bermakna. Penggunaan berbagai macam metode pembelajaran disesuaikan sedemikian sehingga memenuhi kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dan selaras dengan pendekatan SETS yang dikembangkan. Perpaduan berbagai macam metode pembelajaran ternyata lebih mengoptimalkan hasil yang dicapai karena dengan demikian kelemahan dari metode yang satu dapat ditutupi dengan keunggulan metode yang lain. Penugasan pada kelompok SETS dilakukan secara individu dan kelompok tiap kelompok dua orang. Hal ini bertujuan untuk melatih kemandirian dan kerjasama di antara siswa. Pelaksanaan pembelajaran kimia materi sistem periodik dan struktur atom pada kelompok SETS secara rinci terdapat pada tabel 4. 38 Tabel 4. Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok SETS No Hari, tanggal Materi pelajaran Jumlah jam pelajaran 1. Kamis, 11 Agustus 2005 Pertemuan 1 Perkembangan sistem periodik 1 2. Selasa, 23 Agustus 2005 Pertemuan 2 Sistem periodik modern dan struktur atom 2 3. Kamis 25 Agustus 2005 Pertemuan 3 Partikel dasar atom 1 4. Selasa, 30 Agustus 2005 Pertemuan 4 Ar, Mr, isotop, isobar, isoton 2 5. Kamis, 1 September 2005 Pertemuan 5 Sifat-sifat unsur 1 6. Selasa, 6 September 2005 Pertemuan 6 Tes hasil belajar, sifat-sifat periodik unsur 2 7. Kamis, 8 September 2005 Pertemuan 7 Sifat-sifat periodik unsur 1 8. Selasa, 13 September 2005 Pertemuan 8 Perkembangan teori atom 1 9. Kamis, 15 September 2005 Pertemuan 9 Tes hasil belajar 1 Jumlah 12 jam pelajaran Pertemuan 1, proses pembelajaran diawali dengan penyampaian informasi mengenai SETS Science, Environment, Technology, and Society serta gambaran umum proses pembelajaran yang akan berlangsung pada materi sistem periodik dan struktur atom, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok membahas materi perkembangan sistem periodik. Seluruh siswa dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok 1 berdiskusi mengenai sejarah perkembangan sistem periodik, kelompok 2 berdiskusi dan menganalisis keterkaitan antara sistem periodik dan lingkungan, kelompok 3 berdiskusi dan menganalisis keterkaitan antara sistem periodik dan teknologi, sedangkan kelompok 4 berdiskusi dan menganalisis keterkaitan antara teknologi unsur dan dampaknya terhadap 39 lingkungan dan masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan diskusi antar kelompok dipimpin oleh guru. Pada saat proses diskusi kelompok berlangsung guru bertindak sebagai fasilitator dan evaluator. Pada proses diskusi ini sebagian besar siswa aktif berdiskusi, menyampaikan ide dan pendapat mereka dan hampir seluruh siswa telah membawa tabel periodik unsur sehingga siswa telah memiliki gambaran tentang materi ini. Di samping itu sebelum diskusi dimulai guru memperlihatkan artikel yang berkaitan dengan hidrogen unsur nomor satu dalam tabel periodik, kemudian guru mengajak siswa mengkaitkan antara hidrogen tersebut dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Dengan demikian siswa telah memiliki gambaran tentang diskusi pada pertemuan ini. Pertemuan 1 diakhiri dengan pemberian tugas kelompok yaitu mencari berita atau artikel atau materi pengetahuan umum baik dari internet maupun surat kabar mengenai keterkaitan antara sistem periodik, teknologi unsur dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat dampak positif dan dampak negatif. Pertemuan 2, sebelum masuk ke pelajaran guru menanyakan sejauh mana kerja siswa dalam melaksanakan tugas pertemuan 1 dan menanyakan kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa. Setelah memberi solusi, guru mengajak siswa memahami pentingnya ilmu pengetahuan terhadap lingkungan, teknologi dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Hal ini digunakan sebagai apersepsi dan motivasi siswa dalam mempelajari materi sistem periodik dan struktur atom. Materi pembelajaran pada pertemuan 2 adalah sistem periodik modern periode dan golongan dan struktur atom nomor atom, konfigurasi 40 elektron, dan elektron valensi. Sumber informasi berwawasan SETS pada pertemuan 2 ini adalah artikel-artikel mengenai unsur H, C, dan Al lampiran 12. Setelah belajar sistem periodik dan struktur atom siswa menganalisis manfaat unsur-unsur tersebut dalam bentuk teknologi dan dampaknya bagi masyarakat dan lingkungan. Misalnya mengenai unsur H, unsur tersebut mempunyai nomor atom dan elektron valensi satu. Pada awalnya unsur H digunakan untuk mengisi balon udara, namun karena mudah terbakar maka unsur ini tidak lagi digunakan dan diganti dengan unsur He yang tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat. Pertemuan 2 ini diakhiri dengan tugas mencari artikel tentang suatu unsur dan menganalisisnya seperti halnya pada saat proses pembelajaran. Pertemuan 3, diawali dengan presentasi tugas kelompok siswa. Dalam presentasi ini siswa menyampaikan informasi-informasi yang telah didapatkan dari berbagai sumber dilanjutkan dengan tanya jawab antar siswa. Materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah partikel dasar atom yang meliputi proton, elektron, dan netron. Guru menggunakan metode ceramah bermakna pada saat menjelaskan materi tersebut. Materi sains yang dipelajari siswa meliputi macam- macam partikel dasar atom, sejarah penemuannya, jumlah muatan, serta penentuan jumlah proton, elektron dan netron suatu atom apabila diketahui nomor atom dan nomor massanya, demikian juga sebaliknya. Sumber informasi yang digunakan berasal dari buku pelajaran. Setelah menjelaskan partikel dasar atom, guru mengajak siswa berpikir mengenai penggunaan teknologi yang berkaitan dengan penemuan proton, elektron, dan netron serta dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat, kemudian siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan 41 partikel dasar atom pada lembar jawab yang sudah dimiliki masing-masing siswa. Diskusi informasi pada pertemuan ini membahas mengenai mikroskop elektron, mesin pemercepat elektron dan sejarah penemuan proton dan netron. Mikroskop elektron adalah mikroskop dengan menggunakan elektron sebagai penyebar materi dan bukannya cahaya, sehingga pembesaran menjadi 500.000 kali ganda http:ms.wikipedia.orgwikiMikroskop_elektron dan http:www.chem-is- try.org?sect=fokusext+4 . Mesin pemercepat elektron merupakan alat yang digunakan untuk pelapisan permukaan kayu dengan polimer berikatan silang melalui proses radiasi dengan berkas elektron http:www.batan.go.idhasilhasil- 04.htm . Dengan cara ini kualitas kayu dapat meningkat, antara lain permukaan kayu menjadi lebih keras, tahan panas, tahan goresan, dan penampilannya lebih menarik. Pada saat pembelajaran guru memperlihatkan foto mikroskop elektron dan mesin pemercepat elektron kepada siswa. Sumber informasi yang digunakan berasal dari buku pelajaran dan artikel-artikel dari internet. Pemberian wawasan mengenai mikroskop elektron dan mesin pemercepat elektron dapat membawa siswa ke arah pemikiran global integral bahwa sains sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi yang tentunya dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan tidak membahayakan lingkungan. Pertemuan 4, diawali dengan presentasi tugas kelompok siswa mengenai sistem periodik modern dan struktur atom, kemudian dilanjutkan dengan membahas mengenai massa atom relatif, massa molekul relatif, isotop, isobar dan isoton. Sebelum menjelaskan massa atom relatif, guru mengajak siswa berdiskusi mengenai spektrometer massa alat yang digunakan untuk menentukan massa 42 atom. Sumber belajar berasal dari buku pelajaran. Diskusi ini dapat membuka wawasan siswa bahwa ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat. Setelah mengetahui foto spektrometer massa dan manfaatnya, siswa belajar mengenai massa atom relatif dan massa molekul relatif. Beberapa soal latihan mengenai materi ini dikerjakan oleh seluruh siswa dan beberapa siswa mengerjakannya di depan kelas kemudian didiskusikan. Pada pertemuan ini juga, guru mengajak siswa berdiskusi dan mempelajari isotop, isobar dan isoton. Selain buku pelajaran, sumber belajar lain adalah artikel. Artikel yang digunakan antara lain ”Penghargaan Nobel Kimia Bagian Kedua 1920-1953” serta ”Nuklir dan Fenomena Energinya”. Artikel ”Penghargaan Nobel Kimia” http:www.chem-is-try.org?sect=fokusext=4 memuat berbagai hasil penelitian para ahli di bidang kimia sehingga mereka dianugerahi penghargaan Nobel untuk penemuannya. Sebagian besar penghargaan Nobel kimia pada artikel ini diberikan untuk penelitian mengenai isotop baik isotop radioaktif maupun bukan radioaktif. Di samping itu juga ditemukan alat-alat penelitian seperti isotope tracer teknik penelusuran isotop, mikroskop elektron dan ultracentrifuge. Pada artikel ”Nuklir dan Fenomena Energinya” http:www.angkasa-online.com1210fenomenafenomena1.htm menguraikan tentang penggunaan isotop Uranium-235 dan isotop Plutonium-239 pada peristiwa pengeboman Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945. Pada proses diskusi, ada beberapa siswa yang setuju dengan penggunaan isotop untuk teknologi, namun tidak sedikit siswa yang menentang hal tersebut. Tentunya masing-masing siswa mempunyai alasan dan sudut pandang sendiri-sendiri. Guru pun memberi wacana 43 bahwa setiap hal perlu ditinjau dari berbagai sudut pandang, dalam hal ini sudut pandang ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Kesimpulan diskusi ini bahwa penerapan ilmu pengetahuan ilmu isotop ke dalam bentuk teknologi yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sedapat mungkin tidak membahayakan lingkungan. Inilah manfaat pendekatan SETS dalam pembelajaran, bahwa peserta didik mempunyai pola pikir yang menyeluruh terintegrasi antara ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Pertemuan ini diakhiri dengan pemberian tugas kepada siswa untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai spektrometer massa. Pertemuan 5, membahas mengenai sifat-sifat unsur. Guru menjelaskan sifat-sifat unsur yang meliputi logam dan nonlogam, wujud, serta kemiripan sifat unsur segolongan. Guru pun menyampaikan informasi laboratorium pengecoran logam jurusan Mesin Universitas Brawijaya Malang yang didapatkan dari internet, memperlihatkan foto-foto alat pengecoran logam dan juga menyampaikan berita dari harian kompas bahwa industri logam di Tegal mengalami kebangkrutan. Pada proses pembelajaran guru mengajak siswa berdiskusi mengenai bahan bakar dalam industri pengecoran logam dan memperlihatkan segumpal kokas yang merupakan bahan bakar dalam industri tersebut. Dengan demikian banyak informasi baru yang diperoleh siswa karena menggunakan berbagai macam sumber belajar. Pertemuan 6, digunakan untuk tes hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari perkembangan sistem periodik sampai dengan isotop, isobar, dan isoton. Waktu tes hasil belajar selama 1 x 45 menit. Sisa waktu pada 44 pertemuan ini digunakan guru untuk mejelaskan sifat periodik unsur jari-jari atom dan energi ionisasi Pertemuan 7, pada pertemuan ini guru melanjutkan materi sistem periodik unsur afinitas elektron dan keelektronegatifan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Seluruh siswa dibagi ke dalam empat kelompok dan materi masing- masing kelompok berbeda-beda. Kelompok 1 berdiskusi mengenai alasan mengapa dalam satu periode jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan dan dalam satu golongan jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah. Kelompok 2 berdiskusi mengenai kecenderungan energi ionisasi dalam satu periode yang semakin bertambah dari kiri ke kanan, namun mengapa energi ionisasi BeB, NO padahal terletak pada periode yang sama. Kelompok 3 berdiskusi mengenai kecenderungan afinitas elektron dalam satu periode dan satu golongan. Kelompok 4 berdiskusi mengenai keelektronegatifan, golongan manakah yang mempunyai kelektronegatifan terbesar dan mengapa unsur-unsur golongan VIII A tidak mempunyai nilai keelektronegatifan. Pada saat proses pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator dan evaluator. Pertemuan 8, guru menjelaskan materi perkembangan teori atom menggunakan media powerpoint dalam hal ini adalah CD pembelajaran. Materi ini meliputi teori atom Dalton, Thomson, Rutherford dan Niels Bohr, kemudian siswa mengerjakan soal-soal secara interaktif dalam CD pembelajaran dan menganalisis penggunaan teknologi yang berkaitan dengan materi ini. Pertemuan 9, digunakan untuk tes hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari sifat-sifat unsur hingga perkembangan teori atom. Tes 45 hasil belajar pada penelitian ini dilakukan selama dua kali mengingat materi pelajaran yang dipelajari siswa sangat banyak, di samping itu juga agar siswa selalu belajar dan setiap saat selalu siap untuk melaksanakan tes hasil belajar. Hasil dari tes hasil belajar pertama dan kedua digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS pada materi pokok sistem periodik unsur dan struktur atom. 2. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelompok NONSETS Kelompok NONSETS memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan NONSETS dalam hal ini adalah pembelajaran yang hanya menekankan pada sains murni dan tidak mengkaitkan antara sains yang dipelajari dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat sebagai satu kesatuan terintegrasi. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain diskusi, tanya jawab, ceramah bermakna dan penugasan penyelesaian soal-soal dalam buku pelajaran. Waktu pelaksanaan pembelajaran pada kelompok NONSETS sama dengan kelompok SETS yaitu 12 x 45 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok NONSETS secara rinci terdapat pada tabel 5. 46 Tabel 5. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelompok NONSETS No Hari, tanggal Materi pelajaran Jumlah jam pelajaran 1. Rabu, 10 Agustus 2005 Pertemuan 1 Perkembangan sistem periodik 1 2. Jum’at, 12 Agustus 2005 Pertemuan 2 Sistem periodik modern dan struktur atom 2 3. Jum’at, 19 Agustus 2005 Pertemuan 3 Partikel dasar atom 1 4. Rabu, 24 Agustus 2005 Pertemuan 4 Ar, Mr, isotop, isobar, isoton 2 5. Jum’at, 26 Agustus 2005 Pertemuan 5 Tes hasil belajar, Sifat-sifat unsur 2 6. Rabu, 31 Agustus 2005 Pertemuan 6 Sifat-sifat periodik unsur jari-jari atom dan energi ionisasi 1 7. Rabu, 7 September 2005 Pertemuan 7 Sifat-sifat periodik unsur afinitas elektron dan keelektronegatifan 1 8. Jum’at, 9 September 2005 Pertemuan 8 Perkembangan teori atom 1 9. Rabu, 14 September 2005 Pertemuan 9 Tes hasil belajar 1 Jumlah 12 jam pelajaran Pertemuan 1, diawali dengan penyampaian gambaran umum proses pembelajaran yang akan berlangsung pada materi sistem periodik dan struktur atom. Sumber belajar berasal dari buku-buku pelajaran dan informasi lain dari internet. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah perkembangan sistem periodik. Seluruh siswa dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok 1 besdiskusi mengenai hukum Triade dari Dobereiner, kelompok 2 berdiskusi mengenai hukum oktaf dari John Newlands, kelompok 3 berdiskusi mengenai sistem periodik Mendeleev dan Lothar Meyer, sedangkan kelompok 4 berdiskusi mengenai sistem periodik modern. 47 Pertemuan 2, membahas mengenai sistem periodik modern dan struktur atom. Guru menjelaskan tentang periode, golongan, nomor atom, konfigurasi elektron dan elektron valensi dengan metode ceramah bermakna, dilanjutkan dengan diskusi antar siswa dalam pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan materi pada lembar kerja masing-masing siswa. Pertemuan ini diakhiri dengan tanya jawab terhadap siswa tentang soal-soal dan pemberian tugas kelompok untuk mencari beritaartikelmateri pengetahuan umum dari berbagai sumber dan menganalisis tentang nomor atom, periode, golongan, konfigurasi elektron dan elektron valensinya. Pertemuan 3, materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah partikel dasar atom yang meliputi proton, elektron, dan netron. Guru menjelaskan materi ini dengan metode diskusi informasi dan ceramah bermakna. Siswa pun kemudian mengerjakan soal-soal yang ada di LKS dan beberapa siswa mengerjakannya di depan kelas untuk didiskusikan. Pertemuan 4, membahas mengenai Ar, Mr, isotop, isobar dan isoton. Pertemuan ini diawali dengan pemberian motivasi belajar kepada siswa, guru mengajak siswa memahami pentingnya ilmu pengetahuan terhadap perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini digunakan sebagai apersepsi. Proses pembelajaran dilanjutkan dengan penjelasan guru mengenai Ar, Mr, isotop, isobar, dan isoton, serta manfaat dan dampak buruk penggunaan isotop bagi masyarakat. Pertemuan ini diakhiri dengan tanya jawab dan latihan soal. 48 Pertemuan 5, digunakan untuk tes hasil belajar. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari perkembangan sistem periodik hingga isotop, isobar, dan isoton. Waktu tes hasil belajar 1 x 45 menit. Sisa waktu yang tersedia digunakan guru untuk menjelaskan sifat-sifat unsur yang meliputi logam dan nonlogam, wujud, serta kemiripan sifat unsur segolongan. Pertemuan 6, diawali dengan tanya jawab mengenai materi sebelumnya, kemudian guru melanjutkan penjelasan mengenai sistem periodik unsur. Pada pertemuan ini guru menjelaskan jari-jari atom dan energi ionisasi dengan menggunakan media yang sudah guru siapkan. Pertemuan ini diakhiri dengan tanya jawab dan latihan soal di lembar kerja siswa. Pertemuan 7, guru melanjutkan penjelasan mengenai sistem periodik unsur yang terdiri dari afinitas elektron dan keelektronegatifan. Seperti pada pertemuan sebelumnya, pertemuan inipun diakhiri dengan tanya jawab dan latihan soal di lembar kerja siswa. Pertemuan 8, guru menjelaskan materi mengenai perkembangan teori atom menggunakan media powerpoint dalam hal ini adalah CD pembelajaran. Materi ini meliputi teori atom Dalton, Thomson, Rutherford dan Niels Bohr, kemudian siswa mengerjakan soal-soal dalam CD pembelajaran secara interaktif. Pertemuan 9, digunakan untuk tes hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari sifat-sifat unsur hingga perkembangan teori atom. Tes hasil belajar pada penelitian ini dilakukan selama dua kali mengingat materi pelajaran yang dipelajari siswa sangat banyak, di samping itu juga agar siswa selalu belajar dan setiap saat selalu siap untuk melaksanakan tes hasil belajar. 49 Hasil dari tes hasil belajar pertama dan kedua digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan NONSETS pada materi pokok sistem periodik unsur dan struktur atom.

G. Analisis Tahap Awal

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN CTL DILENGKAPI MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X

1 52 101

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 25

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA.

0 2 21

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA TTS DAN MEDIA SCRAMBEL PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 4 16

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING) DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 0 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DAN PENDEKATAN EKSPOSITORI PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN SISWA KELAS VIII SMP N 3 CEPIRING.

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN PENDEKATAN SETS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MA NEGERI KENDAL KELAS X.

0 1 1

Komparasi Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bae Kudus Pada Pembelajaran Kimia Bervisi SETS Antara Siswa Yang Diberi LKS Berstruktur Dengan Tanpa LKS Berstruktur Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Sistem Periodik dan Struktur Atom antara Siswa yang diberi Pembelajaran dengan Pendekatan SETS dan Pendekatan NONSETS pada Siswa Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Kendal Tahun Ajaran 2005/2006.

0 0 1