35
Suherman, 1990: 201
E. Rancangan Penelitian
Dalam rancangan penelitian ini, sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: kelompok SETS 1 kelas dan kelompok NONSETS 1 kelas. Secara
sistematis pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Rancangan penelitian Kelompok Perlakuan
Tes Akhir
SETS P
1
T NONSETS P
2
T
Keterangan: P
1
= perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan SETS P
2
= perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan NONSETS T = Tes Hasil Belajar
Kedua kelompok melaksanakan proses belajar mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula. Perbedaan perlakuan pada sampel
dilakukan pada proses pembelajaran, pada kelompok SETS dikenakan proses pembelajaran dengan pendekatan SETS dan pada kelompok NONSETS
dikenakan proses pembelajaran dengan pendekatan NONSETS. Kedua kelompok melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama, yaitu mulai menempuh
materi pelajaran kimia kelas X semester 1 materi pokok sistem periodik dan struktur atom. Apabila ada perbedaan yang terjadi, hal itu dianggap bersumber
dari perlakuan. Perbedaan perlakuan proses pembelajaran terhadap sampel
36
kelompok SETS dengan pendekatan SETS dan kelompok NONSETS menggunakan pendekatan NONSETS, dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Perbedaan kelompok SETS dengan kelompok NONSETS
No Aspek Kelompok SETS
Kelompok NONSETS 1
2 3
Pendekatan Metode
Bahan pembelajaran
Pendekatan SETS Diskusi informasi yang
berwawasan SETS, tanya jawab, tugas, ceramah
bermakna -
Bahan ajar berwawasan SETS
- Artikel atau berita dari
media cetak,elektronik, internet, dan sumber lain
yang ada dalam kehidupan sehari-hari
yang berhubungan dengan sistem periodik
dan struktur atom
- Buku teks buku
pegangan yang ada di sekolah seperti yang
dipakai kelompok NONSETS
Pendekatan NONSETS Diskusi sains murni,
Tanya jawab, tugas, ceramah bermakna
Bahan pembelajaran menggunakan buku
teks buku pegangan yang ada di sekolah
yang tidak mengandung muatan
SETS
F. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kendal pada siswa kelas X semester 1 tahun ajaran 20052006. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu
kelompok SETS dan kelompok NONSETS masing-masing satu kelas. Tahap penelitian kedua kelompok sama yaitu pembelajaran kimia materi pokok sistem
periodik dan struktur atom dilanjutkan dengan tes hasil belajar, namun perlakuan kedua kelompok saat pembelajaran berbeda. Kelompok SETS memperoleh
37
pembelajaran dengan pendekatan SETS sedangkan kelompok NONSETS memperoleh pembelajaran dengan pendekatan NONSETS. Jumlah jam pelajaran
sama baik kelompok SETS maupun kelompok NONSETS yaitu 12 x 45 menit. 1. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelompok SETS
Kelompok SETS memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS. Siswa diajak berpikir dan mengintegrasikan antara materi
sistem periodik dan struktur atom dengan unsur-unsur SETS yang lain yaitu lingkungan, teknologi dan masyarakat. Oleh karena itu siswa aktif mencari
sumber-sumber informasi yang relevan dengan materi pelajaran baik dari internet, media cetak, media elektronik maupun kejadian di lingkungan sekitar.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi informasi berwawasan SETS, tanya jawab, penugasan dan ceramah bermakna. Penggunaan
berbagai macam metode pembelajaran disesuaikan sedemikian sehingga memenuhi kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dan selaras dengan
pendekatan SETS yang dikembangkan. Perpaduan berbagai macam metode pembelajaran ternyata lebih mengoptimalkan hasil yang dicapai karena dengan
demikian kelemahan dari metode yang satu dapat ditutupi dengan keunggulan metode yang lain. Penugasan pada kelompok SETS dilakukan secara individu dan
kelompok tiap kelompok dua orang. Hal ini bertujuan untuk melatih kemandirian dan kerjasama di antara siswa.
Pelaksanaan pembelajaran kimia materi sistem periodik dan struktur atom pada kelompok SETS secara rinci terdapat pada tabel 4.
38
Tabel 4. Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok SETS
No Hari, tanggal
Materi pelajaran Jumlah jam
pelajaran 1.
Kamis, 11 Agustus 2005 Pertemuan 1
Perkembangan sistem periodik
1 2.
Selasa, 23 Agustus 2005 Pertemuan 2
Sistem periodik modern dan struktur atom
2 3.
Kamis 25 Agustus 2005 Pertemuan 3
Partikel dasar atom 1
4. Selasa, 30 Agustus 2005
Pertemuan 4 Ar, Mr, isotop, isobar,
isoton 2
5. Kamis, 1 September 2005
Pertemuan 5 Sifat-sifat unsur
1 6.
Selasa, 6 September 2005 Pertemuan 6
Tes hasil belajar, sifat-sifat periodik unsur
2 7.
Kamis, 8 September 2005 Pertemuan 7
Sifat-sifat periodik unsur 1
8. Selasa, 13 September 2005
Pertemuan 8 Perkembangan teori atom
1 9.
Kamis, 15 September 2005 Pertemuan 9
Tes hasil belajar 1
Jumlah 12
jam pelajaran
Pertemuan 1, proses pembelajaran diawali dengan penyampaian informasi mengenai SETS Science, Environment, Technology, and Society serta gambaran
umum proses pembelajaran yang akan berlangsung pada materi sistem periodik dan struktur atom, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok membahas
materi perkembangan sistem periodik. Seluruh siswa dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok 1 berdiskusi mengenai sejarah perkembangan sistem
periodik, kelompok 2 berdiskusi dan menganalisis keterkaitan antara sistem periodik dan lingkungan, kelompok 3 berdiskusi dan menganalisis keterkaitan
antara sistem periodik dan teknologi, sedangkan kelompok 4 berdiskusi dan menganalisis keterkaitan antara teknologi unsur dan dampaknya terhadap
39
lingkungan dan masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan diskusi antar kelompok dipimpin oleh guru. Pada saat proses diskusi kelompok berlangsung guru
bertindak sebagai fasilitator dan evaluator. Pada proses diskusi ini sebagian besar siswa aktif berdiskusi,
menyampaikan ide dan pendapat mereka dan hampir seluruh siswa telah membawa tabel periodik unsur sehingga siswa telah memiliki gambaran tentang
materi ini. Di samping itu sebelum diskusi dimulai guru memperlihatkan artikel yang berkaitan dengan hidrogen unsur nomor satu dalam tabel periodik,
kemudian guru mengajak siswa mengkaitkan antara hidrogen tersebut dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Dengan demikian siswa telah memiliki
gambaran tentang diskusi pada pertemuan ini. Pertemuan 1 diakhiri dengan pemberian tugas kelompok yaitu mencari berita atau artikel atau materi
pengetahuan umum baik dari internet maupun surat kabar mengenai keterkaitan antara sistem periodik, teknologi unsur dan dampaknya terhadap lingkungan dan
masyarakat dampak positif dan dampak negatif. Pertemuan 2, sebelum masuk ke pelajaran guru menanyakan sejauh mana
kerja siswa dalam melaksanakan tugas pertemuan 1 dan menanyakan kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa. Setelah memberi solusi, guru mengajak siswa
memahami pentingnya ilmu pengetahuan terhadap lingkungan, teknologi dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Hal ini digunakan sebagai
apersepsi dan motivasi siswa dalam mempelajari materi sistem periodik dan struktur atom. Materi pembelajaran pada pertemuan 2 adalah sistem periodik
modern periode dan golongan dan struktur atom nomor atom, konfigurasi
40
elektron, dan elektron valensi. Sumber informasi berwawasan SETS pada pertemuan 2 ini adalah artikel-artikel mengenai unsur H, C, dan Al lampiran 12.
Setelah belajar sistem periodik dan struktur atom siswa menganalisis manfaat unsur-unsur tersebut dalam bentuk teknologi dan dampaknya bagi masyarakat dan
lingkungan. Misalnya mengenai unsur H, unsur tersebut mempunyai nomor atom dan elektron valensi satu. Pada awalnya unsur H digunakan untuk mengisi balon
udara, namun karena mudah terbakar maka unsur ini tidak lagi digunakan dan diganti dengan unsur He yang tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat.
Pertemuan 2 ini diakhiri dengan tugas mencari artikel tentang suatu unsur dan menganalisisnya seperti halnya pada saat proses pembelajaran.
Pertemuan 3, diawali dengan presentasi tugas kelompok siswa. Dalam presentasi ini siswa menyampaikan informasi-informasi yang telah didapatkan
dari berbagai sumber dilanjutkan dengan tanya jawab antar siswa. Materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah partikel dasar atom yang meliputi proton,
elektron, dan netron. Guru menggunakan metode ceramah bermakna pada saat menjelaskan materi tersebut. Materi sains yang dipelajari siswa meliputi macam-
macam partikel dasar atom, sejarah penemuannya, jumlah muatan, serta penentuan jumlah proton, elektron dan netron suatu atom apabila diketahui nomor
atom dan nomor massanya, demikian juga sebaliknya. Sumber informasi yang digunakan berasal dari buku pelajaran. Setelah menjelaskan partikel dasar atom,
guru mengajak siswa berpikir mengenai penggunaan teknologi yang berkaitan dengan penemuan proton, elektron, dan netron serta dampaknya bagi lingkungan
dan masyarakat, kemudian siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan
41
partikel dasar atom pada lembar jawab yang sudah dimiliki masing-masing siswa. Diskusi informasi pada pertemuan ini membahas mengenai mikroskop elektron,
mesin pemercepat elektron dan sejarah penemuan proton dan netron. Mikroskop elektron adalah mikroskop dengan menggunakan elektron sebagai penyebar
materi dan bukannya cahaya, sehingga pembesaran menjadi 500.000 kali ganda http:ms.wikipedia.orgwikiMikroskop_elektron
dan http:www.chem-is-
try.org?sect=fokusext+4 . Mesin pemercepat elektron merupakan alat yang
digunakan untuk pelapisan permukaan kayu dengan polimer berikatan silang melalui proses radiasi dengan berkas elektron
http:www.batan.go.idhasilhasil- 04.htm
. Dengan cara ini kualitas kayu dapat meningkat, antara lain permukaan kayu menjadi lebih keras, tahan panas, tahan goresan, dan penampilannya lebih
menarik. Pada saat pembelajaran guru memperlihatkan foto mikroskop elektron dan mesin pemercepat elektron kepada siswa. Sumber informasi yang digunakan
berasal dari buku pelajaran dan artikel-artikel dari internet. Pemberian wawasan mengenai mikroskop elektron dan mesin pemercepat elektron dapat membawa
siswa ke arah pemikiran global integral bahwa sains sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi yang tentunya dapat bermanfaat bagi
masyarakat dengan tidak membahayakan lingkungan. Pertemuan 4, diawali dengan presentasi tugas kelompok siswa mengenai
sistem periodik modern dan struktur atom, kemudian dilanjutkan dengan membahas mengenai massa atom relatif, massa molekul relatif, isotop, isobar dan
isoton. Sebelum menjelaskan massa atom relatif, guru mengajak siswa berdiskusi mengenai spektrometer massa alat yang digunakan untuk menentukan massa
42
atom. Sumber belajar berasal dari buku pelajaran. Diskusi ini dapat membuka wawasan siswa bahwa ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan teknologi,
lingkungan, dan masyarakat. Setelah mengetahui foto spektrometer massa dan manfaatnya, siswa belajar mengenai massa atom relatif dan massa molekul relatif.
Beberapa soal latihan mengenai materi ini dikerjakan oleh seluruh siswa dan beberapa siswa mengerjakannya di depan kelas kemudian didiskusikan. Pada
pertemuan ini juga, guru mengajak siswa berdiskusi dan mempelajari isotop, isobar dan isoton. Selain buku pelajaran, sumber belajar lain adalah artikel.
Artikel yang digunakan antara lain ”Penghargaan Nobel Kimia Bagian Kedua 1920-1953” serta ”Nuklir dan Fenomena Energinya”. Artikel ”Penghargaan
Nobel Kimia” http:www.chem-is-try.org?sect=fokusext=4
memuat berbagai hasil penelitian para ahli di bidang kimia sehingga mereka dianugerahi
penghargaan Nobel untuk penemuannya. Sebagian besar penghargaan Nobel kimia pada artikel ini diberikan untuk penelitian mengenai isotop baik isotop
radioaktif maupun bukan radioaktif. Di samping itu juga ditemukan alat-alat penelitian seperti isotope tracer teknik penelusuran isotop, mikroskop elektron
dan ultracentrifuge. Pada artikel ”Nuklir dan Fenomena Energinya” http:www.angkasa-online.com1210fenomenafenomena1.htm
menguraikan tentang penggunaan isotop Uranium-235 dan isotop Plutonium-239 pada peristiwa
pengeboman Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945. Pada proses diskusi, ada beberapa siswa yang setuju dengan penggunaan isotop untuk teknologi, namun
tidak sedikit siswa yang menentang hal tersebut. Tentunya masing-masing siswa mempunyai alasan dan sudut pandang sendiri-sendiri. Guru pun memberi wacana
43
bahwa setiap hal perlu ditinjau dari berbagai sudut pandang, dalam hal ini sudut pandang ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Kesimpulan
diskusi ini bahwa penerapan ilmu pengetahuan ilmu isotop ke dalam bentuk teknologi yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sedapat mungkin tidak
membahayakan lingkungan. Inilah manfaat pendekatan SETS dalam pembelajaran, bahwa peserta didik mempunyai pola pikir yang menyeluruh
terintegrasi antara ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Pertemuan ini diakhiri dengan pemberian tugas kepada siswa untuk mencari
informasi sebanyak-banyaknya mengenai spektrometer massa. Pertemuan 5, membahas mengenai sifat-sifat unsur. Guru menjelaskan
sifat-sifat unsur yang meliputi logam dan nonlogam, wujud, serta kemiripan sifat unsur segolongan. Guru pun menyampaikan informasi laboratorium pengecoran
logam jurusan Mesin Universitas Brawijaya Malang yang didapatkan dari internet, memperlihatkan foto-foto alat pengecoran logam dan juga
menyampaikan berita dari harian kompas bahwa industri logam di Tegal mengalami kebangkrutan. Pada proses pembelajaran guru mengajak siswa
berdiskusi mengenai bahan bakar dalam industri pengecoran logam dan memperlihatkan segumpal kokas yang merupakan bahan bakar dalam industri
tersebut. Dengan demikian banyak informasi baru yang diperoleh siswa karena menggunakan berbagai macam sumber belajar.
Pertemuan 6, digunakan untuk tes hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari perkembangan sistem periodik sampai dengan isotop,
isobar, dan isoton. Waktu tes hasil belajar selama 1 x 45 menit. Sisa waktu pada
44
pertemuan ini digunakan guru untuk mejelaskan sifat periodik unsur jari-jari atom dan energi ionisasi
Pertemuan 7, pada pertemuan ini guru melanjutkan materi sistem periodik unsur afinitas elektron dan keelektronegatifan dilanjutkan dengan diskusi
kelompok. Seluruh siswa dibagi ke dalam empat kelompok dan materi masing- masing kelompok berbeda-beda. Kelompok 1 berdiskusi mengenai alasan
mengapa dalam satu periode jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan dan dalam satu golongan jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah. Kelompok 2 berdiskusi
mengenai kecenderungan energi ionisasi dalam satu periode yang semakin bertambah dari kiri ke kanan, namun mengapa energi ionisasi BeB, NO
padahal terletak pada periode yang sama. Kelompok 3 berdiskusi mengenai kecenderungan afinitas elektron dalam satu periode dan satu golongan. Kelompok
4 berdiskusi mengenai keelektronegatifan, golongan manakah yang mempunyai kelektronegatifan terbesar dan mengapa unsur-unsur golongan VIII A tidak
mempunyai nilai keelektronegatifan. Pada saat proses pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator dan evaluator.
Pertemuan 8, guru menjelaskan materi perkembangan teori atom menggunakan media powerpoint dalam hal ini adalah CD pembelajaran. Materi
ini meliputi teori atom Dalton, Thomson, Rutherford dan Niels Bohr, kemudian siswa mengerjakan soal-soal secara interaktif dalam CD pembelajaran dan
menganalisis penggunaan teknologi yang berkaitan dengan materi ini. Pertemuan 9, digunakan untuk tes hasil belajar siswa. Materi pelajaran
yang diujikan mulai dari sifat-sifat unsur hingga perkembangan teori atom. Tes
45
hasil belajar pada penelitian ini dilakukan selama dua kali mengingat materi pelajaran yang dipelajari siswa sangat banyak, di samping itu juga agar siswa
selalu belajar dan setiap saat selalu siap untuk melaksanakan tes hasil belajar. Hasil dari tes hasil belajar pertama dan kedua digunakan untuk mengetahui sejauh
mana hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS pada materi pokok sistem periodik unsur dan struktur atom.
2. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelompok NONSETS Kelompok NONSETS memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan NONSETS dalam hal ini adalah pembelajaran yang hanya menekankan pada sains murni dan tidak mengkaitkan antara sains yang dipelajari
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat sebagai satu kesatuan terintegrasi. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain diskusi, tanya
jawab, ceramah bermakna dan penugasan penyelesaian soal-soal dalam buku pelajaran. Waktu pelaksanaan pembelajaran pada kelompok NONSETS sama
dengan kelompok SETS yaitu 12 x 45 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok NONSETS secara rinci terdapat pada tabel 5.
46
Tabel 5. Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelompok NONSETS
No Hari, tanggal
Materi pelajaran Jumlah jam
pelajaran 1.
Rabu, 10 Agustus 2005 Pertemuan 1
Perkembangan sistem periodik
1 2.
Jum’at, 12 Agustus 2005 Pertemuan 2
Sistem periodik modern dan struktur atom
2 3.
Jum’at, 19 Agustus 2005 Pertemuan 3
Partikel dasar atom 1
4. Rabu, 24 Agustus 2005
Pertemuan 4 Ar, Mr, isotop, isobar,
isoton 2
5. Jum’at, 26 Agustus 2005
Pertemuan 5 Tes hasil belajar, Sifat-sifat
unsur 2
6. Rabu, 31 Agustus 2005
Pertemuan 6 Sifat-sifat periodik unsur
jari-jari atom dan energi ionisasi
1
7. Rabu, 7 September 2005
Pertemuan 7 Sifat-sifat periodik unsur
afinitas elektron dan keelektronegatifan
1
8. Jum’at, 9 September 2005
Pertemuan 8 Perkembangan teori atom
1 9.
Rabu, 14 September 2005 Pertemuan 9
Tes hasil belajar 1
Jumlah 12
jam pelajaran
Pertemuan 1, diawali dengan penyampaian gambaran umum proses pembelajaran yang akan berlangsung pada materi sistem periodik dan struktur
atom. Sumber belajar berasal dari buku-buku pelajaran dan informasi lain dari internet. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah perkembangan sistem
periodik. Seluruh siswa dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok 1 besdiskusi mengenai hukum Triade dari Dobereiner, kelompok 2 berdiskusi mengenai
hukum oktaf dari John Newlands, kelompok 3 berdiskusi mengenai sistem periodik Mendeleev dan Lothar Meyer, sedangkan kelompok 4 berdiskusi
mengenai sistem periodik modern.
47
Pertemuan 2, membahas mengenai sistem periodik modern dan struktur atom. Guru menjelaskan tentang periode, golongan, nomor atom, konfigurasi
elektron dan elektron valensi dengan metode ceramah bermakna, dilanjutkan dengan diskusi antar siswa dalam pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan
materi pada lembar kerja masing-masing siswa. Pertemuan ini diakhiri dengan tanya jawab terhadap siswa tentang soal-soal dan pemberian tugas kelompok
untuk mencari beritaartikelmateri pengetahuan umum dari berbagai sumber dan menganalisis tentang nomor atom, periode, golongan, konfigurasi elektron dan
elektron valensinya. Pertemuan 3, materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah partikel
dasar atom yang meliputi proton, elektron, dan netron. Guru menjelaskan materi ini dengan metode diskusi informasi dan ceramah bermakna. Siswa pun kemudian
mengerjakan soal-soal yang ada di LKS dan beberapa siswa mengerjakannya di depan kelas untuk didiskusikan.
Pertemuan 4, membahas mengenai Ar, Mr, isotop, isobar dan isoton. Pertemuan ini diawali dengan pemberian motivasi belajar kepada siswa, guru
mengajak siswa memahami pentingnya ilmu pengetahuan terhadap perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini digunakan
sebagai apersepsi. Proses pembelajaran dilanjutkan dengan penjelasan guru mengenai Ar, Mr, isotop, isobar, dan isoton, serta manfaat dan dampak buruk
penggunaan isotop bagi masyarakat. Pertemuan ini diakhiri dengan tanya jawab dan latihan soal.
48
Pertemuan 5, digunakan untuk tes hasil belajar. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari perkembangan sistem periodik hingga isotop, isobar, dan
isoton. Waktu tes hasil belajar 1 x 45 menit. Sisa waktu yang tersedia digunakan guru untuk menjelaskan sifat-sifat unsur yang meliputi logam dan nonlogam,
wujud, serta kemiripan sifat unsur segolongan. Pertemuan 6, diawali dengan tanya jawab mengenai materi sebelumnya,
kemudian guru melanjutkan penjelasan mengenai sistem periodik unsur. Pada pertemuan ini guru menjelaskan jari-jari atom dan energi ionisasi dengan
menggunakan media yang sudah guru siapkan. Pertemuan ini diakhiri dengan tanya jawab dan latihan soal di lembar kerja siswa.
Pertemuan 7, guru melanjutkan penjelasan mengenai sistem periodik unsur yang terdiri dari afinitas elektron dan keelektronegatifan. Seperti pada pertemuan
sebelumnya, pertemuan inipun diakhiri dengan tanya jawab dan latihan soal di lembar kerja siswa.
Pertemuan 8, guru menjelaskan materi mengenai perkembangan teori atom menggunakan media powerpoint dalam hal ini adalah CD pembelajaran. Materi
ini meliputi teori atom Dalton, Thomson, Rutherford dan Niels Bohr, kemudian siswa mengerjakan soal-soal dalam CD pembelajaran secara interaktif.
Pertemuan 9, digunakan untuk tes hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang diujikan mulai dari sifat-sifat unsur hingga perkembangan teori atom. Tes
hasil belajar pada penelitian ini dilakukan selama dua kali mengingat materi pelajaran yang dipelajari siswa sangat banyak, di samping itu juga agar siswa
selalu belajar dan setiap saat selalu siap untuk melaksanakan tes hasil belajar.
49
Hasil dari tes hasil belajar pertama dan kedua digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan NONSETS pada materi pokok sistem periodik unsur dan struktur atom.
G. Analisis Tahap Awal