Kesulitan peserta didik dalam mempelajari materi pokok lingkaran, harus segera dicari solusinya, karena kesulitan yang dialami peserta didik akan berimplikasi pada
munculnya kesalahan mereka dalam merespon soal, permasalahan yang diajukan oleh guru, dari kesalahan ini maka lebih lanjut akan mempengaruhi kualitas hasil belajar
mereka, sehingga hal ini menuntut guru untuk melacak kesalahan peserta didik dalam merespon soal yang diajukan untuk kemudian dianalisis letak kesalahan dan penyebab
kesalahan tersebut. Untuk melakukan analisis kesalahan peserta didik dalam merespon, guru harus mampu menyusun instrumen yang mampu digunakan untuk melacak dimana
letak kesalahan peserta didik dalam merespon soal yang diajukan oleh guru. Salah satu cara untuk melacak letak kesalahan peserta didik dalam merespon soal-soal yang
diajukan guru adalah dengan taksonomi SOLO The Structure of the Observed Learning Outcome
. Menurut Asikin, dkk 2002: 1, penerapan taksonomi SOLO untuk menganalisis
kesalahan sangat tepat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa taksonomi SOLO mampu dengan mudah mengetahui kualitas respon dan analisis soal yang diajukan oleh
seorang guru, sedangkan kesalahan peserta didik dapat dengan mudah dilacak dengan menggunakan klasifikasi Watson yaitu dengan melihat peta respon yang ditunjukkan oleh
peserta didik. Fokus penelitian ini lebih ditekankan untuk mengetahui letak kesalahan yang
dilakukan peserta didik, penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi pokok lingkaran, serta mengetahui kemampuan pemecahan masalah
peserta didik dalam mengerjakan soal pemecahan masalah yang memuat Taksonomi SOLO. Untuk mengklasifikasikan kesalahan peserta didik, peneliti menggunakan kriteria
Watson dengan terlebih dahulu melihat respon yang ditunjukkan peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.
1. Di mana letak kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
pada materi pokok lingkaran dengan pendekatan Problem Based Learning ?
2. Apa penyebab kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
pada materi pokok lingkaran dengan pendekatan Problem Based Learning ? 3.
Bagaimana kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII SMP IT Bina Amal?
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Mengetahui letak kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi pokok lingkaran dengan panduan kriteria Watson.
2. Mengetahui penyebab kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah pada materi pokok lingkaran. 3.
Mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII SMP IT Bina Amal.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari
penafsiran yang berbeda dan mewujudkan kesatuan pandangan dan kesamaan pemikiran, perlu kiranya ditegaskan istilah-istilah yang
berhubungan dengan skripsi ini sebagai berikut. 1.
Analisis Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa karangan, perbuatan, dsb
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab, duduk perkara, dsb Depdiknas, 2011: 58. Maksud “peristiwa” dalam penelitian ini adalah kesalahan peserta didik
kelas VIII SMP IT BINA AMAL dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi pokok lingkaran.
2. Kesalahan
Kesalahan adalah kekeliruan, perbuatan yang salah melanggar hukum dan sebagainya Depdiknas, 2011: 1207.Kesalahan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik kelas VIII SMP IT BINA AMAL dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi pokok lingkaran.
3. Taksonomi SOLO
Klasifikasi respon nyata dari peserta didik tentang struktur hasil belajar yang bisa diamati yang dibagi dalam beberapa leveltingkat diantaranya prestruktural,
unistruktural, multistruktural, relasional, dan absrtak diperluas. Dalam penelitian ini, penyusunan butir soal dilakukan dengan taksonomi SOLO untuk melihat respon
peserta didik serta letak kesalahannya. 4.
Soal Pemecahan Masalah Soal pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah soal
pemecahan masalah yang memuat level taksonomi SOLO. Dalam penelitian ini, soalpertanyaan yang diberikan kepada peserta didik yaitu soal pemecahan masalah
multistruktural, relasional, dan abstrak diperluas. 5.
Letak Kesalahan
Letak adalah tempat beradanya sesuatu Depdiknas, 2008: 821, sementara kesalahan adalah perihal salah, kekeliruan, kealpaan Depdiknas, 2008: 1207.
Maksud letak kesalahan dalam penelitian ini adalah letak kekeliruan, kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi pokok
lingkaran. Klasifikasi yang digunakan untuk menentukan dimana peserta didik melakukan
kekeliruan, kesalahan dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan panduan kriteria Watson yang terdiri dari delapan klasifikasi kesalahan
diantaranya data tidak tepat inappropriate dataid, prosedur tidak tepat inappropriate procedurip, data hilang omitted dataod, kesimpulan hilang
omitted conclusionoc, konflik level respon response level conflictrlc, manipulasi tidak langsung undirected manipulationum, masalah hierarki keterampilan skills
hierarchy problemshp , selain ketujuh kategori di atas above otherao.
6.
Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah
Problem Based Learning dengan sintaks pembelajarannya adalah sebagai berikut 1
mengorientasikan peserta didik pada masalah, 2 mengorganisir peserta didik untuk belajar, 3 membantu peserta didik memecahkan masalah, 4 mengembangkan dan
menyajikan hasil pemecahan masalah, 5 analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
1.4 Manfaat Penelitian