Peran yang diberikan oleh masyarakat kepada MI Selopajang 02 dan

bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan berfungsi menuntun masyarakat untuk menghindari budaya yang negatif dan mengganti dengan budaya yang positif. Seperti apa yang di jelaskan di atas bahwa masyarakat merasa sekolah merupakan tempat yang sangat tepat untuk menjadi sarana perbaikan ekonomi keluarganya, dengan anaknya belajar mereka akan tahu mana yang tepat untuk masa depan anaknya kelak yaitu mampu memperoleh pekerjaan yang baik untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang selama ini dialami.

2. Peran yang diberikan oleh masyarakat kepada MI Selopajang 02 dan

pelaksanaannya. Peran merupakan kontribusi sumbangan dan keikutsertaan masyarakat dalam menunjang kemajuan pendidikan baik berupa dana, pemikiran, maupun tenaga yang di miliki masyarakat. Peran masyarakat menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 8 dan 9 dapat dirinci menjadi 7 tingkatan, dari tingkat terkecil sampai ke tingkat yang tertinggi. Menurut hasil penelitian peran masyarakat Desa Selopajang Timur yang diberikan kepada MI Selopajang 02 dapat dikatakan sudah memenuhi dalam tingkatan peran yang di tentukan dalam Pasal 8 dan 9. Dapat dilihat sebagai berikut : a. Masyarakat sudah menyekolahkan anaknya di MI Selopajang 02 sama halnya dengan sudah memanfaatkan jasa sekolah sebagai tempat pembelajaran. b. Peran dalam memberikan bantuan berupa dana juga sudah dilakukan bahkan dalam kaitannya dengan hal ini masyarakat hampir semua ikut berperan. Bentuk peran yang diberikan berupa dana untuk membelikan alat musik drum band, rebana, konsumsi, jimpitan dan kegiatan lain seperti pramuka, ketrampilan. Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran lain seperti pada saat sekolah di bangun dengan menyediakan ruang kelas di rumah warga, ikut membangun gedung perpustakaan sekolah. c. Peran serta pasif, masyarakat sudah mengikuti apa yang sudah diputuskan oleh pihak sekolah yaitu menerima dengan baik dan mematuhinya. d. Peran Konsultasi, juga masih di lakukan oleh masyarakat yang mengalami kesulitan dalam hal mendidik anaknya. Namun untuk kritikan yang berkaiatan dengan ketidaktepatan proses belajar mengajar masih kurang dalam pelaksanaannya. Namun masih banyak wali murid yang mau membantu sekolah untuk mengawasi anak mereka karena asumsi tentang guru adalah penasehat yang baik masih sangat tinggi di Desa Selopajang Timur. e. Peran serta dalam pelayanan, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sekolah di MI sering terjadi sebagai contoh dalam kegiatan perayaan 17 Agustus dan perpisahan sekolah dimana masyarakat ikut menyiapkan persiapan untuk keperluan kegiatan sekolah seperti mengatur jalannya karnaval, menyediakan konsumsi untuk peserta karnaval, menyiapkan tempat lomba dan menyiapkan panggung pada saat ada acara perpisahan untuk kelas 6. Dalam kegiatan keagamaan masyarakat ikut mengisi materi keagamanaan , menghadiri jika ada acara terbuka misalnya dalam acara perpisahan sekolah, khusus untuk acara Jum’at Kliwonan hanya menitipkan uang untuk amal. f. Peran dalam pelaksanaan kegiatan, tidak dilakukan karena masyarakat Desa Selopajang Timur sudah pasti menyekolahkan anaknya di MI tersebut. Peran ini hanya dilakukan dengan cara memberi pengertian kepada anak mereka masing-masing bahwa pendidikan itu merupakan kegiatan yang sangat penting bagi masa depan mereka, peran lain dalam hal ini dilakukan oleh para tokoh masyarakat dan wali murid jika ada untuk mengisi acara keagamaan yang dilakukan setiap hari Jum’at Kliwon. g. Peran dalam hal pengambilan keputusan baik akademik maupun non akademik, dalam kehadiran rapat masyarakat hampir 95 meskipun dalam rapat cenderung berperan pasif hanya sedikit yang memberikan usulan. Melihat beberapa peran yang telah diberikan oleh masyarakat Desa Selopajang Timur terhadap MI Selopajang 02 dapat dijelaskan bahwa memang mereka sangat menginginkan kemajuan Sekolah tersebut terlihat dengan berbagai macam peran yang telah di berikan oleh masyarakat bahkan ada peran yang lebih dibandingkan dengan sekolah lain yang ada di Kecamatan Blado khususnya yaitu peran memberikan jimpitan dan konsumsi yang rutin dilakukan dari sejak MI itu berdiri hingga sekarang.

3. Kendala-kendala yang di hadapi oleh masyarakat dalam memajukan