2.2 Potensi Banjir
2.2.1 Pengertian Banjir
Banjir adalah setiap aliran yang relatif tinggi yang melampaui tanggul sungai sehingga aliran air menyebar ke dataran sungai dan menimbulkan masalah
pada manusia Chow, 1970. Definisi di atas menjelaskan bahwa banjir terjadi apabila kapasitas alir sungai telah terlampaui dan air telah menyebar ke dataran
banjir.Menurut Hasibuan 2004, banjir adalah jumlah debit air yang melebihi kapasitas pengaliran air tertentu, ataupun meluapnya aliran air pada palung sungai
atau saluran sehingga air melimpah dari kiri kanan tanggul sungai atau saluran. Dalam kepentingan yang lebih teknis, banjir dapat disebut sebagai
genangan air yang terjadi di suatu lokasi yang diakibatkan oleh: Perubahan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai DAS; Pembuangan sampah; Erosi dan
sedimentasi; Perencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat; Curah hujan yang tinggi; Pengaruh fisiografigeofisik sungai; Kapasitas sungai dan
drainase yang tidak memadai; Pengaruh air pasang; Penurunan tanah dan rob genangan akibat pasang surut air lautKodoatie, 2005.
2.2.2. Daerah Rawan Banjir
Daerah rawan banjir dapat dikenali berdasarkan karakter wilayah banjir yang dapat dikelompokkansebagai berikut:
1 limpasan dari tepi sungai, 2 wilayah cekungan,
3 banjir akibat pasang surut
Menurut Peraturan Menteri PU No. 63PRT1993 tentang garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah penguasaan sungai dan bekas sungai,
daerah penguasaan sungai adalah dataran banjir, daerah retensi, bantaran atau daerah sempadan seperti gambar 2.7. Elevasi dan debit banjir daerah rawan banjir
sekurang-kurangnya ditentukan berdasarkan analisis perioda ulang 50 tahunan.
Tingkat resiko di daerah rawan banjir bervariasi tergantung ketinggian permukaan tanahsetempat. Dengan menggunakan peta kontur ketinggian
permukaan tanah serta melalui analisis hidrologi dan hidrolika dapat ditentukan pembagian dataran banjir menurut tingkat resiko terhadap banjir. Pembagian
daerah rawan banjir digunakan sebagai bahan acuan penataan ruang wilayah perkotaan sehingga diketahui resiko banjir yangakan terjadi. Dengan mengikuti
pemetaan daerah rawan banjir yang telah diperbaiki maka resikoterjadi bencanakerusakankerugian akibat genangan banjir yang diderita oleh masyarakat
menjadi minimal.
Gambar 2.7 Daerah Penguasaan Sungai
2.2.3 Tingkat Bahaya Banjir