4.3.3 Metode Distribusi Normal
Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Normal
dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Analisa Curah Hujan Metode Distribusi Normal
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari data-data diatas didapat:
960,86 X
96, 086 mm 10
Standar deviasi:
2 i
X X
10475,555 S
34,117 n 1
10 1
Selanjutnya pada analisa curah hujan rencana dengan distribusi normal diperlukan nilai KT variabel reduksi yang diperoleh dari tabel 2.6 untuk
menentukan analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal seperti pada tabel 4.14 dibawah ini.
No Curah hujan mm Xi
1 154,273
58,187 3385,763
2 140,284
44,198 1953,488
3 125,276
29,190 852,057
4 107,082
10,997 120,930
5 88,407
-7,678 58,959
6 85,878
-10,207 104,193
7 73,922
-22,163 491,210
8 63,011
-33,075 1093,926
9 62,679
-33,406 1115,986
10 60,043
-36,042 1299,043 Jumlah
960,86 10475,555
X
96,086 S
34,117
i
X X
X
i
- X
2
Tabel 4.14 Analisa Curah Hujan Metode Distribusi Normal
No Periode ulang T
tahun K
T
X
S Curah Hujan X
T
mm 1
2 0,00
96,086 34,117
96,086 2
5 0,84
96,086 34,117
124,744 3
10 1,28
96,086 34,117
139,755 4
25 1,64
96,086 34,117
152,037 5
50 2,05
96,086 34,117
166,025 6
100 2,33
96,086 34,117
175,577
Sumber: Hasil Perhitungan
Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal:
Untuk periode ulang T 2 tahun
X
T
= X
+ K
T
´ S
= 96,086 + 0 x 34,117 = 96,086 mm
Untuk periode ulang T 5 tahun
X
T
= X
+ K
T
´ S
= 96,086 + 0,84 x 34,117 = 124,744 mm
4.3.4 Metode Distribusi Log Normal
Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Log
Normal dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 AnalisaCurah Hujan dengan Metode Distribusi Log Normal
No Curah hujan mm Xi Log X
i
2 i
Log X Log X
1
154,273 2,188
3385,763 0,053
2 140,284
2,147 1953,488
0,035 3
125,276 2,098
852,057 0,019
4 107,082
2,030 120,930
0,005 5
88,407 1,946
58,959 0,000
6 85,878
1,934 104,193
0,001 7
73,922 1,869
491,210 0,008
8 63,011
1,799 1093,926
0,025 9
62,679 1,797
1115,986 0,026
10 60,043
1,778 1299,043
0,032 Jumlah
960,86 19,587
10475,555 0,205
X 96,086
S 34,117
Sumber: Hasil perhitungan Dari data-data diatas didapat :
950,86 X
96, 086 mm 10
Standar deviasi :
2 i
X X
10475,555 S =
34,117 n -1
10 -1
Tabel 4.16 Analisa Curah Hujan dengan Metode Distribusi Log Normal
No Periode ulang
T tahun K
T
Log X Log S
Log X
T
Curah hujan XT
1 2
1,959 0,151
1,959 90,929
2 5
0,84 1,959
0,151 2,086
121,787 3
10 1,24
1,959 0,151
2,146 140,04
4 25
1,64 1,959
0,151 2,207
160,93 5
50 2,05
1,959 0,151
2.269 185,59
6 100
2,33
1,959 0,151
2,31 204,56
Sumber: Hasil Perhitungan
X
i
- X
2
Berikut
adalah
hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Normal:
Log X
T
=
T = 2 tahun Log X
2
= 1,959+ 0 × 0,151 Log X
2
= 1,959 X
2
= 90,99 mm
Log X
T
=
T = 5 tahun Log X
2
= 1,959 + 0,84 × 0,151 Log X
2
= 2,086 X
2
= 121,787 mm
Log X
T
=
T = 10 tahun Log X
2
= 1,959 + 1,24 × 0,151 Log X
2
= 2,146 X
2
= 140,04mm
Log X
T
=
T = 25 tahun Log X
2
= 1,959 + 1,64 × 0,151 Log X
2
= 2,207 X
2
= 160,93mm
Log X
T
=
T = 50 tahun Log X
2
= 1,959 + 2,05× 0,151 Log X
2
= 2,269 X
2
= 185,59 mm
T
LogX K S
T
LogX K S
T
LogX K S
T
LogX K S
T
LogX K S
Log X
T
=
T = 100 tahun Log X
2
= 1,959 + 2,33× 0,151 Log X
2
= 2,31 X
2
= 204,56 mm Hasil resume perhitungan frekuensi curah hujan kala ulang Das Deli dapat
di lihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Resume Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Deli
PERIODE ULANG
Tahun CURAH HUJAN
NORMAL mm
LOG NORMAL
mm LOG PEARSON
T III mm
GUMBEL mm
100 175,77
204,56 242,39
227,32 50
166,02 185,59
215,07 204,84
25 152,03
160,93 192,76
174,85 10
139,75 140,04
143,04 151,68
5 124,74
121,78 121,43
127,52 2
96,08 90,92
90,46 91,03
Sumber hasil perhitungan Grafik resume frekuensi curah hujan kala ulang DAS Deli dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Resume Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Deli
Sumber hasil perhitungan
T
LogX K S
50 100
150 200
250 300
1 2
3 4
5 6
curah hujan Normal curah hujan Log normal
curah hujan Log pearson III
curah hujan Gumbel
Dari grafik dan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung curah hujan kala ulang digunakan Metode Gumbel karena memiliki
curah hujan yang maksimum. Agar data tersebut dapat digunakan maka, perlu di uji kecocokannya dengan menggunakan Metode Smirnov-Kolmogorof.
4.4 Analisa Hidrologi