C. Kewajiban Negara Pihak Konvensi
Konvensi menetapkan kewajiban umum setiap negara peserta, di samping kewajiban-kewajiban lain yang ditetapkan secara eksplisit dan rinci. Negara-
Negara pihak dalam Konvensi berjanji untuk menjamin dan memajukan realisasi penuh dari semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi semua
penyandang disabilitas tanpa diskriminasi dalam segala bentuk apapun yang didasari oleh disabilitas. Untuk itu, setiap negara peserta Konvensi wajib
merealisasikan hak yang termuat dalam Konvensi, melalui penyesuaian peraturan perundang-undangan, hukum dan administrasi dari setiap negara, termasuk
mengubah peraturan perundang-undangan, kebiasaan dan praktik-praktik yang diskriminatif terhadap penyandang disabilitas, baik perempuan maupun anak,
menjamin partisipasi penyandang disabilitas dalam segala aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, politik, olahraga, seni dan budaya, serta
pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi.
76
76
Serafina Shinta Dewi, “Ratifikasi Konvensi Internasional Hak-Hak Penyandang Cacat”, diakses dari
Terkait dengan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, setiap Negara Pihak mengambil tindakan sejauh dimungkinkan sumber daya yang ada dan, bilamana
perlu, di dalam kerangka kerja sama internasional dengan maksud agar dapat mencapai perwujudan penuh hak-hak ini secara progresif, tanpa menaruh
prasangka terhadap kewajiban-kewajiban yang terdapat di dalam Konvensi ini yang menurut hukum internasional dapat segera diterapkan.
http:www.kumham-jogja.infokarya-ilmiah37-karya-ilmiah-lainnya360-ratifikasi- konvensi-internasional-hak-hak-penyandang-cacat pada 2 April 2015 pukul 17.11
Dalam pengembangan dan pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan kebijakan untuk implementasi Konvensi ini, dan dalam proses pengambilan
keputusan lainnya menyangkut masalah-masalah yang terkait dengan penyandang disabilitas, Negara-Negara Pihak harus berkonsultasi secara erat dan aktif
melibatkan para penyandang disabilitas, termasuk penyandang disabilitas anak, melalui organisasi-organisasi yang mewakili mereka.
Dalam Konvensi ini, tidak terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi setiap ketentuan yang lebih kondusif terhadap realisasi hak-hak penyandang disabilitas
dan yang mungkin ada dalam ketentuan hukum Negara Pihak atau hukum internasional yang berlaku untuk Negara Pihak. Tidak boleh ada pembatasan atau
pengurangan apa pun atas hak asasi manusia dan kebebasan fundamental yang telah diakui atau terdapat di suatu Negara Pihak pada Konvensi ini berdasarkan
hukum, konvensi, peraturan atau kebiasaan, dengan alasan bahwa Konvensi ini tidak mengakui hak-hak atau kebebasan tersebut, atau mengakuinya pada
tingkatan yang lebih rendah. Ketentuan-ketentuan yang ada di dalam Konvensi ini harus menjangkau seluruh bagian negara-negara federal tanpa pembatasan atau
pengecualian.
77
a Mengadopsi semua peraturan perundang-undangan, administratif dan
kebijakan lainnya yang sesuai untuk implementasi hak- hak yang diakui dalam Konvensi ini;
Kewajiban-kewajiban umum yang harus dilaksanakan oleh negara pihak dimuat dalam Pasal 4 angka 1, yaitu bahwa negara pihak wajib untuk :
77
Pasal 4 CRPD
b Mengambil semua kebijakan yang sesuai, termasuk peraturan
perundang-undangan, untuk mengubah atau mencabut ketentuan hukum, peraturan, kebiasaan, dan praktik-praktik yang berlaku yang
mengandung unsur diskriminasi terhadap para penyandang disabilitas; c
Mempertimbangkan perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia dari penyandang disabilitas dalam semua kebijakan dan program;
d Menahan diri dari keterlibatan dalam tindakan atau praktik apapun
yang bertentangan dengan Konvensi ini dan menjamin bahwa otoritas dan lembaga publik bertindak sesuai dengan Konvensi ini;
e Mengambil semua kebijakan yang sesuai untuk menghilangkan
diskriminasi yang didasari oleh disabilitas yang dilakukan oleh setiap orang, organisasi atau lembaga swasta;
f Melaksanakan atau memajukan penelitan dan pengembangan barang,
jasa, peralatan, dan fasilitas yang didesain secara universal, sebagaimana dijelaskan pada Pasal 2 dalam Konvensi ini, yang
memerlukan penyesuaian seminimal mungkin dan biaya terkecil guna memenuhi kebutuhan khusus penyandang disabilitas, untuk memajukan
ketersediaan dan kegunaannya, dan untuk memajukan desain universal dalam pengembangan standar-standar dan pedoman-pedoman;
Berdasarkan Pasal 33 Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas, Negara- negara pihak harus membentuk focal point dalam rangka pemantauan pelaksanaan
ajaran Konvensi. Negara-negara pihak juga harus menyiapkan semacam mekanisme pemantauan independen – yang biasanya berbentuk sebuah lembaga
Hak Asasi Manusia nasional yang independen misalnya Komnas Disabilitas. Partisipasi penuh dari masyarakat sipil, khususnya kaum disabilitas dan
organisasi-organisasi perwakilan mereka sangat penting dalam pemantauan dan proses pelaksanaan secara nasional. Pemantauan internasional dicapai melalui
Komite Hak Penyandang Disabilitas dan Konferensi Negara-Negara Pihak.
78
1. Konferensi Negara Pihak terdiri dari penandatangan Konvensi, dan
memiliki kewenangan untuk mempertimbangkan hal apapun berkenaan dengan pelaksanaan Konvensi. Sesi pertama Konferensi Negara-Negara
Pihak yang diadakan oleh Sekretaris Jenderal PBB pada 30 Oktober-1 November 2008. Sesi kedua dari Konferensi Negara-Negara Pihak diadakan
dari 2 sampai 4 September 2009. 2.
Komite Hak-hak Penyandang Disabilitas akan memiliki keanggotaan 18 ahli sesuai dengan Pasal 34 CRPD, Komite, pada saat mulai berlakunya
Konvensi, terdiri dari dua belas ahli. Setelah enam puluh tambahan ratifikasi atau aksesi terhadap Konvensi, keanggotaan Komite akan ditambah enam,
mencapai jumlah maksimum delapan belas anggota, yang akan bertugas selama empat tahun dalam kapasitas masing-masing dan bukan sebagai
wakil pemerintah. Masa tugas enam anggota Komite yang pertama akan berakhir setelah 2 tahun. Negara-negara Pihak akan memberikan laporan
kepada Komite setiap dua tahun setelah Konvensi ini mulai berlaku.
78
Instrumen Internasional – CRPD : Konvensi tentangHak Difabel PenyandangDisabilitas – CRPDdan ProtokolOpsional The Convention on the Rights of Persons with Disabilities and
Optional Protocol, didownload dari http:www.solider.or.idsitesdefaultfilesInstrumen20Internasional20CRPD.doc
pada 20 April 2015 pukul 02.40
Laporan akan memberikan penjelasan komprehensif tentang kemajuan yang dibuat terhadap pelaksanaan Konvensi.
79
Para anggota Komite bertugas dalam kapasitas pribadi mereka dan harus memiliki moral yang tinggi serta diakui keahlian dan pengalamannya di bidang
disabilitas. Para anggota Komite akan dipilih dengan suara rahasia dari daftar orang-orang yang dicalonkan oleh Negara-Negara Pihak dari warga negara
mereka dalam pertemuan-pertemuan Konferensi Negara-Negara Pihak. Pemilihan pertama diselenggarakan enam bulan setelah tanggal berlakunya Konvensi. Untuk
informasi lebih lanjut mengenai pertemuan Komite, silakan kunjungi website Komite Hak Penyandang Disabilitas.
80
Di samping hak-hak sipil, budaya, ekonomi, politik dan sosial yang merupakan hak-hak yang berlaku bagi segenap umat manusia, dinyatakan dalam
Konvensi, Konvensi juga berfokus pada tindakan yang harus diambil oleh Negara untuk memastikan bahwa para penyandang disabilitas menikmati hak atas dasar
kesetaraan dengan orang lain. Pasal 5-30 memuat tentang isu-isu spesifik, yaitu : hak-hak perempuan dan anak-anak penyandang disabilitas, kesetaraan dan
nondiskriminasi, aksesibilitas, hak untuk hidup, perlindungan dalam situasi beresiko dan bencana, kesamaan di depan hukum, akses terhadap keadilan,
D. Perlindungan Hukum atas Hak-Hak Penyandang Disabilitas