71
71 mencari tambahan pengetahuan akuntansi melalui internet, serta mengerjakan
soal-soal akuntansi. Hasil uji t untuk variabel minat menjadi guru menunjukkan tanda positif.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh koefisien untuk variabel minat menjadi guru sebesar 0.257 dengan t
hitung
= 8.149 dan p
value
= 0.000 0.05 dan mempunyai kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 31,81. Hal ini menunjukkan bahwa
variasi prestasi belajar mampu dijelaskan oleh variasi minat menjadi guru. Semakin tinggi minat menjadi guru yang ditunjukkan dengan ketertarikan
terhadap profesi guru, sikap terhadap tugas keakuntansian, dan wawasan terhadap bidang keakuntansian, maka prestasi belajar yang dicapai akan tinggi pula.
Hasil tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Woro 2006 yang menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan antara minat menjadi guru
terhadap prestasi belajar sebesar 11,3 pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Unnes angkatan 20012002. Penelitian di atas menunjukkan
bahwa apabila seseorang mempunyai minat pada suatu bidang tertentu maka akan berpengaruh pada hasil, dalam hal ini prestasi belajar.
4.2.2. Pengaruh Intelegensi Terhadap Prestasi Belajar
Di samping minat menjadi guru, intelegensi juga mempengaruhi prestasi belajar. Intelegensi merupakan faktor internal yang timbul dalam diri individu
Slameto, 2010: 54. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis
deskriptif pengukur intelegensi didapatkan sebanyak 20 mahasiswa 14 mempunyai nilai IQ diantara 85-99 yang berarti sedang, 70 mahasiswa 48
mempunyai nilai IQ diantara 100-114 yang berarti pandai, dan 52 mahasiswa
72
72 36 mempunyai nilai IQ diantara 115-129 yang berarti cerdas. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa mahasiswa Pendidikan Akuntansi mempunyai tingkat intelegensi IQ yang bagus dengan kategori pandai.
Menurut Azwar 1996: 2 intelegensi adalah istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan problem yang
dihadapi. Menurut Djamarah 2002: 53 Intelegensi terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, dan kemampuan untuk memahami hubungan dan mempelajarinya
dengan cepat. Variabel intelegensi berdasarkan hasil penelitian memberikan
pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar. Intelegensi mempengaruhi prestasi belajar karena intelegensi yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi
kemampuan mahasiswa dalam menerima pelajaran. Seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam belajar sehingga dapat mencapai
prestasi yang diharapkan. Hasil uji t untuk variabel intelegensi menunjukan tanda positif. Hasil
pengujian untuk variabel intelegensi diperoleh koefisien sebesar 0.111 dengan t
hitung
= 3.253 dan p
value
= 0.001 0.05, sehingga H ditolak berarti hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh secara parsial intelegensi terhadap prestasi belajar mahasiswa diterima.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa intelegensi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, seperti penelitian
oleh Ika 2010 dan Rani 2008 .
Penelitian Ika 2010 menyimpulkan secara
73
73 parsial tingkat intelegensi berpengaruh terhadap hasil belajar pelajaran ekonomi
sebesar 2.99 , kecerdasan emosional 2.59, dan persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas 3.88 sedangkan penelitian Rani 2008 menyatakan secara
parsial tingkat kecerdasan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 23.1, cara belajar 46.5, dan minat siswa dalam memilih program studi
akuntansi sebesar 50.7. Hal ini berarti dengan intelegensi yang tinggi maka prestasi yang dicapai akan lebih baik.
4.2.3. Pengaruh Minat Menjadi Guru dan Intelegensi Terhadap Prestasi