Jenis dan Desain Penelitian

43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau menguji penerapan Model Pembelajaran Evaluasi Diri Evadir dan Reward and Punishment R and P berbasis Contextual Teaching and Learning CTL dalam meningkatkan motivasi, aktivitas, dan ketuntasan belajar Fisika. Karena itu jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Untuk mendapatkan data yang diharapkan dapat memberikan gambaran akan maksud tersebut, maka desain penelitiannya dirancang sebagai berikut: 1 Menggunakan 2 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompokkelas Eksperimen diberi perlakuan, yaitu kelas yang pembelajaran menggunakan model pembelajaran Evadir dan R and P berbasis CTL, dan kelompok kedua adalah kelompokkelas Kontrol tidak diberi perlakuan, yaitu kelas yang belajarnya menggunakan pembelajaran konvensional. 2 Memberikan pre-test kepada kedua kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Pemberian pre-test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan awal para peserta didik sebelum diberi perlakuan pembelajaran. Pemberian pre-test hanya kepada setengah kelas saja dari masing-masing kelas itu dengan maksud untuk mengontrol pengaruh pre- test terhadap post-test dalam perlakuan pembelajaran yang sama. Dalam satu kelompok pembelajaran – baik kelas Eksperimen maupun Kontrol – 44 terdapat dua sub kelompok dimana salah satu sub kelompok diberi pre-test, sedangkan satu sub kelompok yang lainnya tidak diberi pre-test. 3 Memberikan perlakuan pembelajaran kepada kedua kelompok dengan model pembelajaran yang berbeda. Kelas Eksperimen menggunakan model pembelajaran Evadir dan R and P berbasis CTL, sedangkan kelas Kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. 4 Memberikan post-test pada kedua kelas Eksperimen dan Kontrol dengan instrumen yang sama dengan maksud untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil yang dicapai setelah perlakuan pembelajaran. Desain penelitian yang dimaksudkan terlihat pada tabel 3 – 1 di bawah ini. Tabel 3 - 1 Rancangan Desain Penelitian Kelas Pre-test Model Pembelajaran Evadir dan R and P berbasis CTL Post-test Eksperimen ½ E1 + ½ E2 ½ E1 ½ E1 ½ E1 – ½ E2 ½ E2 Kontrol ½ K1 +½ K2 ½ K1 – ½ K1 – – ½ K2 Jika rata-rata nilai post-test setengah kelas Eksperimen ½ E1 yang diberi pre-test secara signifikan lebih besar daripada setengah kelas Kontrol ½ K1 yang juga diberi pre-test, dan juga rata-rata nilai post-test setengah kelas Eksperimen lain ½ E2 yang tidak diberi pre-test secara signifikan lebih besar daripada setengah kelas Kontrol lain ½ K2 yang juga tidak diberi pre-test, maka diperoleh bukti keberhasilan perlakuan pembelajaran ini. Tetapi jika hanya rata-rata nilai post-test setengah kelas Eksperimen ½ E1 saja secara signifikan lebih besar daripada setengah kelas Kontrol ½ K1, sedangkan setengah kelas Eksperimen 45 lain ½ E2 rata-rata nilai post-test-nya tidak berbeda secara signifikan dengan setengah kelas Kontrol ½ K2, maka belum bisa diyakini keberhasilan perlakuan pembelajaran ini, karena mungkin saja subjek lebih peka setelah menerima pre- test. Dengan kata lain, kelompok yang menerima pre-test ½ E1, sebelum diberikan post-test telah mempelajari terlebih dahulu soal-soal yang mirip dengan yang diberikan pada saat pre-test, sedangkan kelompok lain yang tidak menerima pre-test ½ E1 tidak tahu sama sekali bentuk soal-soal itu.

3.2 ProsedurLangkah-Langkah Penelitian Pembelajaran