2.1.2 Saham
Saham dapat diartikan sebagai hak kepemilkan terhadap suatu perusahaan. Dengan memiliki saham maka secara otomatis kita memiliki
kepentingan dalam perusahaan tersebut dan memiliki hak suara dalam RUPS serta berhak atas deviden. Secara umum saham dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock.
1. Saham Biasa common stock
Saham dapat didefinisikan sebagai penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan Lubis, 2008:59.
2. Saham Preferen preferred stock
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa Jogiyanto, 1998:53.
2.1.3 Initial Public Offering IPO
Untuk memperoleh tambahan dana, yang akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasionalnya, perusahaan dapat memanfaatkan pasar
modal dengan mengeluarkan saham untuk publik go public. Perusahaan yang baru pertama kali menawarkan saham perusahaannya untuk publik
disebut melakukan penawaran umum perdana atau disebut IPO. Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal didefinisikan
bahwa “Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.”
Initial Public Offerring IPO merupakan satu dari beberapa alternatif yang paling diminati oleh perusahaan karena banyaknya keuntungan yang
akan diterima oleh perusahaan. Menurut Indriyo dan Basri 2002:240 keuntungan menjadi perusahaan publik antara lain jumlah dana yang dihimpun
berjumlah besar, dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana tutup, mempertinggi solvabilitas serta ketergantungan kepada bank relative kecil.
Keputusan menjadi perusahaan publik go public atau tetap menjadi perusahaan privat merupakan keputusan yang harus dipikirkan matang-
matang.
2.1.4 Penjamin Emisi Underwriter
Pada saat melakukan IPO perusahaan biasanya akan menggunakan jasa banker investasi atau penjamin emisi underwriter untuk menjual sahamnya
di pasar perdana primary market. Underwriter merupakan pihak yang membeli saham atau sekuritas lain yang nantinya akan dijual kembali ke
publik Jogiyanto, 1998:16. Underwriter juga merupakan pihak yang akan menanggung resiko apabila saham tersebut tidak laku terjual dengan cara
membeli seluruh saham yang tidak laku tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa tipe underwriter menurut Lubis 2008:42, antara lain adalah kesanggupan penuh, kesanggupan yang terbaik, kesanggupan siaga dan
kesanggupan semua atau tidak sama sekali. 1.
Kesanggupan Penuh Full Commitment Underwriter akan mengambil resiko dalam menjual saham baru. Apabila
saham tidak terjual semua, maka underwriter akan menanggung seluruh resiko dengan membeli semua sisa saham.
2. Kesanggupan yang Terbaik Best Effort Commitment
Underwriter akan berusaha sebaik mungkin untuk menjual saham tersebut. Apabila tidak semua saham laku terjual maka saham tersebut akan
dikembalikan kepada perusahaan. 3.
Kesanggupan Siaga Standby Commitment Apabila saham tidak laku sampai batas waktu yang telah ditentukan, maka
underwriter bersedia untuk membeli saham yang tidak laku tersebut. Hanya saja harga saham yang dibeli oleh underwriter tidak sama dengan
harga pada penawaran umum, biasanya dibawah harga penawaran umum. 4.
Kesanggupan Semua atau Tidak Sama Sekali All or None Commitment Underwriter akan berusaha menjual semua saham tersebut. Apabila tidak
semua saham terjual, maka perjanjian akan batal dan semua saham akan
Universitas Sumatera Utara
dikembalikan kepada perusahaan. Hal ini dilakukan karena biasanya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu.
2.1.5 Underpricing