Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

UP = α + β 1 AGE + β 2 PPS + β 3 SIZE + e Dimana : UP = Underpricing α = Konstanta β 1 - β 3 = Koefisien regresi tiap variabel independen AGE = Umur perusahaan PPS = Persentase Penawaran Saham SIZE = Ukuran Perusahaan e = error Model analisis regresi linier berganda dapat digunakan apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan harus terbebas dari asumsi- asumsi klasik stastistik, yaitu tidak terdapat multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi maupun tidak heteroskedastisitas.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal pemilihan metode analisis data dan menghindari adanya bias. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen maupun variabel independen terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual Universitas Sumatera Utara mengikuti distibusi normal Erlina dan Sri Mulyani, 2007: 103. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid. Beberapa cara untuk untuk melihat data terdistribusi normal atau tidak antara lain Kolmogorov-Smirnov, Histogram Display Normal Curve dan Kurva Normal P-Plot. a. Kolmogorov-Smirnov Untuk melihat apakah suatu data mempunyai distribusi normal atau tidak dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan melihat nilai residualnya. Apabila nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya, apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal. b. Histogram Display Normal Curve Data dikatakan normal jika bentuk kurva histogram memiliki kemiringan yang cenderung seimbang antara sisi kiri maupun kanan, atau tidak condong ke kiri maupun kanan, dan bentuk kurva menyerupai lonceng yang hampisr sempurna. c. Kurva Normal Probability Plot Data yang dikatakan dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal kurva Normal Probabilty Plot. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi atar variabel-variabel indenpenden. Multikolinieritas terjadi apabila terdapat korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi diantara sesama variabel independen konsekuensinya adalah koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga Erlina dan Mulyani, 2007:107. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut Lubis et all 2007:32, yaitu: a. Jika nilai Variance Inflation Faktor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka dapat dikatakan model bebas dari Multikolinieritas. Apabila nilai VIF lebih dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi Multikolinieritas. b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,7, maka model dapat dinyatakan bebas dari Multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7, maka diasumsikan terjadi Multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ownership Retention,Underpricing,Investment,Dan Firm Size Terhadap Nilai Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia(BEI)

0 3 128

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN UMUM PERDANA YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 26

ANALISIS UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN Analisis Underpricing pada Penawaran Saham Perdana Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS (ROE), UKURAN PERUSAHAAN, JENIS INDUSTRI DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK TNDONESTA (2003-2007).

0 0 6

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Saat Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010 (Studi Kasus pada Perusahaan yang Listing di BEI Selama Tahun 2008 Sampai Dengan Tahun 2010).

0 0 18

PENGARUH ASSET TURNOVER, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TERJADINYA UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN DI PASAR PENAWARAN SAHAM PERDANA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal - Pengaruh Umur Perusahaan, Persentase Penawaran Saham dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing saat Penawaran Umum Perdana (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-20

0 0 18

ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016 (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) - Unissula Repository

0 0 13

Analisis pengaruh profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap tingkat underpricing saham pada penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia : studi empiris pada perusahaan yang - USD Repository

0 1 75

ANALISIS PENGARUH REPUTASI UNDERWRITER, ROE, ROA DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA

0 0 98