Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

Gambar 4.2 Kurva Normal P-Plot

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana antara variabel independen saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor dari suatu variabel independen. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukan bahwa adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi. Hasil pengujian terhadap multikolinieritas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel terbebas dari gejala multikolinieritas. Hal ini ditandai dengan nilai VIF variabel independen tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hasil Universitas Sumatera Utara pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant LNSIZE .998 1.002 LNAGE .996 1.005 LNPPS .994 1.006 Sumber : data yang diolah

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian mengenai heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik Scatter Plot. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik Scatter Plot. Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Apabila tidak ada pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukan bahwa titik-titik dalam grafik tersebut tidak membentuk pola yang jelas, melainkan titik-titik dalam grafik tersebut menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi dapat digunakan dalam penelitian ini. Grafik Scatter Plot pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4.3 Grafik Scatter Plot

4. Uji Autokorelasi

Untuk menguji apakah terdapat autokorelasi atau tidak dalam penelitian ini digunakan pendeteksian menggunakan Durbin Watson DW. Apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2 maka tidak ada autokorelasi Lubis et all, 2007:33. Pengujian autokorelasi Universitas Sumatera Utara menggunakan Durbin Watson dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai DW data adalah sebesar 1,946. Hal ini menunjukkan bahwa variabel terbebas dari Autokorelasi karena nilai tersebut berada dibawah angka 2. Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 Pengujian Autokorelasi menggunakan Durbin-Watson Model Durbin-Watson 1 1.946 Sumber : data yang diolah

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ownership Retention,Underpricing,Investment,Dan Firm Size Terhadap Nilai Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia(BEI)

0 3 128

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN UMUM PERDANA YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 26

ANALISIS UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN Analisis Underpricing pada Penawaran Saham Perdana Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS (ROE), UKURAN PERUSAHAAN, JENIS INDUSTRI DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK TNDONESTA (2003-2007).

0 0 6

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Saat Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010 (Studi Kasus pada Perusahaan yang Listing di BEI Selama Tahun 2008 Sampai Dengan Tahun 2010).

0 0 18

PENGARUH ASSET TURNOVER, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TERJADINYA UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN DI PASAR PENAWARAN SAHAM PERDANA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal - Pengaruh Umur Perusahaan, Persentase Penawaran Saham dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing saat Penawaran Umum Perdana (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-20

0 0 18

ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016 (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) - Unissula Repository

0 0 13

Analisis pengaruh profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap tingkat underpricing saham pada penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia : studi empiris pada perusahaan yang - USD Repository

0 1 75

ANALISIS PENGARUH REPUTASI UNDERWRITER, ROE, ROA DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA

0 0 98