Bagi perusahaan, underpricing merupakan kondisi yang sebisa mungkin harus dihindari karena perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan
dana tidak dapat menghimpun dana secara maksimal. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan sengaja untuk menetapkan harga saham yang
cenderung lebih murah. Hal ini dilakukan perusahaan agar minat investor terhadap saham yang dijual oleh perusahaan menjadi tinggi sehingga saham
tersebut laku terjual di pasar modal. Setiap investor pasti akan berupaya untuk memaksimalkan return yang
akan diterima dari seluruh investasi yang dilakukannya. Sehingga pihak investor akan lebih mengharapkan tingginya underpricing yang terjadi pada
saham yang dibelinya. Apabila terjadi underpricing investor akan menerima initial return, yaitu persentase selisih harga saham di pasar sekunder
dibandingkan dengan harga saham pada penawaran perdana Sulistio, 2005.
2.1.6 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Underpricing
Di dalam penelitian ini beberapa faktor yang diduga mempengaruhi underpricing antara lain umur perusahaaan, persentase penawaran saham dan
ukuran perusahaan. 1.
Umur Perusahaan Sebuah perusahaan yang telah lama berdiri umumnya mempunyai
pengalaman yang lebih banyak dalam mengatasi kondisi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
baru berdiri. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan survive dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Semakin lama perusahaan berdiri, maka semakin banyak juga informasi yang dapat dihimpun oleh investor sehingga dapat mengurangi asimetri
informasi. Semakin sedikit asimetri informasi tentang perusahaan tersebut maka akan semakin kecil pula tingkat ketidakpastian perusahaan tersebut
dan pada akhirnya akan berdampak pada semakin kecilnya underpricing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang lebih lama berdiri
diduga memiliki underpricing yang lebih kecil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Beatty 1989 menyatakan
bahwa umur perusahaan memiliki hubungan negatif terhadap initial return underpricing. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Rosyati dan Sabeni 2002 yang memperlihatkan hasil bahwa umur perusahaan mempunyai pengaruh negatif yang signifikan
terhadap underpricing.
2.
Persentase Penawaran Saham
Persentase penawaran saham merupakan banyak jumlah saham yang ditawarkan oleh perusahaan kepada publik. Dengan kata lain
persentase penawaran saham menunjukan seberapa besar porsi kepemilikan yang akan dikuasai oleh publik. Semakin besar jumlah saham
yang ditawarkan kepada publik maka akan semakin sedikit private
Universitas Sumatera Utara
information perusahaan. Semakin sedikit private information perusahaan, para investor akan lebih banyak mendapatkan informasi tentang
perusahaan sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian terhadap perusahaan dan pada akhirnya akan mengurangi underpricing. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin besar persentase penawaran saham yang ditawarkan kepada publik maka akan semakin kecil underpricing
yang terjadi pada perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Nasirwan 2000 memperlihatkan
hasil bahwa persentase penawaran saham berpengaruh negatif terhadap initial return underpricing. Hasil yang sama diperlihatkan dari penelitian
yang dilakukan oleh Handayani 2008. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persentase
penawaran saham terhadap underpricing,
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besarnya aktiva yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Perusahaan yang besar umumnya memiliki jumlah
aktiva yang besar pula. Semakin besar perusahaan maka informasi mengenai perusahaan tersebut juga akan semakin banyak karena pada
umumnya semakin besar perusahaan akan semakin dikenal oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Dengan banyaknya informasi yang diperoleh, investor akan mudah menilai resiko yang akan dihadapinya apabila berinvestasi pada sebuah
perusahaan. Kejelasan informasi mengenai perusahaan akan meningkatkan penilaian terhadap perusahaan, mengurangi tingkat ketidakpastian dan
meminimalkan resiko dan tingkat underpricing Sulistio, 2005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka
underpricing yang terjadi akan semakin kecil pula. Penelitian yang dilakukan oleh Yolana dan Martani 2005
memperlihatkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap underpricing. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2008 yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan
terhadap underpricing.
2.2 Review Penelitian Terdahulu