Variabel terpengaruh Variabel terkendali Variabel tak terkendali

- Proporsi tinggi wajah anterior bawah

3.4.2. Variabel terpengaruh

• MP:SN • Titik A ke puncak insisivus bawah • Puncak insisivus bawah- Pm

3.4.3 Variabel terkendali

- 16 sampai 25 tahun

3.4.4 Variabel tak terkendali

- laki-laki dan perempuan - jarak pengambilan foto sefalometri 3.5 Defenisi operasional Golden proportion adalah proporsi ideal yang nilainya selalu berulang menciptakan keindahan , nilainya 1: 1.618 Suku Batak : ras Proto Melayu Melayu tua yang berasal dari Yunan Selatan datang ke Indonesia sekitar 2000 SM menempati pesisir Sumatera Utara kemudian terdesak ke pedalaman karena kedatangan ras Deutro Melayu pada 1500 SM Pola pertumbuhan wajah MPSN : inklinasi dataran mandibula terhadap basis kranium dinilai dari dataran mandibula MP terhadap dataran Sella Turcica SN , menurut Schudy nilai rata-rata MPSN adalah 32º Pola pertumbuhan wajah normal : inklinasi mandibula sejajar dengan basis kranium dengan nilai MPSN 32 ˚ ± 5˚ Universitas Sumatera Utara Pola pertumbuhan horizontal : inklinasi mandibula rotasi ke depan dari basis kranium dengan nilai MPSN 27 ˚ Pola pertumbuhan vertikal : rotasi mandibula kebelakang dari basis kranium dengan nilai MPSN 37 ˚ Nasion N: titik paling anterior dari sutura nasofrontal pada dataran median Sella turcica S : titik tengah pada fossa hypophysial Mandibular Plane MP : garis yang ditarik dari titik gonion dan titik gnathion Gn Gnathion : titik paling bawah dari dagu AM. Schwartz Go Gonion : titik dari pertemuan segitiga tepi posterior ramus ascendens dan basis mandibula Titik A subspinale : titik garis tengah paling dalam pada kontur terluar anterior dari procesus alveolaris maksila antara nasal spine anterior dan prosthion Titik Pm : protuberance mentii pada puncak sympisis trigonum mentali Puncak insisivus bawah : titik paling tinggi dari insisivus bawah 3.6.Bahan dan alat Penelitian 1.Foto Sefalometri lateral sampel sesuai kriteria 2.Kertas asetat 3.Kaliper digital 4.Pensil 4H , penghapus merk Faber castle 5.Penggaris Universitas Sumatera Utara 3.7.Cara Penelitian Pengumpulan sefalometri lateral dari pasien di Klinik RSGMP FKG USU berdasarkan kriteria inklusi . Pengukuran titik-titik proporsi wajah menurut golden proportion dilakukan dua kali , pertama dilakukan oleh operator dan kedua dilakukan operator dalam waktu enam hari untuk mengukur titik-titik dan jarak variabel rasio golden proportion . Setelah itu dilakukan pengumpulan data dan pengolahan data melalui program SPSS uji beda t-test Gambar 13. Pengukuran proporsi wajah menurut goden proportion Ricketts dari sefalometri 1 3.8.Metode Analisia Data Data dianalisa dengan menggunakan uji beda t-test SPSS Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil dan Analisis Data