55
4.1.2.3 Refleksi
Penggunaan Macromedia Flash dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar pada siklus II sudah menunjukkan keberhasilan. Perolehan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa serta performansi guru sudah mencapai indikator keberhasilan.
Berdasarkan perolehan nilai hasil tes formatif siklus II yang telah dicapai siswa, dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan pembelajaran sudah tercapai,
karena persentase tuntas belajar klasikal di atas standar minimal, yaitu sebesar 75. Persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II sebesar 84, artinya dari 25
siswa, 21 siswa tuntas belajar. Sedangkan 4 siswa memperoleh nilai di bawah KKM 60. Persentase tuntas belajar klasikal siklus II mengalami peningkatan dari
siklus I sebesar 68. Siswa lebih teliti dalam mengerjakan soal tes formatif karena bimbingan dari guru.
Aktivitas belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan , yaitu sebesar 75. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II
sebesar 81,88, ada peningkatan berarti dibanding siklus I sebesar 70,47. Rata- rata aktivitas belajar klasikal siklus II termasuk kriteria sangat tinggi. Hal ini
disebabkan siswa lebih terlibat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa sudah tidak marasa takut untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Perhatian
siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung pun lebih terfokus dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II, siswa belajar lebih antusias dibandingkan saat siklus
I, karena ada variasi pembelajaran berupa kuis Matematika yang membuat siswa lebih bersemangat.
56
Performansi guru berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai 91,52 dengan kategori A. Dapat dinyatakan bahwa guru dalam melaksanakan
pembelajaran menggunakan Macromedia Flash berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan yaitu nilai minimal 71
dengan kategori B. selain dikatakan berhasil, performansi guru pada siklus II juga mengalami peningkatan dibanding pada siklus I sebesar 83,04 dengan kategori
AB. Performansi guru dalam pembelajaran sudah optimal. Kekurangan- kekurangan yang sebelumnya terdapat pada siklus I sudah diperbaiki.
Pemanfaatan waktu sudah optimal dengan tidak membuang-buang banyak waktu. .Hal ini dikarenakan guru sudah mempersiapkan berbagai keperluan untuk
kegiatan belajar dengan baik. Pengkondisian siswa untuk belajar lebih baik dibandingkan saat siklus I. Penguatan yang diberikan kepada siswa intensitasnya
lebih banyak dibandingkan saat siklus I. Meningkatnya aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa serta
performansi guru yang telah dipaparkan di atas, maka pelaksanaan siklus II sudah berhasil. Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan
performansi guru, serta tes formatif yang dilakukan siswa, hasil penelitian siklus II ini telah memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini dapat diartikan bahwa,
peneliti sudah tidak perlu melaksanakan siklus selanjutnya.
4.1.2.4 Revisi