Teater Rakyat atau Teater Tradisional
23
Kesenian di Indonesia
tari, gagasan ini dituangkan dengan jalan, antara lain, penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan etnik,
penyederhanaan tari-tari tradisional yang sudah mapan, dan ramuan unsur-unsur tari berbagai daerah di Indonesia.
Gagasan ini mendorong saling kenalan budaya antar wilayah etnik. Pada saat ini mulai terjadi pengkemasan tarian
etnik menjadi tari dengan pola gerak standar yang secara artistik dapat memenuhi kriteria tontonan. Pada saat ini pula
terjadi persentuhan dengan kecepatan waktu.Tari-tarian yang mulai menembus wilayah etniknya antara lain, tari Jawa, tari
Bali, dan tari Minangkabau.
Kamu telah mengumpulkan beberapa jenis kesenian yang ada di Indonesia. Lantas, bagaimana perkembangan kesenian di daerahmu, baik seni rupa,
seni sastra, maupun seni pertunjukan? Untuk mengetahuinya, kumpulkan berbagai informasi dari media massa, terutama koran dan majalah yang
membahas tentang kesenian di daerahmu. Sertakan pula gambar atau foto dari bentuk kesenian tersebut sehingga kamu bisa menyusun sebuah
kliping yang komprehensif tentang kesenian daerahmu.
Perkembangan kesenian dipengaruhi oleh segi lingkungan yang berupa keadaan masyarakat, pendidikan, dan situasi budaya suatu kelompok
masyarakat di mana seni tersebut berada. Baiklah, kita tinjau satu per satu. a.
Keadaan masyarakat, sifat dari masyarakat yang sudah maju sudah kita ketahui, yaitu individual. Sedangkan sifat masyarakat yang belum
maju adalah tradisional. Individual adalah sikap hidup yang diketahui berasal dari Barat. Sedang tradisional ini merupakan sikap hidup
masyarakat Timur pada umumnya.
b. Faktor pendidikan, ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkem-
bangan kesenian. Sistem pendidikan zaman kolonial Belanda meng- akibatkan kita tidak mengenal lagi kebudayaan tradisional Indonesia
secara utuh. Ini baru dapat diakhiri setelah Indonesia merdeka. Tetapi kita sudah terlanjur tidak kenal lagi dengan kebudayaan kita sendiri.
Yang kita kenal adalah semua seni berorientasi ke dunia Barat.
c. Faktor situasi budaya, apabila suatu kesenian tradisional masih kuat
atau hidup, maka ini akan berpengaruh kepada seniman-seniman yang hidup di sekitar tempat itu. Demikian pula andaikan kehidupan tidak
memperlihatkan seni tradisional, maka seniman-seniman itu akan mencari pegangan lain yang bukan tradisional lagi.
24
ANTROPOLOGI Kelas XII
C. Hubungan antara Karya Seni, Seniman,
dan Masyarakat
Hubungan antara karya seni, seniman, dan masyarakat terlihat pada sikap atau apresiasi pelaku seni dan masyarakat terhadap
kesenian. Menurut Koentjaraningrat, apresiasi seni tidak sama bagi semua orang. Tetapi walaupun demikian, beberapa ahli Antropologi
mengemukakan satu hipotesa bahwa ada unsur pokok atau unsur dasar yang mempunyai hubungan universal. Perasaan estetis merupakan
suatu kecenderungan manusia untuk bersikap terhadap segala sesuatu yang menyenangkan, mengharukan, dan menakjubkan terhadap
desain, warna, proporsi, harmoni, dan kesatuan. Apa saja yang menjadi unsur-unsur karya seni itu? Terdapat empat unsur murni yang
menguasai semua karya seni yaitu kesatuan, ritme, simetri, dan keseimbangan.
Bagaimana hubungan antara karya seni dengan masyarakat? Coba kamu pikirkan. Suku bangsa yang hidupnya masih mengembara
misalnya, tidak akan sempat mengembangkan kesenian secara umum dan seni pahat pada umumnya. Seni pahat atau seni ukir membutuh-
kan suatu cara hidup yang menetap. Hanya musik, tari-tarian, drama, atau upacara yang erat hubungannya dengan semua macam cara hidup.
Dalam masyarakat yang masih tradisional, kesenian merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Seni terjalin dengan kerja biasa
dan dalam ritual religius. Upacara religius menyebabkan orang harus menyanyikan lagu-lagu indah, harus memakai pakaian
tertentu, dan harus menjalankan gerakan-gerakan badan yang sangat teliti dan ditentukan pula. Dalam masyarakat
yang kompleks, sudah ada pembagian kerja dan semua orang berpikir secara bebas maka kesenian merupakan salah
satu aspek dari kehidupan yang dilakukan secara terpisah dari aspek lain. Pekerjaan seni dilakukan oleh para seniman
yang memiliki bakat atau keahlian yang diperolehnya secara otodidak maupun melalui pendidikan seni khusus. Oleh
karena itu, hidup matinya kesenian modern tergantung bagaimana apresiasi masyarakat terhadap hasil karya seni
para seniman.
Sikap atau apresiasi seni dapat kita bagi menjadi dua yaitu sikap terhadap kesenian tradisional dan sikap
terhadap kesenian modern.
1. Sikap terhadap Kesenian Tradisional
Pelaku seni dan masyarakat masih memberikan apresiasi yang baik terhadap kesenian tradisional. Para pelaku seni banyak yang
membentuk paguyuban atau kelompok yang bergerak pada bidang seni. Contohnya adalah Karawitan, Wayang kulit, Wayang orang, Wayang
Golek, Reog, Ludruk, tari saman, tari Bali, dan lain sebagainya.
Para peminat seni tradisional juga masih banyak. Mereka cenderung banyak meluangkan waktu untuk menikmati pertunjukan
wayang, ludruk, gamelan, tarian daerah, menikmati peninggalan bersejarah seperti candi-candi, dan sebagainya.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 1.11 Pameran menjadi wahana apresiasi seni masyarakat.