Sirih Dalam Perobatan Sirih Dalam Upacara Meninggal Dunia Sirih Untuk Meramal Sirih Sebagai Penghormatan Merdang

3.5. Upacara Menggunakan Sirih

Kebiasaan menyirih dan hubungannya dengan adat-istiadat adalah ketika penggunaan sirih terjadi dalam acara pertunangan, pernikahan, penyambutan. Penggunaan sirih juga sangat erat hubungannya dengan kepercayaan suku Karo. Penggunaan sirih pada masyarakat karo sudah ada sejak zaman dahulu, sirih digunakan bila seseorang jatuh sakit, meninggal dunia, untuk meramal, untuk penghormatan, pada acara merdang, pada upacara erpangir, untuk mengusir roh, pada acara ngkuruk emas dan upacara muat kertah. Penggunaan Keterangan Sirih dalam perobatan Untuk mengobati penyakit Sirih dalam upacara kematian Untuk menjaga dari gangguan begu atau mahluk halus Sirih untuk meramal Sirih dipergunakan guru atau dukun untuk melihat kejadian ataupun penyakit Sirih untuk penghormatan Sirih dipergunakan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu yang datang Merdang Suatu upacara untuk memulai masa tanam Erpangir Upacara agar terhindar dari bencana dan penyakit Nguruk Emas Upacara untuk memulai menambang emas Muat Kertah Upacara untuk memulai kegiatan mengambil belerang Ngembah Belo Selambar Upacara meminangpertunangan

3.5.1. Sirih Dalam Perobatan

Pada seseorang yang jatuh sakit, sirih digunakan untuk menentukan jenis penyakit dan siapa yang membuat sakit, hal ini ditanyakan pada guru sibaso yang berperan sebagai dukun melalui daun sirih. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Sirih Dalam Upacara Meninggal Dunia

Sirih juga digunakan ketika ada orang yang meninggal dunia. ketika ada yang meninggal maka kuku jari tangan dan kaki sanak saudara terdekat dari yang meninggal dunia, dikikis keatas selembar daun sirih sambil meludahinya empat kali lalu dibuang ke mayat yang sudah dimasukkan dalam peti. ini maksudnya agar mereka yang ditinggalkannya tidak diganggu oleh begu arwah yang meninggal dunia tadi.

3.5.3. Sirih Untuk Meramal

Sirih juga dapat digunakan untuk meramal. meramal dilakukan dengan cara memberikan sirih kepada guru dukun. dari daun sirih yang disodorkan kepada dukun maka dapat diketahui tentang suatu kejadian ataupun penyakit serta tanda- tanda yang bakal datang dan cara mengatasi atau mengobati.

3.5.4. Sirih Sebagai Penghormatan

Pada suku Karo terdapat suatu rumah adat yang ditempati oleh delapan kepala keluarga yang disebut dengan rumah siwaluh jabu. dimana rumah pertama ditempati oleh penghulu taneh atau bangsa taneh, sedangkan rumah kedelapan disebut dengan jabu singkapuri belo. kewajiban dari rumah tangga kedelapan adalah bilamana penghuni rumah nomor satu didatangi tamu dari luar kampung, maka wajiblah istri kepala rumah tangga nomor delapan itu datang kerumah tangga nomor satu dan menyodorkan kampil yang berisi perlengkapan menyirih sebagai penghormatan seisi rumah tangga itu dan kemudian menanyakan apa maksud kedatangannya. Universitas Sumatera Utara

3.5.5. Merdang

Pada upacara merdang, juga digunakan sirih. merdang adalah upacara yang dilakukan sebelum perladangan ditanami dengan bibit padi. maksud penyelenggaraan upacara ini adalah untuk memohon kepada beraspati tane atau dewa penguasa tanah agar memelihara padi yang ditanam.

3.5.6. Erpangir Sirih juga digunakan pada upacara erpangir, pada upacara ini digunakan