Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sering kita mendengar bahwa organisasi itu bukan tujuan tetapi sarana untuk mencapai tujuan. Untuk melaksanakan dan mencapai sesuatu tujuan, maka diperlukan sumber daya manusia yang dalam kaitan dengan hal ini adalah pegawai negeri sipil yaitu sebagai penggeraknya, penggerak roda mekanisme administrasi dalam organisasi tadi. Sumber daya manusia yang besar hanya akan berguna dan bermanfaat bila mana mereka benar-benar dapat mengabdikan dirinya dan berkarya seoptimal mungkin. Apabila disadari bahwa minat sebahagian besar masyarakat untuk mengabdikan dirinya menjadi pegawai negeri sipil masih sangat besar pula pada saat ini, kiranya sudah sepatutnya mereka yang telah menjadi pegawai dapat benar-benar menunjukkan darma baktinya kepada nusa dan bangsa. Namun yang kita lihat sekarang, banyaknya pegawai yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan apa yang dibebankan kepadanya, bahkan pada jam tugaspun pegawai tidak berada ditempat. Permasalahan yang sering terjadi saat ini adalah kurang maksimalnya para pegawai dalam menjalankan perintah dan tugas dari pimpinan organisasi. Hal ini dapat diakibatkan kepemimpinan organisasi tersebut tidak berjalan efektif sehingga tidak mampu mendorong para pegawai untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kadang-kadang yang terjadi, masyarakat telah berkumpul di kantor tersebut dengan berbagai keperluan, namun tidak ada pegawai yang melayaninya. Masyarakat sebagai pengguna jasa harus mengarah karena biar bagaimanapun merekalah yang membutuhkan pelayanan. Tak jarang pula pegawai itu lalu menganggap dirinya penting, dirinya diperlukan, karena dapat menentukan berbagai keputusan. Pergeseran nilai-nilai dan pandangan yang demikian menyebabkan lambatnya pelayanan serta mempengaruhi kelancaran pelayanan masyarakat. Tak jarang pula Universitas Sumatera Utara pegawai tersebut lupa bahwa dirinya seharusnya yang wajib melakukan tugas penyelenggaraan pemerintahan, yaitu melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Padahal kita ketahui bersama pegawai negeri adalah abdi negara dan masyarakat, yang mana dalam pelaksanaan tugas-tugasnya adalah melakukan pelayanan umum atau public service, karena pegawai negeri sebagai abdi negara dan abdi masyarakat telah berjanji untuk mengabdikan diri kepada kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan dan mempunyai tanggung jawab moral yang tinggi dalam pengabdiannya. Dengan demikian justru merekalah yang seharusnya memperlancar pelayanan, sesuai dengan peran, tugas-fungsinya sebagai seorang aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat, bukan bertindak sebaliknya, karena ia memiliki jabatan atau mempunyai kekuasaan , misalnya dalam menentukan perizinan, pengurusan KTP, kartu keluarga dan sebagainya. Adanya anggapan bahwa tanpa tanda tangannya atau stempel tidak akan keluar izin tertentu. Padahal sebagai mana kita maklumi, dia memegang sesuatu jabatan itu adalah untuk memperoleh kepercayaan, karena pimpinan beranggapan bahwa ia mampu menguasai peraturan perundang-undangan yang menjadi ruang lingkup tugasnya, dan kemampuan-kemampuan lainnya. Kepemimpinan yang tidak mampu memberikan motivasi terhadap para pegawai akan menimbulkan masalah-masalah terhadap pencapaian tujuan organisasi, misalnya pekerjaan akan menumpuk akibat tidak terselesainya pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Penyelesaian pekerjaan yang tidak maksimal merupakan suatu dasar penilaian yang kurang baik terhadap kinerjaprestasi kerja sebuah organisasi. Menurut Sondang P. Siagian 1991 : 24, kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir, bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif, memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Dari defenisi di atas jelas bahwa peranan dari seorang pemimpin sangat besar dalam pencapaian tujuan dari organsasi melalui prestasi kerja dari pegawainya. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian seorang pemimpin harus dapat mengarahkan bawahannya untuk dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Di kantor Kelurahan Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah, didalam kegiatan sehari-harinya menggunakan unsur manusia sebagai faktor produksi yang utama disamping faktor produksi lainnya, seperti uang, mesin, materi, metode kerja dan lain sebagainya. Sebagai sebuah organisasi yang berhubungan dengan masyarakat, kantor lurah harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat itu sendiri. Akan timbul reaksi dari penilaian yang bersifat negatif dari masyarakat terhadap kinerjaprestasi kerja pagawai kantor lurah jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat. Kepemimpinan merupakan kemampuan pimpinan dalam mempengaruhi pegawai supaya mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi kerja seoptimal mungkin. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengambil judul: “Pengaruh Kepemimpinan Lurah terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai Studi Pada Kantor Lurah Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah, Medan”.

1.2. Perumusan Masalah