3. Kepemimpinan merupakan ajakan kepada orang lain.
Oteng Sutisna 1982 mendefenisikan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru,
merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama kearah tercapainya tujuan.
Melalui pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan harus mampu mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan, dimana untuk
mencapai tujuan tersebut perlu adanya hubungan yang baik sehingga apa yang hendak dicapai dapat dikomunikasikan secara baik pula antara pemimpin dengan
bawahannya.
1.5.1.2. Fungsi Kepemimpinan
Secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, kelima fungsi kepemimpinan itu adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Instruktif, fungsi ini berlangsung satu arah, pemimpin sebagai
pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaanya pada orang- orang yang dipimpin.
b. Fungsi Konsultatif, fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah,
meskipun pelaksanaannya sangat tergantung kepada pihak pemimpin. c.
Fungsi partisipasi, fungsi ini tidak hannya sekedar berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga berwujud pelaksanaanya hubungan manusia yang efektif,
antara pemimpin dengan dan sasama orang yang dipimpin. d.
Fungsi Delegasi, fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan
maupun tanpa persetujuan pimpinan. e.
Fungsi Pengendalian, fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah, meskipun tidak mustahil dilakukan dengan komunikasi dua arah. Fungsi
pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang suksesefektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal Nawawi, 2004 :
74
Universitas Sumatera Utara
1.5.1.3 Modal Utama Seorang Pemimpin.
Agar dapat berhasil baik dalam memimpin bawahan pegawai ada modal utama yang harus dimiliki oleh pemimpin. Menurut Kouzes dan Posner dalam penelitiaanya
dengan 20.000 responden yang ada di empat benua menemukan beberapa sifat-sifat kepemimpinan yang diharapkan oleh bawahan, dan secara konsisten dipilih sebagai
empat syarat kepemimpinan yang paling penting, yaitu sebagai berikut: 1.
Honest kejujuran Jelas sekali bahwa kalau kita bersedia mengikuti seseorang, kita
semula ingin meyakinkan diri bahwa pemimpin tersebut layak memperoleh kepercayaan. Kejujuran juga berhubungan dengan nilai etika. Kita
menghargai pemimpin yang mempunyai pendirian tentang prinsip yang penting, dan menolak pemimpin yang tidak yakin pada diri mereka sendiri.
2. Forward Looking mempunyai pandangan jauh kedepan
Pemimpin diharapkan mempunyai rasa terhadap arah dan perhatian terhadap masa depan organisasi. Yang dimaksud dengan kemampuan
memandang ke depan ini adalah kemampuan seorang pemimpin untuk menetapkan atau memilih tujuan. Seorang pemimpin diharapkan punya
orientasi yang baik menuju masa depan. 3.
Inspiring inspirasi Kita mengharapkan seorang pemimpin yang antusias, penuh semangat,
dan berpandangan positif tentang masa depan, mereka diharapkan mampu memberikan inspirasi. Tidak cukup hanya mempunyai impian tentang masa
depan, tetapi juga dapat menyampaikan wawasan dengan cara tertentu yang antusias, berenergi. Selain itu, sikap positif dari pemimpin dapat mengubah
konteks pekerjaan sehingga lebih bermakna. 4.
Content cakap Kecakapan pemimpin tidak harus mengacu pada kemampuan
pemimpin dalam teknologi, inti operasi. Bahkan, jenis kecakapan yang dituntut rasanya bervariasi sesuai dengan kedudukan pemimpin dan keadaan
organisasi. Yang lebih penting pemimpin harus mempunyai waktu untuk
Universitas Sumatera Utara
belajar dan bekerja sebelum membuat perubahan dan keputusan yang berpengaruh pada setiap orang dalam organisasi. Namun bagaimanapun,
selalu ada kecenderungan yang menunjukkan perlunya kecakapan teknis pemimpin Usman, 2006, 264
1.5.1.4 Tipe Kepemimpinan