Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: EVOLUSI
KELOMPOK KOMPETENSI D
80
d. Pengorganisasian Diri dan Entropi
Ini tuntutan berikutnya terhadap evolusi. Dengan terus meningkatnya kompleksitas tanpa intervensi hal-hal yang gaib, maka proses evolusi melanggar
hukum termodinamika kedua. Hukum ini mengusulkan bahwa dalam satu sistem yang terisolasi sempurna entropi akan cenderung untuk meningkat atau tetap.
Entropi adalah suatu ukuran jumlah energi di dalam suatu sistem fisika yang tidak bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan mekanis, dan dalam
thermodinamika statistik hal itu dibayangkan sebagai suatu ukuran dari statistik kekacauan pada suatu tingkatan mikro. Tuntutan ini mengabaikan fakta bahwa
sistem biologi bukanlah sistem yang terisolasi. Matahari menyediakan sejumlah besar energi kepada Bumi, dan arus panas ini mengakibatkan peningkatan
entropi yang sangat besar ketika dibandingkan dengan pengurangan entropi yang berhubungan dengan pengurangan kekacauan sistem biologi. Sebenarnya
aliran materi dan energi melalui sistem terbuka membuka peluang kepada suatu organisme untuk meningkatkan kompleksitasnya tanpa bimbingan atau
pengaturan. Kehidupan melibatkan sistem terbuka bukan sistem terisolasi, ketika semua organisme mengubah energi dan materinya sesuai dengan
lingkungannya, dan dengan cara yang sama Bumi menerima energi dari matahari dan memancarkan kembali energi ke ruang angkasa.
e. Informasi
Beberapa orang menyatakan bahwa evolusi tidak bisa menciptakan informasi, atau informasi itu hanya dapat diciptakan oleh kecerdasan. Informasi fisik ada
dengan mengabaikan kehadiran kecerdasan, dan evolusi mempertimbangkan informasi baru kapan saja, ketika suatu mutasi atau duplikasi gen terjadi. Sekali
pun mereka diberi informasi yang akan memuaskan misalnya penemuan bakteri pemakan nilon yang memiliki enzim yang secara efisien mencerna material yang
tidak pernah ada sampai zaman modern. Hal itu berdasarkan pada konsep sederhana pergeseran membaca suatu gen yang telah digunakan untuk yang
lain. Tetapi dengan konsep sederhana tersebut gen yang berupa kemampuan mencerna nilon tersedia disana. Mutasi masa depan, barangkali mutasi titik yang
terjadi pada gen, secara masuk akal bisa mempertinggi keuntungan dari pengurangan energi untuk proses dekomposisi nilon.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : EVOLUSI
KELOMPOK KOMPETENSI D
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA
81
f. Kontroversi Sosial dan Agama
Sejak penerbitan The Origin of Species pada tahun 1859, teori evolusi telah menjadi sumber kontroversi yang hampir tetap. Secara umum, kontroversi
memusat pada hal-hal yang filosofis, kosmologis, sosial, dan implikasi religius dari evolusi, bukan pada ilmu evolusi itu sendiri. Teori bahwa evolusi biologi
terjadi melalui satu mekanisme atau lainnya hampir tidak ditentang dalam masyarakat ilmiah sejak awal abad ke-20.
Ketika Darwin memahami teori evolusi, mungkin aspek yang paling kontroversial dari evolusi adalah aplikasinya terhadap manusia. Gagasan bahwa semua
keaneka ragaman dalam kehidupan termasuk manusia muncul melalui proses alami tanpa memerlukan intervensi hal-hal yang gaib merupakan proses yang
sulit untuk dipercaya dalam kaitannya dengan keimanan yang paling religius dan terutama untuk agama Ibrahim. Banyak orang-orang yang religius bisa
mendamaikan ilmu pengetahuan evolusi dengan keimanan mereka, atau mereka tidak melihat konflik apapun yang riil. Gagasan bahwa keimanan dan evolusi
dapat diharmoniskan disebut sebagai evolusi theistik theistic evolution. Kelompok orang-orang religius lain, yang biasanya dikenal sebagai kreasionis
creationists, menganggap bahwa kepercayaan tentang asal evolusioner kehidupan bertentangan dengan keimanan mereka, persepsi mereka tentang
desain secara alami dari evolusi membuat mereka tidak bisa menerima apa yang mereka sebut evolusi tanpa pemandu unguided evolution.
Suatu konflik terkait muncul ketika para kritikus mengkombinasikan pandangan religius dari status superior masyarakat dengan dugaan yang salah bahwa
evolusi perlu progresif. Tuntutan para kritikus ini, jika manusia adalah hewan yang lebih pandai superior namun berkembang dari hewan sebelumnya, maka
hewan yang lebih rendah inferior tidak akan masih tersisa. Sebab hewan yang inferior dalam pandangan mereka adalah makhluk-makhluk yang sungguh
dapat dibuktikan ada. Mereka yang mengkritik evolusi kadang-kadang salah mengambil bukti pendukung, tuntutan mereka bahwa evolusi adalah palsu.
Di beberapa negara, khususnya Amerika Serikat, pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan ini diperpanas suasananya dengan apa yang disebut
kontroversi evolusi-penciptaan, yang di antaranya sudah menghasilkan perebutan konsep dalam kurikulum pelajaran. Sementara di bidang sains yang
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: EVOLUSI
KELOMPOK KOMPETENSI D
82
lainnya, seperti kosmologi dan ilmu Bumi, juga bertikai tentang penafsiran harfiah dari teks-teks yang religius, studi-studi evolusinoer telah melahirkan
debat-debat ini. Evolusi telah digunakan untuk mendukung filosofis dan aneka pilihan etis ilmuwan yang paling modern yang argumentasinya diamanatkan oleh
evolusi maupun didukung oleh ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, eugenic gagasan dari Francis Galton yang telah dikembangkan ke dalam argumentasi
bahwa kualitas kumpulan gen manusia gene pool harus ditingkatkan melalui kebijakan perkawinan selektip. Kebijakan lainnya misalnya insentif untuk
reproduksi bagi sebagian “stock keturunan baik dan disinsentif seperti wajib sterilisasi, euthanasia , pengujian sebelum melahirkan, pembatasan kelahiran,
dan rancang-bangun sifat genetik bagi sebagian sifat tidak baik. Contoh lain dari perluasan teori evolusioner yang secara luas dihormati adalah
Darwinisme Sosial, suatu istilah yang berikan kepada Teori Malthusian di abad 19 yang dikembangkan Herbert Spencer ke dalam gagasan tentang kesintasan
bagi yang terbugar survival of the fittest dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan, dan oleh orang tertentu ketidaksamaan sosial, rasisme, dan
kekaisaran adalah dibenarkan.
g. Pandangan dari Sisi yang Lain