Intangible Asset Modal intelektual

berbasis pengetahuan perusahaan menguraikan karakteristik khas sebagai berikut : a. Pengetahuan memegang peranan yang paling strategis di perusahaan. b. Kegiatan dan proses produksi di perusahaan melibatkan penerapan pengetahuan. c. Individu-individu dalam organisasi tersebut yang bertanggung jawab untuk membuat, memegang, dan berbagi pengetahuan. Dalam pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari kombinasi unik yang ada pada pengetahuan. Dalam era persaingan yang ada pada saat ini, perusahaan sering bersaing dengan mengembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat dari pesaing-pesaing mereka Knowledge-Based Theory mengidentifikasi dalam pengetahuan, yang ditandai oleh kelangkaan dan sulit untuk mentrasfer dan mereplikasi, merupakan sebuah sumber daya penting untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan. Kapasitas dan keefektifan perusahaan dalam menghasilkan, berbagi, dan menyampaikan pengetahuan dan informasi menentukan nilai yang dihasilkan perusahaan sebagai dasar keunggulan kompetitif perusahaan berkelanjutan dalam jangka panjang Edvinsson dan Malone, 1997; Bontis, 2000; dalam Ulum, 2008.

2.1.3 Intangible Asset

Sejauh ini, terdapat ketidakjelasan perbedaan antara aktiva tidak berwujud dan IC. Intangibles telah dirujuk sebagai goodwill, Universitas Sumatera Utara dan IC adalah bagian dari goodwill. Pada saatini, sejumlah skema klasifikasi kontemporer telah berusaha mengidentifikasi perbedaan tersebut dengan secara spesifik memisahkan IC ke dalam kategori external customer-related capital, internal structural capital, dan human capital lihat misalnya: Brennan dan Connell, 2000 dalam Ramadhan, 2009. Paragaf 08 PSAK 19 revisi 2009 mendefinisikan aktiva tidak berwujud sebagai aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Definisi tersebut merupakan adopsi dari pengertian yang disajikan oleh IAS 38 tentang intangible assets yang relatif sama dengan definisi yang diajukan dalam IFRS 10 tentang goodwill and intangible assets yaitu: “An intangible assets is an identifiable asset, non monetary and without physical”. Sementara APB Opinion 17 tentang intangible assets tidak menyajikan definisi yang jelas tentang aktiva tidak berwujud.

2.1.4 Modal intelektual

Modal intelektual telah diidentifikasi sebagai seperangkat tak berwujud sumber daya, kemampuan dan kompetensi yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai. Definisi modal intelektual Menurut Stewart 1998: “intellectual capital is intellectual material-knowledge, Information, Intellectual property, experience-that can be use to create wealth” Universitas Sumatera Utara Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa modal intelektual mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi, dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwaModal intelektual merupakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang nantinya akan memberikan keuntungan dimasa mendatang bagi perusahaan yang dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut. Sveiby 2003 menyatakan bahwa: “The invisible intangible part of the balance sheetcan beclassified as a family of three, individual competence, internal structural, and external” Sehingga secara umum komponen-komponen pembentuk modal intelektual itu terdiri dari: a. Human Capital modal manusia Human Capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Human Capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. b. Structural Capital modal organisasi Structural Capital adalah infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk dalam structural capital yaitu struktur organisasi, sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang, dan kursus pelatihan. Structural Capitalmerupakan Universitas Sumatera Utara infrastruktur pendukung dari Human Capital sebagai sarana dan prasarana pendukung kinerja karyawan. c. Relational Capital Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata.Belkaoui 2003 dalam penelitian Ramadhan 2009 mendefinisikan: “...include relational capital and structural capital, and seeks to validate the external model, such as customer, supplier or partner for research and development” Relational capital sebagai semua sumberdaya yang berkaitan dengan hubungan dengan pihak-pihak eksternal perusahaan, misalnya pelanggan, supplier atau partner dalam penelitian dan pengembangan. Relational capital sendiri terdiri dari bagian dari human dan structural capital yang terlibat dalamhubungan perusahaan dengan para stakeholder perusahaan : kreditor, supplier, konsumen dan investor, ditambah dengan persepsi mereka mengenai perusahaan. Edvinsson menyarankan pengukuran beberapa hal berikut ini yang terdapat dalam modal pelanggan, yaitu : a. Customer Role b. Customer Succes c. Customer Profile d. Customer Success e. Customer Duration Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Pengklasifikasian dan Pengukuran Intellectual Capital