BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Dari seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tidak semua dijadikan sampel penelitian. Karena dalam
penelitian ini yang dijadikan sampel adalah perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2009,
2010, dan 2011. Teknik pengolahan yang digunakan adalah proporsiv sampling sehingga dari 31 perusahaan yang terdaftar hanya 17 perusahaan yang
memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel.
Tabel 4.1 PENENTUAN JUMLAH SAMPEL
Jumlah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada
tahun 2009, 2010, 2011
Yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama empat tahun dari tahun 2009, 2010, dan 2011
31
14 Jumlah sampel penelitian yang digunakan
17 Sumber : Pojok Bursa Efek Indonesia BEI, 2012
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal intelektual yang diukur dengan HCE, SCE, CEE
terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuraikan gambaran sebaran nilai dari masing-masing variabel. Selanjutnya deskripsi dari
masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut ini.
Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
HCE 51
1.64 4.30 2.5565
.71347 SCE
51 .39
.77 .5810
.10495 CEE
51 .11
.65 .3172
.10799 ROA
51 .00
.03 .0165
.00704 Valid N listwise
51 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Berdasarkan tabel 4.2 nilai rata-rata HCE dari perusahaan sampel
selama tahun 2007 hingga 2010 diperoleh sebesar 2,5565. Hal ini berarti bahwa selisih antara penjualanpendapatan OUT dan beban usaha kecuali gaji dan
tunjangan karyawan IN terhadap gaji dan tunjangan karyawan HC yang cukup besar yaitu mencapai 2,5565 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai nilai tambah Value added yang cukup besar dibandingkan dengan Human Capital HC nya. Nilai HCE terkecil adalah sebesar1,64 dan nilai HCE
tertinggi adalah 4,30 Ukuran modal intelektual lain yaitu Structural Capital Efficiency SCE.
Nilai rata-rata SCE dari perusahaan sampel selama tahun 2009 hingga
Universitas Sumatera Utara
2011diperoleh sebesar 0,5810. Hal ini berarti bahwa modal struktural yang dikeluarkan oleh perusahaan sampel cukup besar yaitu sekitar 58,10. Nilai
SCE terkecil adalah sebesar 0,39 dan nilai SCE tertinggi adalah 0,77. Ukuran modal intelektual yang lain yaitu Capital Employed Efficiency
CEE. Nilai rata-rata CEE dari perusahaan sampel selama tahun 2009 hingga 2011 diperoleh sebesar 0,3172. Hal ini berarti menggambarkan bahwa nilai
tambah perusahaan yang dihasilkan dengan modal yang digunakan oleh perusahaan mampu mencapai 0,3172 kali. Nilai CEE yang terkecil adalah
sebesar 0,11 dan nilai CEE yang tertinggi adalah 0,65. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.2 tersebut nampak bahwa dari
sampel penelitian selama tahun 2009 hingga 2011 diperoleh nilai rata-rata ROA, sebesar 0,0165 atau perusahaan sampel mampu memperoleh laba hingga 1.65
dari nilai total aset perusahaan. Nilai ROA terkecil adalah sebesar 0,01 atau perolehan laba sebesar 1 dari total aset perusahaan, dan nilai ROA terbesar
adalah sebesar 0,03 atau perolehan laba 3 dari total asetnya.
4.3 Uji Asumsi Klasik