1. Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Pendiri dan pemimpin tertinggi pertama gerakan ini adalah Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad. Lahir pada tahun
1915 di Desa Bangi, Kec. Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Paham yang dianut oleh LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jama’ahDarul Hadits
yang telah dilarang oleh Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971. Beberapa kesesatan dan penyimpangan mereka antara lain :
a. Orang Islam diluar kelompok mereka dianggap kafir dan najis, termasuk
kedua orang tuanya. b.
Kalau ada orang diluar kelompok mereka shalat di masjid mereka, maka bekas tempat shalatnya harus dicuci karena najis, dan harta selain
kelompok mereka boleh dicuri asal tidak ketahuan. c.
Haram membagikan daging kurban atau zakat fitrah kepada orang Islam diluar kelompok mereka, shalat dibelakang imam yang bukan kelompok
mereka, dan menikah dengan orang yang tidak seaqidah dengan mereka. d.
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, boleh ditebus dengan uang oleh anggota ini
e. Wajib taat kepada imam atau amir. Mati dalam keadaan belum bai’at
kepada imam atau amir sama dengan mati dalam keadaan jahiliyah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Haram mengaji Al Qur’an dan Al Hadits kecuali kepada imam atau amir.
2. Inkar Sunnah
Orang yang tidak mempercayai hadits Nabi saw sebagai landasan Islam, maka dia sesat.
Itulah kelompok Inkar Sunnah. Ada tiga jenis kelompok Inkar Sunnah. Pertama kelompok yang menolak hadits-hadits
Rasulullah saw secara keseluruhan. Kedua, kelompok yang menolak hadits- hadits yang tak disebutkan dalam Al-Qur’an secara tersurat ataupun tersirat.
Ketiga, kelompok yang hanya menerima hadits-hadits mutawatir diriwayatkan oleh banyak orang setiap jenjang atau periodenya , tak
mungkin mereka berdusta dan menolak hadits-hadits ahad tidak mencapai derajat mutawatir walaupun shahih. Mereka beralasan dengan ayat,
“…sesungguhnya persangkaan itu tidak berguna sedikitpun terhadap kebenaran” Qs An-Najm: 28. Mereka berhujjah dengan ayat itu, tentu saja
menurut penafsiran model mereka sendiri. Adapun bukti-bukti kesesatan dari Inkar Sunnah adalah :
a. Shalat hanya dua rakaat atau cukup dengan ingat saja, tidak perlu
iqamat dan adzan b.
Syahadat mereka adalah isyahadu biannana muslimin saksikanlah bahwasanya kami adalah orang-orang Islam,
c. Puasa diwajibkan bagi mereka yang lihat bulan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Rasul tetap diutus sampai hari kiamat, dan lain sebagainya.
Inkar Sunnah di Indonesia muncul tahun 1980-an ditokohi Irham Sutarto. Kelompok Inkar Sunnah di Indonesia ini difatwakan oleh MUI
Majelis Ulama Indonesia sebagai aliran yang sesat lagi menyesatkan, kemudian dilarang secara resmi dengan Surat Keputusan Jaksa Agung
No. Kep-169 J.A. 1983 tertanggal 30 September 1983 yang berisi larangan terhadap aliran inkar sunnah di seluruh wilayah Republik Indonesia.
3. Salamullah