1. Fakta Peristiwa adalah hasil konstruksi
Bagi kaum konstruksionis, realitas itu bersifat subjektif. Realitas itu hadir, karena dihadirkan oleh konsro subjektif wartawan. Realitas tercipta
lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan. Realitas tidak bersifat objektif karena realitas itu tercipta lewat konstruksi, sudut pandang
tertentu. Realitas bisa berbeda-beda, tergantung pada bagaimana konsepsi realitas itu bisa dipahami oleh wartawan yang mempunyai pandangan dan
persepsi yang berbeda-beda.
2. Media adalah agen konstruksi
Pandangan konstruksionis mempunyai posisi yang berbeda dibandingkan positivis dalam menilai media. Dalam pandangan positivis, media dilihat
sebagai saluran. Media adalah sarana bagaimana pesan disebarkan dari komunikator ke penerima khalayak. Dalam pandangan konstruksionis,
media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan
pemihakannya. Di sini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas. Jadi semua kejadian atau suatu peristiwa tidak
pernah lepas dari campur tangan media sebagain agen untuk mengkonstruksi suatu berita.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Berita bukan refleksi dari realitas, tetapi berita hanyalah konstruksi
dari realitas
Dalam pandangan positivis, berita adalah informasi. Berita dihadirkan kepada khalayak sebagai representasi dari kenyataan. Dalam pandangan
kaum positivis, berita adalah refleksi dan pencerminan dari realitas. Berita adalah mirror of reality, karenanya sebuah berita harus mencerminkan
realitas yang hendak diberitakan. Pandangan ini ditolak oleh kaum konstruksionis, berita adalah hasil dari konstruksi social dimana selalu
melibatkan pandangan, ideology, dan nilai – nilai dari wartawan atau media. Bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana
fakta itu dipahami dan dimaknai. Jadi menurut pandangan kaum konstruksionis berita itu dikonstruksi sesuai kenyataan yang ada dan dilihat
dilapangan dan itupun juga banyak dipengaruhi oleh media dan wartawan itu sendiri dalam meliput sebuah kejadian.
4. Berita bersifat subyektifkonstruksi atas realitas