Salamullah Lembaga Pembaru Sejarah Peradaban Islam di Indonesia

d. Rasul tetap diutus sampai hari kiamat, dan lain sebagainya. Inkar Sunnah di Indonesia muncul tahun 1980-an ditokohi Irham Sutarto. Kelompok Inkar Sunnah di Indonesia ini difatwakan oleh MUI Majelis Ulama Indonesia sebagai aliran yang sesat lagi menyesatkan, kemudian dilarang secara resmi dengan Surat Keputusan Jaksa Agung No. Kep-169 J.A. 1983 tertanggal 30 September 1983 yang berisi larangan terhadap aliran inkar sunnah di seluruh wilayah Republik Indonesia.

3. Salamullah

Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam, sedang anaknya, Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as. Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman, seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta, yang dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw. Ajaran Lia Aminuddin yang profesi awalnya perangkai bunga kering ini difatwakan MUI pada 22 Desember 1997 sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun 2003, Lia Aminuddin mengaku mendapat wahyu berupa pernikahannya dengan pendampingnya yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia Aminuddin diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang surga, menurut kitabnya yang berjudul Ruhul Kudus. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70-an orang, maka ada “wahyu- wahyu” yang menghibur atas larinya orang dari Lia.

4. Lembaga Pembaru

Isa Bugis lahir tahun 1926 di kota Bhakti, Aceh Piddie. Dia menolak semua hal yang tidak ilmiah atau tidak rasional. Oleh karean itu ajarannya banyak diikuti oleh kaum intelektual yang cenderung lebih menggunakan akal dan pikiran. Beberap kesesatan dan penyimpangan mereka antara lain : a. Al Qur’an tidak berbahasa Arab. Jadi untuk memahaminya tidak perlu belajar bahasa Arab, dan tata bahasanya. Setiap orang intelke diberi kebebasan untuk menafsirkan Al Qur’an walaupun tidak mengerti bahasa Arab. b. Ajaran Nabi Muhammad saw adalah pembangkit imperialisme Arab. Para mubaligh Islam yang menyebarkan Agama ke luar tanah Arab adalah orang-orang yang haus darah dan gila harta. Indonesia termasuk kedalam golongan kebiadaban Arabisme. c. Ka’bah adalah kubus berhala yang dikunjungi para turis setiap tahun, dan air zam-zam adalah air bekas bangkai orang-orang Arab Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Menolak semua mukjizad para Nabi dan Rasul dan menganggap semua ilmu-ilmu Agama Islam seperti tauhid dan fikih adalah syirik. Dan lain sebagainya. Riznanto, 2008 : 45-53 Di atas sebagian kecil dari banyaknya kesesatan yang mengatas namakan Islam sebagai agama yang dianutnya. “Tetapi di sisi lain ajaran mereka berbeda dengan Islam pada umumnya”. Mengapa dikatakan berbeda? karena dari segi kitab saja sudah menyimpang jauh yaitu yang semestinya kita sebagai umat Islam umat Nabi Muhammad saw kita diwajibkan berpegang teguh kepada Al Quran dan Al Hadits. Sesungguhnya di Al Qur’an telah di tulis yaitu : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. QS.Al Maidah : 3. Dan selain itu di dalam Al Quran juga menyebutkan yaitu “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab Al Quran dan dirikanlah shalat sesungguhnya shalat itu.....” QS. Al Ankabut : 45 Di dalam hadits juga tercantum yaitu Nabi Muhammad saw bersabda “Sesungguhnya umatku terpecah belah menjadi 73 golongan. Satu golongan yang akan masuk surge dan 72 golongan lainnya masuk ke dalam neraka”, lalu para sahabat bertanya “Siapakah mereka yang 1 golongan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab : “Al Jama’ah”. HR. Ibnu Majah. Dan Rasulullah juga bersabda “Aku tinggalkan kepadamu dua perkara . Selama kalian tetap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berpegang pada keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” Muwatta Imam Malik, hal 899 Hadits no. 1395. Dari bukti diatas sesungguhnya kita sebagai makhluk Allah yang diberi akal sehat kita bisa memberikan penilaian dan menentukan mana yang dianggap benar. Karena dari situlah kita bisa mengerti untuk apa Allah menciptakan kita otak yaitu untuk kita berpikir dan menentukan yang mana yang benar dan yang mana yang salah.

2.5 Ideologi Media

Dokumen yang terkait

Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili)

3 52 102

PENDAHULUAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 5 30

KESIMPULAN DAN SARAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 4 49

SUARA MERDEKA DALAM PEMBERITAAN KERUSUHAN TEMANGGUNG FEBRUARI 2011 SUARA MERDEKA DALAM PEMBERITAAN KERUSUHAN TEMANGGUNG FEBRUARI 2011 (Analisis Framing Pemberitaan Kerusuhan Temanggung dalam Surat Kabar Ha.

0 2 14

PENDAHULUAN KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 6

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV).

0 0 205

OBYEKTIVITAS BERITA TENTANG AHMADIYAH (Analisis Isi Tentang Obyektivitas Berita Ahmadiyah di halaman Depan, Jawa Pos dan Kompas, Periode 7 Februari - 28 Februari 2011).

0 0 84

OBYEKTIVITAS BERITA TENTANG AHMADIYAH (Analisis Isi Tentang Obyektivitas Berita Ahmadiyah di halaman Depan, Jawa Pos dan Kompas, Periode 7 Februari - 28 Februari 2011)

0 0 10

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV)

0 0 26

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011)

0 0 20