Latar Belakang PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL DAN LATIHAN FARTLEK DALAM MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA PEMAIN BASKET PUTRA USIA 16-17 TAHUN.
semakin baik kemungkinannya untuk sukses. Tetapi teknik dasar tersebut akan menjadi terbatas oleh kondisi fisik yang lemah”. Kondisi fisik dan penguasaan
teknik dasar yang baik dapat memberikan pengaruh yang cukup besar dalam mencapai kecakapan bermain atau prestasi bola basket yang lebih baik Darma,
2013. Menurut Kosasih E. , 1985 unsur-unsur kondisi fisik antara lain : Endurance, Strength, Speed, Power, Flexibilty, Agility, Coordination, dan
Balance. Cabang olahraga bola basket membutuhkan kondisi fisik yang prima, maka program latihan kondisi fisik para atlet harus ditata dan dilakukan secara
sistematis agar bisa meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan. Pemberian latihan-latihan kondisi fisik harus banyak diberikan
pada perkembangan tubuh secara keseluruhan, teratur, sistematis, dan intesitasnya bisa ditingkatkan. Proses ini harus dilakukan secara perlahan, dan penuh
kesabaran terhadap atlet. Melalui pelatihan yang dilakukan secara progresif serta kompleks, diharapkan mampu membentuk kondisi atlet menjadi lebih baik. Atlet-
atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik akan lebih cepat menguasai teknik- teknik gerakan yang dilatih, karena semua itu mampu dilakukan secara maksimal
meskipun harus mengulang satu gerakan atau satu pola berpuluh-puluh kali tanpa mengalami kelelahan Kardjono, 2008.
Setiap cabang olahraga ada beberapa komponen fisik yang dominan harus dilatih dengan baik. Komponen fisik yang paling dominan dalam cabang olahraga
bola basket yang harus dimiliki oleh setiap atlet adalah daya tahan kardiovaskuler. Daya tahan kardiovaskuler sangat diperlukan agar seorang atlet tidak mengalami
kelelahan yang berlebihan dalam waktu yang cukup lama. Daya tahan kardiovaskuler bisa didapatkan dengan berbagai metode latihan, antara lain
dengan latihan interval dan latihan fartlek. Kedua metode ini sangat baik untuk semua cabang olahraga, terutama untuk cabang olahraga yang memerlukan daya
tahan kardiovaskuler Indrayana, 2012. Menurut Indrayana 2012 dalam jurnal yang berjudul Perbedaan
Pengaruh Latihan IntervalTraining dan Fartlek terhadap Daya Tahan Kardiovaskuler pada Atlet Junior Putra Taekwondo Wild Club Medan 20062007
menunjukkan hasil “bahwa latihan interval dan latihan fartlekmemberikan pengaruh yang berarti terhadap daya tahan kardiovaskuler”. Menurut Nur, 2013
dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Penerapan Sistem Latihan Fartlek dan Sistem Latihan Interval Terhadap Daya Tahan Cardiovascular Pada Altet Cabang
Olahraga Bola Voli juga menunjukan hasil “ bahwa latihan intervaldan latihan fartlek
memberi pengaruh terhadap daya tahan kardiovaskuler”. Pada dasarnya latihan daya tahan seperti intervaltrainingdan fartlektraining adalah latihan yang
bertujuan untuk melatih daya tahan kardiovaskuler Harsono, 1988. Kedua penelitian tersebutlah yang membuat peneliti tertarik untuk mengangkat latihan
interval dan latihan fartlek dalam cabang olahraga bola basket. Selain itu belum banyaknya dilakukan penelitian terhadap latihan ini juga mendasari peneliti untuk
melakukan penelitian tentang latihan interval dan latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler. Berdasarkan uraian diatas, akhirnya
peneliti mengangkat judul “Perbedaan Efektivitas Latihan Interval dan Latihan Fartlek dalam Meningkatkan Daya Tahan Kardiovaskuler Pada Pemain Bola
Basket Putra Usia 16- 17 tahun”.